Muamar Abdan
Universitas Syiah Kuala

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Intensitas dan prevalensi ektoparasit dan endoparasit pada ikan belanak Liza macrolepis (Smith, 1846) di perairan pantai Barat-Selatan Aceh Muamar Abdan; Agung S. Batubara; Firman M. Nur; Derita Yulianto; Sugito Sugito; Zainal A. Muchlisin
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.484 KB) | DOI: 10.13170/depik.9.3.17959

Abstract

The Largescale mullet Liza macrolepis is a common fish found in estuaries and coastal areas and the fish is used as a source of protein by coastal communities. This study aims to analyze the prevalence and intensity of parasitic infected on mullets harvested from the waters of the West - South Aceh. This research was conducted from March to April 2019 in 8 locations, namely; Estuary Aceh River, Gampong Jawa, Banda Aceh city, Coastal Ujong Pancu, Peukan Bada, Aceh Besar, Estuary Teunom River, Calang, Aceh Jaya, Estuary, and Coastal Kuala Bubon, Samatiga, West Aceh, Estuary Nagan River Langkak Kuala Tuha Nagan Raya, Estuary, and Coastal Susoh, Blang Pidie, Southwest Aceh, Estuary and Coastal Indra Damai, Kluet Selatan, South Aceh and Estuary Sua- Sua River and Ujong Umo River, Simeulue. A total of 343 samples were examined for ectoparasites and endoparasites at the Laboratory of Hatchery, Faculty of Marine and Fisheries, Syiah Kuala University. The results showed that there were seven species of parasites, infected the mullet samples namely; Ectoparasites (Cymanthoa sp., Ergasilus sp., Lernanthropus sp., Monstriloida sp., Myxobolus sp.) and Endoparasites (Nematodes and Trematodes). Prevalence value of Kota Banda Aceh was 33% ectoparasites and 28% endoparasites), Aceh Besar was 21% ectoparasites and 15% endoparasites, Aceh Jaya was 4% ectoparasites and 4% endoparasites, Southwest Aceh was 2% ectoparasites and 2% endoparasites, Simeulue was 9% ectoparasites and 9% endoparasites. It is concluded that the higher prevalence and intensity were found in fish samples from Banda Aceh and Aceh Besar, while no fish from Nagan Raya and Aceh Selatan were infected by parasites.Keywords:ParasiteCoastalEstuaryPollutant ABSTRAKIkan belanak Liza macrolepis sering dijumpai di muara dan pesisir pantai dan dijadikan sebagai sumber protein oleh masyarakat pesisir. Saat ini belum ada penelitian terkait jenis-jenis parasite yang menyerang ikan belanak di perairan Aceh, khususnya di pantai Barat Selatan Aceh. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevelensi dan intensitas parasit pada ikan belanak di perairan Barat Selatan Aceh. Penelitian dilakukan sejak Maret sampai April 2019 meliputi 8 lokasi, yaitu; Muara Krueng Aceh, Gampong Jawa Kota Banda Aceh, Ujung Pancu, Peukan Bada Aceh Besar, Muara Krueng Teunom, Calang Aceh Jaya, Muara Sungai/Pesisir Kuala Bubon, Samatiga Aceh Barat, Muara Krueng Nagan, Kuala Tuha Nagan Raya, Muara/Pesisir Susoh, Blang Pidie Aceh Barat Daya, Muara/Pesisir Indra Damai, Kluet Selatan Aceh Selatan dan Muara sungai Ujong Umo dan muara sungai Sua – Sua, tepah barat dan Simeulu Timur, Simeulu.  Metode digunakan adalah preparat ulas (Smeer method). Sebanyak 343 sampel dibedah untuk dilakukan pemeriksan ektoparasit dan endoparasit di Laborarorium Pembenihan Ikan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala. Hasil penelitian ditemukan 7 jenis parasit, ektoparasit (Cymanthoa sp., Ergasilus sp., Lernanthropus sp., Monstriloida sp., Myxobolus sp.) dan Endoparasit (Nematoda dan Trematoda). Nilai prevalensi; Kota Banda Aceh (33% ektoparasit, 28% endoparasit), Aceh Besar (21 % ektoparasit, 15% endoparasit), Aceh Jaya (4% ektoprasit dan 4%endoparasit), Aceh Barat Daya (2% ektoprasit dan 2% endoparasit) Simeulu (9% ektoparasit dan 9% endoparasit). Disimpulkan bahwa prevelensi dan intensitas parasit tertinggi dijumpai pada sampel ikan dari Banda Aceh dan Aceh Besar, sedangkan ikan sampel dari Nagan Raya dan Aceh Selatan bebas dari serangan parasit. Kata kunci:ParasitpesisirMuara sungaiPencemaran
Intensitas dan prevalensi ektoparasit dan endoparasit pada ikan belanak Liza macrolepis (Smith, 1846) di perairan pantai Barat-Selatan Aceh Muamar Abdan; Agung S. Batubara; Firman M. Nur; Derita Yulianto; Sugito Sugito; Zainal A. Muchlisin
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.3.17959

Abstract

The Largescale mullet Liza macrolepis is a common fish found in estuaries and coastal areas and the fish is used as a source of protein by coastal communities. This study aims to analyze the prevalence and intensity of parasitic infected on mullets harvested from the waters of the West - South Aceh. This research was conducted from March to April 2019 in 8 locations, namely; Estuary Aceh River, Gampong Jawa, Banda Aceh city, Coastal Ujong Pancu, Peukan Bada, Aceh Besar, Estuary Teunom River, Calang, Aceh Jaya, Estuary, and Coastal Kuala Bubon, Samatiga, West Aceh, Estuary Nagan River Langkak Kuala Tuha Nagan Raya, Estuary, and Coastal Susoh, Blang Pidie, Southwest Aceh, Estuary and Coastal Indra Damai, Kluet Selatan, South Aceh and Estuary Sua- Sua River and Ujong Umo River, Simeulue. A total of 343 samples were examined for ectoparasites and endoparasites at the Laboratory of Hatchery, Faculty of Marine and Fisheries, Syiah Kuala University. The results showed that there were seven species of parasites, infected the mullet samples namely; Ectoparasites (Cymanthoa sp., Ergasilus sp., Lernanthropus sp., Monstriloida sp., Myxobolus sp.) and Endoparasites (Nematodes and Trematodes). Prevalence value of Kota Banda Aceh was 33% ectoparasites and 28% endoparasites), Aceh Besar was 21% ectoparasites and 15% endoparasites, Aceh Jaya was 4% ectoparasites and 4% endoparasites, Southwest Aceh was 2% ectoparasites and 2% endoparasites, Simeulue was 9% ectoparasites and 9% endoparasites. It is concluded that the higher prevalence and intensity were found in fish samples from Banda Aceh and Aceh Besar, while no fish from Nagan Raya and Aceh Selatan were infected by parasites.Keywords:ParasiteCoastalEstuaryPollutant ABSTRAKIkan belanak Liza macrolepis sering dijumpai di muara dan pesisir pantai dan dijadikan sebagai sumber protein oleh masyarakat pesisir. Saat ini belum ada penelitian terkait jenis-jenis parasite yang menyerang ikan belanak di perairan Aceh, khususnya di pantai Barat Selatan Aceh. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevelensi dan intensitas parasit pada ikan belanak di perairan Barat Selatan Aceh. Penelitian dilakukan sejak Maret sampai April 2019 meliputi 8 lokasi, yaitu; Muara Krueng Aceh, Gampong Jawa Kota Banda Aceh, Ujung Pancu, Peukan Bada Aceh Besar, Muara Krueng Teunom, Calang Aceh Jaya, Muara Sungai/Pesisir Kuala Bubon, Samatiga Aceh Barat, Muara Krueng Nagan, Kuala Tuha Nagan Raya, Muara/Pesisir Susoh, Blang Pidie Aceh Barat Daya, Muara/Pesisir Indra Damai, Kluet Selatan Aceh Selatan dan Muara sungai Ujong Umo dan muara sungai Sua – Sua, tepah barat dan Simeulu Timur, Simeulu.  Metode digunakan adalah preparat ulas (Smeer method). Sebanyak 343 sampel dibedah untuk dilakukan pemeriksan ektoparasit dan endoparasit di Laborarorium Pembenihan Ikan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala. Hasil penelitian ditemukan 7 jenis parasit, ektoparasit (Cymanthoa sp., Ergasilus sp., Lernanthropus sp., Monstriloida sp., Myxobolus sp.) dan Endoparasit (Nematoda dan Trematoda). Nilai prevalensi; Kota Banda Aceh (33% ektoparasit, 28% endoparasit), Aceh Besar (21 % ektoparasit, 15% endoparasit), Aceh Jaya (4% ektoprasit dan 4%endoparasit), Aceh Barat Daya (2% ektoprasit dan 2% endoparasit) Simeulu (9% ektoparasit dan 9% endoparasit). Disimpulkan bahwa prevelensi dan intensitas parasit tertinggi dijumpai pada sampel ikan dari Banda Aceh dan Aceh Besar, sedangkan ikan sampel dari Nagan Raya dan Aceh Selatan bebas dari serangan parasit. Kata kunci:ParasitpesisirMuara sungaiPencemaran