p-Index From 2019 - 2024
1.203
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Lampuhyang
I Nyoman Subadra
Stkip Agama Hindu Amlapura

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kearifan Lokal dalam Tutur Tabu Masyarakat Hindu di Karangasem I Wayan Dwija; I Nyoman Subadra
LAMPUHYANG Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v5i1.157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tutur tabu nilai-nilai kearifan lokal, dan (3) alasan masyarakat Hindu secara turun-temurun menyampaikan tutur tabu yang mengandung kearifan lokal tersebut oleh masyarakat Hindu di Karangasem. Penelitian ini difokuskan pada delapan kecamatan di Kabupaten Karangasem.Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi dan wawancara mendalam. Data yang telah terkumpul nantinya dianalisis dengan menggunakan model alir Miles dan Haberman. Hasilnya menunjukkan bahwa (1) bentuk atau struktur tutur tabu masyarakat Hindu di Karangasem ada 31 bentuk yang ditandai oleh pemakaian pemarkah direktif, seperti sing dadi, ten dadi, nenten dados, da, dan sampunang.Bagaimana pun struktur atau bentuk tutur tabu tersebut, pada dasarnya tutur tabu tersebut berbentuk larangan atau pantangan yang tidak boleh dilanggar yang disampaikan oleh masyarakat Hindu melalui tutur berbentuk perintah. Oleh karena itu, tutur tabu tersebut berbentuk tuturan direktif (perintah). (2) Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tutur tabu masyarakat Hindu di Karangasem adalah nilai-nilai kearifan lokal yang terkait dengan tiga kerangka dasar ajaran agama Hindu, yakni tatwa/filsafat, etika/susila, dan upacara. (3) Alasan masyarakat Hindu menyampaikan tutur tabu yang mengandung kearifan lokal tersebut adalah (a) Masyarakat Hindu dipengaruhi oleh unsur-unsur gaib atau magis. (b) Masyarakat Hindu mengutamakan aspek kesopanan dan kehaluasan dalam berbahasa. (c) Masyarakat Hindu ingin membentuk karakter generasi muda Hindu yang beretika dan beradab.
Eksistensi Upacara Malukat di Desa Manggis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem I Nyoman Subadra
LAMPUHYANG Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v9i2.171

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi Upacara Malukat di Desa Manggis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah: (1) Metode Observasi, (2) Metode Wawancara, dan (3) Metode Pencatatan Dokumen. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis deskriptif dengan teknik induksi dan argumentasi Upacara Malukat masih eksis dilakukan oleh umat Hindu di Desa Manggis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem karena mereka memiliki kepercayaan bahwa Malukat dilakukan untuk pembersihan jasmani dan rohani secara lahir dan bhatin. Upacara Melukat juga eksis dilaksanakan karena dipandang memiliki nilai kehinduan yang berlandaskan Tri Kaya Parisuda, Panca Yama dan Panca Nyama Brata. Adapun pelaksanaan tersebut seperti bertingkah laku yang baik dan benar di depan seorang sulinggih, masyarakat, serta lingkungan.Selain itu juga harus mampu mengendalikan pikiran, yaitu pikiran yang bersih, tulus bisa memusatkan selalu waspada sebelum bertindak, dan tidak berkata kotor pada saat upacara berlangsung.
Nyanyian Dharma sebagai Media Komunikasi Pendidikan Karakter Bernuansa Hindu (Suatu Kajian Etnolinguistik Komunitas Hindu di Karangasem) I Nyoman Subadra
LAMPUHYANG Vol 10 No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v10i2.183

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang bernuansa Hindu yang terkandung dalam nyanyian dharma dan mendeskripsikan strategi menyosialisasikan nilai pendidikan karakter yang bernuansa Hindu melalui nyanyian dharma. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Metode Pencatatan Dokumen, (2) Metode Wawancara, dan (3) Metode Observasi.Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan secara terus-menerus mulai dari penelitian sampai pada hasil penyusunan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter bernuansa Hindu yang terkandung dalam nyanyian dharma adalah nilai religius, toleransi, disiplin, komunikatif, demokratis, cinta damai, peduli sosial, peduli lingkungan, tanggung jawab, dan kerja sama. Strategi menyosialisasikan nilai pendidikan karakter yang bernuansa Hindu tersebut melalui nyanyian dharma adalah melalui memanfaatnya nyanyian dharma tersebut sebagai media pendidikan.
Upacara Ngelungah di Desa Pakraman Tanah Aji Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem Sang Ayu Komang Suwetri; I Nyoman Subadra; I Wayan Jatiyasa
LAMPUHYANG Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan tujuan dalamUpacara Ngelungah di Desa Pakraman Tanah Aji, Kecamatan Abang, KabupatenKarangasem. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penentuansubjek penelitian menggunakan purposive sampling dengan pendekatan empiris. Datadikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen. Metodepengolahan data yang digunakan, yaitu analisis deskriptif dengan teknik induksi danargumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 1) bentuk Upacara Ngelungahterdiri atas: a) sarana (jenis upakara yang dipakai yaitu banten pengulap pengambean,banten caru dan pejati asoroh, b) waktu pelaksanaannya tidak memakai hari baik, c)tahapan pelaksanaan upacaranya terdiri atas lima tahapan yaitu: Ngaturang piuning kePura Dalem, Ngaturang piuning ke Mrajapati, Mempermaklumkan ke Sedahan Setra,Upacara Ayaban Sawa, Pemercikan Tirtha Pengerapuh, pemimpin upacaranyapemangku dadia, tujuan upacara ngelungah secara umum yaitu: agar attman dapatbereinkarnasi kembali, dan untuk mengembalikan unsur-unsur Panca Maha Bhuta.
Strategi Komunikasi dalam Sosialisasi Upaya Penanggulangan Covid-19 melalui Pupuh Ni Kadek Juliantari; I Nyoman Subadra
LAMPUHYANG Vol 13 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v13i1.288

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi dalam sosialisasi untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 di masyarakat. Artikel ini ditulis dengan menggunakan pendekatan kualitatif jenis fenomenologi. Pendekatan kualitatif jenis fenomenologi adalah salah satu jenis pendekatan dalam penelitian atau kajian kualitatif yang menekankan pada gejala/fenomena kasuistik yang terjadi secara alamiah di masyarakat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi, dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan pula secara kualitatif dengan teknik induksi dan argumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi masyarakat terkait dengan Covid-19 masih mengalami bias kognitif sehingga perlu penyadaran masyarakat melalui berbagai strategi. Salah satunya adalah melalui penggunaan pupuh sebagai salah satu strategi penyosialisasian upaya penanggulangan Covid-19. Pupuh yang dominan digunakan adalah pupuh Ginada, Ginanti, dan Sinom. Melalui penggunaan pupuh tersebut, pesan terkait upaya penanggulangan Covid-19 dikemas dengan keratif dan dengan bahasa yang persuasif.
Corak Kultur Bali dalam Penggunaan Multilingual pada Novel Kenanga Karya Oka Rusmini Ni Kadek Juliantari; I Nyoman Subadra
LAMPUHYANG Vol 13 No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v13i2.313

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan corak kultur Bali yang tergambar melalui penggunaan multingual dalam Novel Kenanga karya Oka Rusmini. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Kenanga karya Oka Rusmini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi dokumentasi. Pengolahan data dilakukan melalui tiga tahap, yakni reduksi data, penyajian data, serta penarikan simpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa multilingual yang digunakan dalam novel Kenanga dapat dilihat dari bentuk-bentuk lingual yang berasal dari bahasa Bali dan bahasa Asing yang digunakan berupa kata, frasa, dan kalimat. Akan tetapi, bentuk lingual tersebut didominasi oleh bentuk lingual yang berupa kata. Melalui penggunaan multilingual tersebut dapat dilihat corak kultur Bali, misalnya terkait dengan kesantunan berbahasa masyarakat Bali, yang dapat diamati dari percakapan penutur dan mitra tutur antarkasta yang sama dan antara kasta yang berbeda melalui pilihan bahasa yang menguntungkan mitra tutur, saat mereka mengomunikasikan berbagai topik tuturan, dalam suasana yang santai (nonformal), serta pada umumnya terjadi di lingkungan griya, dan tergambar pula nilai-nilai budaya Bali pada umumnya dilakukan oleh etnik Bali yang memang mendalami, menghayati, dan melakoni setiap budaya tersebut; multilingualisme digunakan pada topik-topik yang berkaitan dengan masalah adat istiadat dan religius.
Upaya Meningkatkan Keterampilan Mengelola Kelas Mahasiswa Keguruan melalui Simulasi Ni Kadek Juliantari; I Nyoman Subadra
LAMPUHYANG Vol 14 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v14i1.334

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengelola kelas mahasiswa semester V Prodi PGSD dalam matakuliah Pengelolaan Kelas. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan dengan dua siklus dan tiap siklus terdiri atas empat tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan, evaluasi/observasi, dan refleksi. Data diolah dengan cara dekriptif kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan simulasi dapat meningkatkan keterampilan mengelola kelas mahasiswa semester V Prodi PGSD STKIP Agama Hindu Amlapura. Pada siklus I, nilai rata-ratanya 72,62 dengan persentase ketercapaian 73,08% menjadi 77,08 dengan persentase ketercapaian 92,31%. Peningkatan tersebut terjadi karena berbagai keunggulan dalam kegiatan pelaksanaan tindakan. Pertama, mahasiswa semakin antusias mengikuti kegiatan simulasi karena teman-temannya sangat optimal memerankan diri sebagai siswa. Kedua, mahasiswa mendapat pengalaman dari rekan-rekan sejawat yang telah melakukan simulai lebih dahulu. Ketiga, mahasiswa dapat sharing pengetahuan dan pengalaman kepada teman-temannya. Keempat, persiapan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan simulasi juga optimal sehingga saat kegiatan pengelolaan kelas mahasiswa menjadi semakin siap. Oleh karena itu, direkomendasikan bahwa metode simulasi efektif digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang melatih atau mengasah keterampilan siswa, salah satunya adalah keterampilan mengelola kelas.
Analisis Struktur dan Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Geguritan Usaba Dangsil I Wayan Jatiyasa; I Nyoman Subadra
Lampuhyang Vol 14 No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Geguritan Usaba Dangsil merupakan salah satu jenis sastra Bali tradisional sebagai warisan budaya bangsa yang kaya akan nilai yang patut dijadikan pegangan hidup. Namun kenyataannya geguritan kurang mendapat perhatian dari kalangan generasi muda Hindu di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui struktur forma Geguritan Usaba Dangsil (2) Mengetahui struktur naratif Geguritan Usaba Dangsil. (3) Mengetahui nilai-nilai pendidikan Agama Hindu yang terkandung dalam Geguritan Usaba Dangsil. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutika dan metode formal. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan mitopik. Jenis data kualitatif dengan sumber data berupa data primer dan sekunder. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode pencatatan dokumen. Analisis data menggunakan metode deskriftif melalui teknik induksi dan argumentasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) Struktur forma Geguritan Usaba Dangsil terdiri dari: kode sastra (padalingsa yang berupa guru gatra, guru wilang, dan guru dingdong), gaya bahasa (hiperbola), ragam bahasa (Bahasa Bali Kepara). (2) Struktur naratif Geguritan Usaba Dangsil: sinopsis, tema (upacara Usaba Dangsil), tokoh dan penokohan (Nyoman Sari sifatnya pemalu), alur: alur maju, latar (latar tempat:di Bale Agung, latar waktu (pagi hari), latar suasana (ramai) dan amanat: gotong royong (3) Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Geguritan Usaba Dangsil meliputi Nilai Tattwa: Widhi Tattwa, Nilai Etika/Susila: Panca Yama Brata, Nilai Upacara: Dewa Yadnya.