Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI STABILITAS GEL EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) Dian Ratna Rianti; Erma Yunita; Agitha Dianing Pratiwi; Nanda Syta Nur’aini; Agustina Susilowati
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.66

Abstract

Indonesia memiliki biodiversitas hayati, salah satunya adalah tumbuhan Asam Jawa (Tamarindus indica L.). Asam jawa memiliki kandungan senyawa polifenol dan flavonoid yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Untuk mempermudah penggunaan dalam terapi, ekstrak diformulasi kedalam bentuk sediaangel untuk topikal. Penyarian daun asam jawa dilakukan dengan maserasi dan remaserasi menggunakan n-heksan dan dilanjutkan maserasi dan remaserasi menggunakan etanol 96%. Formulasi gel 1% ekstrak etanol daun asam jawa dengan 3 formula menggunakan variasi konsentrasi basis karbopol yaitu F1 (0,5%), F2 (1%), dan F3 (2%). Stabilitas sediaan gel dievaluasi dengan membandingkan karakteristik fisik sediaan berdasarkan uji organoleptis, pH, dan viskositas sebelum dan sesudah pengujian cyclin test. Uji stabilitas (Cyclin test) dilakukan 6 siklus. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa secara organoleptis gel berwarna hijau kecoklatan, bau khas aromatik, dan bentuk semipadat (kental), dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada sebelum dan sesudah cyclin test. pH F1, F2, dan F3 berturut-turut 7, 6, dan 5, dan tidak terjadi perubahan nilai pH yang signifikan. Nilai viskositas F1, F2 dan F3 berturut-turut yaitu 0,08 Pa.s ± 0,02; 0,43 Pa.s ± 0,02; 0,77 Pa.s ± 0,04. Nilai viskositas F3 mengalami penurunan yang signifikan sesudah cyclin test. Kesimpulan penelitian ini adalah F1 dan F2 stabil dengan tidak terjadinya perubahan organoleptis, pH, dan viskositas.
UJI STABILITAS GEL EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) Dian Ratna Rianti; Erma Yunita; Agitha Dianing Pratiwi; Nanda Syta Nur’aini; Agustina Susilowati
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.66

Abstract

Indonesia memiliki biodiversitas hayati, salah satunya adalah tumbuhan Asam Jawa (Tamarindus indica L.). Asam jawa memiliki kandungan senyawa polifenol dan flavonoid yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Untuk mempermudah penggunaan dalam terapi, ekstrak diformulasi kedalam bentuk sediaangel untuk topikal. Penyarian daun asam jawa dilakukan dengan maserasi dan remaserasi menggunakan n-heksan dan dilanjutkan maserasi dan remaserasi menggunakan etanol 96%. Formulasi gel 1% ekstrak etanol daun asam jawa dengan 3 formula menggunakan variasi konsentrasi basis karbopol yaitu F1 (0,5%), F2 (1%), dan F3 (2%). Stabilitas sediaan gel dievaluasi dengan membandingkan karakteristik fisik sediaan berdasarkan uji organoleptis, pH, dan viskositas sebelum dan sesudah pengujian cyclin test. Uji stabilitas (Cyclin test) dilakukan 6 siklus. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa secara organoleptis gel berwarna hijau kecoklatan, bau khas aromatik, dan bentuk semipadat (kental), dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada sebelum dan sesudah cyclin test. pH F1, F2, dan F3 berturut-turut 7, 6, dan 5, dan tidak terjadi perubahan nilai pH yang signifikan. Nilai viskositas F1, F2 dan F3 berturut-turut yaitu 0,08 Pa.s ± 0,02; 0,43 Pa.s ± 0,02; 0,77 Pa.s ± 0,04. Nilai viskositas F3 mengalami penurunan yang signifikan sesudah cyclin test. Kesimpulan penelitian ini adalah F1 dan F2 stabil dengan tidak terjadinya perubahan organoleptis, pH, dan viskositas.
PERBANDINGAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL SERBUK FREEZE DRIED DAN EKSTRAK ETANOL BUAH PARE Dian Ratna Rianti; Nadia Rahmi; Yena Septianingrum
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.75

Abstract

Buah pare (Momordica charantia L.) memiliki senyawa flavonoid yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Berdasarkan efektifitas penggunaan sediaan topikal, gel memiliki banyak kelebihan. Untuk menentukan kualitas dan keamanan sediaan gel diperlukan uji stabiltas fisik selama masa penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik sediaan gel dengan bahan aktif berbentuk serbuk dan ekstrak dari buah pare dengan basis karbopol 1%. Formulasi sediaan gel dilakukan dengan menggunakan 3 formula yaitu F1 (gel serbuk freeze dried buah pare), F2 (gel ekstrak etanol buah pare), F3 (Basis). Gel diuji stabilitas fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar. viskositas. Hasil pengujian stabilitas fisik F1 pada penyimpanan minggu ke 4 menunjukkan sediaan tidak homogen dan terjadinya perubahan warna pada sediaan menjadi lebih pucat, daya lekat, dan viskositas. F2 menunjukkan perubahan nilai daya sebar dan viskositas. F3 mengalami perubahan pada daya lekat.Penambahan bahan aktif (buah pare) dalam bentuk serbuk mempengaruhi stabilitas fisik yaitu homogenitas, warna, daya lekat dan viskositas. Penambahan ekstrak etanol buah pare dalam sediaan gel mempengaruhi stabiltas fisik daya sebar dan viskositas.
UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) Latifatun Muthoharoh; Dian Ratna Rianti
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.76

Abstract

Pemanfaatan daun kelor dalam sediaan krim dengan kandungan flavonoid berfungsi sebagai antioksidan. Penambahan ekstrak berpengaruh pada stabilitas sediaan krim dikarenakan adanya perbedaan polaritas dengan basis krim sehingga diperlukan uji stabilitas. Pengujian stabilitas fisik diperlukan untuk menjamin sediaan krim tetap memenuhi persyaratan selama masa penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik krim ekstrak daun kelor terkait organoleptik, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, dan viskositas dalam penyimpanan suhu ruang selama 4 minggu dan membandingkan stabilitas fisik krim dengan ekstrak dan tanpa ekstrak. Ekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 70%, dilanjutkan uji flavonoid ekstrak dan pembuatan krim. Hasil pengujian dianalisis menggunakan SPSS 23.0 dengan uji Repeated ANOVA. Data disajikan dalam bentuk mean ± SD dengan taraf kepercayaan 95%. Uji organoleptik dan homogenitas menunjukan tidak adanya perubahan dan sediaan homogen. Hasil uji pH sediaan krim ekstrak daun kelor pada minggu ke-0, 2 dan 4 berturut-turut 6,38, 6,32 dan 6,42, uji daya lekat yaitu 1,66 detik, 2,08 detik dan 1,42 detik, dan daya sebar yaitu 6,01 cm, 6,15 cm dan 4,99 cm. Pengujian viskositas sediaan krim ekstrak daun kelor mengalami penurunan dari 667,11 cps menjadi 574,38 cps. Penambahan ekstrak daun kelor mempengaruhi stabilitas fisik krim terkait pH, daya lekat, daya sebar dan viskositas. Terdapat perbedaan yang signifikan pada perbandingan stabilitas antara kedua formula pada parameter pH.
Efektifitas Gel Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Jumlah Fibroblast pada Proses Penyembuhan Luka Insisi Tikus Jantan Galur Sprague Dawley Agustina Susilowati; Dian Ratna Rianti; Erma Yunita; Nanda Syta Nur'aini
Majalah Farmaseutik Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.355 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i2.52451

Abstract

Obat penyembuhan luka saat ini retalif mahal dan memungkinkan terjadinya efek samping dalam penggunaannya, sehingga perlu dikembangkan obat penyembuhan luka yang berasal dari tanaman herbal. Tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai penyembuh luka yaitu tanaman asam jawa (Tamarindus indica). Asam jawa memiliki senyawa flavonoid, saponin, dan tanin yang berfungsi sebagai penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk dapat mengetahui efektifitas gel ekstrak etanol daun asam jawa terhadap jumlah fibroblast pada proses penyembuhan luka insisi tikus jantan galur Sprague Dawley. Metode dari penelitian ini yaitu eksperimental dengan menggunakan 25 ekor tikus dan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan masing-masing terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif, kelompok III, IV dan V diberikan sediaan gel ekstrak etanol daun asam jawa 0,5%, 1% dan 2%. Hasil dari penelitian diketahui bahwa gel ekstrak etanol daun asam jawa dengan konsentrasi 0,5%, 1% dan 2% tidak berbeda bermakna (p>0,05) dengan kelompok kontrol positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak etanol daun asam jawa konsentrasi 0,5%, 1% dan 2% dapat berperan sebagai penyembuh luka insisi dengan mekanisme meningkatkan jumlah fibroblast.
Uji Fisikokimia dan Hedonik Formulasi Bolu Kukus Substitusi Tepung Pisang Ambon Sebagai Camilan Alternatif Pasien Hipertensi Octariana Sofyan; Dian Ratna Rianti; Harti Astuti; Fauzan Tri Sakti; Anggi Vika
Jurnal Kesehatan Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v14i2.3788

Abstract

Salah satu upaya untuk mengontrol tekanan tekanan darah yaitu pemberian penunjang pangan olahan. Bolu kukus dengan substitusi tepung pisang ambon dapat digunakan sebagai pangan olahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil uji fisikokimia dan hedonik formulasi bolu kukus dengan substitusi tepung pisang ambon (Musa acuminata Colla). Metode penelitian menggunakan eksperimental posttest only design terhadap bolu kukus dengan substitusi tepung pisang ambon. Sampel penelitian ini yaitu bolu kukus substitusi tepung pisang ambon yang terdiri dari 3 formula dan 30 responden. Ketiga formula dilakukan pengujian fisikomia yang meliputi uji fisik organoleptis warna, aroma, rasa, tekstur, dan tingkat penerimaan serta uji kimia yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar abu tak larut asam, kadar lemak dan kadar gula. Analisa data menggunakan uji Kruskall Wallis dan dibandingkan dengan SNI 01-3840. Hasil yang didapatkan yaitu uji fisik organoleptis warna mendapatkan hasil coklat muda untuk F1 dan F2 serta warna coklat tua pada F3. Aroma dan rasa pada ketiga formulasi memiliki aroma khas pisang dan rasa manis. Tekstur F1 mendapatkan hasil yang lebih keras daripada F2 dan F3. Tingkat kesukaan ketiga formula terdapat perbedaan yang signifikan (sig ρ=40%, kadar abu dan abu tak larut asam pada ketiga formula menunjukkan hasil