Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN KARBOPOL DAN CMC-Na TERHADAP SIFAT FISIK PADA FORMULASI LOTION EKSTRAK KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca var sapientum) Erma Yunita; Annisa Ayu Rinanda; Sukatrin Amalia Nur Habibah
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.48

Abstract

Kandungan kulit pisang Ambon (Musa paradisiaca var sapientum) adalah flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Aktivitas dari antioksidan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber kolagen, maka kulit pisang dapat dikembangkan menjadi suatu sediaan farmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk formulasi lotion ekstrak kulit pisang Ambon dan menguji fisik lotion. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Penelitian menggunakan 6 formula dengan konsentrasi ekstrak kulit pisang Ambon 4%. Perbedaan konsentrasi terletak pada variasi konsentrasi karbopol dan CMC-Na. Formula I, II dan III masing-masing untuk formula dengan karbopol konsentrasi 0,3%, 0,4%, dan 0,5% dan Formula IV, V, dan VI masing-masing untuk formula dengan konsentrasi CMC-Na 0,25%, 0,5% dan 1,0%. Lotion diuji sifat fisiknya meliputi uji organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, dan daya lekat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi karbopol menyebabkan lotion menjadi lebih kental, namun tidak mempengaruhi pH, homogenitas, daya sebar, dan daya lekat lotion. Pada formulasi menunjukkan bahwa dalam penyimpanan selama empat minggu, lotion ekstrak kulit pisang Ambon Formula I,II, dan III memiliki bentuk, warna, bau, pH, homogenitas, kemampuan daya sebar dan lekat tidak mengalami perubahan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit pisang Ambon dapat dibuat sediaan lotion. Penggunaan karbopol menghasilkan sediaan dengan sifat fisik yang lebih stabil selama 4 minggu penyimpanan.
UJI STABILITAS GEL EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) Ratna Rianti, Dian; Yunita, Erma; Dianing Pratiwi, Agitha; Syta Nur’aini, Nanda; Susilowati, Agustina
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.66

Abstract

Indonesia memiliki biodiversitas hayati, salah satunya adalah tumbuhan Asam Jawa (Tamarindus indica L.). Asam jawa memiliki kandungan senyawa polifenol dan flavonoid yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Untuk mempermudah penggunaan dalam terapi, ekstrak diformulasi kedalam bentuk sediaangel untuk topikal. Penyarian daun asam jawa dilakukan dengan maserasi dan remaserasi menggunakan n-heksan dan dilanjutkan maserasi dan remaserasi menggunakan etanol 96%. Formulasi gel 1% ekstrak etanol daun asam jawa dengan 3 formula menggunakan variasi konsentrasi basis karbopol yaitu F1 (0,5%), F2 (1%), dan F3 (2%). Stabilitas sediaan gel dievaluasi dengan membandingkan karakteristik fisik sediaan berdasarkan uji organoleptis, pH, dan viskositas sebelum dan sesudah pengujian cyclin test. Uji stabilitas (Cyclin test) dilakukan 6 siklus. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa secara organoleptis gel berwarna hijau kecoklatan, bau khas aromatik, dan bentuk semipadat (kental), dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada sebelum dan sesudah cyclin test. pH F1, F2, dan F3 berturut-turut 7, 6, dan 5, dan tidak terjadi perubahan nilai pH yang signifikan. Nilai viskositas F1, F2 dan F3 berturut-turut yaitu 0,08 Pa.s ± 0,02; 0,43 Pa.s ± 0,02; 0,77 Pa.s ± 0,04. Nilai viskositas F3 mengalami penurunan yang signifikan sesudah cyclin test. Kesimpulan penelitian ini adalah F1 dan F2 stabil dengan tidak terjadinya perubahan organoleptis, pH, dan viskositas.
POTENSI DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) SEBAGAI ALTERNATIF ANTIINFLAMASI: STUDI IN SILICO Yunita, Erma; Fatimah, Siti; Yulianto, Deni; Trikuncahyo, Vedy; Khodijah, Zihan
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.68

Abstract

Daun asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat. Kandungan senyawa kimia yang terkandung salah satunya Kuersetin. Kuersetin merupakan senyawa flavonoid yang dapat digunakan sebagai anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas Kuersetin dari daun asam jawa sebagai anti inflamasi terhadap protein COX-1 dan COX-2 secara in silico. Ekstrak daun asam jawa diperoleh dengan maserasi bertingkat menggunakan heksan dan etanol. Kadar Kuersetinnya dihitung secara spektrofotometri UVVis. Konfirmasi aktivitas antiinflamasi dilakukan secara in silico. Protein yang digunakan adalah 6COX, 3PGH, dan 1EQH. Kuersetin sebagai senyawa aktif sedangkan Aspirin digunakan sebagai zat pembanding. Preparasi ligan Kuersetin menggunakan MarvinSketch kemudian preparasi protein target 6COX, 1EQH, dan 3PGH menggunakan YASARA. Selanjutnya melakukan molecular docking menggunakan program PLANTS. Parameter evaluasi validasi dapat dilihat dari nilai Root Mean Square Deviation (RMSD), dimana nilai RMSD yang diterima adalah kurang dari 2Ã…. Kadar Kuersetin yang diperoleh dalam ekstrak dalam daun asam jawa sebesar 31,26 mg/g. Hasil docking menunjukkan bahwa Kuersetin mampu berinteraksi dengan 1EQH, 3PGH, dan 6COX dimana skor dockingnya masing-masing adalah -77,6195; -75,1344; dan -82,2454, sedangkan hasil docking Aspirin masing-masing adalah -69,8784; -75,2421; dan - 72,0884. Kuersetin memiliki potensi sebagai anti inflamasi yang lebih baik dibandingkan dengan Aspirin namun memiliki resiko lebih tinggi menyebabkan ulkus lambung dibanding Aspirin.
Pengaruh Intervensi Terhadap Pengetahuan Farmasis Remaja Tentang Swamedikasi Yunita, Erma; Qonitah, Fadilah; Khasanah, Kharismatul; Zulbayu, L.M. Andi; Mistriyani, Mistriyani; Pratama, Nofran Putra; Jannah, Nurul; Sayakti, Putri Indah; Wulandari, Septi; Nur, Syamsu; Hertiani, Triana
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Farmasis remaja memiliki peran dalam pembangunan kesehatan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penerapan swamedikasi. Tujuan: Pentingnya peran farmasis remaja dalam swamedikasi mendorong dilakukannya kegiatan pengabdian dengan tema pengenalan peran farmasis remaja dalam swamedikasi. Metode: Peserta diberikan pretest dan selanjutnya diberi intervensi berupa materi umum terkait swamedikasi, diskusi dan praktek swamedikasi bersama tutor. Media yang digunakan berupa materi dalam bentuk power point, modul dan alat peraga. Kegiatan diakhiri dengan melakukan posttest pada peserta yang sama. Hasil: Hasil pretest menunjukan bahwa hanya 14 peserta (20,29%) yang memiliki pengetahuan baik, sedangkan 50 peserta (72,46%) berpengetahuan cukup dan 5 peserta (7,25%) memiliki pengetahuan kurang. Nilai rata-rata hasil pretest adalah 57,10. Setelah diberi intervensi, hasil posttest menunjukan bahwa 66 peserta (95,65%) memiliki pengetahuan baik, sedangkan hanya sejumlah 3 peserta (4,35%) yang masih memiliki pengetahuan cukup. Nilai rata-rata posttes adalah 85,60. Kesimpulan: Adanya peningkatan nilai ini menunjukkan bahwa pemberian intervensi dalam program pengenalan farmasis remaja dalam swamedikasi yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan siswa SMK Pelita Bangsa Yogyakarta tentang swamedikasi. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan jangka waktu antara pretest dengan posttest lebih dari 1 bulan.
The Effect Of Different Solvent Extraction On Chemical Content And Quercetin Levels Of Ketapang (Terminalia cattapa L.) Erma Yunita; Erlinda Mula Destasary; Fa’iz Helmi Wicaksana
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 2, No 1 (2021): PROCEEDINGS ICHC
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v2i1.157

Abstract

Ketapang has flavonoid content that is quercetin. The appropriate solvent can attract the active compound of quercetin on ketapang. The selection of solvents adjusts different levels of polarity with the aim of obtaining the best solvent. This study aims to determine the difference between extraction solvents to the quercetin levels of ketapang leaves.Simplisia leaves of ketapang made by winding. Maceration is carried out on ketapang leaves using 3 different solvents namely n-hexane, ethyl acetate, and ethanol 90%. The viscous extract obtained was analyzed for yield value and the phytochemical screening test was do qualitatively. Quercetin level measured by UV-Vis Spectrophotometry at a maximum wavelength of 375.6 nm. The absorbance value obtained is entered into the standard quercetin curve equation with the equation y=0.0885x+0.0037.The results of the yield value of ketapang leaf extracts with each different type of solvent resulted in different yield values, as well as the results of phytochemical screening and percent quenching levels obtained.Keywords: Terminalia cattapa L., Yield Extract, Phytochemical, Quercetin
PENGARUH PENGGUNAAN KARBOPOL DAN CMC-Na TERHADAP SIFAT FISIK PADA FORMULASI LOTION EKSTRAK KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca var sapientum) Erma Yunita; Annisa Ayu Rinanda; Sukatrin Amalia Nur Habibah
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.48

Abstract

Kandungan kulit pisang Ambon (Musa paradisiaca var sapientum) adalah flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Aktivitas dari antioksidan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber kolagen, maka kulit pisang dapat dikembangkan menjadi suatu sediaan farmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk formulasi lotion ekstrak kulit pisang Ambon dan menguji fisik lotion. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Penelitian menggunakan 6 formula dengan konsentrasi ekstrak kulit pisang Ambon 4%. Perbedaan konsentrasi terletak pada variasi konsentrasi karbopol dan CMC-Na. Formula I, II dan III masing-masing untuk formula dengan karbopol konsentrasi 0,3%, 0,4%, dan 0,5% dan Formula IV, V, dan VI masing-masing untuk formula dengan konsentrasi CMC-Na 0,25%, 0,5% dan 1,0%. Lotion diuji sifat fisiknya meliputi uji organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, dan daya lekat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi karbopol menyebabkan lotion menjadi lebih kental, namun tidak mempengaruhi pH, homogenitas, daya sebar, dan daya lekat lotion. Pada formulasi menunjukkan bahwa dalam penyimpanan selama empat minggu, lotion ekstrak kulit pisang Ambon Formula I,II, dan III memiliki bentuk, warna, bau, pH, homogenitas, kemampuan daya sebar dan lekat tidak mengalami perubahan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit pisang Ambon dapat dibuat sediaan lotion. Penggunaan karbopol menghasilkan sediaan dengan sifat fisik yang lebih stabil selama 4 minggu penyimpanan.
POTENSI DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) SEBAGAI ALTERNATIF ANTIINFLAMASI: STUDI IN SILICO Erma Yunita; Siti Fatimah; Deni Yulianto; Vedy Trikuncahyo; Zihan Khodijah
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.68

Abstract

Daun asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat. Kandungan senyawa kimia yang terkandung salah satunya Kuersetin. Kuersetin merupakan senyawa flavonoid yang dapat digunakan sebagai anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas Kuersetin dari daun asam jawa sebagai anti inflamasi terhadap protein COX-1 dan COX-2 secara in silico. Ekstrak daun asam jawa diperoleh dengan maserasi bertingkat menggunakan heksan dan etanol. Kadar Kuersetinnya dihitung secara spektrofotometri UVVis. Konfirmasi aktivitas antiinflamasi dilakukan secara in silico. Protein yang digunakan adalah 6COX, 3PGH, dan 1EQH. Kuersetin sebagai senyawa aktif sedangkan Aspirin digunakan sebagai zat pembanding. Preparasi ligan Kuersetin menggunakan MarvinSketch kemudian preparasi protein target 6COX, 1EQH, dan 3PGH menggunakan YASARA. Selanjutnya melakukan molecular docking menggunakan program PLANTS. Parameter evaluasi validasi dapat dilihat dari nilai Root Mean Square Deviation (RMSD), dimana nilai RMSD yang diterima adalah kurang dari 2Å. Kadar Kuersetin yang diperoleh dalam ekstrak dalam daun asam jawa sebesar 31,26 mg/g. Hasil docking menunjukkan bahwa Kuersetin mampu berinteraksi dengan 1EQH, 3PGH, dan 6COX dimana skor dockingnya masing-masing adalah -77,6195; -75,1344; dan -82,2454, sedangkan hasil docking Aspirin masing-masing adalah -69,8784; -75,2421; dan - 72,0884. Kuersetin memiliki potensi sebagai anti inflamasi yang lebih baik dibandingkan dengan Aspirin namun memiliki resiko lebih tinggi menyebabkan ulkus lambung dibanding Aspirin.
Efektifitas Gel Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Jumlah Fibroblast pada Proses Penyembuhan Luka Insisi Tikus Jantan Galur Sprague Dawley Agustina Susilowati; Dian Ratna Rianti; Erma Yunita; Nanda Syta Nur'aini
Majalah Farmaseutik Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.355 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i2.52451

Abstract

Obat penyembuhan luka saat ini retalif mahal dan memungkinkan terjadinya efek samping dalam penggunaannya, sehingga perlu dikembangkan obat penyembuhan luka yang berasal dari tanaman herbal. Tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai penyembuh luka yaitu tanaman asam jawa (Tamarindus indica). Asam jawa memiliki senyawa flavonoid, saponin, dan tanin yang berfungsi sebagai penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk dapat mengetahui efektifitas gel ekstrak etanol daun asam jawa terhadap jumlah fibroblast pada proses penyembuhan luka insisi tikus jantan galur Sprague Dawley. Metode dari penelitian ini yaitu eksperimental dengan menggunakan 25 ekor tikus dan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan masing-masing terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif, kelompok III, IV dan V diberikan sediaan gel ekstrak etanol daun asam jawa 0,5%, 1% dan 2%. Hasil dari penelitian diketahui bahwa gel ekstrak etanol daun asam jawa dengan konsentrasi 0,5%, 1% dan 2% tidak berbeda bermakna (p>0,05) dengan kelompok kontrol positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak etanol daun asam jawa konsentrasi 0,5%, 1% dan 2% dapat berperan sebagai penyembuh luka insisi dengan mekanisme meningkatkan jumlah fibroblast.
Validation of UV-Vis Spectrophotometric Method of Quercetin in Ethanol Extract of Tamarind Leaf Erma Yunita; Deni Yulianto; Siti Fatimah; Tirsa Firanita
Journal of Fundamental and Applied Pharmaceutical Science Vol 1, No 1 (2020): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jfaps.010102

Abstract

Tamarindus indica L is a medicinal plant that has many benefits. One of the chemical compounds contained therein is the flavonoid quercetin type. The number of herbal products on the market makes the quality assurance of herbal products need to be done by performing the assay of the active compounds using validated methods. This study aims to validate the assay method quercetin in the extract of tamarind leaves. Tamarind leaf extract was macerated with hexane; then, it was re-macerated with 70% ethanol. The extract was concentrated using a rotary evaporator. The assay was performed using the UV-Vis Spectrophotometry method, and parameter validation specified in this study, including linearity, LOD, LOQ, precision, and accuracy. Quercetin level obtained in extracts of tamarind leaves was at 21.52 mg/g. Based on the test method validation, the correlation coefficient (r) was 0.9999, the regression function coefficients (Vx0) was 0.59545%, LOD 0.1515 ppm, LOQ 0.4592 ppm, coefficient of variation precision was less than 2%, and recoveries range was in 97-103%.Tamarindus indica L is a medicinal plant that has many benefits. One of the chemical compounds contained therein is the flavonoid quercetin type. The number of herbal products on the market makes the quality assurance of herbal products need to be done by performing the assay of the active compounds using validated methods. This study aims to validate the assay method quercetin in the extract of tamarind leaves. Tamarind leaf extract was macerated with hexane; then, it was re-macerated with 70% ethanol. The extract was concentrated using a rotary evaporator. The assay was performed using the UV-Vis Spectrophotometry method, and parameter validation specified in this study, including linearity, LOD, LOQ, precision, and accuracy. Quercetin level obtained in extracts of tamarind leaves was at 21.52 mg/g. Based on the test method validation, the correlation coefficient (r) was 0.9999, the regression function coefficients (Vx0) was 0.59545%, LOD 0.1515 ppm, LOQ 0.4592 ppm, coefficient of variation precision was less than 2%, and recoveries range was in 97-103%.
Pengaruh Konsentrasi Pelarut Etanol saat Maserasi terhadap Kadar Kuersetin Ekstrak Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) secara Spektrofotometri UV-Vis Erma Yunita; Zihan Khodijah
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 02 Desember 2020
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v17i2.6841

Abstract

Daun asam jawa (Tamarindus indica L.) memiliki kandungan senyawa flavonoid yaitu kuersetin. Pelarut dengan konsentrasi yang berbeda dapat mempengaruhi kadar senyawa aktif yang dihasilkan pada ekstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut etanol saat maserasi terhadap kadar kuersetin daun asam jawa secara spektrofotometri UV-Vis. Daun asam jawa dikeringkan dengan cara diangin-anginkan kemudian diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan dan etanol. Pelarut etanol yang digunakan adalah konsentrasi 70% dan 96%. Ekstrak etanol yang diperoleh masing-masing ditetapkan kadar kuersetinnya secara spektrofotometri UV-Vis yang sudah divalidasi. Pengujian kadar dilakukan dengan melihat nilai absorbansi pada panjang gelombang 361,8 nm. Kadar kuersetin dihitung dengan memasukan absorbansi yang diperoleh pada persamaan y = 0,061x – 0,018. Hasil kadar yang diperoleh pada ekstrak etanol 70% dan 96% yaitu 2,468 ± 0,004 % dan 3,133 ± 0,007%. Perolehan kadar dianalisis dengan menggunakan uji independent t test menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang signifikan. Penggunaan konsentrasi pelarut etanol yang lebih tinggi saat maserasi akan menghasilkan kadar kuersetin yang lebih tinggi.