Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : MAHESA : Malahayati Health Student Journal

Korelasi Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Air dan Sebum Kulit di Rukun Warga (RW) 008 Kelurahan Cipondoh Gina Triana Sutedja; Sukmawati Tansil Tan; Giovanno Sebastian Yogie; Yohanes Firmansyah; Dean Ascha Wijaya; William Gilbert Satyanegara; Fernando Nathaniel; Joshua Kurniawan; Catharina Sagita Moniaga; Alexander Halim Santoso; Fladys Jashinta Mashadi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 11 (2023): Volume 3 Nomor 11 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i11.11612

Abstract

ABSTRACT Skin is the largest organ in the human body and plays various important roles. Skin characteristics, including pigmentation, hydration, texture, and various other parameters, differ for each individual. Skin properties are influenced by various parameters, one of which is the body mass index (BMI). This cross-sectional study aimed to determine the description of skin hydration status and its correlation with BMI, among subjects in RW 08 Cipondoh. Skin hydration status was measured using the over the counter (OTC) skin analyzer. Body mass index was calculated and measured based on standard procedures. Out of 101 respondents, the average age was 51.38 years with 75.2% of respondents being female. The mean BMI was 26.12 kg/m², predominantly falling into obesity level 1 (41.6%). The mean oil and water hydration were 22.99% and 42.96%, respectively. The Spearman statistical test results showed a negative correlation between body mass index and water hydration, with a correlation coefficient power of 0.498 significantly, and oil hydration, with 0.107 insignificantly. This study concludes that the higher the BMI, the worse is the individual's skin hydration status. Keywords: Body Mass Index, Hydration Status  ABSTRAK Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia dan memiliki berbagai peranan penting. Karakteristik kulit mencakup pigmen, hidrasi, tekstur, dan berbagai parameter lainnya berbeda-beda pada setiap individu. Sifat kulit tergantung pada berbagai parameter, salah satunya adalah indeks massa tubuh (IMT). Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status hidrasi kulit dan korelasinya dengan IMT di RW 08 Cipondoh. Pengukuran status hidrasi kulit dilakukan dengan menggunakan alat over the counter (OTC) skin analyzer. Indeks masa tubuh dihitung dan diukur berdasar prosedur standar. Dari 101 responden, rata-rata usia adalah 51,38 tahun dengan 75,2% responden adalah perempuan. Rerata IMT didapatkan sebesar 26,12 kg/m2, didominasi oleh obesitas tingkat 1 (41,6%). Rerata hidrasi sebum dan air, masing-masing sebesar  22,99% dan 42,96%. Hasil uji statistik Spearman menunjukan hasil korelasi negatif antara indeks masa tubuh dengan hidrasi air dengan kekuatan korelasi 0,498 secara signifikan dan hidrasi sebum sebesar 0,107 secara tidak signifikan. Penelitian ini menyatakan bahwa semakin tinggi nilai IMT, maka semakin menurun status hidrasi kulit seseorang. Kata Kunci: Kadar Hidrasi, Indeks Masa Tubuh
Korelasi Kadar Gula Darah Sewaktu dengan Kadar Air dan Sebum Kulit di Rukun Warga (RW) 008 Kelurahan Cipondoh Novia Yudhitiara; Sukmawati Tansil Tan; Giovanno Sebastian Yogie; Dean Ascha Wijaya; William Gilbert Satyanegara; Fernando Nathaniel; Joshua Kurniawan; Catharina Sagita Moniaga; Yohanes Firmansyah; Alexander Halim Santoso; Astin Mandalika; Linginda Soebrata
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 11 (2023): Volume 3 Nomor 11 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i11.11607

Abstract

ABSTRACT Skin hydration is influenced by various factors. Blood glucose levels are also known to affect the protective function of the skin. This cross-sectional study aims to investigate the profile of skin hydration status and its correlation with blood glucose levels among subjects at RW 08 Cipondoh. Skin hydration status measurements were done using an Over The Counter (OTC) skin analyzer. Blood glucose levels were measured using Point of Care Testing (POCT) Out of 101 respondents, the average age was 51.38 years with 75.2% of the respondents were female. The mean blood glucose was 122.71 mg/dL. The mean oil and water hydration were 22.99% and 42.96%, respectively. The data showed a negative correlation between blood glucose and water hydration, with a correlation coefficient power of 0.319 significantly, and between blood glucose and oil hydration, with 0.236 significantly. This study concludes that higher blood glucose levels was associated with worse skin hydration status.  Keywords : Blood glucose, Hydration Status ABSTRAK Kelembaban kulit dipengaruhi oleh banyak faktor. Kadar gula darah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi fungsi kelembaban kulit. Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status hidrasi kulit dan korelasinya dengan kadar gula darah pada komunitas yang tinggal di RW 08 Cipondoh. Pengukuran status hidrasi kulit menggunakan alat Over The Counter (OTC) skin analyzer. Kadar gula darah diukur menggunakan Point of Care Testing (POCT). Dari 101 responden, rata-rata usia subjek penelitian adalah 51,38 tahun dengan 75,2% responden adalah perempuan. Rerata gula darah sewaktu (GDS) sebesar 122,71 mg/dL. Rerata hidrasi sebum dan air, masing-masing sebesar 22,99% dan 42,96%. Hasil uji statistik menunjukan hasil korelasi negatif antara GDS dengan hidrasi air sebesar 0,319 secara signifikan dan hidrasi sebum sebesar 0,236 secara signifikan. Penelitian ini menyatakan bahwa semakin tinggi kadar gula darah, maka semakin menurun status hidrasi kulit seseorang. Kata Kunci: Kadar Gula Darah, Kadar Hidrasi
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pasien Pengguna Skincare yang Mengandung Hidrokuinon di Klinik Sukma Jasmine Syabania Noviantri; Sukmawati Tansil Tan
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 12 (2023): Volume 3 Nomor 12 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i12.12542

Abstract

ABSTRACT A person's beauty and health is reflected by the condition of his skin, so it is very important to take care of the skin, especially facial skin. Often a person does facial care independently using skincare products that are sold on the market as a solution to solving problems with his facial skin. Often these products contain hydroquinone. Hydroquinone is an active ingredient in facial whitening which is often found in cosmetic products. Long-term and high-dose hydroquinone use can have a negative effect on the skin. To find out whether the skincare used contains hydroquinone and to find out the relationship between knowledge and attitudes towards the use of skincare containing hydroquinone. Analytical descriptive research with a cross-sectional research design. Sampling method using simple random sampling technique. In this study, there were 100 respondents who met the inclusion criteria and participated in the research until the end. The research was conducted at the Sukma Clinic in the period January - February 2023. The independent variables in this study were knowledge and attitudes and the dependent variable was the use of hydroquinone skincare. Statistical test between variables using Chi-Square. In the statistical test on the knowledge variable, there was no significant relationship between knowledge of skincare containing hydroquinone (p-value = 0.344) and the results of the statistical test on the attitude variable found that there was no significant relationship between attitudes towards skincare containing hydroquinone (p-value = 0.344). there is no significant relationship between knowledge and attitude towards the use of skincare containing hydroquinone in patients at the Sukma Clinic. Keywords: Hydroquinone, Knowledge, Attitude, Skincare  ABSTRAK Kecantikan dan kesehatan seseorang dicerminkan oleh kondisi kulitnya, sehingga sangat penting untuk melakukan perawatan terhadap kulit terutama kulit wajah. Seringkali seseorang melakukan perawatan wajah secara mandiri menggunakan produk skincare yang dijual di pasaran sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan pada kulit wajahnya.  Seringkali produk - produk tersebut mengandung hidrokuinon. Hidrokuinon merupakan bahan aktif pemutih wajah yang sering dijumpai pada produk kosmetik. Penggunaan hidrokuinon dosis tinggi dan jangka panjang dapat memberikan efek negatif pada kulit. Untuk mengetahui apakah skincare yang digunakan mengandung hidrokuinon dan mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap penggunaan skincare yang mengandung hidrokuinon. Penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian adalah cross sectional. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pada penelitian ini terdapat 100 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan mengikuti penelitian hingga akhir. Penelitian dilakukan di Klinik Sukma pada periode bulan Januari – Februari 2023. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap dan variabel terikatnya adalah penggunaan skincare hidrokuinon. Uji statistik antar variabel menggunakan Chi-Square. Pada uji statistik variabel pengetahuan didapatkan hubungan tidak bermakna antara pengetahuan terhadap skincare yang mengandung hidrokuinon (p-value = 0,344) dan hasil uji statistik variabel sikap didapatkan hubungan tidak bermakna antara sikap terhadap skincare yang mengandung hidrokuinon (p-value = 0,344). tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan sikap terhadap penggunaan skincare yang mengandung hidrokuinon pada pasien di Klinik Sukma. Kata Kunci: Hidrokuinon, Pengetahuan, Sikap, Skincare