Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Hypnobreastfeeding Dengan Self Hypnosis Pada Ibu Hamil Trimester III Terhadap Kecukupan ASI Pada Bayi Di Wilayah Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya Yulia Herliani; Wiwin Mintarsih Purnamasari
Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Bimtas: Jurnal Kebidanan UMTAS
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/bimtas.v4i1.970

Abstract

Latar Belakang : Permasalahan yang sering ditemukan ibu pada saat memberikan ASI, Ibu sering merasa kesulitan diawal menyusui salahsatunya adalah stress yang berhubungan dengan peran baru. (Ambarwati, 2009) Upaya dapat dilakukan untuk ibu mengurangi stress laktasi ini bisa dilakukan oleh ibu yaitu dengan melakukan self hypnosis, selain itu juga bisa dilakukan oleh petugas kesehatan dengan hypnobreastfeeding. (Andriana, 2007) Tujuan : Mengetahui perbandingan Hypnobreastfeeding dengan selfhypnosis terhadap kecukupan ASI pada bayi Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan rancangan Posttest true group design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2018. Tempat penelitian akan dilaksanakan di Wilayah Kota Tasikmalaya. Analisis yang digunakan adalah Uji paired test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Trimester III di Wilayah Kota Tasikmalaya sebanyak 1289 orang. Sampel menggunakan purposive sampling yang berjumlah 34 orang. Hasil penelitian : Kecukupan ASI pada bayi yang diberikan Hypnobreastfeeding sebanyak 17 orang memiliki tingkat kecukupan ASI dengan kategori cukup (100%), Kecukupan ASI pada bayi yang diberikan selfhypnosis sebanyak 12 orang memiliki tingkat kecukupan ASI dengan kategori cukup (66,7%), dan dengan kategori kurang 6 orang (33, 3%). Teknik Hypnobreastfeeding lebih berpengaruh dibandingkan selfhypnosis terhadap kecukupan ASI pada bayi di Wilayah Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya Tahun 2018.
Comparison of Giving Peppermint Aromatherapy and Lemon Aromatherapy Against Vomiting Nausea in Pregnant Women with Hyperemesis Gravidarum Level I Ismah Khaerunisa; Yulia Herliani; Herni Kurnia
JURNAL KEBIDANAN Vol 13, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v13i1.7038

Abstract

According to WHO, symptoms of nausea and vomiting are experienced by around 70% of pregnant women in the first trimester. Management for nausea and vomiting can be pharmacological or non-pharmacological. One of the non-pharmacological treatments is peppermint aromatherapy and lemon aromatherapy which can overcome or eliminate nausea and vomiting. The purpose of this study was to compare the administration of peppermint aromatherapy and lemon aromatherapy to nausea and vomiting in pregnant women with Hyperemesis Gravidarum Level I in the Work Area of the Cigalontang Health Center in 2021. The research method is Quasy Experiment with  two group pretest-posttest design. The samples in this study was 32 respondents with total sampling technique. Giving aromatherapy, both peppermint aromatherapy and lemon aromatherapy, is done by giving two drops of aromatherapy that the researcher bought with the brand "N" on the tissue that the researcher bought with the brand "T" then the tissue is stored in the chest, then inhale for 10 minutes. Giving aromatherapy is given 2 times at 06.00 WIB and 18.00 WIB. Giving is done 6 days in a row. The statistical test uses Paired-Sample T-Test to determine the effect of the intervention, and uses Independent T-Test to compare the effect of the intervention. The results of the analysis obtained a p value of 0.000 which means that there is a difference in the scale of nausea and vomiting in pregnant women with level I hyperemesis gravidarum in the Work Area of the Cigalontang Health Center in 2021 which was given intervention by giving peppermint and lemon aromatherapy.The conclusion in this study is that peppermint aromatherapy is more effective than lemon aromatherapy against nausea and vomiting in pregnant women with Hyperemesis Gravidarum Level I in the Work Area of the Cigalontang Health Center in 2021.
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KADER DALAM PENDAMPINGAN WANITA USIA SUBUR (WUS) UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SADARI MELALUI BUKU PEGANGAN KADER (BUPEKA SADARI) DI WILAYAH PUSKESMAS TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA Sariestya Rismawati; Yulia Herliani
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.271 KB) | DOI: 10.37160/emass.v4i2.31

Abstract

Pendahuluan : Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak dialami oleh perempuan dan juga merupakan salah satu penyebab utama kematian yang diakibatkan oleh kanker pada perempuan di seluruh dunia. Setiap 2 dari 10.000 perempuan di dunia diperkirakan akan mengalami kanker payudara setiap tahunnya. Prevalensi kanker di Indonesia pada tahun 2018 adalah 1,79 per 1000 penduduk dan Provinsi Jawa Barat tahun 2019, 594 kasus kanker payudara, 47 orang diantaranya tercatat dari Kota Tasikmalaya. Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan teknik SADARI. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan oleh wanita setelah berusia 20 tahun. Untuk dapat meningkatkan kemampuan wanita dalam melakukan SADARI, diperlukan kader kesehatan sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan masyarakat. Oleh karena itu, kader kesehatan-pun perlu dibekali kemampuan dalam pemberian informasi tentang kanker payudara dan SADARI yang diberikan dengan media buku panduan kader. Metode : Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan dengan melakukan pendampingan pada kader kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara dan teknik SADARI dengnan menggunakan media Buku Pegangan Kader yang memuat materi tentang kanker payudara dan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Tujuan : meningkatkan pengetahuan kader tentang kanker payudara dan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Manfaat : Setelah kegiatan pengabdian masyarakat selesai, diharapkan kader kesehatan dapat memberikan informasi mengenai kanker payudaran dan teknik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada Wanita Usia Subur. Pelaksanaan : Pelaksanaan program kegiatan ini melalui tahap persiapan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan, evaluasi kegiatan, dan pembuatan laporan. Sasaran : Sasaran kegiatan ini ditentukan sesuai tujuan yaitu Kader Kesehatan dan Wanita Usia Subur.Waktu dan tempat : Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama 5 (lima) bulan yaitu pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2021. Tempat kegiatan dilakukan di Kelurahan Sukahurip Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.