Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemodelan dan Analisa Energi Listrik Yang Dihasilkan Mekanisme Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Air (PLTG-AIR) Tipe Pelampung Silinder Dengan Cantilever Piezoelectric SHERLY OCTAVIA SARASWATI; Wiwiek Hendrowati
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1088.907 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17784

Abstract

Gelombang laut merupakan pergerakan naik dan turunnya  muka air laut yang membentuk  lembah dan bukit. Pemanfaatan energi gelombang laut untuk sumber energi alternatif sangat cocok diterapkan di Indonesia, dimana luas lautannya mencapai 2/3 dari keseluruhan luas Indonesia. Salah satu cara memanfaatkan energi gelombang laut adalah untuk menghasilkan listrik, atau yang biasa disebut pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTGL). Pada penelitian ini akan dibuat simulasi mekanisme PLTGA tipe pelampung silinder dengan cantilever piezoelectric sebagai pengkonversi energi mekanik dari gearbox menjadi energi listrik. Cantilever piezoelectric material merupakan material  yang memiliki  kemampuan  untuk  membangkitkan  potensial  listrik sebagai  respon  dari  tegangan  mekanik  yang  diberikan pada material  tersebut. Blade akan dipasang pada poros keluaran dari gearbox. Blade inilah yang nantinya akan memukul cantilever piezoelectric sehingga menyebabkan cantilever piezoelectric mengalami defleksi. Defleksi dari cantilever piezoelectric inilah yang menimbulkan voltase atau energi listrik pada cantilever piezoelectric. Variasi yang digunakan untuk mengetahui energi bangkitan optimum yang akan dihasilkan oleh mekanisme ini berupa frekuensi gelombang laut (1Hz, 2Hz, dan 3Hz), dan jumlah cantilever piezoelectric ( 1, 3, dan 5). Didapatkan hasil simulasi berupa grafik respon perpindahan  cantilever piezoelectric dan voltase terhadap fungsi frekuensi gelombang laut dan grafik respon perpindahan  cantilever piezoelectric dan voltase terhadap fungsi jumlah cantilever piezoelectric. Dari hasil simulasi didapatkan nilai daya bangkitan maksimal yang dihasilkan 4.92E-06 Watt dengan menggunakan 5 cantilever piezoelectric pada frekuensi 1Hz
Studi Eksperimental Energi Listrik yang Dihasilkan oleh Mekanisme Ocean Wave Energy Harvester Tipe Pelampung Bola dengan Metode Cantilever Piezoelectric Almaarif Fahrey Nuh; Wiwiek Hendrowati
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.256 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.20433

Abstract

Indonesia sebagai negara Kepulauan memiliki potensi energi laut yang besar di mana energi gelombang laut merupakan jenis energi laut yang paling siap untuk diterapkan di Laut Indonesia. Salah satu lokasi potensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL) adalah Pulau Poteran, sebelah utara Pulau Madura, Jawa Timur dengan potensi energi mencapai 1300 W/m2. Pada penelitian ini dibuat sebuah prototipe alat energy harvesting metode cantilever piezoelectric dalam skala laboratorium dengan mengacu pada gelombang laut di daerah Poteran sebagai referensi pembuatan alat skala sebenarnya yang dapat diterapkan di perahu-perahu nelayan Pulau Poteran. Mekanisme Energy harvester ini dibuat dengan memanfaatkan frekuensi gelombang laut yang ditangkap oleh pelampung dan diteruskan menuju mekanisme gear box. Mekanisme gear box digunakan untuk meningkatkan frekuensi cantilever piezoelectric hingga mendekati frekuensi resonansi. Mekanisme gear box tersebut dilengkapi dengan blade pemukul yang nantinya memberikan gaya impak pada cantilever piezoelectric sehingga material tersebut mengalami defleksi. Defleksi inilah yang menimbulkan voltase atau energi listrik pada cantilever piezoelectric. Pada penelitian ini, dilakukan analisa dengan variasi jumlah cantilever piezoelectric, dan amplitudo gelombang laut dengan nilai secara berturut-turut adalah 1 buah, 2 buah, 3 buah, 3,52 cm, 3,92 cm dan 4,7 cm. Dari hasil pengujian eksperimen dengan variasi amplitudo gelombang dan jumlah piezoelectric, didapatkan nilai daya listrik bangkitan terbesar adalah 3,476 x 10-7 watt pada amplitudo 4,7 cm dan jumlah piezoelectric sebanyak 3 buah.
Studi Karakteristik Reduksi Getaran Translasi Dan Rotasi Sistem Utama dan Energi Listrik yang Dihasilkan oleh Mekanisme Cantilever Piezoelectric Vibration Absorber (CPVA) Akibat Ketidakseimbangan Posisi Sumber Getar pada Sistem Utama Wisnu Gilang Romadhon Arifiyanto; Wiwiek Hendrowati
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.622 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25216

Abstract

Getaran berlebihan pada mesin industri dapat menyebabkan kerusakan pada mesin tersebut. Salah satu cara untuk mereduksi getaran tersebut dengan menggunakan Dynamic Vibration Absorber (DVA)[1]. Prinsip kerjanya adalah penambahan massa absorber dan pegas pada sistem utama. DVA akan menghasilkan getaran yang arahnya berlawanan dengan arah getar sistem utama[1][2][3]. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dorby[3], penggunaan DVA terbukti dapat mereduksi getaran sistem utama yang dioperasikan pada frekuensi natural pertama secara signifikan. Pada penelitian tugas akhir ini telah dirancang sebuah mekanisme Cantilever Piezoelectric Vibration Absorber (CPVA) sebagai vibration absorber dan energi harvesting. Sistem utama pada penelitian ini adalah plat datar yang ditopang oleh empat pegas. Plat tersebut menerima gaya eksitasi dari pegas yang dihubungkan dengan massa eksentris motor DC dibawahnya. Posisi sumber getar tidak berada pada pusat massa hal ini yang menyebabkan terjadinya getaran translasi dan rotasi. Pada penelitian ini dilakukan analisa dengan variasi kecepatan putar motor sebesar 2.5 rad/s hingga 50 rad/s dengan penambahan 2.5 rad/s. CPVA diletakkan pada pusat massa, digeser 0.2 m dari pusat massa, dan diletakkan sejauh 0.4 m dari pusat massa. Dan variasi jumlah piezoelectric yang digunakan sebanyak 1400, 1900, dan 2400 buah. Dari simulasi yang sudah dilakukan, didapatkan persentase reduksi dan energi bangkitan terbesar yang didapatkan berada pada frekuensi operasi natural pertama. Energi bangkitan berupa voltase yang direkomendasikan dan terbesar yang mampu dihasilkan oleh mekanisme CPVA ini sebesar 1.483E-03 volt dengan persentase reduksi sebesar 95.37%, yaitu saat CPVA diletakkan sejauh 0.4 m dari pusat massa dan dengan jumlah piezoelectric sebanyak 1400 buah.
Pemodelan Dan Analisis Pengaruh Variasi Oli dan Diameter Orifice terhadap Gaya Redam Shock Absorber Dan Respon Dinamis Sepeda Motor Yamaha Jupiter Z 2008 Newanda Asa Wahid; Wiwiek Hendrowati
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1231.494 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21774

Abstract

Sepeda motor merupakan moda transportasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Dalam hal kenyamanan, maka komponen sepeda motor yang berperan penting adalah sistem suspensi. Sistem suspensi berfungsi menyerap getaran berlebih akibat profil permukaan jalan, sehingga meningkatkan kenyamanan dan keamanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan sistem suspensi yang terbaik. Dalam tugas akhir ini dilakukan pemodelan dan analisis pengaruh perubahan parameter sistem suspensi sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008 khususnya pada komponen monotube hydraulic shock absorber yang didasarkan pada pemodelan setengah kendaraan. Parameter yang divariasikan adalah tipe oli dan diameter orifice, dimana terdapat 5 macam tipe oli dengan rentang nilai massa jenis (ρ) sebesar 845 – 874 kg/m3, dan viskositas (ν) sebesar 11,3 – 46 mm2/s, sementara untuk diameter orifice yaitu saat kompresi (Docomp) sebesar 1,2 – 1,5 mm, saat ekspansi (Doexp) sebesar 0,8 – 1 mm. Input yang digunakan pada simulasi adalah input sinusoidal dan input bump modified. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa sistem suspensi modifikasi monotube hydraulic shock absorber yang menghasilkan gaya redam optimal memiliki nilai parameter viskositas kinematis oli 46 mm2/s, massa jenis oli 845 kg/m3, diameter orifice kompresi 0,00135 m, dan diameter orifice ekspansi 0,0009 m. Nilai gaya redam optimal yang dihasilkan sistem suspensi modifikasi adalah sebesar 1171,3 N, lebih tinggi hingga 546,44 N dibandingkan dengan gaya redam sistem supensi asli yang bernilai 624,86 N pada frekuensi 2 Hz. Pada sistem setengah kendaraan motor dengan penggunaan sistem suspensi asli maupun modifikasi, untuk input bump, respon kendaraan dan penumpang mencapai steady state kurang dari 2 detik dan 5 detik, sedangkan untuk input sinusoidal responnya mencapai steady state kurang dari 2 detik dan 3 detik. Penggunaan suspensi asli maupun modifikasi menghasilkan nilai perpindahan RMS yang meningkat mulai kecepatan 10 km/jam hingga 20 km/jam, kemudian mulai menurun saat kecepatan 40 km/jam hingga 80 km/jam. Apabila ditinjau dengan standar ISO 2631, penggunaan suspensi modifikasi menghasilkan kenyamanan yang sedikit lebih baik dibanding dengan suspensi asli pada semua kecepatan.
Development of a Vibration Powered Micro Generator and its Application to Harvest the Vibration Energy of the KRI KKP-811’s Engine Harus L.G.; Wiwiek Hendrowati; Rahmat Susanto
Jurnal Teknik Mesin Vol. 12 No. 2 (2010): OCTOBER 2010
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vibration energy harvesting has been receiving a considerable amount of interest as a means of powering wireless sensors and low-power devices. In this paper, an energy harvester is presented to convert ambient mechanical vibration into electrical energy employing magnetoelectric generator. The harvester uses single magnet-spring attached on the coil. When the harvester is excited, the magnet moves relative to the coil, undergoes magnetic field variations and produces a power output. To obtain a maximum power output, the mass of magnet is varied. The magnetoelectric generator with various masses of magnets was tested by a harmonic exciter with various frequencies and amplitudes. The one with maximum power output was then applied to harvest the ambient vibration energy of KRI KKP-811’s Engine. The results show that this prototype can harvest maximum energy of 2μW when it is placed at the base/foundation of the engine.
Analysis of a Single Vertical Pendulum Mechanism on the Pontoon-Boat as a Wave Energy Harvester Aida Annisa Amin Daman; Wiwiek Hendrowati; Harus Laksana Guntur
JMES The International Journal of Mechanical Engineering and Sciences Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25807471.v2i2.6395

Abstract

The aims of this study are to model the wave energy harvester device using a single pendulum on a pontoon called Single Vertical Pendulum Mechanism (SVPM) and analyze the voltage generated by the mechanism. The simulation method was conducted in order to provide the power generated by SVPM. The SVPM’s dimension was designed on a laboratory scale and the wave amplitude was adjusted by the amplitude on the laboratory pool. The mechanism model uses wave energy as the excitation force of the pendulum. The pendulum oscillates and drives the transmission gear which transmits the force to the generator. The generator produces electrical energy. The variation used in the simulation was the mass of the pendulum, the length of the pendulum’s arm, and the wave amplitude. The maximum power that can be generated by SVPM was 5,735 Watt occurred when the arrangement of SVPM was using the pendulum mass of 0,75 kg and the pendulum length of 0,2 m. The parameter that most affect the generated power of SVPM was the wave amplitude.
Modeling And Analysis Mechanisms of Electrical Energy Generated By Power Sea Wave Type of Piezoelectric Rowboat Wiwiek Hendrowati; Moch Solichin; Harus Laksana Guntur
JMES The International Journal of Mechanical Engineering and Sciences Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25807471.v1i2.2620

Abstract

The availability of electricity in the middle of the sea is important for lighting the fishing boat. Therefore, it was designed on a rowboat mechanism associated with piezoelectric energy as the converter. This study simulates the movement of ocean waves with the frequency and amplitude variations that will produce different force. The force of moving components in the mechanism which further encourages piezoelectric cantilever. Deflection caused by the piezoelectric cantilever will produce electrical energy. The greater of the wave frequency, the greater displacement and velocity of  thrustmass, so that electric power generated also increases. When the greater the number of Piezoelectric used, the electrical energy produced is getting smaller. This is due to the increasing number of hard piezoelectric added to be deflected. In this study, the maximum electrical energy produces the highest frequency, high amplitude and the number of piezoelectric slightly.
Numerical Analysis of Translational Vibration Reduction Response on Drilling Process due to Additional Mass-Rubber Dynamic Vibration Absorber (MR-DVA) Dika Andini Suryandari; Wiwiek Hendrowati
The International Journal of Mechanical Engineering and Sciences Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25807471.v6i2.13441

Abstract

Machining is an important part of the industry, one of which is the drilling process. The drilling process is utilized in the making of holes in a material. When the drill-bit touches the material, it causes a vibration that can affect the quality of the hole surface. Therefore, the analysis of the addition of MR-DVA with a natural frequency of 1,630.2 Hz on a workpiece Aluminium Alloy 7075-T6 as the main system is conducted. Simulations were carried out in the natural frequency range of 1,675 Hz – 1,680 Hz with various workpiece dimension ratios of 2⁄5, 3⁄5, 4⁄5, and 5⁄5, along with the different ratios of an MR-DVA placement between the clamp and hole of 1⁄4, 2⁄4, and 3⁄4. Based on the conducted simulation, it has been found that the MR-DVA with a mass ratio of 1⁄20 can dampen well. The largest reduction for a workpiece dimension ratio of 2⁄5 with an MR-DVA placement ratio of 1⁄4 is 92%. In contrast, the smallest reduction for a workpiece dimension ratio of 3⁄5 is 7.2%. These are because the damping area and the increase in the workpiece's dimensions ratio are inverses, affecting the workpiece area that touches the clamp.
Analysis of the Electromagnetic Vibration Absorber (EMVA) Mechanism Placement in the MDoF System towards Vibration Reduction and Generated Electrical Energy Wiwiek Hendrowati; Aida Annisa Amin Daman; Nugraha Merdekawan
JMES The International Journal of Mechanical Engineering and Sciences Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25807471.v7i1.15519

Abstract

This research was conducted to determine the effect of the position of Electromagnetic Vibration Absorber (EMVA) to reduce the vibration of main system and to generate the energy. This article reports the results of a simulation and experimental study on the main system, which was excited by external force and the resulting vibration was reduced with an EMVA. The design of EMVA is in laboratory scale. The main system consists of a flat plate as a main mass and four springs, which are subjected to an excitation force that comes from the DC motor. The results show that both the simulation approach and experiment correspond well. The reduction of main system’s vibration is found to be affected by the position of EMVA. The maximum reduction in translation, rolling, and pitching direction occur at different position, which are at point 7 for translation and at point 1 for rolling and pitching. Meanwhile, the highest power generation occurs when the EMVA is at point 1.
Penerapan Teknologi Vacuum Seal untuk Meningkatkan Daya Tahan Produk Olahan Ikan di Sentra Ikan Bulak Aida Annisa Amin Daman; Wiwiek Hendrowati; Ari Kurniawan Saputra; Latifah Nurahmi
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6953.39 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.31

Abstract

Pemasaran produk erat kaitannya dengan cara pengemasan yang baik dan menarik. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan makanan yaitu pemilihan bahan pengemasan yang harus sesuai dengan jenis makanan itu sendiri. Permasalahan cara pengemasan ini dialami oleh pedagang ikan asap dan ikan segar di Sentra Ikan Bulak (SIB), Surabaya. Pembeli ikan di SIB terbatas hanya pada masyarakat sekitar Surabaya, sedangkan pembeli dari luar kota kurang berminat karena pengemasan ikan rawan bocor dan bau jika dibawa dalam perjalanan panjang. Sehingga teknologi pengemasan yang lebih modern dengan vacuum sealsangat diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Publikasi ini melaporkan kegiatan pengabdian yang memberikan penyuluhan serta menerapkan teknologi vacuum seal kepada SIB sehingga produk olahan ikan dapat bertahan lebih lama dan penjualan ikan di SIB dapat meningkat.