This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Pratiwi Anggreini
Departemen Teknik dan Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penurunan Waktu Pra-Operasi Antar Tindakan Pembedahan Menggunakan Analisa Changeover Time Pratiwi Anggreini; Moses Laksono Singgih
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.66802

Abstract

Changeover time adalah waktu jeda antar tindakan pembedahan yang dihitung ketika lampu operasi dimatikan pada tindakan pembedahan sebelumnya sampai dengan kembali dihidupkan sebagai tanda tindakan pembedahan selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengIndentifikasi dan menganalisa faktor yang menyebabkan tingginya waktu jeda antar tindakan pembedahan dalam ruang operasi atau dikenal dengan changeover time proses pra-operasi dengan menggunakan analisa changeover time. Indentifikasi dan analisa dilakukan dengan memperhatikan waktu internal dalam dan luar kamar operasi serta delay itself. Waktu internal adalah waktu kegiatan yang dihitung selama lampu operasi dalam keadaan mati. Delay itself adalah keterlambatan yang mengakibatkan panjangnya changeover time pra-operasi dikarenakan dari kegiatan itu sendiri. Value Stream Mapping (VSM) digunakan sebagai tools untuk menggambarkan kondisi rill akivitas changeover time pra-operasi serta Indentifikasi waste. Berdasarkan data survei langsung selama penelitian pada bulan Juni 2021, changeover time terpendek untuk tindakan pembedahan yang singkat adalah 86 menit dan 146 menit untuk tindakan pembedahan terpanjang. Analisa VSM ditemukan lead time pasien sebesar 98,5 menit dengan non-value added sebesar 66,5 menit dan value added 32 menit. Selain itu turut ditemukan 2 jenis waste, waiting dan transportation. Analisa delay itself dilakukan pada kegiatan persiapan bedah dan pemasangan infus. Pada persiapan bedah 5 akar penyebab ditemukan yaitu kekurangan tenaga kerja, petugas kurang berpengalaman, slow learner, tidak memiliki runag khusus menata alat bedah dan alat bedah disimpan berdasarkan jenis alat. Pada pemasangan infus 2 akar penyebab ditemukan yaitu petugas kurang berpengalaman dan ruang operasi tidak memiliki alat vein finder. Dua usulan prioritas dipilih yaitu memindahkan kegiatan keluar dari ruang operasi dan melakukan pekerjaan secara bersamaan. Hasil perkiran perbaikan yang diterima adalah terjadi penurunan sebesar 37 menit (43%) untuk tindakan pembedahan yang singkat dan 79 menit (54%) untuk tindakan pembedahan yang panjang.