Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal untuk berlindung dan bersosialisasi. Rumah tidak hanya dipandang sebagai kebutuhan untuk tempat tinggal saja, tapi lebih bagaimana menciptakan suasana yang layak huni (livible), aman (safe), nyaman (comfortable), damai (peaceful) dan sejahtera (prosperous) serta berkelanjutan (sustainable). Kebutuhan akan perumahan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dikarenakan jumlah penduduk yang terus meningkat. Kabupaten Probolinggo memiliki tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 0,73% pertahun dengan kepadatan penduduk tertinggi di kecamatan Sumberasih, Kraksaan dan Dringu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kawasan permukiman baru yang sesuai dengan konsep layak huni, aman dan berkelanjutan. Kesesuaian lahan untuk pengembangan perumahan dan kawasan permukiman menggunakan pedoman dan ketetapan dari peraturan pemerintah. Metode analisis dengan menggunakan metode tumpang tindih (overlay) dengan teknik intersect overlay, yang terdapat pada software ArcGIS. Berdasarkan hasil analisis didapatkan 3 area/zona kesesuaian lahan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di Kabupaten Probolinggo, yaitu zona S1 (sangat sesuai) dengan luas sekitar 155,46 km2 dan dapat dikembangkan sampai tingkat kepadatan bangunan tinggi, area/zona S2 (cukup sesuai) dengan luas sekitar 105,05 km2 dan arahan sampai tingkat kepadatan sedang, dan area/zona S3 (hampir sesuai) dengan luasan sekitar 29,12 km2 dengan arahan hanya tingkat kepadatan rendah. Untuk area/zona S2 dan S3 membutuhkan rekayasa lahan dalam pengembangannya.Kata Kunci: Perumahan, kawasan permukiman, kesesuaian lahan, intersect overlay