Ardi Prasetia Yanuar
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Inhibitor Alami terhadap Laju Korosi pada Material Pipa dalam Larutan Air Laut Buatan Ardi Prasetia Yanuar; Herman Pratikno; Harmin Sulistiyaning Titah
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.305 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18938

Abstract

Korosi merupakan penurunan mutu logam akibat adanya reaksi elektrokimia dengan lingkungannya. Banyak faktor yang dapat menyebabkan korosi suatu material, salah satu diantaranya yakni pengaruh konsentrasi media korosi. Ada banyak metode untuk menghambat proses terjadinya korosi. Salah satu diantara banyak metode yaitu penggunaan inhibitor. Inhibitor organik salah satu jenis inhibitor yang bersifat non-toksik, murah, sudah tersedia di alam, mudah diperbaharui dan tidak merusak lingkungan. Inhibitor organik tersebut diperoleh dengan mengekstrak beberapa bahan yang ada di alam. Dalam penetilitian ini inhibitor yang digunakan antara lain daun jambu biji, daun teh, kedelai dan kopi. Inhibitor tersebut digunakan pada material pipa baja dalam media air laut buatan yang memiliki kadar salinitas 35 ‰. Metode perhitungan laju korosi baja menggunakan metode weight loss dan electroplating. Laju korosi paling kecil yakni sebesar 3.10 mpy untuk API 5L dan 1.94 mpy untuk ASTM A53 dengan inhibitor daun teh. Inhibitor yang kurang maksimal dalam menghambat laju korosi yaitu inhibitor kopi yakni 6.12 mpy untuk API 5L dan 2.66 mpy untuk ASTM A53. Nilai laju korosi spesimen API 5L dan ASTM A53 yang tidak menggunakan inhibitor masing-masing 50.26 mpy dan 3.83 mpy. Inhibitor teh memiliki nilai effisiensi mencapai 93.83%. Sedangkan daun jambu biji memiliki nilai effisiensi mencapai 93.45%. Nilai effisiensi inhibitor kedelai mencapai 91.72% dan inhibitor kopi memiliki nilai effisiensi paling rendah hanya mencapai 87.83%.