Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemodelan Konsentrasi Partikel Debu (PM10)pada Pencemaran Udara di Kota Surabaya dengan Metode Geographically-Temporally Weighted Regression Kurniasari Aisyiah; Sutikno Sutikno; I Nyoman Latra
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.545 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.8100

Abstract

Konsentrasi partikel debu (PM10) di Kota Surabaya menempati urutan pertama di Jawa Timur. Hal ini karena aktifitas penduduk Kota Surabaya yang tinggi menyebabkan polusi udara. Partikel debu (PM10) merupakan salah satu polutan yang apabila terhisap langsung ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli dapat membahayakan sistem pernafasan. Dalam pemantauan kualitas udara, seringkali peralatan pengukur konsentrasi PM10 mengalami kerusakan, sehingga data polutan tersebut tidak terukur atau tidak tersedia (missing), maka perlu dilakukan pendugaan data PM10pada lokasi yang tidak terukur. Salah satu metode yang digunakan adalah Geographically-Temporally Weighted Regression (GTWR)untuk memprediksi konsentrasi PM10 dengan menggunakan parameter meteorologi. Konsentrasi partikel debu bergantung pada lokasi dan waktu. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kondisi pencemaran udara di Kota Surabaya pada tahun 2010 masih dinyatakan baik dan metode GTWR memberikan hasil yang lebih akurat daripada regresi nonspasial karena dapat mengakomodasi adanya pengaruh heterogenitas spasial dan temporal pada konsentrasi partikel debu (PM10).
Estimasi Produksi Minyak dan Gas Bumi di Kalimantan Utara Menggunakan Metode Cokriging Eka Oktaviana Romaji; I Nyoman Latra; Sutikno Sutikno
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.122 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.17012

Abstract

Kegiatan manusia sangat bergantung pada minyak bumi dan gas alam. Seiring dengan terus meningkatnya konsumsi minyak dan gas bumi per tahun, maka perusahan yang bergerak di bidang migas dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan migas tersebut dengan biaya produksi yang seminimal mungkin. Jika eksplorasi di lakukan di medan yang sangat sulit, karena cadangan migas di permukaan bumi sudah habis, maka pada tahapan ini memerlukan biaya yang relatif besar. Oleh karena itu  diperlukan metode untuk mengetahui titik persebaran minyak dan gas bumi tanpa melalui tahap ekplorasi. Salah satu metode geostatistika yang dapat digunakan adalah metode cokriging. Cokriging merupakan metode untuk mengestimasi titik yang meminimalkan kesalahan estimasi dengan menggunakan korelasi silang antara dua variabel yakni variabel utama (primer) dan variabel tambahan (sekunder) serta memperhatikan aspek spasial. Untuk melihat keakuratan interpolasi dengan cokriging dapat dilihat niai dari R2 pada cross validation. Nilai R2 yang dihasilkan untuk mengestimasi minyak dan gas bumi sebesar 99,7% dan 99,99%. Hasil estimasi produksi minyak bumi tertinggi sebesar 61.055 bbls berada dilokasi sumur A19 dan hasil estimasi produksi minyak bumi terendah sebesar 26.702 bbls yang berada dititik A12. Hasil estimasi produksi gas bumi tertinggi terdapat di titik A14 sebesar 165.095 mscf dan produksi gas bumi terendah berada di titik A12 sebesar 71.826 mscf.
Analisis Pola Persebaran ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) Sebagai Dampak Industri Migas di Kabupaten Bojonegoro Menggunakan Spatial Pattern Analysis dan Flexibly Shaped Spatial Scan Statistic Niswatul Qona`ah; Sutikno Sutikno
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.726 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.17395

Abstract

Salah satu dampak negatif yang dirasakan masyarakat di kawasan eksplorasi migas Bojonegoro adalah banyak yang terserang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Berdasarkan data 10 besar penyakit terbanyak di puskesmas Kabuputen Bojonegoro, penyakit ISPA selalu menduduki peringkat pertama sejak tahun 2010 sampai tahun 2015. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap adanya autokorelasi spasial pada data ISPA tiap kecamatan di Bojonegoro pada tahun 2012-2015. Pengujian secara global menggunakan indeks Moran’s I menunjukkan bahwa terdapat autokorelasi spasial pada tahun 2012 dan 2013 yang siginifikan pada α=5%, pada tahun 2014 dan 2015 signifikan pada α>5% namun tidak sampai lebih dari 15%. Sementara dengan menggunakan indek’s Geary’s C menunjukkan bahwa terdapat autokorelasi spasial pada tahun 2015 yang signifikan pada α=5% dan pada tahun 2012, 2013, 2014 signifikan pada α>5% namun tidak sampai lebih dari 15%. Deteksi hotspot kejadian ISPA tahun 2012 menggunakan pengujian LISA menunjukkan bahwa wilayah yang menjadi hotspot yaitu kuadran I  (HH) meliputi kecamatan Trucuk, Bojonegoro, dan Kapas. Kuadran IV (HL) meliputi kecamatan Tambakrejo. Wilayah dalam kuadran II (LH) merupakan coldspot kejadian ISPA meliputi kecamatan Sukosewu. Sedangkan wilayah dalam kuadran III (LL) meliputi kecamatan Sekar, Ngambon, dan Gondang tergolong wilayah yang aman. Deteksi hotspot kejadian ISPA tahun 2012 menggunakan flexibly shaped spatial scan statistic diperoleh 3 kantong ISPA yang signifikan. Kantong pertama terdiri dari 7 kecamatan yaitu Bojonegoro, Dander, Trucuk, Malo, Kasiman, Padangan, dan Purwosari dengan resiko relatif sebesar 1,413. Kantong kedua hanya terdiri dari 1 kecamatan yaitu Kepohbaru dengan resiko relatif sebesar 1,142. Kantong ketiga terdiri dari 2 kecamatan yaitu Balen dan Sukosewu dengan resiko relatif sebesar 1,079.
Analisis Kebutuhan Pembangunan Tempat Pemakaman Umum di Perkotaan Tuban Arwi Yudhi Koswara; Eko Budi Santoso; Abdul Afif; Teti Hariyati; Sutikno Sutikno; Ema Umilia; Prianti Prianti; Rahel Putri Pamungkas; Chichik Ilmi Annisa
TATALOKA Vol 23, No 3 (2021): Volume 23 No. 3, August 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.23.3.430-437

Abstract

The land availability in public cemeteries in Tuban currently under pressure towards the land capacity which is getting limited due to the population growth and inadequate facilities. This study, using the calculation to get the estimated area and the land capacity of the public cemetery in Tuban. The data compilation steps consists of primary survey and secondary survey. The primary survey activities carried out included field surveys and community aspirations which were carried out through in-depth interviews and Focus Group Discussions (FGD). Meanwhile, the secondary survey was conducted to find data, namely basic data on laws and policies, and data on social demographic conditions. The analytical method used is the analysis of grave needs by analyzing the projection of the mortality rate, calculating the need for cemetery land area per year, calculating the remaining land area for the cemetery, calculating the remaining land capacity of the cemetery, and calculating the remaining capacity of the cemetery with a one-time overlapping system. From the results of the analysis, it is obtained that the remaining capacity of the burial ground in Tuban District will be filled in 2021 and will require an additional land area of 617,945 m2 (61 Ha) in 2030. Semanding and Merakurak Districts are projected to be full in 2025 with a land area requirement of 81,589 m2 (8.1 Ha) and 113,875 m2 (11 Ha) in 2030 Palang District will be full in 2026 and Jenu District will be full in 2028.
Pemetaan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Di Sekitar Kampus ITS Surabaya Sutikno Sutikno; Imam Baihaqi; Mochamad Yusuf; Novianti Ika Sari
IPTEK Journal of Proceedings Series No 2 (2018): The 2nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.273 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2018i1.3339

Abstract

AbstrakKeberadaan ITS memberikan dampak besar bagi masyarakat di sekitarnya terutama dalam usaha peningkatan sosial ekonomi. Guna memenuhi tanggung jawabnya, maka ITS bermaksud melakukan campus social responsibility (CSR). Tujuan penelitian adalah pemetaan sosial sebagai data dan informasi awal untuk membuat usulan program bagi warga sekitar. Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data/ survei kepada pihak RT, analisis data menggunakan analisis deskriptif, tabulasi silang, dan SWOT. Analisis lanjutan setelah dilakukan pemetaan sosial, klasifikasi karakteristik wilayah masing-masing kelurahan. Karakteristik kelurahan Keputih dan Gebang Putih memiliki kondisi yang hampir sama, yaitu kondisi sosial ekonomi tergolong menengah dan memiliki potensi pengembangan yang tinggi. Sedangkan, kondisi sosial ekonomi di Kejawan Putih Tambak berbeda dengan dua kelurahan yang lain, sosial ekonomi masih rendah serta potensi pengembangan SDA/ SDM yang belum optimal. Hasil analisis SWOT dirumuskan strategi sbb: (1) Peningkatan Ekonomi Mikro dan Kewirausahaan (2) Peningkatan Kapabiltas Masyarakat Terhadap Teknologi, (3) Menciptakan lingkungan yang aman dan resiliens terhadap kerawanan bencana, (4) Peningkatan norma dan etika internal ITS, (5) Meningkatkan kerjasama antar warga dan internal ITS, dan (6) Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Sekitar.
PER CAPITA CONSUMPTION ESTIMATION IN SURABAYA USING ENSEMBLE MODEL APPROACH Sutikno Sutikno; Jerry Dwi Trijoyo Purnomo; Unggul Harfianto; Yoga Prastya Irfandi; Kartika Nur Anisa; Fajar Dwi Cahyoko
MEDIA STATISTIKA Vol 16, No 2 (2023): Media Statistika
Publisher : Department of Statistics, Faculty of Science and Mathematics, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/medstat.16.2.170-181

Abstract

The categorization of the Low-Income Community category is based on the poverty indicators in the Multidimensional Poverty Index, including the dimensions of health, education, and living standards. The Proxy Means Test (PMT) can estimate household income or consumption by taking into account household conditions that are readily observable and cannot be manipulated. This method offers the advantage of being capable of determining both the poverty level of a household and the household's characteristics based on asset ownership and socio-demographic conditions. This study aims to estimate per capita consumption using OLS, Robust, Quantile, LASSO, and Ensemble methods. The application of these methods is intended to address various issues, including the presence of outlier data, multicollinearity, and uncertainties. The results indicate that none of the four methods used achieved the highest accuracy based on the MSE, MAE, and sMAPE criteria. Consequently, employing an ensemble model becomes essential to accommodate the element of uncertainty present in these four models. The application of the ensemble method is not only as a comparison between the models, but also as a means to capture the uncertainty contained in each model
Calibration Indonesian-Numerical Weather Prediction using Geostatistical Output Perturbation Sutikno Sutikno; Fajar Dwi Cahyoko; Fernaldy Wananda Putra; Erwin Eka Syahputra Makmur; Wido Hanggoro; Muhamad Rifki Taufik; Vestiana Aza
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 24 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v24i2.1037

Abstract

Indonesian-Numerical Weather Prediction (INA-NWP) is a numerical-based weather forecast method that has been developed by the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency. However, the forecast is still unable to produce accurate weather forecasts. Geostatistical Output Perturbation (GOP) is a weather forecast method derived from only one deterministic output. GOP takes into consideration the spatial correlation among multiple locations simultaneously. GOP is capable to identify spatial dependency patterns that are associated with error models. This study aims to obtain calibrated forecasts for daily maximum and minimum temperature variables using GOP at 10 meteorological stations in Surabaya and surrounding areas. The stages in performing temperature forecasts using GOP are obtaining regression coefficient estimators, then calculating empirical semivariograms and estimating spatial parameters. Based on several weather forecast indicators, such as RMSE and CRPS, GOP is better than INA-NWP in terms of precision and accuracy.