Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PEMANFAATAN DAGING IKAN BULAN PADA PEMBUATAN KERUPUK IKAN YANG BEBAS DARI BAHAN TAMBAHAN MAKANAN SINTETIS DI DESA JAMBO TIMU KECAMATAN BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE Ummi Habibah; Nurlaili Nurlaili; Zuhra Amalia; Zahra Fona
Jurnal Vokasi Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.966 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.677

Abstract

Kerupuk ikan yang beredar dipasaran mengandung karbohidrat tinggi dan bahan tambahan makanan sintetis, seperti pengawet, penstabil warna, dan penambah cita rasa. Pembuatan kerupuk ikan dari ikan segar hasil tangkapan/panen nelayan dan bebas dari bahan tambahan makanan sintetis sebagai wujud kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe di desa Jambo Timu Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumwe. Kerupuk ikan yang dihasilkan akan lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi. Pelatihan ini mendapat tanggapan serius dari peserta, pengelola TBM Hasan-Savvas dan perangkat desa. Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta ibu-ibu rumah tangga masyarakat nelayan. Semua peserta mengikutinya dengan tekun dan turut serta dengan aktif dalam semua tahapan pelatihan hingga selesai. Ikan yang digunakan adalah ikan bulan sebagai bahan baku karena harganya sangatlah rendah dan mengandung nilai gizi tinggi. Pembuatannya menggunakan bahan dan alat yang sederhana. Bahan yang digunakan tepung tapioka, daging ikan, telur, air, garam, gula, kunyit, dan bawang putih. Ada bebera tahapan pembuatannya. Tahap pertama, pembuatan adonan yaitu mencampurkan semua bahan yang digunakan dan telah dihaluskan sebelumnya. Tahap kedua, pencetakan dengan cara mendadar adonan menjadi lembaran-lembaran tipis kemudian dipotong-potong sesuai selera. Tahap ketiga, pengeringan dengan penjemuran dibawah sinar matahari langsung sampai kaku dan mudah patah. Tahap keempat, penggorengan menggunakan minyak dalam kemasan, kerupuk ikan siap disajikan. Kerupuk ikan yang dihasilkan sangat renyah, berwarna putih, rasanya enak, dan bentuknya sedikit melengkung. Kerupuk ikan harus dikemas dalam wadah tertutup agar tidak lembek dan terhindar dari faktor perusaknya. Kerupuk ikan dapat dijadikan alternatif usaha dalam meningkatkan ketentraman, kenyamanan kehidupan bermasyarakat nelayan. Kerupuk ikan dapat dipasarkan secara langsung atau setelah digoreng.Kata kunci— Kerupuk ikan, Ikan Bulan, Renyah, Bahan Tambahan Makanan Sintetis, Peluang Usaha, Pengemasan.
TALKSHOW RADIO SEBAGAI PROGAM FAVORIT PENDENGAR (STUDY TERHADAP PROGAM “FRIDAY TALKSHOW” PADA RADIO SIARAN RUMOH PMI) rusna wati; ummi habibah
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 23, No 2 (2017): Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v23i2.2497

Abstract

Radio merupakan salah satu media massa elektronik yang menggunakan sistem audio (suara) tertua yang masih berkembang dan digunakan oleh masyarakat sampai dengan sekarang, dikeranakan ekonomis, mudah dijangkau, bisa didengar dimana saja dan kapan saja tanpa memerlukan waktu dan tempat yang khusus. Stasiun radio banyak menyajikan progam-progam acara salah satunya talkshow. Dimana talkshow merupakan suatu obrolan atau perbincangan yang menyampaikan suatu informasi oleh narasumber yang dipandu seorang pembawa acara atau penyiar yang nantinya akan ada sesi tanya jawab baik itu secara tatap muka (face to face) atau telepon (by phone). Dalam upaya pencapaian progam talkshow untuk menjadi salah satu progam favorit bagi pendengar maka produser dan penyiar radio harus bekerja sama dalam merancang serta memberikan ide topik berbincangan semenarik mungkin dengan memancing isu dan pertanyaan yang disampaikan bagi pendengar serta menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya, supaya para pendengar radio bisa bertanya langsung kepada narasumber tersebut melalui sms atau telepon. Kata Kunci: Talkshow, Radio, Progam Favorit Pendengar
DEVELOPMENT OF POLYURETHANE/CLAY NANOCOMPOSITES BASED ON PALM OIL POLYOL Ummi Habibah; A Adriana; S Sariadi; M Muhammad; Halim Zaini; Sabila Yasara SA; F Fachraniah
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 21, No 01 (2023): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v21i01.4189

Abstract

Polyurethanes (PURs) are highly adaptable polymeric substances with a variety of physical and chemical attributes. High abrasion resistance, tear strength, shock absorption, flexibility, and elasticity are just a few of the desirable qualities of PURs. Despite their generally low thermal stability, this can be enhanced by utilizing clay that has been treated. From renewable resources, polyurethane/clay nanocomposites have been created. By combining oleic acid from palm oil with glycerol, a polyol for the manufacture of polyurethane by reaction with an isocyanate was created. As a catalyst and emulsifier, dodecylbenzene sulfonic acid (DBSA) was employed. Octadodecylamine (ODA-mont) and cetyltrimethyl ammonium bromide (CTAB-mont) were used to treat the unaltered clay (kunipia-F).  The d-spacing in CTAB-mont and ODA-mont were bigger than that of the pure-mont (1.142 nm) at 1.571 nm and 1.798 nm, respectively. A pre-polymer technique was used to create polyurethane/clay nanocomposites, and the micro-domain structures of segmented PU, CTAB-mont-PU 1, 3, and 5 wt%, and ODA-mont-PU 1, 3, and 5 wt% were determined by FTIR spectra. X-ray diffraction (X-RD) was used to evaluate the nanocomposites' morphology, and the results revealed that all of the intercalated type's nanocomposites were created as a result of this effort. When the surfaces of the materials were examined using transmission electron microscopy (TEM) observation and scanning electron microscopy (SEM), these were further confirmed. Thermogravimetric analysis (TGA) was used to examine thermal stability.Pure PU begins to degrade around 200°C, which is lower than the degrading rates of CTAB-mont PU and ODA-mont PU, which occur at roughly 318°C and 330°C, respectively. Both pure polyurethane (PU) and PU/clay nanocomposites have their mechanical properties, including dynamic mechanical properties, tested. With only a 5 weight percent addition of the montmorillonite CTAB-mont PU or ODA-mont PU, respectively, the tensile strength of the nanocomposites increased by more than 214% and 267%, respectively, demonstrating the impressively positive impact of the modified organoclay on the strength and elongation at break of the nanocomposites.Keywords: Clay,Palm Oil, Polyurethane