Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN PERAN PENGAWAS OBAT (PMO) TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN TB PARU Evawaty Evawaty; Junaedi Yunding; Muhammad Irwan; Idawati Idawati
Jurnal Ilmiah Maju Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Maju Vol.2 No.2 Juli - Desember 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.521 KB)

Abstract

Penyakit TBC atau Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit pada paru. Peran keluarga sebagai PMO sangat penting demi keberhasilan pengobatan pasien TB. Kualitas hidup yakni respon emosi dari pasien terhadap aktivitas sosial, emosional, pekerjaan dan hubungan antar keluarga, rasa senang atau bahagia, adanya kesesuaian antara harapan dan kenyataan yang ada, adanya kepuasaan dalam melakukan fungsi fisik, sosial dan emosional serta kemampuan mengadakan sosialisasi dengan orang lain. Tujuan penelitian diketahuinya pengaruh peran pengawas minum obat (PMO) terhadap kualitas hidup penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Totoli Kabupaten Majene Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 34 responden dan dipilih dengan teknik Purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrument berupa kuesioner dan disajikan dengan fisher exact test dengan nilai p-value 0,029. Hasil penelitian mayoritas PMO berperan aktif dalam mengawasi minum obat pada pasien TB dan mayoritas pasien TB memiliki hidup yang berkualitas. Kesimpulan, Tidak ada hubungan bermakna antara peran pengawas minum obat (PMO) terhadap kualitas hidup pasien TB paru. Saran kepada petugas kesehatan TB, diharapkan adanya konseling yang lebih efektif terhadap para pasien TB agar mereka lebih mengerti dan faham dengan penyakit yang saat ini mereka derita.
Efek Stress Terhadap Penyembuhan Luka Diabetik di Klinik IWCC Majene Junaedi yunding
Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt) Vol 1 No 1 (2018): Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.043 KB) | DOI: 10.31605/j-healt.v1i1.154

Abstract

Diabetes melitus merupakan suatu kondisi kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah cukup atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. salah satu komplikasi pada pasien diabetes adalah neuropati pada ekstremitas bawah yang menyebabkan ulkus diabetik. Pada penderita yang mengalami luka, akan lebih lama sembuh pada pasien yang mengalami stres karena dapat meningkatkan level beberapa hormon dalam darah, yaitu kortisol, aldosteron, dan epinefrin. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi hubungan stres dengan penyembuhan luka diabetik pada pasien diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan observasional analitik denngan desain penelitian kohort prospektif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 pasien yang mengalami luka ulkus diabetik. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observasi dan menggunakan kuesioner DASS-42. Analisis yang digunakan yaitu menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden mengalami stres sedang yaitu sebanyak 70%. Kesimpulan didapatkan bahwa terdapat hubungan antara stres dengan proses penyembuhan luka ulkus diabetik.
Hubungan Lama Menderita dan Derajat Luka Dengan Kecemasan Penderita Ulkus Diabetik Muhammad Rifai Subri Kano; Junaedi Yunding; Muhammad Irwan
Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt) Vol 2 No 1 (2019): Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.063 KB) | DOI: 10.31605/j-healt.v2i1.434

Abstract

Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya yaitu ulkus kaki diabetik. Ulkus kaki diabetik adalah kerusakan sebagian atau keseluruhan pada kulit yang dapat meluas ke jaringan bawah kulit, tendon, otot, tulang atau persendian. Intervensi yang dilakukan pada ulkus kaki diabetik adalah perawatan luka, selama proses perawatan luka pasien mengalami kecemasan yang merupakan perasaan tidak nyaman yang belum jelas penyebabnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan lama menderita dan derajat luka dengan kecemasan pada penderita ulkus kaki diabetik di Klinik Ikram WoundCare Center (IWCC). Desain penelitian ini CrossSectional Study dengan pendekatan One Time. Jumlah sampel sebanyak 39 responden diambil dengan cara Non Probability Sampling metode Purposive Sampling, cara pengumpulan data dengan kuesioner dan lembar observasi. Hasil analisis Fisher’sExactTest di peroleh nilai ρ = 0,498 pada analisis lama menderita dengan kecemasan berarti tidak ada hubungan dan analisis derajat luka dengan kecemasan nilai signifikan diperoleh nilai ρ = 0,163 disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna.
Hubungan Efikasi Diri Dengan Kualitas Hidup Pasien Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Lembang Tahun 2018 Junaedi yunding; Muhammad Irwan
Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Health, Education and Literacy (J-healt)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/j-healt.v3i2.942

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang di sebabkan oleh micobakterium tuberkulosis yang dapat menyerang organ tubuh terutama pada paru-paru. Seseorang yang terdiagnosis tb paru berdampak pada efikasi dirinya dalam melakukan tindakan dan kualitas hidup yang berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kualitas hidup pasien tb paru diwilayah kerja puskesmas lembang. Desain Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah penderita TB Paru yang terregister di wilayah kerja puskesmas lembang yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 responden dengan tehnik purvosive sampling. Instrument dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner efikasi diri dan kualitas hidup pasien tb paru. Hasil uji kolmogorov smirnov test menunjukkan ada hubungan antara efikasi diri dengan kualitashidup pasien tb paru.
Hubungan self-efficacy dengan self-management behaviour pada pasien hipertensi di rumah sakit umum daerah Majene Patmawati Patma; Junaedi Yunding; Kurnia Harli; Muhammad Amin R
Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt) Vol 4 No 1 (2021): Journal of Health, Education and Literacy (J-healt)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/j-healt.v4i1.1191

Abstract

Hypertension is a chronic disease, which can be managed non-pharmacologically by modifying lifestyle and self-management such as self-integration, socializing, and monitoring blood pressure. Self-management behavior (SMB) is an effective way for patients to manage behavior, improve patient health status, and independency to prevent complications in hypertension. One of the factors that influence the application of SMB is self-efficacy. The purpose of this study was to determine the relationship between self-efficacy and self-management behavior in hypertensive patients. This study used an observational analytic design with a cross-sectional study method. There were 77 hypertensive patients as samples obtained by using a purposive sampling technique which was analyzed by using the chi-square test. The results showed that there was a significant relationship between self-efficacy and self-management behavior in hypertensive patients (p = 0,000).
Perbedaan Waiting Time pada Pasien Bedah dan Non Bedah di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Majene Indrawati Indrawati; Junaedi Yunding; Sukmawati Sukmawati
J-HEST Journal of Health Education Economics Science and Technology Vol. 3 No. 1 (2020): Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology
Publisher : Polewali: Dewan Pengurus Daerah Sulawesi Barat Forum Dosen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.787 KB) | DOI: 10.36339/jhest.v3i1.43

Abstract

Pelayanan pasien gawat darurat memegang peranan yang sangat penting. Sebagai pintu terdepan rumah sakit, IGD harus bisa memberikan pertolongan yang cepat dan tepat untuk keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui penerapan waiting time pada pasien bedah dan non bedah di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Majene. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kategori pasien bedah dimulai dari waktu masuk, waktu tindakan sampai waktu keluarnya pasien memperoleh waktu tunggu kurang dari 2 jam, dengan pasien sebanyak 12 orang (24%) dari 50 pasien, Kemudian kategori pasien nonbedah dimulai dari waktu masuk, waktu tindakan sampai waktu keluarnya pasien, ada pasien nonbedah yang mendapatkan waktu kurang dari 2 jam dengan pasien sebanyak 10 orang (20%) dari 50 pasien dan ada pasien nonbedah yang mendapatkan waktu lebih dari 2 jam dengan pasien sebanyak 28 orang (56%) dari 50 pasien. Hasil penilaian perbedaan waiting time pada pasien bedah dan non bedah dilakukan dengan menggunakan analisa bivariat dengan menggunakan analisis Normality Statistic didapatkan hasil p value = 0,01 < α = 0.05 yang menunjukkan adanya perbedaan antara penerapan waiting time pasien bedah dan waiting time non bedah di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Kabupaten Majene
Perbedaan Tingkat Stres Serangan Pertama dengan Serangan Berulang pada Pasien Stroke Masyita Haerianti; Junaedi Yunding; Muflih Muflih
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 1 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i1.700

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan penyebab kematian nomor dua dan disabilitas nomor satu di dunia. Stroke menyebabkan penderita stroke mengalami dua kali serangan yakni serangan pertama dan serangan berulang. Stroke terjadi akibat pembekuan dan pecahnya pembuluh darah di otak yang jika tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan stres. Tujuan: mengetahui perbedaan tingkat stres serangan pertama dengan serangan berulang pasien stroke. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan metode cross-sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 48 responden. Instrumen yang digunakan yakni kuesioner karakteristik demografi dan kuesioner Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42) yang dianalisis dengan uji statistik Independent sampel T-Test. Hasil: Kelompok stroke serangan pertama mengalami stres normal (57.9%), sementara serangan berulang mengalami stres sedang (50.0%) dengan hasil uji beda rerata p= 0.017 (p<0.05) yang menunjukkan terdapat perbedaan rerata skor stres antara kelompok stroke serangan pertama dengan serangan berulang. Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata skor stres antara kelompok stroke serangan pertama dengan serangan berulang dengan rerata mayoritas serangan pertama mengalami stres normal, sementara serangan berulang mengalami stres ringan sampai sedang. Keluarga dan petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan dukungan, edukasi dan terapi kepada pasien untuk mencegah terjadinya stroke berulang dan menurunkan tingkat stres untuk mencegah komplikasi buruk akibat stres seperti aterosklerosis.Kata kunci: Stres; Stroke Serangan Pertama; Stroke Serangan Berulang