Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat

PELATIHAN KADER TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DI POSYANDU KELURAHAN DARMO SURABAYA Ethyca Sari; Herisa Dinarsi; Intiyaswati -
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v3i1.347

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan kader Posyandu tentang tumbuh kembang anak melakukan pelatihan deteksi dini kelainan tumbuh kembang anak. Metode pengabdian kepada masyarakat yang digunakan adalah ceramah, diskusi, lomba dalam mengerjakan protes dan post-tes, serta praktek deteksi dini kelainan tumbuh kembang anak di Posyandu. Materi pelatihan mencakup deteksi kelainan tumbuh kembangan anak tinjauan psikologis – linguistik ( Psikolinguistik ) dan edukatif, gizi anak dalam masa pertumbuhan, serta pencegahan dan penanggulangan kelainan tumbuh kembang pada anak. Peserta 20 kader kesehatan Posyandu Kelurahan Darmo , Kecamatan Wonokromo . Kegiatan ini berlangsung pada bulan November 2019 . Hasil yang diperoleh adalah seluruh peserta menyatakan pelatihan ini sangat bermanfaat uentuk mengenali secara kelainan tumbuh kembang anak di Posyandu Model lomba sangat memacu rasa ingin tahu dan antusias peserta.80 % peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang 100 % peserta bisa melakukan deteksi dini kelainan tumbuh kembang anak di Posyandu.
PELATIHAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DALAM UPAYA PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA BAGI KADER POSYANDU Ethyca Sari; Eny Astuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.472 KB) | DOI: 10.47560/pengabmas.v2i1.276

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu hak azasi bayi yang harus di penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap percepatan tumbuh kembang terutama pada dua tahun pertama, memberikan interaksi psikologis yang kuat dan adekuat antara bayi dan ibu serta merupakan kebutuhan dasar tumbuh kembang bayi. Pelatihan Pemberian ASI Eksklusif dalam Upaya Peningkatan Status Gizi Balita Bagi Kader Posyandu di Kelurahan Sumur Welut Tahun 2020, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kadera dalam hal pemberian ASI Eksklusif. Sasaran dari pelatihan ini adalah kader kesehatan di wilayah kelurahan Sumur Welut yang berjumlah 40 orang. Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundangan tentang pemberian ASI, belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana, serta belum optimalnya pembina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI Kader kesehatan merupakan petugas kesehatan yang lebih sering kontak dan lebih dekat dengan masyarakat. Pelatihan diberikan dengan metode ceramah, diskusi kemudian diikuti dengan pelatihan cara pemberian ASI dan Penyimpanan ASI perah. Hasil yang diperoleh dari pelatihan ini adalah peningkatan pemahaman dan persepsi yang benar mengenai ASI, kader kesehatan bisa melakukan penyuluhan dan pelatihan pemberian ASI dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang ASI bagi kader kesehatan dan ibu nantinya di wilayah kelurahan Sumur Welut.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG TUMBUHAN OBAT DI WILAYAH SURABAYA Ethyca Sari; Sofyan Hassanudin Nur; Intiyaswati Intiyaswati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v3i2.397

Abstract

Tumbuhan obat merupakan salah satu alternatif pengobatan yang bisa dimanfaatkan oleh masyakat selain pengobatan Farmakologi, di Indonesia berbagai tanaman alam mengandung zat zat yang mampu untuk menetralisir segala infeksi atau penurunan imun didalan tubuh seseorang dengan memanfaatkan Tumbuhan Obat yang bisa dilakukan oleh masayarakat sendiri secara mandiri di lahan sekitar rumah, namun belum di manfaatkan dengan maksimal. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terkait mengenal Tumbuhan Obat dan manfaatnya serta teknik pengolahan dan cara mengkonsumsi secara baik dan benar. Manfaat Tumbuhan Obat ini antara lain untuk pengobatan uretritis, penyembuhan luka, revitalisasi saraf dan sel-sel otak, bisul, kusta, penyakit kulit, asma, sakit tubuh, bronkitis, kaki gajah, eksim, gelisah, katarak, masalah mata serta diare pada anak-anak. Oleh karena itu melakukan kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait Tumbuhan Obat. Kegiatan pengabmas ini menggunakan metode penyuluhan. Mitra kegiatan terdiri dari mitra utama dan mitra pendukung, mitra utama kader posyandu dan ibu PKK sedangkan mitra pendukung kepala kelurahan, Rukun Warga, Rukun Tetangga dan tokoh masyarakat sebanyak 100 orang. Evaluasi awal menggunakan kuesioner, sedangkan evaluasi akhir dilakukan dengan observasi dan tanya jawab secara langsung dengan mitra. Hasilnya 68% pengetahuan masyarakat baik, telah mengenal Tumbuhan Obat dan khasiat serta cara pengolahannya.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER TENTANG KELAINAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA PADA MASA PANDEMI Ethyca Sari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i1.502

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan kader Posyandu tentang tumbuh kembang anak melakukan peningkatan pengetahuan deteksi dini kelainan tumbuh kembang anak pada masa pandemi . Metode pengabdian kepada masyarakat yang digunakan adalah ceramah, diskusi melalui zoom . Materi yang disampaikan mencakup deteksi kelainan tumbuh kembangan anak tinjauan psikologis – linguistik ( Psikolinguistik ) dan edukatif, gizi anak dalam masa pertumbuhan, serta pencegahan dan penanggulangan kelainan tumbuh kembang anak pada masa pandemi . Peserta 20 kader kesehatan Posyandu Kelurahan Gundih , Kecamatan Bubutan . Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 20 Juli 2020 . Hasil yang diperoleh adalah seluruh peserta menyatakan penyelenggaaran ini sangat bermanfaat uentuk mengenali secara kelainan tumbuh kembang anak di Posyandu 80% peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang 100 % dilihat dari hasil kuisioner post test yang disi melalui google form yang dibandingkan dengan pre testnya
PERAN SATGAS TB MELALUI EDUKASI PENCEGAHAN TB DI MASYARAKAT WILAYAH KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA Ethyca Sari; Devi Aprilia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i2.554

Abstract

Satgas Penanggulangan Tuberkulosis (Tb) mempunyai peran antara lain mendampingi pasien mengakses pengobatan serta mengatasi segala permasalahan sosial yang dihadapi pasien. Termasuk pula memberikan intervensi terhadap lingkungan tempat tinggal pasien apabila rumahnya tidak layak huni serta memberikan edulkasi secara berkesianmbungan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam merubah perilaku pencegahan Tb. Tujuan pengabdian masayakat ini adalah untuk membantu masyarakat lebih menyadari pentingnya mencegah penularan Tb yang ada di sekitar lingkungannya. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan kesehatan dengan media leaflet dan Pre Test dan Post Test dengan jumlah warga masayarakat 50 orang. Hasil dari pre test dan post test di dapat adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat dalam penularan serta pencegahan penyakit TB Paru. Yang mana tingkat pemahaman sebelumnya sebesar 64 % setelah dilakukan penyuluhan tingkat pemahaman masyarakat naik menjadi 80% terhadap penularan dan pencegahan Tb.