Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Biotropika Quagga
Rudy Hermawan
IPB University
Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Education Immunology & microbiology

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

 1 
Neopestalotiopsis zimbabwana Isolated from Xylaria Stromata Rudy Hermawan; Rena Rifki Safitri; Muhamad Raffel Sidiq
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol. 9 No. 3 (2021)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2021.009.03.04

Abstract

Neopestalotiopsis is one of pestalotioid fungi. Neopestalotiopsis has versicolourous in the third cell (median cell). This genus is identified as pathogenic and endophytic fungi in the plant. Neopestalotiopsis strain X1 was isolated from Xylaria stromata assumed as endophytic fungi. The surface sterilization was conducted, then isolated into PDA (1/2 receipt of potato dextrose). The morphology was observed in a fresh PDA medium. Genomic DNA was extracted and amplified for the Large Subunit region. A phylogenetic tree was built using RAxML Black Box. The morphology showed that the five cells in a conidium were an appearance with the black color of the septate in the third cell (median cell). The appendage on the basal cell was only a single tubular appendage. The appendage on the apical was two until three tubular appendages. The phylogenetic tree showed that Neopestalotiopsis strain X1 was Neopestalotiopsis zimbabwana. The sequence was deposited into GenBank as MW422813. This study was the first report for Neopestalotiopsis species isolated from micro-mushroom (Xylaria stromata).
Potensi dan Toksisitas Coprinus sp. Liar pada Jerami Padi di Indonesia Mega Putri Amelya; Ivan Permana Putra; Rudy Hermawan; Rahayu Nurzakiah
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 15, No 1 (2023): QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v15i1.5180

Abstract

Jamur merupakan bahan nutraceutical dengan kegunaan dan kandungan nutrisi yang beragam. Jamur liar yang tumbuh di sawah merupakan salah satu alternatif bahan konsumsi oleh sebagian masyarakat Indonesia. Umumnya, masyarakat lokal tersebut merambah jamur jerami (Volvariella volvacea). Namun, beberapa kelompok jamur coprinoid seperti Coprinus spp. juga terdistribusi pada relung yang sama. Bagi non-mikolog atau orang yang telah berpengalaman, tubuh buah muda dari kedua jamur tersebut seringkali sulit dibedakan. Hal ini disebabkan karena morfolonya yang mirip. Selain bermanfaat untuk kesehatan, beberapa spesies dari Coprinus juga memiliki kandungan racun. Selama 2010-2020, terdapat 11 kasus keracunan (48 orang) setelah mengkonsumsi jamur jerami liar di Indonesia. Coprinus merupakan jamur yang cosmopolitan sehingga sangat mudah ditemukan di Indonesia. Jamur ini bisa dimakan hanya padafase mudanya ketika lamelanya belum menghitam atau tudungnya belum meluruh. Keracunan yang muncul diduga disebabkan oleh senyawa coprine dari jamur ini. Informasi terkait karakter identifikasi sederhana dan resiko toksisitas dari jamur Coprinus liar perlu disampaikan ke mayarakat guna mencegah terjadinya keracunan jamur liar di Indonesia.
Co-Authors Ivan Permana Putra Mega Putri Amelya Muhamad Raffel Sidiq Rahayu Nurzakiah Rena Rifki Safitri