Firman Hawari
Departemen Desain Interior, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain

KAIDAH SEMIOTIKA PADA FURNITURE POSTMODERNISME Firman Hawari
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 9 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.443 KB) | DOI: 10.25105/dim.v9i1.952

Abstract

Abstract Designing postmodernism product more produces form that purpused to local elements, sfecific, individual, associative , and aesthetic and avoid mass -produce orientation, rational and stiff. It was also in designing furniture. After design processing based on culture reality, cretaing postmodernism furniture are also followed by semiotic meaning. Without ignoring function, the aim of designing process is dominated by form exploring. Development of postmodernism furniture is caused by development of society perspective that purpused to plurality in many fields. material invention are followed by inventing in manufacturing technology, structure, applying texture and color are also become supporting element of birth of postmodernism furniture. That mindset causes some furniture more reach from than function.Postmodernism furniture negless costumer and commercial aspects. So, those design are subjective, irrational, emotional, and expressive. It visualizes uniquely, unnusual, and starnge AbstrakKegiatan perancangan produk yang mengandung nilai-nilai postmodernisme sangat menghindari bentuk-bentuk yang mengarah ke mass -produce orientation, rasional, dan kaku tetapi lebih memilih mengajukan unsur lokal, spesifik, individual, dan asosiatif serta estetika sebagai pertimbangan utama. Begitu juga dalam perancangan furniture-nya. Furniture postmodernism diciptakan dengan bahasa ungkapan semiotika setelah melalui suatu proses perancangan yanng didasari oleh realita budaya pada jamannya. Dominasi eksplorasi bentuk ( Tanpa mengesampingkan fungsi) merupakan tujuan dari proses perancangannya. Berkembangnya furniture postmodernisme disebabkan oleh semakin berkembangnya pola pemikiran masyarakat yang semakin mengarah ke pluralistik dalam berbagai bidang. Perkembangan material, teknologi manufacturing , struktur dan aplikasi tekstur serta warna juga menjadi faktor pendukung laiinya furniture postmodernisme. Dasar pemikiran tersebut menyebabkan beberapa jenis furniture lebih mengutamakan nilai bentuk dibandingkan nilai fungsinya.Furniture post modernisme tidak memperhatikan aspek konsumen serta jauh dari pertimbangan komersial. Hasil yang didaptkan lebih bersifat subyektif, irrasional. emosional, dan ekspresif , serta terkadang bentuk akhir yang dihasilkan secara visual, tidak lazim , dan aneh