Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH KOMPOSISI, UKURAN PARTIKEL, SERTA TEKANAN LIMBAH BIJI ALPUKAT DAN DURIAN TERHADAP KARAKTERISTIK BRIKET Christian Auren Malik; Willyanto Anggono; Teng Sutrisno
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.065 KB)

Abstract

Biomassa dibagi atas 3 jenis yaitu air, gas, dan padat. Pada kesempatan ini bahan bakar biomassa yang akan dibahas adalah biomassa padat. Briket merupakan salah satu jenis dari biomassa yang paling umum digunakan atau dibuat. Briket yang akan dibuat ini berasal dari bahan limbah yang tidak terpakai. Bahan limbah tersebut adalah biji alpukat dan durian. Bahan limbah biji alpukat dan durian dikumpulkan, kemudian dikeringkan dengan bantuan oven dan sinar matahari. Setelah kering maka biji alpukat dan durian dapat dihaluskan menjadi serbuk. Pada serbuk dilakukan proses pengayakan untuk membuat ukuran partikel serbuk lebih kecil dengan variasi 20, 40, dan 60 mesh. Serbuk akan dicampur dengan tepung tapioka sebagai bahan perekat untuk proses pembentukan briket. Setelah itu akan dilakukan proses press dengan tekanan 1 dan 2 MPa. Kemudian briket dikeringkan kembali dan siap digunakan sebagai bahan bakar. Untuk hasil dari pembuatan briket terserbut, komposisi campuran yang ideal yaitu 90% limbah dan 10% tepung tapioka. Nilai kalor yang dihasilkan dari campuran biji alpukat dan tepung tapioka sebesar 3961 Kcal/Kg. Sedangkan campuran biji durian dan tepung tapioka memiliki nilai kalor sebesar 3780 Kcal/Kg. Semua hasil yang didapat berdasarkan proses pengayakan dengan ukuran 60 mesh. Semakin kecil ukuran partikel, maka hasil permukaan dan pembakaran briket akan semakin bagus, serta durasi pembakaran semakin lama.
PERENCANAAN SIDESTAND AUTOMATIC UNTUK SEPEDA MOTOR Michael Kusuma Hadi; Willyanto Anggono
Mechanova Vol 3 (2014): Semester genap 2014-2015
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.719 KB)

Abstract

Sidestand adalah suatu komponen penyangga yang berada dibagian samping sepeda motor dan berguna untuk menahan sepedamotor(motorcycle) pada posisi yang diinginkan saat parkir.Minimnya kondisi parkir yang tidak sesuai(kondisi area parkir miring) saat memarkir sepeda motor menyebabkan sepeda motor mudah roboh sehingga diperlukan desain sidestand yang sesuai dengan kondisi jalan (kondisi area parkir). Pada penelitian ini dilakukan pengembangan produk automatic sidestand yang didesain menyesuaikan kondisi area parkir miring yang tidak bisa mengunakan original sidestand karena memiliki panjang maximal yang tetap (fixed).Kondisi kemiringan yang tidak menentu pada setiap kondisi area parkir menyebabkan kendaraan mudah jatuh disebabkan terlalu miring/terlalu tegaknya sepeda motor sehingga dibutuhkan  sidestand yang dapat menyesuai terhadap kondisi jalan (automatic sidestand). Dengan adanya automatic sidestand pada sepeda motor, sepeda motor dapat berdiri dengan kondisi kemiringan area parkir yang bervariasi dikarenakan automatic sidestand dapat menyesuaikan ukuran panjang sidestand sesuai dengan kondisi area parkir dan dapat meyesuaikan ketinggian sidestand. Pada penelitian ini telah dilakukan pengembangan produk dengan Pugh’s concept selection method dan telah didesain automatic sidestand linier motor actuator yang dapat menyesuaikan kemiringan sepeda motor dengan sudut kemiringan yang diinginkan walaupun pada kondisi jalan yang tidak rata (miring) dan mempermudah pengguna kendaraan sepeda motor dalam mengoperasikan sidestand pada sepeda motor (melakukan proses parkir sepeda motor). Proses desain dengan menggunakan Pugh’s concept selection method sesuai dengan pendekatan sustainable product development atau pengembangan produk yang berkesinambungan, dapat mengurangi biaya, waktu serta penggunaan material.
Effect of Addition of Spent Coffee Grounds Oil On the Performance of Diesel Engine Richard Anthonius Wongso Santoso; Fandi Dwiputra Suprianto; Willyanto Anggono
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.09 KB)

Abstract

Energy demand has continued to rise since the industrial revolution and continues to increase as industry develops and population growth. About 80% of the world's energy is supplied by fossil fuels, which will be exhausted by the years to come. To solve this problem, the industries use waste vegetable oils and animal fats to produce biodiesel. Some also use non-edible waste as a biodiesel producer. Biodiesel can be produced from spent coffee grounds. The oil extracting is carried out using soxhlet and n-hexane which is purified using a rotary evaporator in the next move. Methyl esters are taken through the transesterification process. Methyl esters are mixed with diesel fuel. Then a characteristic test was conducted at Pertamina's Laboratory and performance test on ISUZU 4JA-1 OHV diesel engine using water brake dynamometer. The results of characteristics test of B10, B15, and B20 meet the requirements of the Directorate General of Oil and Gas Indonesia Number 28K/10/DJM.T/2016. The results of the sequential performance test for B10, B15, B20 produce peak power at 2000 RPM with values of 38.74 Hp, 40.35 Hp, 39.14 Hp, peak torque at 1800 RPM of 146.56 Nm, 153.37 Nm, 150.94 Nm, sfc 0.20 kg/Hp.h, 0.21 kg/Hp.h, 0.21 kg/Hp.h, and thermal efficiency 32.60%, 29.91%, 30.87%.
PERENCANAAN KONVERSI BAHAN BAKAR ELPIJI PADA MOTOR BENSIN PENGGERAK IRIGASI Yaser Martinus Santoso; Willyanto Anggono
Mechanova Vol 3 (2014): Semester genap 2014-2015
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.597 KB)

Abstract

LPG (LPG) adalah jenis gas hydrocarbon hasil produksi dari kilang minyak bumi dan kilang gas alam dengan komponen utama Gas Propane (C3H8) dan Gas Butane (C4H10) yang mengisi volume kira-kira 99 %, dan sisanya adalah jenis gas Pentane (C5H12). LPG (LPG) yang dipasarkan di Indonesia disesuaikan dengan Keputusan Dirjen Migas No. 25 K/36/DDJM/1990 tanggal 14 Mei 1990 ini juga menyebutkan bahwa Spesifikasi Bahan Bakar Gas  LPG untuk Keperluan Dalam Negeri adalah Spesifikasi LPG Propane (C3) dan Spesifikasi LPG Butane (C4) menggunakan standar ASTM (American Standard Testing Method).  LPG yang digunakan adalah  LPG campuran yang mempunyai perbandingan komposisi yaitu Propana (C3H8) 30% dan Butana (C4H10) 70%. LPG (LPG) merupakan sumber energi yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan juga telah digunakan secara luas di seluruh dunia karena nilai panas (kalor) yang tinggi, bersih tidak meninggalkan bekas, praktis, kontrol panas yang mudah dan stabil, dan tidak meninggalkan bau pada makanan. Pada umumnya,  LPG (LPG) digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak mulai dari konsumen rumah tangga, kalangan komersial seperti hotel dan restoran, hingga untuk konsumen kalangan industri yang antara lain digunakan sebagai bahan bakar dan sumber energi untuk industri keramik, makanan, gelas, bahan bakar forklift, dan lain sebagainya. Selain hal diatas LPG juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri refrigerant dan aerosol ramah lingkungan. Dalam percobaan kali ini, LPG akan diaplikasikan dalam mesin pompa air penggerak irigasi. Selain itu, dalam percobaan ini akan dilihat apakah terjadi peningkatan performa pada pompa air saat menggunakan LPG sebagai bahan bakar. Selain dari sisi performa pompa air, akan dilihat juga dari sisi finansial dari efek penggunaan bahan bakar LPG sebagai bahan bakar utama penggerak pompa irigasi. Hasil dari eksperimen menunjukkan bahwa LPG dapat digunakan sebagai bahan bakar utama untuk mesin pompa air penggerak irigasi. Memang performa yang tidak sebaik saat menggunakan bensin, namun memberikan penghematan secara finansial yang sangat membantu para petani karena debit air yang dikeluarkan oleh pompa air sudah mencukupi kebutuhan dari para petani. 
PENGARUH GAS NITROGEN PADA KARAKTERISTIK API PEMBAKARAN EKSTERNAL PREMIXED METANA Kenny Purnomo; Willyanto Anggono
Mechanova Vol 3 (2014): Semester genap 2014-2015
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.708 KB)

Abstract

Biogas, mengandung lebih dari 50% metana (CH4), merupakan sebuah bahan bakar ramah lingkungan dan terbarukan yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri. Tidak hanya mengandung bahan bakar, biogas juga mengandung beberapa zat pengotor (inhibitors) seperti karbon dioksida dan nitrogen, juga sejumlah kecil beberapa zat seperti H2, O2, H2S, dll. Beberapa penelitian terkait telah dilakukan dengan tujuan menganalisa karakteristik pembakaran biogas. Flame angle, flame height, dan dimensionless flame height adalah karakteristik penting dalam pembakaran eksternal. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisa pengaruh N2, yang merupakan pengotor kedua terbanyak di biogas, dengan membakar campuran stoikiometri (CH4 and N2 (0%-50% dari bahan bakar)) dan oksigen pada pembakar (burner) uji dengan diameter mulut (nozzle) 5 mm. Pembakar ini disambungkan dengan sebuah selang dari tangki oksigen dan sebuah selang lain dari tangki bahan bakar. Regulator dan flowmeter dipasangkan dengan masing-masing tangki untuk mengamati jumlah aliran menuju pembakar. Katub-katub (valves) digunakan untuk menutup atau membuka aliran fluida. Propagasi api yang dihasilkan kemudian direkam menggunakan high speed camera lalu diproses melalui sistem computer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa N2 berpengaruh pada flame angle, flame height dan dimensionless flame height.   Semakin tinggi konsentrasi N2 di dalam bahan bakar, semakin pendek flame height dan semakin kecil dimensionless flame height. Lebih lagi, menambahkan konsentrasi N2 menghasilkan flame angle lebih besar.
Investigation on Biomass Briquette as Energy Source from Waste Leaf Cerbera Manghas Willyanto Anggono; Fandi D. Suprianto; Sutrisno Sutrisno; Andreas W. Kasrun
International Journal of Industrial Research and Applied Engineering Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.448 KB) | DOI: 10.9744/JIRAE.1.1.11-14

Abstract

Indonesia is a tropical country and has abundant varieties of plants but has not been utilized to the fullest. One of the plants that are often encountered in the community is Cerbera manghas. Cerbera manghas is known as one of the trees that have solid roots; thus, it is widely used for adding greenery both on the roadside and the residential areas of Surabaya. Although beneficial for shade and the reduction of air pollution in urban areas, waste from the leaves of this plant become a serious issue for the cleanliness of the city. Organic solid waste that comes from the falling leaves have the potential to be used as a solid fuel alternative in the form of briquettes when processed appropriately. This study aims to investigate the potential of Cerbera manghas leaves waste to be used as raw material of biomass briquettes with tapioca as a binder, to evaluate the property of the resulted briquettes using ultimate analysis, proximate analysis, and also to find the effect of the composition of tapioca to the heating value of the biomass briquettes. Heating values ​​of five mixtures with various tapioca compositions of 10%, 20%, 30%, 40%, and 50% were evaluated using an oxygen bomb calorimeter. The experimental results showed that the biomass briquettes made of Cerbera manghas leaves waste can be made using tapioca as a binder. The greater the percentage of the mass of tapioca in the briquettes, the lower heating value generated. Biomass briquettes made of Cerbera manghas leaves waste can be made into a source of sustainable energy with the optimal composition of 90% waste leaves and 10% tapioca.
Experimental Study of Combustion Fluctuation Reduction Using In-Cylinder Pressure Estimation in Gasoline Engine Mitsuhisa Ichiyanagi; Willyanto Anggono; Edyta Dzieminska; Takashi Suzuki
International Journal of Industrial Research and Applied Engineering Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.913 KB) | DOI: 10.9744/jirae.3.2.51-60

Abstract

Gasoline engines needs to reduce its negative emission waste and raise its thermal efficiency. Previous studies have shown an improvement of engines by regulating the ignition timing and retaining the engine at certain air-to-fuel ratio. Additional development of the thermal efficiency is anticipated by reducing the oscillation of pressure due to combustion (referred to as combustion fluctuation) during each cycle. Reducing the combustion fluctuations promotes the generation of a stable combustion field and improves fuel consumption. Since the combustion fluctuations are significantly affected by the in-cylinder pressure at compression top dead center (referred to as TDC pressure), the present study proposes a method to estimate the TDC pressure in the next cycle. The estimation was conducted by measuring the in-cylinder pressure at exhaust valve opening in the given cycle. This study also developed the method to reduce the combustion fluctuations by using the TDC pressure estimation and controlling the ignition timing. In our experiments, it was found that the developed methods reduced the fluctuations of the indicated mean effective pressure (IMEP), the maximum in-cylinder pressure, and the TDC pressure by 62.1%, 51.2%, and 38.5%, respectively.