This Author published in this journals
All Journal Mechanova
Fandi Dwiputra Suprianto
Petra Christian University

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI PENGARUH TEMPERATUR BAHAN BAKAR PADA PERFORMA MESIN HR15DE Jeremy Luglio Hartono; Fandi Dwiputra Suprianto
Mechanova Vol 5 (2016): Semester genap 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.961 KB)

Abstract

Bahan bakar yang tidak terbakar sempurna pada proses pembakaran merupakan sebuah kerugianbagi pengguna kendaraan bermotor dan juga bagi lingkungan. Hal tersebut dikarenakan emisi gasbuang yang buruk dan konsumsi kendaraan yang boros. Permasalahannya adalah belumdiketahuinya temperatur bahan bakar bensin yang menghasilkan performa mesin secara optimal.Oleh karena itu didapati cara dengan merancang jalur bahan bakar melalui media pendingin ataupemanas yang bertujuan merubah temperatur bahan bakar. Dari perubahan temperatur tersebutakan mendapat pengaruh terhadap performa mesin, emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar.Perubahan suhu bahan bakar dilakukan menggunakan media pendingin atau pemanas denganmemanfaatkan thermoelectric sebagai perpindahan panas. Pada pengujian ini, saluran bahanbakar dimasukan ke dalam kabin kendaraan dengan menggunakan selang tambahan dari pompabahan bakar menuju fuel rail. Temperatur bahan bakar yang akan diuji adalah dalam rentang suhu20oC hingga 45oC dengan step kenaikan suhu 5oC. Dalam studi ini terdapat beberapa rangkaianpengujian, yaitu pengujian chassis dynamometer, pengujian emisi dan konsumsi bahan bakar. Dariproses pengujian yang telah dilakukan didapatkan beberapa kesimpulan, bahwa pada pangujianchassis dynamometer, suhu bahan bakar paling optimal untuk melakukan pembakaran adalah suhu30oC. Sedangkan untuk pengujian emisi dan pengujian konsumsi bahan bakar, suhu bahan bakaryang paling optimal masuk kedalam mesin adalah suhu 45oC.
Optimization of Bump Fairing in DLR-F6 Aircraft Related to Coefficient of Drag Using Simulation and Design of Experiment Method Gabriel Jeremy Gotama; Fandi Dwiputra Suprianto; Teng Sutrisno
Mechanova Vol 5 (2016): Semester genap 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.113 KB)

Abstract

Fairing is an aircraft component which is responsible in reducing drag force. By reducingthe coefficient of drag, drag force will be reduced and aircraft fuel consumption will be leaner. Abump fairing FX2 was designed by Vassberg for DLR-F6 aircraft. The design process doesn’tinvolve coefficient of drag effect. This research focuses in optimizing bump fairing FX2 by reducingthe coefficient of drag produced for DLR-F6 aircraft. Optimization was done by changing thedimension value of chord, span and thickness. Optimization method used in this research was 2kfactorial Design of Experiment (DoE) with Computational Fluid Dynamic (CFD) for acquiringdata.The result of the research shows that bump fairing FX2 can be optimized, although not byutilizing the 2kfactorial design of experiment. This is caused by the assumption of linear functionin 2k factorial. In this research, it was discovered that the function of chord, span and thicknessrelated to coefficient of drag is non-linear. Even though 2kfactorial was unable to be used tooptimize bump fairing FX2, the results are able to show correlation between variables and whichvariable are important. The highest reduction of coefficient of drag value was achieved by 8.75drag count.
Effect of Addition of Spent Coffee Grounds Oil On the Performance of Diesel Engine Richard Anthonius Wongso Santoso; Fandi Dwiputra Suprianto; Willyanto Anggono
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.09 KB)

Abstract

Energy demand has continued to rise since the industrial revolution and continues to increase as industry develops and population growth. About 80% of the world's energy is supplied by fossil fuels, which will be exhausted by the years to come. To solve this problem, the industries use waste vegetable oils and animal fats to produce biodiesel. Some also use non-edible waste as a biodiesel producer. Biodiesel can be produced from spent coffee grounds. The oil extracting is carried out using soxhlet and n-hexane which is purified using a rotary evaporator in the next move. Methyl esters are taken through the transesterification process. Methyl esters are mixed with diesel fuel. Then a characteristic test was conducted at Pertamina's Laboratory and performance test on ISUZU 4JA-1 OHV diesel engine using water brake dynamometer. The results of characteristics test of B10, B15, and B20 meet the requirements of the Directorate General of Oil and Gas Indonesia Number 28K/10/DJM.T/2016. The results of the sequential performance test for B10, B15, B20 produce peak power at 2000 RPM with values of 38.74 Hp, 40.35 Hp, 39.14 Hp, peak torque at 1800 RPM of 146.56 Nm, 153.37 Nm, 150.94 Nm, sfc 0.20 kg/Hp.h, 0.21 kg/Hp.h, 0.21 kg/Hp.h, and thermal efficiency 32.60%, 29.91%, 30.87%.
PENGARUH PENAMBAHAN MORINGA OLEIFERA SEED OIL TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL Giovano Melvernus Hendrawan; Willyanto Anggono; Fandi Dwiputra Suprianto
Mechanova Vol 5 (2016): Semester genap 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.333 KB)

Abstract

Bahan bakar minyak adalah sumber energi tak terbaharui. Namun, penggunaan berlebih,peningkatan permintaan akan energi, dan masalah lingkungan memicu untuk pencarian energiterbaharui sebagai energi alternatif. Ekstrak Moringa oleifera seed oil sebagai sumber energiterbaharui, diteliti sebagai pengganti sebagian dari bahan bakar diesel dan dianalisa pengaruhnyaterhadap unjuk kerja mesin diesel. Moringa oleifera seed oil didapat melalui proses ekstraksimenggunakan metode soxhlet dengan pelarut n-hexane lalu dipisahkan dengan menggunakanrotary evaporator. Ekstrak minyak ditransesterifikasi untuk mendapatkan metil ester yang disebutbiodiesel. Metil ester dicampur dengan Pertamina Solar dengan perbandingan 10:90 untuk B-10dan 20:80 untuk B-20. Hasil pengujian karakteristik yang memenuhi standar dirjen migas adalahB-10 sehingga uji unjuk kerja mesin hanya dilakukan untuk menguji B-10 dengan pembandingPertamina Solar dan Pertamina Biosolar. Hasil uji unjuk kerja B-10 terhadap Pertamina Solarpada putaran 2000 menunjukkan bahwa daya yang dihasilkan B-10 menurun 0,92%, torsi menurun0,92%, BMEP menurun 0,92%, SFC menurun 6,5%, dan Efisiensi termis meningkat 6,6%.
PERENCANAAN AUTO-ROTATING GRILL PADA TOYOTA KIJANG LGX UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA AERODINAMIKA Joffra Noverano; Fandi Dwiputra Suprianto; Roche Alimin
Mechanova Vol 5 (2016): Semester genap 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.602 KB)

Abstract

Teknologi diciptakan dengan tujuan untuk mempermudah kinerja manusia. Salah satunya adalahmobil, yang mana sangat membantu manusia dalam hal menunjang mobilitas dari tempat satu ketempat yang lainnya. Dalam merancang mobil, beberapa aspek perlu diperhatikan, antara lain :keselamatan, kenyamanan, dan juga performa dari mobil itu sendiri. Untuk menunjang performatersebut, diperlukan upaya guna menghasilkan performa lebih baik. Hal itu seperti sistemaerodinamika pada kendaraan tersebut. Salah satu komponen aerodinamika yang memiliki perancukup penting adalah front grill, karena front grill adalah bagian yang pertama kali bersentuhandengan aliran udara ketika kendaraan melaju. Toyota Kijang LGX dipilih karena masih banyakpengguna mobil ini di Indonesia, serta belum tersedianya fitur auto-rotating grill untuk mobil kelasmenengah ke bawah. Sehingga, diharapkan dengan menerapkan sistem ini dapat mengurangi nilaiCd, yang mana nilai Cd standarnya adalah 0,35.Pada perencanaan ini, menggunakan 2 metode. Yaitu menggunakan metode simulasi untukmenganalisa aliran serta untuk mendapatkan nilai Cd sebagai pembanding antara waktu posisi grillterbuka dan waktu posisi grill tertutup pada kecepatan tertentu. Dan metode yang kedua adalahpembuatan prototype/mekanisme. Dari dua metode yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwapenggunaan auto-rotating grill pada Toyota Kijang LGX dapat mengurangi nilai Cd hingga 13-15%dari nilai awal.
PERCOBAAN DUAL FUEL INJECTION SYSTEM PADA MOTOR BAKAR BENSIN Ignatius Ivan Salim; Fandi Dwiputra Suprianto
Mechanova Vol 6 (2017): Semester gasal 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.552 KB)

Abstract

Pada penelitian ini akan dijelaskan tentang percobaan dual fuel injection system. Salah satusistem yang dapat menggabungkan dua bahan bakar dalam satu ruang bakar untuk mengurangibahan bakar yaitu dengan dual fuel injection system. Hal ini kan diteliti, yaitu dengan caramenbuat sistem yang dapat mengatur perbandingan debit injektor primer dan injektor sekunder.Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan resistor pada pompa bahan bakar sekunder untukmengatur arus listrik yang masuk ke dalam pompa sekunder, sehingga debit bahan bakar yangdisemprotkan oleh injektor sekunder akan mengikuti tekanan dari pompa. Hasil percobaan dualfuel injection system setelah menggunakan resistor mendapatkan perbandingan debit bahan bakarinjektor sekunder terhadap injektor primer yang terendah yaitu 5,92% dan hasil yang tertinggi48,34%.
PENELITIAN FILTER UDARA MOBIL MENGGUNAKAN SABUT KELAPA KERING SEBAGAI PENGGANTI BAHAN FILTER UDARA AFTERMARKET Edwin Kurniawan; Fandi Dwiputra Suprianto
Mechanova Vol 5 (2016): Semester genap 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.017 KB)

Abstract

Seiring perkembangan teknologi kendaraan dan semakin buruknya kualitas udara di kota – kotakebutuhan alat filterasi dengan kualitas bagus semakin dibutuhkan. Filter udara sangat dibutuhkanpada tempat yang tingkat polusi udaranya tinggi atau pada kota – kota yang sedang berkembang.Salah satu kegunaan filter udara yaitu untuk menyerap dengan baik kotran dan debu. Untuk itudiperlukan bahan filter udara yang bagus sehingga proses penyaringan polusi dapat dilakukandengan baik, tetapi juga tidak membuat performa mesin menurun. Proses pembuatan bahan filterudara baru yang dapat meningkatkan proses penyaringan lebih baik dari yang sudah ada dipasaran saat ini. Proses ini melakukan pembuatan bahan filter udara dengan serabut kelapakering. Serabut kelapa dipakai, karena limbah serabut kelapa yang dapat di daur ulang menjadibarang yang lebih berguna. Proses ini hanya mengganti bagian bahan filter udara standart denganserabut kelapa dengan massa jenis 27 mg/cm3, 36 mg/cm3, dan 45 mg/cm3. Penelitian ini jugamenggunakan alat uji yang akan dibuat sesuai dengan kondisi nyata pada intake kendaraan.Dengan adanya penelitian ini diharapkan kualitas penyerapan debu dapat meningkat dan tidakmenurunkan performa kendaraan.
PEMBUATAN SPOILER BELAKANG MOBIL DARI BAHAN KOMPOSIT CAMPURAN SERBUK KAYU (SAWDUST) DAN RESIN Wayan Surya Mahardika; Fandi Dwiputra Suprianto; Victor Yuardi Risonarta
Mechanova Vol 5 (2016): Semester genap 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.769 KB)

Abstract

Dewasa ini kendaraan roda empat banyak yang menggunakan bodykit, khususnya spoilerbelakang Fungsi spoiler belakang adalah untuk mengurangi lift dan meningkatkan koefisien drag.Pembuatan spoiler belakang pada umumnya masih menggunakan injection molding. Penelitianini akan berfokus pada pembuatan spoiler belakang dengan menggunakan material baru yaituserbuk kayu, yang dimana kita ketahui serbuk kayu merupakan barang yang tidak terpakaisehingga pembuatan spoiler belakang dari komposit serbuk kayu dapat menekan dari sisi biaya,efisiensi laju kendara, dan diharapkan spoiler belakang juga ramah lingkungan. Langkahpertama pembuatan sample adalah melakukan NaOH treatment pada serbuk kayu, kemudianserbuk kayu dikeringkan menggunakan oven. Setelah serbuk kayu selesai dikeringkan, dilakukanpembuatan sample dengan mencampurkan resin dan serbuk kayu pada cetakan. Sample dibuatsebanyak 3 buah untuk setiap pengujian tarik, tekuk dan impak. Komposisi yang dibuat2,5%berat, 5%berat, 7,5%berat dan 10%berat. dan sample yang telah jadi langsung dapatdilakukan pengujian, yaitu pengujian tarik, tekuk dan impak. Dari penelitan yang dilakukan,didapatkan hasil UTS 11,91 MPa, elongation at break 5,31 %, modulus young 225 MPa, flexuralstrength 32,6 Mpa dan kekuatan impak 29,5 Joule sehingga membuat komposisi serbuk kayu10%berat menjadi komposisi terbaik..
PERANCANGAN MESIN PRODUKSI GENTENG KACA OTOMATIS Michael Enriko Wijaya; Roche Alimin; Fandi Dwiputra Suprianto
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.296 KB)

Abstract

Di tahun 2017 ini, ternyata tingkat kebutuhan rumah layak huni bagi masyarakat Indonesia dinilai masih cukup tinggi. Salah satu produk yang banyak digunakan sebagai bahan material pembangunan rumah adalah genteng kaca. Produsen genteng kaca di Indonesia, kebanyakan masih mengandalkan metode manual dalam proses produksi. Studi ini bertujuan untuk merancang mesin produksi genteng kaca dengan metode material handling, dengan menggunakan konveyor dan sistem pneumatik, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan menghemat biaya produksi. Dari hasil studi literatur kaca yang digunakan berjenis soda lime, memiliki nilai softening point sebesar 650 °C. Jenis furnace yang digunakan adalah Infrared burner yang memiliki efisiensi yang tinggi dibanding furnace tradisional. Jenis conveyor yang digunakan adalah roller chain, mempertimbangkan faktor biaya dan kapasitas pemanasan bila dibandingkan dengan menggunakan wire mesh belt conveyor, yang membutuhkan jumlah idler yang banyak.Dari hasil perancangan, mesin produksi ini memiliki kapasitas pemanasan sebesar 299 Kw. Panjang konveyor yang dibutuhkan untuk melakukan pemanasan adalah 6825 mm dengan kecepatan konstan 1,75 cm/s. Mesin press yang digunakan adalah jenis pneumatik, dengan gaya tekan sebesar 434 N, dan diameter silinder sebesar 32 mm. Daya motor yang digunakan sebesar ½ Hp, dengan putaran output 1,57 Rpm dengan rasio perbandingan roda gigi 1117:1.
STUDI FISIBILITAS PEMANFAATAN EVAPORATOR UNTUK PENDINGIN INTERCOOLER MESIN 2KD-FTV Ferry Widjaja; Fandi Dwiputra Suprianto
Mechanova Vol 5 (2016): Semester genap 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.327 KB)

Abstract

Dewasa ini peranti turbocharger selalu ditambahkan pada mesin diesel. Pada penggunaanturbocharger, udara yang akan masuk kedalam ruang bakar dikompresikan sehingga tekanan dantemperatur udara naik . Udara yang panas menyebabkan molekul O2 semakin sedikit sehinggapembakaran yang terjadi kurang sempurna. Oleh karena itu ditambahkan intercooler untukmendinginkan udara yang masuk ke ruang bakar. Intercooler yang ada saat ini pendinginannyahanya bergantung dengan suhu udara lingkungan yang semakin hari semakin panas akibat adanyaglobal warming. Sedangkan pada kendaraan yang kita gunakan sehari-hari masih ada sumberdingin dari refrigerant keluaran evaporator yang dapat dimanfaatkan untuk mendinginkanintercooler. Studi ini bertujuan untuk menemukan suhu pendinginan yang paling optimal padaintercooler aftermarket mesin 2KD-FTV dan menganalisa fisibilitas pemanfaatan evaporator untukpendingin intercooler mesin 2KD-FTV. Dalam penelitian ini dirancang alat uji dengan sistemrefrigerasi ac untuk mendinginkan air sebagai pengganti ambient temperatur intercooler padarentan suhu 10oC, 15oC, 20oC, 25oC kemudian dilakukan pengujian menggunakan chassisdynamometer pada masing-masing suhu air pendinginan intercooler dan pada pendinginanintercooler pada suhu ruang.Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa suhupendinginan intercooler 25oC menghasilkan daya yang paling tinggi sebesar 111.7 Hp meningkat1.8 Hp dan torsi menjadi 325.2 Nm meningkat 5 Nm dibandingkan pendinginan intercooler dengansuhu ruang 30oC. Pemanfaatan evaporator untuk mendinginkan intercooler berdasarkan hasilperhitungan siklus air conditioner pada mobil innova bermesin 2KD-FTV menggunakan p-hdiagram dinyatakan visible.