Agus Kuncaka
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPREGNASI BASAH Fe3+ KE DALAM SILIKAT MESOPORI MCM-41-TERSILILASI. Suyanta .; Agus Kuncaka
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 16 Nomor 1 Januari 2013
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.746 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2013.16.1.477

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan impregnasi basah (wet impregnation) Fe3+ ke dalam MCM-41-tersililasi dengan optimasi konsentrasi Fe3+, waktu dan temperatur. Analisis kristalinitas inang didasarkan pada intensitas puncak bidang [100] difraktogram, analisis kuantitatif Fe dalam MCM-41-tersililasi dilakukan dengan metode AAS, sedang karakterisasi Fe-MCM-41-tersililasi dilakukan dengan metode-metode spektroskopi DRUV-Vis, spektroskopi EPR, dan FTIR. Diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar konsentrasi Fe3+ dalam larutan prekursor cenderung meningkatkan kandungan Fe dalam Fe-MCM-41-tersililasi, namun jika digunakan larutan prekursor dengan konsentrasi Fe3+ ≥ 0,1 M berakibat terjadinya kerusakan struktur heksagonal MCM-41-tersililasi. Waktu kontak optimal adalah 8 jam, sedang temperatur optimalnya 40 ºC. Impregnasi basah Fe3+ ke dalam MCM-41-tersililasi dapat mengakibatkan substitusi isomorfis Fe3+ menggantikan Si4+ pada jaringan silikat dan juga  menghasilkan nanopartikel oksida besi diluar jaringan silikat, yaitu mengisi sebagian pori MCM-41-tersililasi.
Evaluasi Dan Modifikasi Metode Kurkumin Untuk Analisis Boron Secara Spektrofotometri Melalui Distilasi Ester Borat Risna Erni Yati Adu; Roto roto; Agus Kuncaka
Akta Kimia Indonesia Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v8i1.16137

Abstract

Evaluasi dan modifikasi terhadap metode kurkumin telah dilakukan untuk menetapkan suatu metode analisis boron yang lebih akurat dan presisi untuk analisis boron secara spektrofotometri dalam sampel makanan. Evaluasi dilakukan terhadap sejumlah parameter yang mempengaruhi reaksi pembentukan kompleks asam borat dan kurkumin. Komponen-komponen yang dievaluasi meliputi panjang gelombang kompleks boron-kurkumin, kestabilan warna kompleks, rasio asam oksalat /kurkumin, jenis pelarut kurkumin, serta rasio volume etanol terhadap asam borat. Kondisi optimum dari hasil evaluasi yaiitu panjang gelombang boron-kurkumin 555 nm, waktu kestabilan kompleks 20 menit, rasio asam oksalat/kurkumin 15:1, jenis pelarut etil asetat serta rasio volume etanol 5:1 terhadap massa asam borat. Metode kurkumin telah divalidasi dan memenuhi kriteria akurat dan presisi dengan nilai persen perolehan kembali berkisar 96,09-104,92% dan nilai presisi intraday dan interday pada kisaran 0,44–1,50%, serta telah digunakan untuk menentukan konten boron dalam masing-masing sampel mie A, B, dan C secara berturut-turut adalah 0,74; 1,04 dan 1,08 mg kg-1. Metode analisis boron hasil modifikasi dapat digunakan untuk menentukan konten boron dalam sampel makanan lainnya.