p-Index From 2019 - 2024
3.604
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal e-Komunikasi
Fanny Lesmana
Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Relational Maintenance Pasangan Suami Istri pada Masa Midlife Marriage Ester Handriani; Fanny Lesmana; Desi Yoanita
Jurnal e-Komunikasi Vol 8, No 2 (2020): VOL 8, NO 2 AUGUST 2020
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Relational Maintenance Pasangan Suami Istri pada Masa Midlife Marriage. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif, dengan metode penelitian studi kasus. Menggunakan teori Relationship Maintenance yang membahas 6 aspek yaitu, positif, keterbukaan, kepastian, kegiatan bersama, jaringan sosial, dan berbagi tugas. Relational Maintenance digunakan untuk membantu berjalannya tugas perkembangan keluarga yaitu families launching young adults (first child gone to last child’s leaving home) dan transisi kepada tahap middle age parents (empty nest to retirement) atau pensiun. Hasil penelitian menunjukkan empat temuan. yaitu pemeliharaan hubungan dalam menjalankan tugas perkembangan keluarga. Kedua, peran jaringan sosial pada momen meluncurkan anak menuju kedewasaan. Ketiga, kegiatan bersama pasangan memberi topik pembicaraan dan menghasilkan pesan positif. Terakhir, yaitu sikap positif membantu penanganan stressful event dalam pernikahan
Analisis Isi Kekerasan pada Film Nominasi Oscar 2020 Kategori Best Animated Feature Victorio Irlando Siswanto; Agusly Irawan Aritonang; Fanny Lesmana
Jurnal e-Komunikasi Vol 8, No 2 (2020): VOL 8, NO 2 AUGUST 2020
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan adanya fenomena film animasi anak yang menampilkan kekerasan dan beredar di masyarakat, peneliti menemukan dua film animasi yang menarik untuk diteliti yaitu How to Train Your Dragon: The Hidden World dan Toy Story 4. Kedua film ini meraih beberapa penghargaan dan menjadi nominasi oscar tahun 2020 untuk kategori best animated feature. Dengan menggunakan metode analisis isi, peneliti menghitung frekuensi dan jenis atau bentuk kekerasan yang muncul dalam film ini supaya dapat mengetahui bentuk kekerasan apa beserta frekuensinya yang muncul dalam film dengan rating Semua Umur (SU). Dari penelitian ini ditemukan jenis kekerasan fisik paling sering muncul dengan angka 59,4% dan frekuensinya sebanyak 184 kali dari total 310 kali muncul adegan kekerasan dalam 52 scene dengan total scene 73 kedua film tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua film ini menampilkan kekerasan meskipun memiliki rating Semua Umur (SU) yang berarti dapat dikonsumsi oleh anak dibawah umur.
Star Studies Terhadap Image Danilla Riyadi Sintya Kumala Dewi; Fanny Lesmana; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 8, No 2 (2020): VOL 8, NO 2 AUGUST 2020
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui image seperti apa yang dikonstruksikan oleh Danilla Riyadi. Penelitian ini menggunakan metode star studies oleh Richard Dyer, dengan pendekatan kualitatif deskripstif. Image yang dikonstruksikan Danilla Riyadi adalah sosok perlawanan untuk mencapai kebebasan, dengan cara mendobrak batasan-batasan yang ada. Dengan image yang ditunjukkan secara visual, verbal, dan non-verbal, Danilla mengonstruksikan image sebagai feminisme postmodern dengan mematahkan stereotip perempuan identik dengan sifat yang lemah dan emosional. Feminisme postmodern beranggapan bahwa yang membuat seorang perempuan bermakna adalah dirinya sendiri, bukan karena orang lain (laki-laki) yang memaknainya.
Classroom Communication Process di Kelas BIPA Universitas Kristen Petra Christabel Cheryl Famdale; Fanny Lesmana; Desi Yoanita
Jurnal e-Komunikasi Vol 8, No 1 (2020): VOL 8, NO 1 FEBRUARY 2020
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan bagaimana classroom communication process terjadi di kelas BIPA Universitas Kristen Petra. BIPA adalah singkatan dari Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing yaitu pelajaran bahasa Indonesia yang diberikan untuk mahasiswa asing. Peneliti tertarik untuk meneliti classroom communication process antara pengajar Indonesia dan siswa asing. Peneliti menggunakan metode studi kasus dan observasi non-partisipan serta wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Classroom communication process dalam kelas BIPA berlangsung secara transaksional. Hal ini terutama dikarenakan proses pembuatan dan penangkapan pesan terjadi hampir bersamaan sehingga umpan balik siswa dapat segera dipahami pengajar.
Konstruksi Image : Big Bang Angelia Giovani; Fanny Lesmana; Megawati Wahjudianata
Jurnal e-Komunikasi Vol 7, No 1 (2019): VOL 7, NO 1 FEBRUARY 2019
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana image Bigbang baik di Korea Selatan sendiri maupun di Internasional. Peneliti ingin mengetahui bagaimana image Bigbang di konstruksikan di berbagai media. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan metode Star Image terhadap image Bigbang dalam berita di media online dan offline, musik video, film dokumenter dan penampilan di televisi. Bigbang merupakan sebuah grup idola Korea Selatan yang tidak mengikuti trend maupun standart yang di miliki Korea Selatan. Mereka juga grup idola dengan genre hip-hop pertama di Korea yang sukses. Dengan album “Alive” mereka, Bigbang mampu menunjukkan bahwa meskipun dengan lagu ciptaan sediri dan tanpa mengikuti standart Korea mereka juga mampu sukses dan terkenal baik di Korea maupun Internasional. Dalam hal ini Bigbang menunjukkan penampilan yang berbeda dari grup idola lainnya dari segi visual seperti penampilan fisik, model rambut, fashion , verbal dan non-verbal.
#PapuanLivesMatter: Analisis Framing Isu Rasisme di The Jakarta Post Jessica Tamariska C. Baware; Fanny Lesmana; Desi Yoanita
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 2 (2021): VOL 9, NO 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Papuan Lives Matter merupakan gerakan yang muncul setelah ramainya perbincangan Black Lives Matter di Amerika Serikat. Masyarakat Papua menggunakan momentum tersebut untuk mengingatkan kepada publik bahwa isu rasisme di Papua juga perlu mendapat perhatian. Beberapa media kemudian mengangkat pemberitaan mengenai berbagai protes pembebasan tahanan politik Papua yang dilakukan serta membahas bagaimana tindakan rasisme yang dialami oleh masyarakat Papua. Salah satu media yang mengangkat topik ini adalah The Jakarta Post, media nasional yang khalayaknya merupakan masyarakat luar negeri dan para ekspatriat. Media massa merupakan agen konstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias dan pemihakannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana The Jakarta Post sebagai media massa membingkai isu rasisme Papua dalam isu Papuan Lives Matter. Dengan menggunakan model framing Pan-Kosicki, peneliti menemukan bahwa The Jakarta Post membingkai isu rasisme di Papua sebagai masalah yang tidak pernah terselesaikan karena selalu diabaikan. Masyarakat Papua dibingkai sebagai korban dalam kasus ini. Keberpihakannya terhadap masyarakat Papua terlihat melalui penonjolan isu yang ada dalam narasi berita. Dalam berita yang dianalisis, peneliti juga menemukan bahwa The Jakarta Post membingkai pemerintah sebagai antagonis, seorang lawan dari masyarakat Papua yang selalu menghalangi jalan mereka dalam meraih kemerdekaan.
Evaluasi Aktivitas Media Relations Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jendral Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Fabrizio Revand Tannur; Fanny Lesmana; Astri Yogatama
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 2 (2021): VOL 9, NO 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DPR RI merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan aktivitas media relations secara rutin. Biro Pemberitaan Parlemen dalam Sekretariat Jendral DPR RI yang bertanggung jawab mengenai proses persiapan serta pelaksanaan aktivtias media relations. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu press conference, special event, press release, press luncheon dan media visit. Penelitian ini meneliti mengenai evaluasi aktivitas media relations yang dilakukan oleh Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jendral DPR RI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, menggunakan metode studi kasus. Berdasarkan data yang telah dianalisis dan di interpretasi, ditemukan bahwa aktivitas media relations dianggap sebagai kegiatan yang dapat meningkatkan hubungan baik antara DPR RI dengan media. Dari hal tersebut, Biro Pemberitaan selalu mengundang berbagai media untuk dapat menghadiri berbagai kegiatan yang dilakukan di DPR RI. Aktivitias media relations menjadi aktivitas rutin, namun dari aktivitas tersebut tidak terdapat evaluasi komunikasi secara terstruktur sehingga proses evaluasi hanya menggunakan asumsi dan dokumentasi selama kegiatan berlangsung. Melalui asumsi ini akhirnya menimbulkan bahwa seluruh kegiatan yang telah diselenggarakan selama ini sudah terlaksana dengan baik. Hingga saat ini, Biro Pemberitaan Parlemen belum melakukan bentuk evaluasi komunikasi secara terstruktur. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan karena asumsi tidak dapat menjadi tolok ukur dalam menilai sebuah kebenaran yang terjadi di lapangan.
Pemaknaan Pengalaman Self Disclosure Mantan Penari Striptease Kepada Ayahnya Vivien Wahyu Aprillian; Desi Yoanita; Fanny Lesmana
Jurnal e-Komunikasi Vol 7, No 1 (2019): VOL 7, NO 1 FEBRUARY 2019
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemaknaan pengalaman self disclosure seorang mantan penari striptease kepada ayahnya. Tidak semua orang yang memiliki masa lalu sebagai penari striptease mau mengaku kepada ayahnya. Peneliti mendapati bahwa mantan penari striptease memaknai pengalaman self disclosure-nya sebagai pemulihan relasi atau rekonsiliasi dengan ayahnya dan juga sebagai pemulihan konsep diri. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi untuk menjabarkan proses self disclosure mantan penari striptease kepada ayahnya. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara secara mendalam. Dalam penelitian ini, peneliti juga menemukan beberapa hal dalam proses self disclosure mantan penari striptease kepada ayahnya yaitu kesiapan hati secara pribadi yang meliputi keberanian dan kejujuran, keterbukaan orang tua untuk mendengar cerita yang sejujurnya dari anak, dan juga kedalaman relasi setelah adanya keterbukaan satu sama lain.
Konstruksi Image Profesional Seorang Impersonator Kristo Immanuel Eliana Ariesta Dewantari; Fanny Lesmana; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 2 (2021): VOL 9, NO 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui image seperti apa yang dikonstruksikan oleh Kristo Immanuel melalui Instagram. Penelitian ini menggunakan metode star studies oleh Richard Dyer, dengan pendekatan kualitatif deskripstif. Image yang dikonstruksikan Kristo Immanuel adalah image sebagai seseorang yang profesional dalam seni panggung. Kristo juga membangun citra dan konsep baru untuk mewujudkan dalam suatu tingkah laku, suatu tujuan dalam menjalankan profesi yang menghasilkan kualitas terbaik untuk konten-kontennya melalui apa yang ia tampilkan di depan publik melalui visual, verbal, dan non-verbal.
Representasi Pola Komunikasi Keluarga dalam film Dua Garis Biru Melisa Fransisca Liemantara; Fanny Lesmana; Megawati Wahjudianata
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 2 (2021): VOL 9, NO 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana gambaran pola komunikasi keluarga dalam film Dua Garis Biru. Film ini memberi pesan kepada penontonnya bahwa keterbukaan serta cara pandang yang tepat akan membuat pola komunikasi dalam keluarga menjadi efektif. Film ini menggambarkan bahwa pola komunikasi keluarga merupakan komunikasi yang unik dan tidak bisa disamakan antar satu keluarga dengan yang lain. Selain itu, pola komunikasi bukanlah hal yang mutlak dan dapat berubah sesuai keadaan. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sedangkan, untuk metode, menggunakan semiotika dengan teknik analisis data milik John Fiske. Peneliti memakai semiotika milik John Fiske, karena peneliti merasa unit analisis milik John Fiske dapat lebih mudah digunakan untuk membaca representasi dari “pola komunikasi keluarga” melalui dialog, perilaku, latar, dan penampilan, baik dari komunikasi verbal maupun non verbal yang ada dalam setiap adegan pada film Dua Garis Biru. Hasil penelitian ini memperlihatkan penggambaran dua pola komunikasi keluarga berbeda yang dipengaruhi oleh latar belakang sosial ekonomi serta nilai-nilai yang dianut keluarga masing- masing.