Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Penerapan Metode Pembelajaran Bermain Peran untuk Menurunkan Kecemasan Siswa terhadap Matematika Arisma Widiarti; Julan Hernadi
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 6 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v1i6.4576

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan penerapan metode pembelajaran bermain peran yang dapat menurunkan kecemasan siswa terhadap matematika pada materi aritmatika sosial (2) Mengetahui penurunan kecemasan siswa terhadap matematika setelah diterapkan metode pembelajaran  bermain peran pada materi Aritmatika sosial kelas VII G SMP N 1 Kecamatan Bungkal. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus, tiap siklus terdiri dari tiga pertemuan.. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII G SMP N 1 Kecamatan Bungkal yang berjumlah 26 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi angket kecemasan matematika siswa, wawancara dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran guru dan siswa. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif terhadap data yang diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penerapan metode pembelajaran bermain peran dapat menurunkan kecemasan siswa terhadap matematika. Penerapan metode pembelajaran yang berbasis  simulasi  ini dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Persentase  rata-rata keterlaksanaan pembelajaran guru mencapai kriteria sangat baik yaitu 96,66% dan  persentase rata-rata skor keterlaksanaan pembelajaran siswa telah mencapai kriteria baik, yaitu 88,20%.  Dari hasil analisis angket presentase tingkat kecemasan matematika mengalami penurunan menuju kecemasan rendah pada tiap siklusnya. Pada siklus II kecemasan matematika tingkat rendah mencapai 73,07, kecemasan matematika tingkat sedang 19,23%, dan kecemasan matematika tingkat tinggi 7,69%.
Metoda Pembuktian dalam Matematika Julan Hernadi
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jpm.2.1.295.

Abstract

Di dalam matematika, bukti adalah serangkaian argumen logis yang menjelaskan kebenaran suatu pernyataan. Argumen-argumen ini dapat berasal dari premis pernyataan itu sendiri, teorema-teorema lainnya, definisi, dan akhirnya dapat berasal dari postulat dimana sistem matematika tersebut berasal. Yang dimaksud logis di sini, adalah semua langkah pada setiap argumen harus dijustifikasi oleh langkah sebelumnya. Jadi kebenaran semua premis pada setiap deduksi sudah dibuktikan atau diberikan sebagai asumsi. Pada tulisan sederhana ini dibahas sekilas tentang bukti dalam matematika dan beberapa metoda pembuktiannya.
Sistem Fungsi Iterasi dan Dimensi Fraktal Pada Himpunan Serupa Diri Sri Wahyuningsih; Julan Hernadi
Jurnal Fourier Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fraktal merupakan bentuk geometri yang dihasilkan dengan memulai sebuah pola yang sangat sederhana. Beberapa sifat dari fraktal diantaranya yaitu pengulangan, penskalaan, dan keserupaan diri. Ada beberapa cara untuk mengkonstruksi bangun fraktal, salah satunya adalah dengan menggunakan sistem fungsi iterasi (SFI). Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menjelaskan sistem fungsi iterasi, (2) mengetahui cara mengkonstruksi fraktal, dan (3) menghitung dimensi fraktal melalui sistem fungsi iterasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan bentuk studi pustaka dimana sumber informasi diperoleh dari buku, jurnal ilmiah, dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan sistem fungsi iterasi, dimensi fraktal, dan himpunan-himpunan serupa-diri. Referensi utama dari penelitian ini adalah buku Fraktal Geometry Mathematical Foundations and Applications karangan Kenneth Falconer (2003). Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji dan menganalisis secara mendalam materi penelitian dari referesi yang digunakan, kemudian menyusun seluruh materi tersebut secara runtut agar memudahkan pembaca dalam memahaminya. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa sistem fungsi iterasi merupakan koleksi pemetaan kontraksi berhingga {S1, S2, ..., Sm} dengan m.=2. Cara mengkonstruksi fraktal dengan sistem fungsi iterasi yaitu dengan menemukan atraktornya, maka atraktor itulah yang merupakan bentuk fraktal. Untuk menghitung dimensi fraktal adalah dengan mencari skala/ faktor kontraksi c dari pemetaanya, kemudian dimensi fraktal adalah s, yaitu s yang memenuhi persamaan ?mi=1 (ci)s =1. [Fractals is the geometric shapes which are produced by starting a very simple pattern. Some of the properties of fractals are repetition, scaling, and self similarity. There were several ways to construct fractal structures, one of them is through the use of iterated function system. This research aims are to: (1) explain the iterated function systems, (2) knowing how to construct and finding the dimensions of fractal objects used iterated function systems. This research was a qualitive descritive with a literature study where the source of information obtained from text books, scientific journals, and other library materials which related to the iterated function systems, fractal dimension, and self-similar sets. The main reference of this research was from the book of Fractal Geometry Mathematical Foundations and Applications by Kenneth Falconer (2003). This research conducted by reviewed and analyzed in deep the materials of research from the references, then prepare all the materials in coherence to facilitate the reader in understanding it. The result of this research were to explain that the iterated function system is a finite family of contractions {S1, S2, ..., Sm} with m.=2. The way to construct a fractal with an iterated function system is to find the attractor, then the attractor was a fractal. To calculate the fractal dimension we have to find the scale or contraction factor from the mapping, then the fractal dimension is equal to the value of s that was satisfying ?mi=1 (ci)s =1..]
DEVELOPMENT OF MATHEMATICS MODULE WITH THE CONTEXTUAL APPROACH TO THE DISCUSSION RULES, PERMUTATION, AND COMBINATION THROUGH THINK PAIR SHARE STRATEGY Yopanika Naurosa Khusnayani; Julan Hernadi
AdMathEduSt: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 7: Juli 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/admathedust.v4i7.17148

Abstract

Limitation of learning resources is one factor that makes students difficult to understand a subject matter. One of the teaching materials that can help students' learning activities is modules. This study aims to develop the mathematics module that uses the contextual approach in sub-material the counting rules, permutations and combinations through think pair share strategies and to determine the appropriateness of the modules developed. The development procedure is adopted from the research and development that developed by Borg and Gall in Sugiyono (2014) including the step of identifying the potential and problems, collecting information, product designing, validation of product design, revising the product design, the pilot phase of products and product revision. Mathematics module developed based on the principals of contextual approach on Muslich, Mansur (2008). These products have been through the steps of revision based on advice and suggestions of media and subject matter experts as well as students' response to the module. The results showed from validations criteria and students' responses to the module. Based on an assessment by subject matter experts obtained an average score of 84 which satisfies good criteria, media experts obtained an average score of 93 which satisfies good criteria and results of students' response to the module also satisfy good criteria with an average score that is 110,21. These results mean the mathematics module is appropriate to use in the learning of mathematics.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK PEMBELAJARAN ONLINE Ria Rahayu; Julan Hernadi
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i2.9203

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menghasilkan perangkat pembelajaran matematika yang praktis untuk diterapkan pada pembelajaran online. (2) Mengetahui kualitas perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI jika diterapkan pada pembelajaran online dilihat dari aspek kevalidan dan kepraktisan. Penelitian yang dilakukan berjenis penelitian pengembangan sesuai dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan dianalisis secara deskriptif. Kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah sebagai berikut: (1) RPP yang dikembangkan dalam penelitian ini mencapai kriteria “valid” dengan presentase mencapai 80,68%. (2) LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini mencapai kriteria yang baik dalam beberapa aspek yakni pada aspek materi mencapai kriteria “sangat valid” dengan presentase mencapai 87,50%, aspek aktifitas mencapai kriteria “sangat valid” dengan presentase mencapai 86,25%, aspek bahasa mencapai kriteria “sangat valid” dengan presentase mencapai 84,37%, dan aspek waktu mencapai kriteria “sangat valid” dengan presentase mencapai 81,25 %. (3) Video pembelajaran dinyatakan mencapai kriteria “sangat valid” dengan presentase mencapai 85,71%. (4) Hasil penilaian siswa terhadap perangkat pembelajaran online yang diujicobakan mencapai kriteria “sangat praktis” dengan persentase 87,91%. Kata kunci: perangkat pembelajaran, pembelajaran online, pendekatan PMRI Abstract: this research aimed to (1) Producing practical mathematics learning device to be applied to online learning. (2) Know the quality of mathematics learning device with the PMRI approach while it is applied in online learning it is seen from the aspect of validity and practicality. The type of research conducted is development research according to the ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). The data collection technique in this study used a questionnaire and was analyzed descriptively. The quality of learning device developed are as follows: (1) The RPP developed in this study reaches the criteria “valid” percentage reached 80.68%. (2) LKS developed in research achieve good criteria in several aspects namely the material aspects “very valid” with the percentage of reaching 87,50 %, the aspect of activity reaches the criteria of “very valid” with a percentage reaching 86.25%, aspects of language reach the criteria of “very valid” with a percentage of 84.37%, and the time aspect reaches the “very valid” criteria with a percentage of 81.25%. (3) The learning video is stated to reach the criteria of “very valid” with a percentage reaching 85.71%. (4) While the results of student assessments of the online learning device tested were achieved “very practical” criteria with a presentation of 87.91%. Keywords: learning device, online learning, PMRI approach
Peramalan Data Runtun Waktu Menggunakan Metode Wavelet-VAR Siti Nur Azizah; Julan Hernadi
Jurnal Ilmiah Matematika Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/konvergensi.v7i2.19603

Abstract

Peramalan adalah kegiatan meramalkan kejadian yang akan datang berdasarkan data dari kejadian sebelumnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deret waktu. Penelitian ini mengembangkan metode peramalan yang menggabungkan penggunaan wavelet dalam vector autoregressive (VAR). Wavelet digunakan sebagai alat denoising sebelum dimasukkan ke dalam persamaan regresi menggunakan vektor autoregresif. Metode ini disebut metode Wavelet-VAR. Dalam implementasinya, data deret waktu ditransformasikan menggunakan transformasi wavelet diskrit (DWT) untuk mendapatkan koefisien perkiraan dan koefisien detail. Selanjutnya noise yang terdapat pada koefisien detail dihilangkan dengan menggunakan metode thresholding tertentu. Melalui inversi transformasi wavelet diskrit (IDWT), data baru bebas noise diperoleh. Selanjutnya data bersih ini digunakan dalam peramalan dengan metode vector autoregressive. Dalam implementasinya, diterapkan data curah hujan di Kabupaten Sleman mulai Desember 2019 hingga April 2020 yang diperoleh dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Untuk mengukur kualitas kualitas peramalan digunakan mean square error (MSE). Metode Wavelet-VAR menghasilkan MSE 0,354 sedangkan metode VAR menghasilkan MSE 0,838. Dalam hal ini, metode Wavelet-VAR lebih baik daripada metode VAR.
Pemodelan Persamaan Navier-Stokes untuk Aliran Fluida Tidak Termampatkan Joko Eliyanto; Julan Hernadi
Jurnal Ilmiah Matematika Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/konvergensi.v6i1.19545

Abstract

Kajian ini membahas pemodelan persamaan Navier-Stokes pada aliran fluida yang tidak termampatkan. Fluida diasumsikan tidak mengalami perubahan massa jenis(densitas) akibat aliran. Pemodelan persamaan ini didasarkan pada hukum-hukum dasar fisika yaitu hukum kekekalan massa dan hukum Newton dua. Tujuan skripsi ini adalah memodelkan aliran fluida ke dalam bentuk persamaan diferensial yang kemudian dapat dicari aproksimasi solusinya dan dapat disimulasikan secara numerik menggunakan metode beda hingga. Metode yang digunakan pada skripsi ini berupa studi pustaka dengan mengkaji dan mengembangkan literatur yang berhubungan dengan persamaan Navier-Stokes untuk aliran fluida yang tidak termampatkan dan ilmu mekanika fluida. Berdasarkan hukum kekekalan massa diperoleh persamaan kontinuitas kemudian berdasarkan hukum Newton ke-dua diperoleh persamaan momentum, kedua persamaan ini digabungkan menjadi suatu sistem persamaan diferensial parsiel nonlinear orde dua yang dikenal sebagai persamaan Navier-Stokes. Aliran dalam rongga disimulasikan secara grafis menggunakan persamaan yang telah diperoleh dan menghasilkan simulasi yang merepresentasikan aliran fluida sesungguhnya pada aliran dalam rongga.
Ruang Dasar dan Model Proyeksi Stereografik Pada Geometri Hiperbolik Fuad Arianto; Julan Hernadi
Jurnal Silogisme : Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya Vol 1, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.635 KB) | DOI: 10.24269/js.v1i2.277

Abstract

Geometri Non-Euclid adalah salah satu pengklasifikasian geometri yang tercipta karena usaha para matematikawan untuk membuktikan postulat kelima. Banyak matematikawan menganggap bahwa postulat kelima Euclid bukanlah postulat tetapi dapat dibuktikan dengan empat postulat lainnya. Lalu dalam geometri ini dibedakan lagi menjadi 2 macam, yaitu geometri hiperbolik dan geometri neutral. Geometri Hiperbolik ini masih berdasarkan empat postulat awal tetapi berbeda pada postulat kelimanya. Pada skripsi ini dibahas tentang ruang dasar dan model proyeksi stereografik pada geometri hiperbolik. Pada penelitian ini digunakan metode studi literatur dengan sumber informasi data berasal dari artikel ilmiah seperti buku yang berjudul Hyperbolic Geometry,dan Euclidean and Non-Euclidean Geometries : Development and History, jurnal ilmiah yang berjudul “Hyperbolic Geometry”, dan bahan lain yang berkaitan dengan ruang dasar dan model proyeksi stereografik pada geometri Hiperbolik. Pertama-tama pada penelititan ini dibahas tentang definisi bilangan kompleks, vektor, bidang kompleks , nilai mutlak, dan konsep jarak pada ruang Euclid. kemudian, konsep bidang paruh atas dalam bidang kompleks , garis hiperbolik, dan kesejajaran garis. Kemudian  dibahas tentang model proyeksi stereografik pada , dan proyeksi stereografik adalah konformal (sudut-sudut yang diawetkan). Berdasarkan penelitian ini dapat diungkap bahwa dalam geometri hiperbolik terdapat definisi garis hiperbolik. Kesejajaran garis yang berbeda dengan konsep kesejajaran pada geometri Euclid. Lalu  terdapat model proyeksi stereografik pada bidang kompleks . Karena model ini terbentuklah dua segitiga yang sebangun. Terungkap juga proyeksi stereografik adalah konformal, yaitu adanya sudut-sudut yang diawetkan karena bidang yang menyinggung suatu titik pada daerah  - {N}. Hasil ini adalah akibat karena model proyeksi stereografik pada bidang kompleks . Kata Kunci:  Geometri Non-Euclid, Geometri Hiperbolik, Bidang Paruh Atas, Proyeksi Stereografik, Konformal
THE EFFECT OF MIND MAPPING LEARNING MODEL AND CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TO CONCEPT UNDERSTANDING STUDENTS AT SMP NEGERI 1 PULUNG Dhika Jeviana; Julan Hernadi
EDUPEDIA Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.056 KB) | DOI: 10.24269/ed.v1i1.168

Abstract

This research aims to know: (1) the effect of Mind Mapping learning model to the concept understanding students (2) the effect of Contextual Teaching and Learning model to concept understanding students (3) which is better between of Mind Mapping Learning Model and Contextual Teaching and LearningModel to concept understanding students.This research a quasi-experimental research with population covering all seventh grade students of SMP Negeri 1 Pulung that is consisted of five classes. From five classes, classes VIIC and VIIE were randomly choosen as the sample. Then two classes were taken randomly to determine the type of treatment to be given. Class VIIC was taught by using the Mind Mapping Learning Model and class VIIE was taught by Contextual Teaching and Learning Model. The data collection techniques were a test while the instrument used to collect understanding concept test.The data collection techniques to know is there any understanding concept students is given of treatment Mind Mapping Learning Model betterthan understanding concept students is given of treatment Contextual Teaching and Learning Model  by t-test.The result show that at the significance level of 0.05, concept understanding students more taught by using the Mind Mapping Learning Model was better  than Contextual Teaching and Learning Model.
ANALISIS PENERAPAN TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Zullinar Rifcha Wahyu Widiana; Julan Hernadi
EDUPEDIA Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.225 KB) | DOI: 10.24269/ed.v2i2.182

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis teknik brainstorming terhadap peningkatan keberanian berpendapat siswa. (2) mendeskripsikan peningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan berpikir kritis siswa melalui teknik brainstorming. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Ponorogo yang terdiri dari sepuluh kelas dan diambil kelas VIII F sebagai sampel. Pemilihan sampel ini dipertimbangkan dari segi kognitif baik, tetapi keberanian berpendapatnya masih rendah. Teknik analisis data untuk mengetahui ketercapaian teknik brainstorming ditinjau dari hasil observasi guru, observasi siswa dan pemahaman siswa. Sedangkan untuk menganalisis peningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan berpikir kritis siswa ditinjau dari aspek sikap berdasarkan kuesioner dan indikator berdasarkan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketercapaian teknik brainstorming mencapai kriteria baik sekali, yaitu 82,63%. Hal ini menunjukkan bahwa keberanian siswa berpendapat juga meningkat. Selain itu, teknik brainstorming juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan berpikir kritis siswa berdasarkan aspek sikap dan indikator yang ada. Aspek sikap kemampuan berpikir kreatif yang meningkat adalah kebebasan berpendapat, sikap imajinatif, rasa ingin tahu dan sikap mengajukan pertanyaan yang relevan, sedangkan aspek lainnya belum ada peningkatan. Indikator kemampuan berpikir kreatif yang meningkatkan adalah orisinalitas gagasan, kelancaran dan elaborasi, sedangkan indikator lainnya belum ada peningkatan. Aspek sikap kemampuan berpikir kritis yang meningkat adalah kejelasan, relevan, logis, dan detail/lengkap, sedangkan aspek  lainnya belum ada peningkatan. Indikator kemampuan berpikir kritis yang meningkatkan adalah mengidentifikasi data relevan dan tidak relevan suatu permasalahan, mengidentifikasi asumsi dan menyusun penyelesaian permasalahan disertai alasan, sedangkan indikator lainnya belum ada peningkatan.