Fitra Roman Cahaya
Universitas Islam Indonesia (UII)

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

THE EFFECTIVENESS OF BLIND CODES AND SECURITY FEATURES FOR THE BLIND AND THE PREVENTION OF FRAUD ON THE INDONESIAN RUPIAH Tri Hartono; Fitra Roman Cahaya
Asia Pacific Fraud Journal Vol 2, No 2 (2017): Volume 2, No.2nd Edition (July - December 2017)
Publisher : Association of Certified Fraud Examiners Indonesia Chapter

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1087.931 KB) | DOI: 10.21532/apfj.001.17.02.02.04

Abstract

ABSTRACTBlind codes and security features are very important for the people with visual impairment to recognize banknotes denomination. One of the problems commonly experienced by the blind Indonesian is how to detect the nominal value and the authenticity of the banknotes. It is suspected that blind codes and security features existing on the Indonesian banknotes are less effective to help the blind detect the banknotes. That is why it is very interesting to analyze the level of effectiveness of blind codes and security features on the Indonesian banknotes, especially for the people with visual impairment. The experimental result shows that security features and blind codes are less effective for the people with visual impairment. It is assumed that the ineffectiveness will increase when the banknotes are in an outdated or crumpled condition. The authors gave treatment to respondents by giving Indonesian banknotes, which had been provided with Braille letter. Based on the experiment using Braille letter, 96% of respondents were able to detect and enumerate the nominal value of the banknotes appropriately.This ineffectiveness is feared to have an impact on the increasing circulation of counterfeit money in the community. It would be even more frightening when people become a medium of spreading counterfeit money in the community just because of the ineffectiveness of the design of banknotes and the lack of education of the blind Indonesian.
SISI GELAP PEMIMPIN DALAM MEMOTIVASI TINDAKAN KORUPSI Wirawan Hardinto; Dekar Urumsah; Aditya Pandu Wicaksono; Fitra Roman Cahaya
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Akuntansi Multiparadigma (Agustus 2020 - Desember 2020)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jamal.2020.11.2.20

Abstract

Abstrak: Sisi Gelap Pemimpin dalam Memotivasi Tindakan Korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri peran pemimpin organisasi dalam memotivasi stafnya untuk melakukan tindakan korupsi. Metode yang digunakan adalah thick description dengan melibatkan sejumlah informan dari perusahaan swasta. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemimpin organisasi, melaui wewenangnya, bisa memotivasi stafnya untuk melakukan tindakan korupsi. Meskipun demikian, ada aspek positif pemimpin yang bisa menghambat tindakan tersebut, yaitu kedudukannya sebagai role model dan sifat religiusnya. Pada sisi lainnya, penegakan etika organisasi dianggap mampu menghalangi setiap pihak untuk melakukan korupsi. Abstract: The Dark Side of Leaders in Motivating Corruption. This study aims to explore the role of organizational leaders in motivating their staff to commit corruption. The method used is thick description by involving informants from a private company. This research shows that organizational leaders, through their authority, can motivate their staff to commit acts of corruption. Even so, there are positive aspects of a leader that can hinder this action, namely his position as a role model and his religious character. On the other hand, upholding organizational ethics is considered capable of deterring any party from committing corruption.
WHISTLEBLOWING INTENTION SEBAGAI ALAT ANTIKORUPSI DALAM INSTITUSI KEPOLISIAN Tri Hartono; Fitra Roman Cahaya
Akuisisi: Jurnal Akuntansi Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/akuisisi.v13i2.156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara whistleblowing judgment, situational factors, dan self efficacy pegawai negeri pada institusi kepolisian terhadap niat untuk melakukan whistleblowing dengan menambahkan pemahaman terhadap konsep good governance sebagai variabel mediating. Hasil statistik menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pemahaman konsep good governance dan niat untuk meniup peluit. Temuan ini menunjukkan bahwa teori planned behavior mampu menjelaskan fenomena niat untuk menjadi whistleblower dalam konteks institusi kepolisian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Implikasi utama adalah, anggota kepolisian akan melaporkan kasus korupsi melalui whistleblowing system yang ada jika ia memahami konsep good governance. Implikasi penting lainnya adalah bahwa program pelatihan tata kelola pemerintahan yang baik bagi petugas kepolisian sangat penting untuk dilakukan sehingga whistleblowing dapat digunakan sebagai alat anti-korupsi yang efektif.
HEALTH AND SAFETY DISCLOSURES IN INDONESIA: A CSR CONVERGENCE STRATEGY Fitra Roman Cahaya
JESI (Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia) Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.996 KB) | DOI: 10.21927/jesi.2012.2(2).143-154

Abstract

Abstrak Studi ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan sukarela informasi mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (OHSPD). Pedoman pelaporan dari Global Reporting Initiative (GRI) digunakan sebagai standar pengukuran pengungkapan. Analisis statistik deskriptif menunjukka bahwa hanya sekitar 29% perusahaan publik di Indonesia secara sukarela menyediakan OHSPD. Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa pengungkapan informasi seperti ini secara positif dipengaruhi oleh tipe industri dan operasi internasional. Tampaknya, perusahaan di Indonesia secara mimetic menyediakan program kesehatan dan keselamatan untuk pekerjanya dan mengkomunikasikan program tersebut di dalam laporan tahunannya sehingga pilihan mereka terhadap aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) ini dapat disatukan dengan aktivitas CSR yang pada umumnya dilakukan oleh saingan mereka di dalam industri spesifik mereka dan di luar negeri. Kata kunci: Pengungakapan kesehatan dan keselamatan kerja, Teori institusional Global Reporting Initiative, Corporate social responsibility
Faktor-faktor yang mempengaruhi tax avoidance pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bei periode 2014-2018 Shintya Cahya Retnaningdya; Fitra Roman Cahaya
Proceeding of National Conference on Accounting & Finance Volume 3, 2021
Publisher : Master Program in Accounting, Faculty of Economics, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara  yang memiliki peran penting dalam perekonomian negara termasuk untuk proses pembiayaan pembangunan negara.Penghindaran pajak adalah upaya penghindaran pajak dengan memenuhi ketentuan perpajakan dan menggunakan strategi di bidang perpajakan yang digunakan. Penghindaran pajak tersebut dapat terjadi karena adanya kelemahan pada peraturan perpajakan sehingga dimanfaatkan pemimpin untuk membuat keputusan yang memiliki resiko tinggi di perusahaan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan manufaktur melakukan penghindaran pajak.