Noor Alifah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Surveilans Kasus Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Boyolali I Difa Ananda Safira; Elisabeth Nova K; Emillie Sugarcia; Ersha Nabilla M; Siti Munawaroh; Noor Alifah
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 1 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi permasalahan kesehatan yang ada di Indonesia, dimana jumlah kasus yang dilaporkan pada tahun 2019 sebanyak 13. 683 kasus. Kota boyolali terjadi peningkatan insidensi penyakit DBDMetode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder tentang demam berdarah di Puskesmas Boyolali I. Data primer juga digunakan dalam penyelidikan epidemiologi (PE).Hasil: Didapatkan hasil sesuai teori kecuali untuk prevalensi jenis kelamin Kesimpulan: Berdasarkan pengolahan analisis data penderita DBD yang terdaftar di Puskesmas Boyolali I memiliki mayoritas usia 0-14 tahun yang merupakan usia sekolah. Tidak ditemukan prevalensi dalam jenis kelamin, dan penderita banyak ditemukan di desa/kecamatan Banaran. DBD sebanyak 69,2%. Gejala klinis terbanyak adalah demam, mual muntah, pendarahan, dan pembesaran hati.Kata Kunci: Dengue Hemorrhagic Fever, Health Risk, Fever, Epidemiology
Hubungan Antara Jentik Jentik Nyamuk dengan Angka Kejadian DBD di Kecamatan Ngemplak Salman Alfarisy; Sephendra Lutfi; Yosia Yonggara; Adelia Laksita Dewi; Afifah Syifa; Sutartinah Sri Handayani; Eko Widatik; Noor Alifah
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dapat dilakukan dengan melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi. Penyakit menular, seperti demam berdarah dapat diatasi dengan melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit terjadi. Data Puskesmas Ngemplak di Boyolali menunjukkan adanya peningkatan kejadian demam berdarah di awal tahun 2019. Incidence rate pada tahun 2018 adalah 14,8 per 100.000 penduduk dan pada tahun 2019 menjadi 17,37. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kepadatan jentik di lingkungan dengan radius 200 meter dan angka kejadian demam berdarah. Metode: Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif berupa survei dengan cara cross-sectional. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan jentik dalam daerah radius 200 meter meningkatkan risiko demam berdarah menjadi 5,3 kali lebih besar. Kesimpulan: Untuk mengatasi kejadian demam berdarah, ke depannya diperlukan adanya kerja sama antara warga dan pihak puskesmas dalam mencegah penularan dan mengobati demam berdarah.Kata Kunci: Larvae, House Index, Dengue Fever, Ngemplak Sub-district, Boyolali
Surveilan Jentik Nyamuk di desa Binaan Puskesmas Ampel II dengan Kejadian DBD Aldebaran Lado; Arif Nur Khasan; Aulia Maulitaningtyas; Bayu Hendro P; Abida Zuhra J; Siti Utari; Dwi Astuti Dian Andarwati; Noor Alifah
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Demam Berdarah Dengue (DBD) perlu mendapat perhatian serius karena merupakan salah satu penyakit menular dan di beberapa daerah masih sering terjadi kejadian luar biasa. Indonesia merupakan daerah tropis yang menjadi daerah endemis penyebaran kasus penyakit ini. Dilihat dari angka kesakitan DBD di Jawa Tengah lebih rendah dari target nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis parameter entomologis (house index dan container index) dan jenis tempat penampungan air (controllable site dan disposable site).Metode: Penelitian surveilan ini dilakukan di tiga desa meliputi enam dusun di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Desain penelitian yang digunakan merupakan studi potong lintang (cross-sectional-study) yang bersifat observasi deskriptif. Sampel yang digunakan adalah rumah penderita dan rumah-rumah warga yang di sekitar penderita sejumlah 123 rumah. Analisis data berupa jumlah jentik nyamuk di lokasi penelitian untuk menghitung parameter entomologis. Hasil: Penelitian ini mengambil data house index (HI) dan container index (CI) dari sampel yang digunakan. Kedua hal itu perlu di teliti karena merupakan indikator terjadinya wabah kasus DBD. Hasil penelitian di tiga desa menunjukkan bahwa nilai HI masih tinggi dengan kisaran 18% - 70%, sedangkan nilai CI masih tinggi juga dengan kisaran 25% - 57,95%.Kesimpulan: Dari tiga desa yang teliti semuanya memiliki parameter entomologi house index (HI) masih tinggi yaitu di atas 10% yang menandakan risiko penularan tinggi pada kasus DBD.Kata kunci : DHF; surveillance; house index; container index; mosquito larvae
Tingkat Pengetahuan Masyarakat terhadap Demam Berdarah Dengue di Desa Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali Agni Shalha A; Aisyah Azzahrah; Ajeng Rahmawati C; Alifia Zahra F; Alya Sabilah S; Dian Nugroho; Noor Alifah
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 1 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah permasalahan kesehatan yang masih sering menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Salah satu endemis dari DBD adalah Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Salah satu penyebab masih seringnya masyarakat terjangkit penyakit ini yaitu karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai DBD. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap DBD.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian experimental kuantitatif dengan menggunakan metode Quasi-experimental design dengan memberi perlakuan berbeda kepada 2 kelompok warga pada daerah tersebut. Subyek yang diambil pada penelitian kali ini sebanyak 30 keluarga dari total 103 keluarga yang terdaftar.Hasil: Sebanyak 13 sampel (86,7%) pada kelompok yang diberi perlakuan berupa penyuluhan langsung memiliki pengetahuan yang baik dan sebanyak 12 sampel (80%) pada kelompok yang diberi perlakuan berupa pemberian video juga memiliki pengetahuan yang baik.Kesimpulan: Distribusi pengetahuan tentang DBD sebelum intervensi sudah menunjukkan hasil yang baik. Selain itu, terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara perlakuan metode penyuluhan langsung dan pemberian video.Kata Kunci: Level of knowledge, DHF, direct counseling, video giving, Jeron Village community