Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : Majalah Ilmiah MOMENTUM

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL MILLING PADA FRICTION STIR WELDING (FSW) TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK MATERIAL ALUMUNIUM Irwan Hardiansyah Kosasi; Helmy Purwanto; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i1.3351

Abstract

Pengelasan merupakan teknik penyambungan logam permanen dengan cara melelehkan logam sehingga sifat fisik dan mekanik logam mengalami perubahan. Salah satu metode pengelasan yang dapat mengurangi pembentukan cacat las, deformasi, dan mengurangi terbentuknya asap pengelasan adalah pengelasan friction stir welding (FSW). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecepatan putaran pada proses pengelasan friction stir welding (FSW) terhadap struktur mikro, kekerasan, kekuatan tarik. Material 99,06 Al 0,2 Si 0,1Cu 0,06 Ni 0,18 Zn. divariasi kecepatan tool 600 rpm, 900 rpm, 1500 rpm dan menggunakan feed rate 15mm/menit. Hasil dari pengamatan mikro terlihat perbedaan antara daerah logam induk, HAZ dan daerah pengelasan (Nugget).Pada daerah logam induk partikel ukurannya lebar sedangkan pada HAZ ukurannya kecil dan terlihat agak kasar karena dipengaruhi efek panas dari gesekan tool saat pengelasan dan partikel daerah pengelasan (Nugget) terlihat halus. Hasil nilai kekerasan tertinggi terdapat pada bagian logam induk dengan putaran tool 1500 rpm sebesar 28 HRB sedangkan nilai kekerasan terendah terdapat pada bagian pengelasan (Nugget) sebesar 9 HRB dengan putaran tool 900 dan 1500 rpm. Pada proses pengujian tarik nilai tertinggi terdapat pada raw material sebesar 227,02 Mpa sedangkan nilai pengujian tarik terendah terjadi pada putaran 1500 rpm dengan nilai sebesar 128,05 MPa. Kata kunci: alumunium, feed rate, friction stir welding, putaran tool
ANALISIS FILTER KERAMIK BERPORI BERBASIS ZEOLIT ALAM DAN ARANG SEKAM PADI DALAM MENURUNKAN KANDUNGAN PARTIKEL AIR SUMUR GALIAN Alam Nasroh Mahfuzin; Sri Mulyo Bondan Respati; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i1.3363

Abstract

Di Indonesia membran dari keramik berpori akhir-akhir ini mulai meningkat penggunaannya, karena membran dari keramik mempunyai kandungan kimia yang bagus, tahan terhadap panas dan kekuatan yang stabil. Bahan dan proses yang mahal membuat membran keramik mempunyai harga yang mahal. Sedangkan arang sekam padi sering dijumpai, mempunyai kemampuan daya serap (absorpsi) yang baik. Penelitian ini bertujuan mencampurkan bahan zeolit alam dan arang sekam padi untuk dibuat membran keramik berpori dengan harga murah. Campuran dari zeolit alam dan arang sekam padi ini dapat dipakai sebagai membran karena sifatnya yang unik secara fisika, kimia dan bersifat adsorben terhadap cairan. Zeolit alam dan arang sekam padi dicoba untuk dibuat membran keramik berpori. Pembakaran keramik berpori dilakukan pada suhu 900°C. Pada penelitian ini keramik berpori berbentuk silinder dan dapat diteliti porositas, mampu alir dan nilai TDS. Metode Archimedes digunakan untuk pengukuran densitas dan porositas. Uji laju aliran air dan Uji nilai TDS (Total Dissolved Solid). Dari pengujian yang dilakukan dapat diketahui, semakin banyak arang sekam padi sehingga nilai porositasnya semakin besar. laju aliran air semakin cepat dan nilai TDS air semakin kecil. Pada proses sintering arang sekam padi terbakar sehingga timbul rongga atau pori-pori di dalam material keramik. Hasil pengujian ICP menujukan penurunan yang signifikan terhadap unsur logam dimandikan air sebelum dilakukan penyaringan. Kata kunci: arang sekam padi, sifat fisik,. zeolit murni
ANALISIS LAJU KOROSI DENGAN ALIRAN MEDIA KOROSI HCL 10% PADA MATERIAL BAJA ASTM A36 DENGAN SUDUT BENDING Wahyu Kheren Sabyantoro; Helmy Purwanto; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v15i1.2661

Abstract

Kontruksi Baja yang terendam dalam keadaan air diam ataupun mengalir mudah terserang oleh korosi. Pada penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui dan menganalisa pengaruh media pengkorosi dan aliran media pengkorosi HCl10% terhadap laju korosi pada baja mild steel A36 yang diberi perlakuan bending 60o, 90o, 120o, dan 180o dengan metode celup diam dan celup putardengan waktu perendaman 30, 60, dan 90 menit. Hasil dari penelitian  dan pengamatan yang diperoleh bahwa semakin kecil sudut bending maka laju korosinya akan semakin besar dan semakin lama perendaman laju korosi pada baja pun akan semakin bertambah besar. Perhitungan laju korosi ini dihitung dengan metode pengurangan beban awal dengan beban akhir. Hasil dari percobaan laju korosi pada baja ASTM A36 percobaan menggunakan metode celup putar mendapatkan nilai laju korosi yang paling besar dengan nilai 4,2367.10-06   waktu pencelupan 90 menit dengan sudut bending 60o. dan laju korosi terkecilnya terdapat pada metode celup diam dengan sudut 90o waktu pencelupan 90 menit dengan nilai laju korosi sebesar 6,0524.10-07 mm/tahun. Jenis korosi yang terjadi pada penelitian ini adalah korosi menyeluruh (celup diam) dan korosi sumuran (celup putar).Kata kunci : korosi, bending, metode celup, celup putar, celup diam
ANALISA PENGERASAN PERMUKAAN BUSHING S45C DENGAN METODE QUENCHING MEDIA CELUP OLI MENGUNAKAN MESIN INDUKSI DAN TEMPERING MESIN FURNACE Moh Hendri Priyono; Helmy Purwanto; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v15i1.2657

Abstract

Pengerasan permukaan dapat dilakukan dengan metode quenching menggunakan mesin induksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kekerasan dan setruktur mikro baja S45C sebagai pengganti bushing bulldozer. Baja S45C dipanaskan dengan menggunakan mesin induksi pada temperatur 800, 850, 900  dengan variasi koil 2 dan 3 lilitan, serta dicelup dengan media oli dan dilakukan tempering pada suhu 300  selama 2 menit menggunakan mesin furnace. Hasil pengujian  raw material memperlihatkan nilai kekerasn rata-rata 12 HRC dengan setruktur mikro ferit dan perlit. Setalah dilakukan qunching menggunakan mesin induksi dengan koil 2 lilitan dan 3 lilitan kekerasannya naik secara signifikan menjadi 54HRC dengan fasa setruktur mikro ferit dan matrensit. Setelah dilakukan tempering menggunakan mesin furnace kekeranya menurun 4-5 HRC dengan fasa setruktur mikro ferit dan matrensi temper.Kata kunci: pengerasan permukaan, kekerasan, struktur mikro
ANALISA PENGARUH TEMPERING MENGGUNAKAN PEMANAS INDUKSI PASCA QUENCHING DENGAN MEDIA OLI PADA BAJA AISI 1045 TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN NILAI KEKERASAN SEBAGAI MATERIAL PENGGANTI PIN TRACK LINK BULLDOZER Dwi Setyo Agus Prakoso; Helmy Purwanto; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v15i2.3086

Abstract

SIMULASI KEKUATAN MONOCOQUE CHASSIS PADA MOBIL HEMAT ENERGI MENGGUNAKAN MATERIAL CARBON FIBER HONEYCOMB CORE Milchan Aby Aufa; Imam Syafaat; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i1.3364

Abstract

Kendaraan hemat energi adalah salah satu solusi menghemat persediaan sumber energi yang semakin menipis. Untuk pembuatan kendaraan hemat energi dapat dilakukan dengan modifikasi dengan mengurangi berat total bodi kendaraan dengan menggunakan chasis monocoque berbahan carbon fiber honeycomb core. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembebanan pada variasi ketebalan carbon fiber honeycomb core terhadap distribusi tegangan dan deformasi pada prototype mobil hemat energi tim Aswaja Lintang Samudra dengan variasi ketebalan 10 mm, 9 mm, dan 8 mm menunjukkan perbedaan pada chasis dengan beban yang sama yaitu beban pengemudi sebesar 610,03 N dan beban engine sebesar 264,67 N. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa tegangan terbesar pada variasi ketebalan 8 mm diperoleh nilai tegangan sebesar 20,77 N/mm2, tegangan terendah pada variasi ketebalan 10 mm diperoleh nilai tegangan sebesar 16,52 N/mm2. Sementara regangan terbesar pada variasi ketebalan 8 mm diperoleh nilai tegangan sebesar 0,13, tegangan terendah pada variasi ketebalan 10 mm diperoleh nilai regangan sebesar 0,09. Hasil safety factor menunjukkan gaya keseluruhan sebesar 882,7 N yang diberikan pada ketebalan 10 mm masih dibawah angka kekuatan luluh Sy = 70 N/mm2 bodi mobil mengalami deformasi elastis dapat kembali pada bentuk semula, menghasilkan nilai yaitu 4,237. Pada ketebalan 9 mm masih dibawah angka kekuatan luluh Sy = 58 N/mm2 bodi mobil mengalami deformasi elastis dapat kembali pada bentuk semula dan mendapatkan nilai yaitu 3,141. Pada ketebalan 8 mm masih dibawah angka kekuatan luluh Sy = 14 N/mm2 bodi mobil mengalami deformasi elastis dapat kembali pada bentuk semula dan mendapat nilai yaitu 0,674. Semua model dalam penelitian tersebut dapat dikatakan aman karena tegangan, regangan serta safety factor yang didapatkan dari hasil simulasi masih dibawah kekuatan material yang digunakan. Kata kunci: carbon fiber, CFD, mobil hemat energi, monocoque chasis,
ANALISIS PERANCANGAN BUSUR PANAH POLYVYNIL CHLORIDE TIPE RECURVE DI ISI BAMBU DAN RESIN EPOKSI Muhammad Dzulfikar; Nahar Nahar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v15i1.2653

Abstract

Dalam bidang olahraga tertentu material tradisional tetap bertahan dan hanya sedikit mengalami perubahan material. Topik-topik yang dibahas mencakup teknik percetakan-polimer yang revolusioner. Busur panah mengalami berbagai macam perkembangan. Maka perancangan yang akan diteliti sedikit berbeda dengan menggunakan PVC sebagai bahan material utamanya sedangkan resin dan bambu sebagai pelengkap. Adapun perancangan tersebut, dengan memipihkan PVC. Kemudian dilakukan tiller atau bending dan menimbang busur panah untuk mengetahui bow weight, draw weight dan draw length pada busur panah pada yang memenuhi standard panahan. Nilainya bow weightnya 24,44 lbs, 34,16 lbs, 29,11 lbs, 19,59 lbs . Sementara nilai draw length sepanjang 25,6 inchi, 26,2 inchi , 26,8 inchi, 26,6 inchi. Nilai draw weightnya 26,89 lbs, 32,02 lbs, 37,57 lbs, 21,54 lbs.  Kata kunci: bow, busur panah, pvc, resin, bambu.
PENGARUH JENIS REFRIGERANT DAN DIAMETER PIPA KAPILER TERHADAP KINERJA AC SPLIT Tabah Priangkoso; Nur Edy Santoso; Teguh Apriyanto; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v14i2.2513

Abstract

Refrigerant R-22 yang dipakai untuk AC sangat berperan besar dalam proses penipisan lapisan ozon dan pemanasan global, sehingga mulai dilarang pemakaiannya. R-32 dan R-410A merupakan Refrigerant yang ramah lingkungan untuk pengganti Refrigerant R-22. Tujuan penelitian ini adalah membandingan COP pada AC split menggunakan Refrigerant R-22, R-32 dan R-410A, karena COP merupakan ukuran untuk menilai kinerja suatu AC. Adapun tujuan lain yaitu membandingkan pemakaian daya listrik kompresor ketika menggunakan ketiga jenis Refrigerant tersebut. Penelitian yang dilakukan adalah melakukan variasi pemakaian bahan pendingin pada AC split ½ PK. Bahan pendingin Refrigerant yang digunakan adalah R-22, kemudian R-32, dan yang terakhir adalah R-410A. Dari hasil penelitian didapatkan pada penggunaan R-22 rata-rata nilai COP adalah 7,11. Pada penggunaan R-32 rata-rata nilai COP adalah 5,23. Sedangkan pada penggunaan R-410A rata-rata nilai COP adalah 4,68. Dari hasil tersebut dilihat bahwa COP R-22 paling besar, sedangkan pemakaian daya listrik kompresor yang menggunakan R-22 paling rendah dibandingkan menggunakan R-32 dan R-410A.Kata kunci: AC, COP, refrigerant
PENGARUH ARAH SERAT PADA SERAT AMPAS TEBU POLYMER COMPOSITES Agus Sabarudin; Sri Mulyo Bondan Respati; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v15i2.3082

Abstract

PENGARUH SUHU INJECTION MOULDING TERHADAP MINIMALISASI SINK MARKS PADA MATERIAL LIMBAH PLASTIK ACRYLONITRILE BUTADIENE STYRENE (ABS) Dergo Nurhadi; Helmy Purwanto; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i1.3353

Abstract

Plastik merupakan bahan yang terbentuk dari produk polimerisasi sintetik. acrylonitrile butadiene styrene (ABS) merupakan salah satu jenis plastik. ABS dapat dicetak dengan berbagai proses yaitu cetak injeksi, cetak kompresi, ekstrusi, roto moulding, dan thermoforming. Proses injection moulding merupakan teknik yang sering digunakan dalam pembentukan produk berbahan plastik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh temperatur injeksi terhadap cacat sink marks dengan pengujian densitas, uji tarik dan uji struktur makro. Proses injection moulding dilakukan dengan variasi pemanasan menggunakan heater pada temperatur 180°C, 200°C, 220°C, 240°C dan 260°C kemudian diinjeksikan ke dalam cetakan standar ASTM D638 dengan tekanan konstan injeksi 0,68 N/mm2. Sink marks adalah cacat produk berupa penyusutan. Faktor yang mempengaruhi sink marks adalah tekanan, suhu, waktu, dan pendinginan. Hasil pembahasan penelitian ini ada pengaruh suhu injection moulding untuk memperoleh minimum sink marks pada uji densitas, uji tarik dan foto makro. Kata kunci : acrylonitrile butadiene styrene (ABS), Injection moulding, sink mars