Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Hubungan Status Ekonomi dengan Jenis Persalinan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Muhammad Dzulfikar; Soetrisno .; Nur Hafidha Hikmayani
Nexus Kedokteran Klinik Vol 1, No 2 (2012): Nexus Kedokteran Klinik
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.044 KB)

Abstract

Background:Economic status is one of the environmental factors that can indirectly affect labor and delivery. Economic status willinfluence maternal nutrition during pregnancy, and will subsequently impact on the pregnancy condition and mothersstrength during birth process. Pregnant women with low socioeconomic status are therefore prone to undergolabor with action. This study aims to analyze the relationship between economic status and types of labor, and to compare theprevalence of labor with action among pregnant women with low and high economic status while controlling parity, educational level, and mothers height. Methods: This wasan observational analytic study with cross-sectional approach. Sixty women werepurposively sampled frompatient population who gave birth at RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Labor with action was defined as instrument-assisted delivery (i.e. forceps, vacuum, caesarian section). Pregnant women were classified as having low economic status if their family income were lower than median. Data were analyzed by Poisson regressions(robust variance method) using Stata SE version 12.0. Results: There were 29 (48.3%) labors with action at MawarI Wardduring April to July 2012, 19 (65.5%) of which occurred in pregnant women with low income. Results from bivariate analysis showed a significant relationship between economic status and type of labor (PR=1.9, p=0.030). After controllingparity andheight, prevalence of labor with actionamong mothers with low family income were 1.8 greater than that of mothers with high family income (PR=1.8; 95% CI=1.0 to 3,1, p=0.049). Conclusion: Low economic status in pregnant women was marginally significantly associated with higher prevalence of labor with action, after controlling parity and mothers height. Keywords: economic status, labor type
Bodi Mobil dengan Komposit Matriks Fiber Carbon-Honeycome dan Penguat Resin Lycal Sri Mulyo Bondan Respati; Ibnu Katsir; Muhammad Dzulfikar
Jurnal Teknik Mesin Vol. 17 No. 2 (2020): OCTOBER 2020
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jtm.17.2.29-33

Abstract

Body mobil KMHE yang dilombakan oleh kemendikbud tahunan, kebanyakan menggunakan rangka aluminium. Penelitian ini mengajukan bahan carbon fiber-honeycomb sebagai pengganti rangka aluminium.   Dalam penelitian metode yang digunakan adalah melapisi honeycomb dengan lapisan carbon fiber-resin. Cara pelapisan bagian dari 1 sampai 3 lapisan pembuatan material menggunakan hand lay-up. Standar specimen yang digunakan adalah ASTM D 638-02 dan ASTM D 790 – 02. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berturut-turut kekuatan tarik dan bending tertinggi di dapat pada 3 lapisan atas komposit karbon fiber-honeycomb 3449,49 kg/mm2 dan untuk pengunjian bending 203,65 kg/mm2. Jika dibandingkan dengan aluminium maka bahan ini dapat digunakan sebagai body mobil KMHE
Pemodelan Kendaraan Kontes Mobil Hemat Energi 2021 Berdasarkan Prediksi Konsumsi Bahan Bakar Zukhruf Ilyas Hadi Rois; Muhammad Dzulfikar
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) merupakan suatu perlombaan di tingkat perguruan tinggi yang bertujuan untuk mewadahi kreativitas mahasiswa Indonesia untuk berperan aktif dalam menjaga kesinambungan energi melalui konsep kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan. Setiap tim harus mengahdirkan kendaraan berdesain unik yang ditargetkan untuk dikendarai dengan jarak ekstrem menggunakan 100 ml bahan bakar untuk menempuh jarak sejauh 10 lap dengan bentuk sirkuit persegi panjang yang mempunyai permukaan datar. Riset ini bertujuan untuk ajang pengaplikasian mata kuliah sehari – hari dari ilmu Teknik Mesin. Model dibangun berdasarkan data kendaraan dan spesifikasi komponen kendaraan. Untuk model kendaraan seperti gaya aerodinamika, gaya hambatan gelinding, gaya dan daya traksi dan gaya inersia adalah dikumpulkan. Kemudian, untuk pemodelan rantai penggerak seperti rasio transmisi, torsi mesin, torsi aktual, gaya mesin dan daya mesin juga dikumpulkan. Untuk konsumsi bahan bakar seperti massa jenis bahan bakar, total massa bahan bakar yang dibutuhkan, spesifikasi bahan bakar juga dikumpulkan. Lebih banyak kecepatan yang dihasilkan oleh mesin maka akan menghasilkan lebih banyak hambatan dinamika kendaraan. Perhitungan dilakukan dengan memeperkecil gaya gesek roda terhadap permukaan lintasan, memperkecil  beban kerja mesin juga sistem transmisi yang sesuai. Akurasi jarak mengacu berdasarkan regulasi Kontes Mobil Hemat Energi 2021. Prediksi konsumsi bahan bakar pada mobil lintang samudra yang diharapkan sebesar 250 km/l atau 40 ml per 10 km dengan nilai specific Fuel consumption sebesar 0,113 kg/W.s.
Analisis Kekuatan Tarik Bahan Komposit Matriks Resin Polyester Berpenguat Serat Batang Pisang Dengan Berbagai Variasi Tata Letak Susunan Serat Aditya Aditya Hatami; Sri Mulyo Bondan Respati; Muhammad Dzulfikar
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kekuatan tarik serat komposit diperkuat serat batang pisang dengan variasi tata letak susunan serat dengan menggunakan matrik resin polyester terhadap kekuatan tarik. Variasi tata letak susunan serat komposit acak, memanjang, anyam. Metode pembuatan komposit dilakukan secara hand lay up. Prosedur dan pengujian tarik mengacu pada standar ASTM D638. Hasil penelitian pada pengujian tarik menunjukkan bahwa komposit dengan arah anyam yang berpenguat serat pisang memiliki kekuatan sebesar 13,46 kgf/mm², acak memiliki kekuatan 1,64 kgf/mm² dan memanjang atau sejajar memiliki kekuatan 14,64 kgf/mm². pada pengujian tarik disebabkan pada proses pengujian terjadi slip pada grip pencekam. Bentuk patahan pada serat acak mengalami patahan getas, karena ujung patahan terdapat patahan kasar, adannya mekanisme fiber pull out, Hal ini menunjukkan bahwa lemahnya ikatan antara serat dan resin dikarenakan serat mengandung lapisan seperti lilin (lignin dan kotoran lainnya) yang menghalangi ikatan interface antara serat dengan matrik. Sedangkan serat memanjang mengalami void dikarenakan bahwa terdapat rongga udara yang terjebak pada saat pembuatan komposit antara matriks dan resin. Serat anyam mengalami patahan yang complet break menunjukkan bahwa antara serat dan matriks bekerja sama menerima beban tarik serta tidak mengalami retak.
Analisis Naiknya Tekanan Vacuum Pada Tangki PGS (Portable Gas Supply) di PT. Samator M. Nurkhafidin; Muhammad Dzulfikar
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Samator Kendal adalah salah satu cabang yang memproduksi LONA (liquid oxygen nitrogen dan argon) yang melakukan pengiriman menggunakan sistem cryogenic. Sistem cryogenic adalah sebuah sistem pendinginan pada suhu extreme untuk merubah sebuah gas menjadi liquid. Tangki PGS (portable gas supply) adalah salah satu tangki yang digunakan untuk melakukan pengiriman kepada konsumen. Tangki ini memiliki desain yang berbeda dengan tangki biasa karena memiliki dua lapisan yaitu lapisan pertama berisi ruang vacumm dan lapisan kedua adalah tempat menyimpan liquid. Ruang vacumm pada tangki ini digunakan untuk membatasi terjadinya perpindahan panas dari lingkungan kedalam tangki. Akibat kesalahan operator dan kurang perhatiannya pihak maintenance terhadap banyak tangki yang rusak dan tidak dapat digunakan. Kerusakan yang paling banyak ditemukan adalah tekanan vacuum yang naik akibat kesalahan-kesalahan yang terjadi dilapangan. Sehingga liquid yang disimpan berubah menjadi gas karena terjadi transfer panas.
Karakterisasi Komposit Serat Kulit Pohon Kersen (Muntingia Calabura) – Polipropilena Pada Fraksi Voliume Sri Mulyo Bondan Respati; Muhammad Dzulfikar; M. Rifqi Arsyad
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tumbuhan kersen atau biasa di sebut dengan pohon ceri yang banyak di Indonesia. Banyaknya pohon ini sering tidak termanfaatklan. Salah satu manfaat Serat dari kulit pohon kersen dapat digunakan sebagai bahan penguat dalam material komposit. Material komposit serat alam ini dapat dipadukan dengan matrik polipropilena. Polipropilena dipilih karena mempunyai keunggulan tahan terhadap panas sampai suhu 100% C. keungulan-keunggulan dua bahan komposit serat kulit pohon kresen-polipropilena masih belum terungkap kekuatannya. Sehingga perlu dilakukan pengujian kekuatan material komposit ini. Hasil dari pengujian kekuatan ini yang dijadikan tujuan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode pembuatan komposit dengan fraksi volume serat sebesar 3, 6 dan 9 %. Sebelum dibuat komposit serat direndam dalam cairan NaOH 5% selama 2 jam. Perendaman ini diharapkan serat dapat kompatibel dengan matrik polipropilena. Matrik polipropilena diberi serat dengan susunan lurus dan dicetak membentuk spesimen komposit dengan standar D 638. Spesimen komposit diuji tarik menghasilkan nilai tertinggi pada fraksi volume serat 9 % sebesar 11,8 MPa. Jika dibandingkan dengan polipropilena murni maka serat pohon kresen dapat menimgkatkan kekuatannnya seiring peningkatan fraksi volume serat.
Analisis Keausan Track Roller Dan Carrier Roller Excavator Komatsu PC 200 – 8 Nur Yogisworo; Muhammad Dzulfikar
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Excavator merupakan salah satu alat berat yang sering digunakan dalam bidang kontruksi maupun pertambangan. Fungsi dari Excavator itu sendiri yaitu untuk penggalian dan juga pemuatan material ke dalam truck atau membuang material yang tidak terpakai ke tumpukan. Excavator memiliki dua jenis penggerak yaitu Wheel Excavator dan Crawler Excavator. Pada jenis Crawler Excavator memiliki sistem penggerak yaitu undercarriage Undercarriage adalah bagian excavator yang terletak pada bagian bawah yang langsung bersentuhan dengan permukaan tanah. Pada komponen undercarriage memiliki dua komponen yang penting yaitu carrier roller dan track roller. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian tentang keausan track roller dan carrier roller pada Excavator komatsu PC 200 - 8, agar dapat mengetahui umur dari komponen sehingga dapat dilakukan perawatan sebelum terjadi kerusakan pada saat pengeperasian. Setelah melakukan perhitungan tingkat keausan komponen Track Roller mencapai 21.67 % pada umur komponen 2450 jam dan Carrier Roller mencapai 25 % pada umur 2450 jam. Sisa umur pemakaian Track Roller didapatkan hasil yaitu 4345 jam sedangkan untuk Carrier Roller sisa umur pemakaian sebesar 4670 jam.
PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL MILLING PADA FRICTION STIR WELDING (FSW) TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK MATERIAL ALUMUNIUM Irwan Hardiansyah Kosasi; Helmy Purwanto; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i1.3351

Abstract

Pengelasan merupakan teknik penyambungan logam permanen dengan cara melelehkan logam sehingga sifat fisik dan mekanik logam mengalami perubahan. Salah satu metode pengelasan yang dapat mengurangi pembentukan cacat las, deformasi, dan mengurangi terbentuknya asap pengelasan adalah pengelasan friction stir welding (FSW). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecepatan putaran pada proses pengelasan friction stir welding (FSW) terhadap struktur mikro, kekerasan, kekuatan tarik. Material 99,06 Al 0,2 Si 0,1Cu 0,06 Ni 0,18 Zn. divariasi kecepatan tool 600 rpm, 900 rpm, 1500 rpm dan menggunakan feed rate 15mm/menit. Hasil dari pengamatan mikro terlihat perbedaan antara daerah logam induk, HAZ dan daerah pengelasan (Nugget).Pada daerah logam induk partikel ukurannya lebar sedangkan pada HAZ ukurannya kecil dan terlihat agak kasar karena dipengaruhi efek panas dari gesekan tool saat pengelasan dan partikel daerah pengelasan (Nugget) terlihat halus. Hasil nilai kekerasan tertinggi terdapat pada bagian logam induk dengan putaran tool 1500 rpm sebesar 28 HRB sedangkan nilai kekerasan terendah terdapat pada bagian pengelasan (Nugget) sebesar 9 HRB dengan putaran tool 900 dan 1500 rpm. Pada proses pengujian tarik nilai tertinggi terdapat pada raw material sebesar 227,02 Mpa sedangkan nilai pengujian tarik terendah terjadi pada putaran 1500 rpm dengan nilai sebesar 128,05 MPa. Kata kunci: alumunium, feed rate, friction stir welding, putaran tool
ANALISIS FILTER KERAMIK BERPORI BERBASIS ZEOLIT ALAM DAN ARANG SEKAM PADI DALAM MENURUNKAN KANDUNGAN PARTIKEL AIR SUMUR GALIAN Alam Nasroh Mahfuzin; Sri Mulyo Bondan Respati; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i1.3363

Abstract

Di Indonesia membran dari keramik berpori akhir-akhir ini mulai meningkat penggunaannya, karena membran dari keramik mempunyai kandungan kimia yang bagus, tahan terhadap panas dan kekuatan yang stabil. Bahan dan proses yang mahal membuat membran keramik mempunyai harga yang mahal. Sedangkan arang sekam padi sering dijumpai, mempunyai kemampuan daya serap (absorpsi) yang baik. Penelitian ini bertujuan mencampurkan bahan zeolit alam dan arang sekam padi untuk dibuat membran keramik berpori dengan harga murah. Campuran dari zeolit alam dan arang sekam padi ini dapat dipakai sebagai membran karena sifatnya yang unik secara fisika, kimia dan bersifat adsorben terhadap cairan. Zeolit alam dan arang sekam padi dicoba untuk dibuat membran keramik berpori. Pembakaran keramik berpori dilakukan pada suhu 900°C. Pada penelitian ini keramik berpori berbentuk silinder dan dapat diteliti porositas, mampu alir dan nilai TDS. Metode Archimedes digunakan untuk pengukuran densitas dan porositas. Uji laju aliran air dan Uji nilai TDS (Total Dissolved Solid). Dari pengujian yang dilakukan dapat diketahui, semakin banyak arang sekam padi sehingga nilai porositasnya semakin besar. laju aliran air semakin cepat dan nilai TDS air semakin kecil. Pada proses sintering arang sekam padi terbakar sehingga timbul rongga atau pori-pori di dalam material keramik. Hasil pengujian ICP menujukan penurunan yang signifikan terhadap unsur logam dimandikan air sebelum dilakukan penyaringan. Kata kunci: arang sekam padi, sifat fisik,. zeolit murni
ANALISIS LAJU KOROSI DENGAN ALIRAN MEDIA KOROSI HCL 10% PADA MATERIAL BAJA ASTM A36 DENGAN SUDUT BENDING Wahyu Kheren Sabyantoro; Helmy Purwanto; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v15i1.2661

Abstract

Kontruksi Baja yang terendam dalam keadaan air diam ataupun mengalir mudah terserang oleh korosi. Pada penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui dan menganalisa pengaruh media pengkorosi dan aliran media pengkorosi HCl10% terhadap laju korosi pada baja mild steel A36 yang diberi perlakuan bending 60o, 90o, 120o, dan 180o dengan metode celup diam dan celup putardengan waktu perendaman 30, 60, dan 90 menit. Hasil dari penelitian  dan pengamatan yang diperoleh bahwa semakin kecil sudut bending maka laju korosinya akan semakin besar dan semakin lama perendaman laju korosi pada baja pun akan semakin bertambah besar. Perhitungan laju korosi ini dihitung dengan metode pengurangan beban awal dengan beban akhir. Hasil dari percobaan laju korosi pada baja ASTM A36 percobaan menggunakan metode celup putar mendapatkan nilai laju korosi yang paling besar dengan nilai 4,2367.10-06   waktu pencelupan 90 menit dengan sudut bending 60o. dan laju korosi terkecilnya terdapat pada metode celup diam dengan sudut 90o waktu pencelupan 90 menit dengan nilai laju korosi sebesar 6,0524.10-07 mm/tahun. Jenis korosi yang terjadi pada penelitian ini adalah korosi menyeluruh (celup diam) dan korosi sumuran (celup putar).Kata kunci : korosi, bending, metode celup, celup putar, celup diam