Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Leguminosa Pohon Sebagai Sumber Protein Pakan Ruminansia Secara In Vitro Agung Prastyo Nugroho; Efka Aris Rimbawanto; Bambang Hartoyo; Merryafinola Ifani
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.245 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.12642

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan bahan kering dan bahan organik dari berbagai macam pemanfaatan leguminosa antara lain: kaliandra, I. zollingeriana, dan lamtoro untuk menggantikan bungkil kedelai dalam ransum ruminansia yang iso-protein secara in vitro. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah cairan rumen sapi yang diambil dari Rumah Potong Hewan Bantarwuni Purwokerto. Ransum perlakuan yang digunakan terdiri dari R0 sebagai kontrol dengan sumber protein bungkil kedelai, R1 kaliandra, R2 lamtoro, dan R3 I. zollingeriana. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kecernaan bahan kering dan bahan organik. Pengukuran kecernaan dilakukan secara in vitro yang telah dimodifikasi. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa penggunaan berbagai macam leguminosa pohon sebagai sumber protein utama pada pakan ruminansia berpengaruh sangat nyata (p<0,01) antara perlakuan terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pada pakan ruminansia secara in vitro. Disimpulkan bahwa penggunaan leguminosa pohon sumber protein terbaik untuk menggantikan penggunaan bungkil kedelai yaitu kaliandra.Kata Kunci: Kecernaan in vitro, leguminosa, pakan ruminansia. Tree Legumes Dry Matter and Organic Matter Digestibility as Ruminant Protein Source in VitroABSTRACTThis research was conducted to evaluate dry matter and organic matter digestibility of ruminant feed with different utilizations of legume: Calliandra, I. zollingeriana, and Laucaena leaves to substitute soy bean meal (iso-protein) by in vitro methods. The experiment used rumen fluid collected at Bantarwuni Slaughter House. The treatments are R0 as control (SBM), R1 calliandra, R2 Laucaena, and R3 I. zollingeriana. Variables measured are the digestibility of dry matter and organic matter. The experiment method used to evaluate digestibility was modified in vitro method. Results of variance analysis showed that utilization of different legume as main protein source were significant (p<0,01). The highest digestibility value of dry matter and organic matter reached on R1 treatment (calliandra). It concluded that the best legume to substitute soy bean meal in ruminant feed is Calliandra.Keywords: in vitro digestibility, legume, ruminant feed
Subtitusi Konsentrat dengan Daun Gamal (Gliricidia sepium) Pada Ransum Sapi Potong Secara In Vitro terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Organik Merryafinola Ifani; Dwi Wijayanti; Efka Aris Rimbawanto; Bambang Hartoyo
Peternakan Lokal Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/peternakan.v5i1.1721

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi konsentrat dengan daun Gamal (Gliricidia sepium) terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organic secara in vitro dengan pakan basal jerami padi dengan rasio konsentrat dan jerami padi 60:40%. Materi yang digunakan dalam percobaan in vitro adalah cairan rumen berasal dari tiga sapi potong di Rumah Potong Hewan Bantarwuni yang pakan basalnya jerami padi, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Daun Gamal berumur satu tahun dan dipanen umur 60 hari berasal dari Kebumen, jerami padi varietas Umbul-umbul dan konsentrat. Perlakuan terdiri dari T0: hijauan 40%+konsentrat 60%, T1: hijauan 40%+konsentrat 40%+ daun Gamal 20%, T2: hijauan 40%+konsentrat 20%+ daun Gamal 40%, T3: hijauan 40%+ daun Gamal 60%. Pengujian dilakukan secara in vitro mengunakan rancangan acak lengkap. Variabel terikat yang diukur adalah kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Hasil penelitian menunjukan bahwa meningkatnya daun Gamal menggantikan konsentrat pada ransum sapi potong dapat meningkatkan (P< 0,05) kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Rata-rata kecernaan bahan kering T0 (72,26%) T1 (79,03%) T2 (85,88%) T3 (86,43%) dan kecernaan bahan organik T0 (80,49%) T1 (85,30%) T2 (87,21%) T3 (94,51%). Hasil uji lanjut Dunnet menunjukan perlakuan T3 merupakan hasil terbaik, maka dapat disimpulkan bahwa daun Gamal dapat menggantikan penggunaan konsentrat sebesar 60%.
Pelatihan Pembuatan Milk Replacer di Kelompok Tani Ternak Ngudi Dadi Sebagai Upaya Pelestarian Kambing Kejobong Afduha Nurus Syamsi; Dewi Puspita Candrasari; Merryafinola Ifani; Chomsiatun Nurul Hidayah; Lis Safitri
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v5i1.1580

Abstract

Tujuan pengabdian pada masyarakat (PPM) ini adalah untuk menjaga kelestarian Kambing Kejobong melalui pelatihan pembuatan milk replacer (MR). Metode yang dilakukan dalam berupa sosialisasi, pembuatan demplot, aplikasi program, dan evaluasi. Demplot kegiatan berupa pembuatan MR komersil merek Profat dan dipercobakan pada 4 ekor cempe. Data dibahas secara deskriptif. Hasil pre-test menunjukkan nilai rata-rata peserta sebesar 3,17, kemudian mengalami peningkatan pada nilai post-test menjadi 6,6. Hasil aplikasi MR pada cempe memberi pertambahan bobot badan harian (PBBH) yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak diberi MR, yaitu 0,075 kg/hari > 0,066 kg/hari. Sebanyak 33% peternak sangat mau dan 37% mau untuk menerapkan MR untuk cempe, sedangkan 30% menyatakan ragu-ragu. Kesimpulan kegiatan bahwa PPM mampu meningkatkan pengetahuan, meningkatkan performa produksi cempe dan motivasi peternak dalam menerapkan MR pada cempe, sehingga dapat mendukung pelestarian Kambing Kejobong.