Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STRATEGI ENTERPRENEURIAL GOVERNMENT (PEMERINTAHAN BERGAYA WIRAUSAHA) POKOK PIKIRAN DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN DESA DI KABUPATEN SINJAI Asriadi AR; Mochamat Nurdin
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 7 No. 2 (2016): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v7i2.188

Abstract

Pemerintahan Desa sesuai pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2014 adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada pasal 26 ayat 2 Kepala Desa memiliki wewenang membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa. Selain itu, tertuang juga pada pasal 72 pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa. Potensi desa dan regulasi tentang desa merupakan kekuatan pengembangan wirausaha desa tetapi harus diawali pembentukan jiwa wirausaha bagi pemerintah desa maupun masyarakat desa. Ide strategi dalam pengembangan jiwa wirausaha dilakukan dengan pendidikan dan latihan Enterpreneurial Government (Pemerintahan bergaya Wirausaha). Strategi pengembangan wirausaha, diawali dengan pembentukan jiwa wirausaha bagi pemerintah desa dan masyarakat Desa. Out came kegiatan ini adalah perubahan pola pikir dan munculnya usaha-usaha desa. Adanya usaha-usaha berbasis kearifan lokal dilanjutkan dengan pengembangan pemasaran dan produksi. Melaui strategi pengembangan jiwa wirausaha ini diharapkan dapat membangkitkan semangat wirausaha di Desa sehingga mampu memberikan stimulus munculnya usaha-usaha berbasis kearifan lokal menuju masyarakat desa yang sejahtera dan mandiri.
STRATEGI DOSEN AIK DALAM PEMBINAAN AKHLAK MAHASISWA PADA SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN POLITIK (STISIP) MUHAMMADIYA SINJAI Mochamat Nurdin; Sofyang
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 7 No. 2 (2016): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v7i2.193

Abstract

Judul penelitian ini adalah Strategi Dosen AIK Dalam Pembinaan Akhlak Maha siswa Pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Muhammadiyah Sinjai. Penelitian ini mengkaji tentang 1. bagaimana strategi dosen AIK dalam pembinaan akhak pada mahasiswa STISIP Muhammadiyah Sinjai 2. Bagaimana gambaran pembinaan ahlak pada mahasiswa STISIP Muhammadiyah Sinjai? Ada pun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang adalah strategi dosen AIK dalam pembinaan akhlak mahasiswa pada Sekolah Tinggi IlmuSosial danPolitik (STISIP) Muhammadiyah Sinjai Adapun metodologi penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi, baik yang tertulis maupun lisan dari obyek penelitian yang ada di lembaga tersebut, dimana dalam hal ini penulis menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adalah strategi dosen AIK dalam pembinaan akhlak mahasiswa pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Muhammadiyah Sinjai, sudah cukup baik dan meningkat hal ini tercemin pada keantusisaan dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas dengan baik dan benar selain itu juga biasa dilihat dari Akhlak mereka dalam kehidupan mereka sehari-hari yang selalu menempahkan hal yg positif namun lebih dari itu, juga berbentuk Ahlak yang baik mereka dalam bermasyarakat.
PRESIDENSIAL YANG KOMPROMISTIS (STUDI PRESIDENSIALISME REDUKTIF PADA MASA PEMERINTAHAN SBY-BOEDIONO) Mochamat Nurdin
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 2 No. 2 (2013): Edisi Februari
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v2i2.212

Abstract

Tulisan ini membahas tentang sistem pemerintahan presidensial yang kompromistis di Indonesia. Sistem pemerintahan yang menganut sistem Presidensial tidak compitable dengan sistem partai yang multi partai. Tulisan ini menyorot dari perjalanan pemerintahan yang kompromistis antara presiden dengan parlemen. Tulisan ini menyorot masa bakti presiden SBY-Boediono 2009-2014 melalui tracking media. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan fokus kajian pada studi tentang sistem presidensial reduktif yang ada di indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa presiden SBY dalam melancarkan atau melanggengkan pemerintahan haruslah dapat membangun koalisi dan kompromi antara partai politik yang ada didalam parlemen. Kompromi ini terlihat dari jumlah menteri di kabinet yang berasal dari partai politik koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono. Kerjasama dan kompromi yang terbangun tidak hanya ada di pemerintahan, namun kompromi tersebut terjalin juga di parlemen. Kompromi yang terbangun di palemen dan pemerintahan ini disebabkan tidak adanya partai politik pemenang pemilu secara tunggal, sehingga tidak adanya mayor party di parlemen.
Readiness of Human Resources in Management Joint Business Group Kahar Kahar; Kiki Rasmala Sani; Mochamat Nurdin
Jurnal Ad'ministrare: Jurnal Pemikiran Ilmiah dan Pendidikan Administrasi Perkantoran Volume 8, Issue 2, July-December 2021
Publisher : Pendidikan Administrasi Perkantoran, Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.363 KB) | DOI: 10.26858/ja.v8i2.25122

Abstract

Poor Empowerment Program through Joint Business Groups or KUBE (Kelompok Usaha Bersama *in English: Joint Business Group). The form of this program is to provide Direct Social Empowerment Assistance or business capital for the poor to facilitate these community groups which have been accommodated in a group, namely KUBE to manage and develop Productive Economic Enterprises. This type of research is qualitative research using observation, interview, and documentation techniques as a data collection tool. While the data analysis technique is done by collecting data, reducing data, and drawing conclusions. The results of this study indicate that the community welfare improvement program is implemented through the establishment of KUBE and providing business capital assistance KUBE to build businesses and increase people's income; there is still a need for capacity building for managers so that the formed KUBE can become a sustainable business model. This research can be used as a reference in preparing human resources through joint business groups at the village level because previous research focused on the district/city level.
PENGUATAN PENANAMAN NILAI DEMOKRASI PADA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS: (Studi Pemilihan Ketua Osis SMA Negeri 13 Sinjai) Khairul Insan; Mochamat Nurdin; Muhammad Amar
Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. 19 No. 2 (2022): Desember: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Mbojo Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1085.547 KB) | DOI: 10.59050/jian.v19i2.162

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai tingkat pendidikan demokrasi bagi siswa/pelajar Sekolah Menengah Atas dalam memahami Demokrasi melalui Pemilihan Ketua OSIS di SMA Negeri 13 Sinjai. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana siswa sekolah mengah atas itu dalam memahami demokrasi dan sekaligus dipraktekkan langsung melalui Pemilihan Ketua OSIS di SMA Negeri 13 Sinjai. Adapun salah satu pemahaman yang meraka dapatkan secara pertama kali melalui Mata Pejaran PKN yang membahas mengenai Demokrasi itu sendiri. Yang ingin diteliti disini apakah sejalan dengan mata pelajaran tersebut dengan pelaksanaan pemilihan ketua osis tersebut secara prakteknya dilihat dari pemahaman demokrasi yang disampaikan oleh Schumpeter mengenai demokrasi procedural.Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana yang dijadikan Informan adalah Pihak-Pihak terkait baik dari Kepala Sekolah, para Kandidat Ketua OSIS serta Siswa secara random. Data hasil temuan dilapangan dianalisis dengan Metode Analisis Interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Dimana hasil data yang diolah nantinya mampu menghasilkan model pendidikan demokrasi yang ada di Sekolah Menengah Atas itu sejalan dengan demokrasi prosedural yang disampaikan oleh Schumpeter.
Tantangan dan Strategi Peningkatan Kapasitas dalam Pembangunan Ibukota Negara Baru di Indonesia Mochamat Nurdin; Tawakkal Baharuddin
Jurnal Bina Praja Vol. 15 No. 2 (2023)
Publisher : Research and Development Agency Ministry of Home Affairs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21787/jbp.15.2023.221-232

Abstract

This study aims to analyze the challenges faced in preparing capacity building in the context of the development of the new capital city of Indonesia and identify strategies that can be implemented to overcome these challenges. This study uses a qualitative approach by analyzing data from secondary sources, such as official government documents, research reports, and related publications. The analysis tool that is maximized is NVivo 12 Plus. The results showed that several challenges must be overcome in preparing the capacity building for developing the new capital city (IKN). These challenges include limited skilled human resources, budgetary constraints, gaps in knowledge and skills, coordination and collaboration between stakeholders, technological change, and innovation. These challenges affect the effectiveness and efficiency of development, as well as the sustainability of the development of the new capital city. In overcoming these challenges, the recommended strategy includes the government's commitment to providing adequate resources, developing supportive policies, and close cooperation between all relevant stakeholders. In addition, a participatory, inclusive, and sustainable approach is considered important to ensure the success of capacity building. Through the involvement of all parties, recognition of the needs and aspirations of the community, and the use of a sustainable approach, the development of the new capital city can run well and provide sustainable benefits for local communities.