Kahfie Nazaruddin
FKIP Universitas Lampung

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Deskripsi Latar dalam Novel Hujan Karya Tere Liye dan Rancang Pembelajarannya di Sekolah Menengah Atas Riska Wulandari; Kahfie Nazaruddin; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 7, No 1 Apr (2019): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarnnya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.797 KB)

Abstract

The purpose of this reseach is to elaborate  the description of the settings in the novel of Hujan by Tere Liye and to design its learning in senior high schools. The results showed that the setting description in the novel uses three approaches, namely realistic, impressionistic, and based on the author’s attitude. Moreover, it uses diction and figures of speech to describe the settings. The dictions used are denotation and connotation, euphemism, genetic and specific, as well as figuratively used are simile and personification. Based on these findings, researchers compiled a learning plan for grade XII of semester II students with basic competencies 3.9 Analyze the content and language of the novel. The purpose of the learning is after reading the settings description with three approaches, the students are  able to analyze the settings description correctly.Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan deskripsi latar dalam novel Hujan karya Tere Liye dan merancang pembelajarannya di SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deskripsi latar dalam novel tersebut menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan realistis, impresionistis, dan menurut sikap penulis, serta menggunakan diksi dan kiasan untuk mendeskripsikan latarnya. Diksi yang digunakan adalah denotasi dan konotasi, eufemisme, genetik dan spesifik, serta kiasan berupa simile dan personifikasi. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti menyusun rancangan pembelajarannya  untuk siswa kelas XII semester II dengan kompetensi dasar 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel. Tujuan pada pembelajaran tersebut adalah setelah siswa membaca deskripsi latar dengan tiga pendekatannya, siswa mampu menganalisis deskripsi latar dengan benar.Kata kunci: deskripsi latar, novel, rancangan pembelajaran.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/Kata.v7.i1.201901
Penokohan Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer dan Rancangan Pembelajarannya di SMA Kukuh Prasetyo; Munaris Munaris; Kahfie Nazaruddin
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 4 Sep (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.355 KB)

Abstract

The problems in this research are the characterization in the novel Perawan Remaja dalam Cengkraman Militer by Pramoedya Ananta Toer and the lesson plan for senior high school. The purpose of this study are to describe the characterizations in the novel Perawan Remaja dalam Cengkraman Militer and the lesson plan for senior high school. The results of the study showed that the novel Perawan Remaja dalam Cengkraman Militer by Pramoedya Ananta Toer had six types of figures that have been found, which are main character, additional characters, protagonist, antagonist,developing figure, and typical figure. Each of characters played more than one type of character and weredepicted by the technique of dramatic depiction. Dramatic techniques were described through the techniques of conversation, behavioral techniques, mind and feeling techniques, stream of consciousness techniques, character reactions, other character reactions, background painting techniques, and physical illustrations techniques.Masalah dalam penelitian ini adalah penokohan dalam novel Perawan Remaja dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer dan rancangan pembelajaran untuk SMA. Tujuan penelitian ini Mendeskripsikan penokohan dalam novel Perawan Remaja dalam Cengkraman Militer dan merancang pembelajannya di SMA. Hasil penilitian menunjukan bahwa novel Perawan Remaja dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer memiliki enam jenis tokoh yang telah ditemukan yaitu tokoh utama, tokoh tambahan, tokoh protagonis, tokoh antagonis, , tokoh berkembang, tokoh tipikal. Setiap tokoh memerankan lebih dari satu jenis tokoh dan digambarkan dengan teknik pelukisan tokoh secara dramatik. Teknik dramatik digambarkan melalui teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik arus kesadaran, teknik reaksi tokoh, teknik reaksi tokoh lain, teknik pelukisan latar, dan teknik pelukisan fisik.Kata kunci: jenis-jenis tokoh, teknik pelukisan tokoh, rancangan pembelajaran.
Warna Lokal Cerpen Sebambangan Karya Budi P. Hatees dan Rancangan Pembelajaran Sastra Yessi Eva Nora; Edi Suyanto; Kahfie Nazaruddin
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 2 Apr (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.513 KB)

Abstract

This research was aimed to describe the local colour of custom in short story Sebambangan by Budi P. Hatees and the design of Literature Learning in junior high school. This research method was desciptive qualitative. The data source is from short story Sebambangan by Budi P. Hatees that published by Lampung Post on 29 May 2005. The data analyzed is the conversation and monologue from the characters on the short story. The result showed that short story Sebambangan by Budi P. Hatees contained the local colour of Lampung customs consisting on sebambangan, penyimbangmarga, gawiadat, abstention of divorce, and women secret room. The short story can be used as an alternative learning for students of class IX odd semester with the basic competencies 3.5 identifying element of literature builder in short story text.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan warna lokal adat istiadat dalam cerpen Sebambangan karya Budi P. Hatees dan rancangan pembelajaran sastra di sekolah menengah pertama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data adalah cerpen Sebambangan karya Budi P. Hatees yang diterbitkan Lampung Post pada tanggal 29 Mei 2005. Data yang dianalisis adalah percakapan dan monolog tokoh pada cerpen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen tesebut mengandung warna lokal adat istiadat Lampung yang terdiri atas sebambangan, penyimbangmarga, gawiadat, pantang cerai, dan ruang rahasia perempuan. Cerpen tesebut dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran untuk siswa kelas IX semester ganjil dengan KD 3.5 mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek.Kata kunci: warna lokal, cerpen, sebambangan, pembelajaran.
Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2017/2018 Meriyati Meriyati; Munaris Munaris; Kahfie Nazaruddin
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 3 Jul (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.952 KB)

Abstract

The problem presented was how the learning process to write short stories of students of class XI SMA Negeri 10 Bandar Lampung academic year 2017/2018. The aims of this research is to describe the planning,implementation, and assessmentof short story writing lessons. This study used descriptive qualitative method.The results showed that teachers had done three stages in learning, namely planning, implementation, and assessment of learning. In the implementation of learning there ware two activities, namely teacher activity and student activities.The activities undertaken by teachers included three stages of activity, namely preliminary activities, core activities, and closing activities. In the core activity, the students activity included (1) viewing activity, (2) oral activity, (3) listening activity, (4) writing activity, (5) mental activity, (6) emotional activity. The assessment of learning was done by teachers using authentic assessment techniques. Teachers did not conduct a full assessment because it only assessed two aspects, namely aspects of knowledge and skills aspects.Masalah yang dipaparkan ialah bagaimana pembelajaran menulis cerita pendeksiswa kelas XI SMA Negeri 10 Bandar Lampung tahun pelajaran 2017/2018.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran menulis cerita pendek.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah melakukan tiga tahapan dalam pembelajaran, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.Pada pelaksanaan pembelajaran terdapat dua aktivitas, yaitu aktivitas guru dan aktivitas siswa.Aktivitas yang dilakukan guru meliputi tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.Pada kegiatan inti terjadi aktivitas siswa yang meliputi (1) aktivitas melihat, (2) aktivitas lisan, (3) aktivitas mendengar, (4) aktivitas menulis, (5) aktivitas mental, dan (6) aktivitas emosional.Penilaian pembelajaran dilakukan oleh guru dengan teknik penilaian autentik. Guru tidak melakukan penilaian secara lengkap karena hanya menilai dua aspek, yakni aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.Kata kunci:pembelajaran, menulis, cerita pendek.
CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI SAJAK EMAS KARYA DIMAS AM DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA Neni Agustin; Edi Suyanto; Kahfie Nazaruddin
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 8, No 1 Apr (2020): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.406 KB)

Abstract

The purpose of this research is to describe image in a poetry collection of Sajak Emas by Dimas Arika Mihardja and to design the learning in senior high schools. This research used descriptive qualitative method. The data sources of this research were 18 poems in a poetry collection of Sajak Emas. The results showed that the image in the poems Sajak Emas used all types of images: that are visual, auditory, olfactory, feeling / tasting, tactile, and kinesthetic. Category image are divided into four categories: that are flora, phenomena, abiotic, and fauna. These categories were used to produce a image and each of its natural elements tends to show an impression of events, places, objects, which show interaction around the poet. The results of this research can be used by Indonesian Language teachers in senior high schools. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan citraan dalam kumpulan puisi Sajak Emas karya Dimas Arika Mihardja dan merancang pembelajaran di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini berjumlah 18 puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Sajak Emas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citraan dalam puisi-puisi Sajak Emas karya Dimas Arika Mihardja menggunakan semua jenis citraan, yaitu visual, auditori, penciuman, rasaan/pencecapan, taktil, dan kinestetik. Kategori citraan yang digunakan penyair terbagi atas empat kategori yaitu flora, fenomena alam, abiotik, dan fauna. Kategori-kategori tersebut digunakan si penyair untuk menghasilkan citraan dan tiap unsur alamnya cenderung menunjukkan kesan terhadap peristiwa, tempat, benda yang menunjukkan interaksi di sekitar penyair. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bahasa Indonesia di SMA. Keywords: Imagery, design learning, poetry
Gaya Bahasa Retoris pada Kumpulan Puisi Malam Stanza dan Rancangan Pembelajarannya Winda Liahani; Kahfie Nazaruddin; Munaris Munaris
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 3 Jul (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.736 KB)

Abstract

The aimed of this research were to describe the rhetorical devices in poems collected in Malam Stanza by W.S Rendra and to design its learning. The research method was descriptive qualitative model. The data source was all poems in Malam Stanza while the data were the usage of rhetorical devices. It was found that the rhetorical devices used in Malam Stanza were alliteration, assonance, apostrophe, asyndeton, polysyndeton, chiasmus, litotes, pleonasm, erotesis, syllepsis, zeugma and hyperbole. Using the above finding, the present researcher has designed a teaching plan for students of grade X with a learning objective to enable them to analyze rhetorical devices in poems.Tujuan penelitian ini mendeskripsikan gaya bahasa retoris dalam kumpulan puisi Malam Stanza karya W.S Rendra dan menyusun rancangan pembelajarannya. Metode penelitian yang dipergunakan adalah model deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah puisi dalam kumpulan puisi Malam Stanza. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah larik-larik pada bait dalam puisi dan rancangan pembelajarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya bahasa retoris yang terdapat dalam kumpulan puisi Malam Stanza adalah aliterasi, asonansi, apostrof, asindeton, polisindeton, kiasmus, litotes, pleonasme, erotesis, silepsis, zeugma, dan hiperbol. Berdasarkan temuan itu, peneliti menyusun rancangan pembelajaran bagimurid kelas X semester genap dengan tujuan pembelajaran memampukan mereka menganalisis sarana retorika dalam puisi.Kata kunci: gaya bahasa retoris, puisi, rancangan pembelajarannya
Deskripsi Fisik Tokoh Novel Layar Terkembang Karya STA dan Belenggu Karya AP Nola Miranda; Kahfie Nazaruddin; Iing Sunarti
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 7, No 2 Sep (2019): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.733 KB)

Abstract

This research was aimed to describe the physical description of the main characters in the novel of Layar Terkembang by Sutan Takdir Alisjahbana and Belenggu by Armijn Pane and their use as teaching material in high school. This research used descriptive qualitative method. The results of this study indicate the physical description of the main characters in the novel Layar Terkembang and Belenggu in terms of accelerating the presentation of characters, which are presented gradually, the method of presenting characters is presented analytically, types of descriptions use subjective descriptions, and descriptions of symbolic signs. The results of this study are teaching materials that can be used in novel learning in 12th grade high school even semester in order to make the students understand that a character is as one of the intrinsic elements found in the novel Layar Terkembang by Sutan Takdir Alisjahbana and Belenggu by Armijn Pane with Basic Competence 3.9 Analyzing content and language Feature of the novel.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan deskripsi fisik tokoh utama dalam novel Layar Terkembang Karya Sutan Takdir Alisjahbana dan Belenggu Karya Armijn Pane dan pemanfaatannya sebagai materi ajar di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan deskripsi fisik tokoh utama dalam novel Layar Terkembang dan Belenggu ditinjau dari akselerasi penyajian tokoh yaitu disajikan secara berangsur, metode penyajian tokoh disajikan secara analitik, jenis deskripsi menggunakan deskripsi subjektif, dan deskripsi jenis tanda simbolik. Hasil penelitian ini berupa materi ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran novel di SMA kelas 12 semester genap yang bertujuan agar siswa mampu memahami tokoh sebagai salah satu unsur intrinsik yang terdapat pada novel Layar Terkembang Karya Sutan Takdir Alisjahbana dan Belenggu Karya Armijn Pane dengan Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel.Kata kunci: deskripsi fisik tokoh, novel, dan materi ajar
Imaji Alam Dalam Kumpulan Puisi Melipat Jarak Karya SDD dan Rancangan Pembelajarannya Siti Nurohita; Kahfie Nazaruddin; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 7, No 1 Apr (2019): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarnnya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.603 KB)

Abstract

The purpose of this research is to describe image in a poetry collection of Melipat Jarak by Sapardi Djoko Damono and to design the learning in senior high schools. This research used descriptive qualitative method. The data sources of this research were 20 poems in a poetry collection of Melipat Jarak. The results showed that the image in the poems Melipat Jarak used all types of images: that are visual, auditory, olfactory, feeling / tasting, tactile, and kinesthetic. The natural image used as objects of image is divided into four categories: that are flora, phenomena, abiotic, and fauna. These categories were used to produce a natural image and each of its natural elements tends to show an impression of events, places, objects, which show interaction around the poet. The results of this research can be used by Indonesian Language teachers in senior high schools.Tujuan penelitian ini mendeskripsikan imaji dalam kumpulan puisi Melipat Jarak karya Sapardi Djoko Damono dan merancang pembelajaran di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini berjumlah 20 puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Melipat Jarak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imaji dalam puisi-puisi Melipat Jarak karya Sapardi Djoko Damono menggunakan semua jenis imaji, yaitu visual, auditori, penciuman, rasaan/pencecapan, taktil, dan kinestetik. Imaji alam yang digunakan penyair sebagai objek imaji terbagi atas empat kategori yaitu flora, fenomena alam, abiotik, dan fauna. Kategori-kategori tersebut digunakan si penyair untuk menghasilkan imaji alam dan tiap unsur alamnya cenderung menunjukkan kesan terhadap peristiwa, tempat, benda yang menunjukkan interaksi di sekitar penyair. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bahasa Indonesia di SMA.Kata kunci: imaji, rancangan pembelajaran, puisi.
Penokohan Novel Lelaki Tua Dan Laut Serta Rancangan Pembelajaran Sastra di SMA Martin Saliman; Kahfie Nazaruddin; Iqbal Hilal
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 2 Apr (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.756 KB)

Abstract

The aimed of  this study was to describe the characterization in The Old Man and the Sea by Ernest Hemingway and to design its teaching in High Schools. The method that used in this study is descriptive qualitative. The result of the whole analysis in Ernest Hemingway's The Old Man and the Sea novel, found 4 characters that play a role in the story, and there are 40 data about characterizations divided by types of figures as many as 28 data and analysis of image painting of 12 data. The appropriate learning plan is basic competesies 3.9 Analyzing the content and linguistic novel. The activities is to analyze the text and the purpose is students are able to describe characterizations in the novel.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis tokoh, teknik analisis tokoh, dalam novel Lelaki Tua dan Laut karya Ernest Hemingway dan rancangan pemebelajaran sastra di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisis secara keseluruhan dalam novel Lelaki Tua dan Laut karya Ernest Hemingway ini, ditemukan 4 tokoh yang berperan dalam cerita, dan terdapat 40 data mengenai penokohan yang  dibagi menjadi analisis jenis-jenis tokoh sebanyak 28 data dan analisis pelukisan tokoh sebanyak 12 data. Rancangan pembelajaran yang sesuai yaitu KD 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel. Dengan kegiatan menganalisis teks dengan tujuan siswa mampu mendeskripsikan penokohan dalam novel.Kata kunci :jenis-jenis tokoh, rancangan pembelajaran, dan teknik pelukisan tokoh.
Penokohan dalam Novel Dawuk Karya Mahfud Ikhwan dan Rancangan Pembelajaran di SMA Eka Nadya Apriliani; Kahfie Nazaruddin; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 8, No 1 Apr (2020): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.744 KB)

Abstract

The research was aimed to describe the types of characters, characterizations, and characterization techniques in the Dawuk novel by Mahfud Ikhwan and to design literature learning in Senior High schools. The method used in this research is descriptive qualitative. The data source is Dawuk's novel by Mahfud Ikhwan Ikhwan. The data analysis was done in order to describe types of character and, then describing the types of characters. The results showed that there were eight characters in the Dawuk novel by Mahfud Ikhwan and found nine types of characterizations. The method used in this character drawing is the direct method (telling) and the indirect method (showing). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis tokoh, penokohan, dan teknik penokohan dalam novel Dawuk karya Mahfud Ikhwan dan rancangan pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data adalah novel Dawuk karya Mahfud Ikhwan Ikhwan yang telah diterbitkan oleh Marjin Kiri pada bulan Juni 2017. Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis jenis tokoh dan teknik pelukisan tokoh, kemudian mendeskripsikan jenis tokoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 8 tokoh dalam novel Dawuk karya Mahfud Ikhwan dan ditemukan 9 jenis penokohan. Metode yang digunakan dalam pelukisan tokoh ini ialah metode langsung (telling) dan metode tidak langsung (showing). Keywords: novel, character, characterization, character ilustrating method.