Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

EDUKASI PEMANFAATAN TOGA DENGAN METODE HIDROPONIK UNTUK PENANGGULANGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT WILAYAH KELURAHAN JOHAR BARU Kurniawan, Adin Hakim; Safrina, Ulya; Yusmaniar, Yusmaniar; Kurnia, Nanang; Ahniar, Nur Hasanah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.4412

Abstract

Abstrak: Permasalahan pada masyarakat di wilayah Johar Baru adanya peningkatan kondisi hipertensi dan penurunan pendapatan, oleh karena itu  tim pengabmas memiliki gagasan atau ide memberikan bimbingan teknis pengelolaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dengan metode hidroponik. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan perilaku masyarakat melalui edukasi pemanfaatan toga untuk penanggulangan hipertensi di masa pandemi Covid 19 Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi secara virtual meeting serta demonstrasi secara tepat. Hasil kegiatan menunjukkan kelompok kader PKK dan tokoh masyarakat Kelurahan Johar Baru memberikan respon yang sangat positif terhadap kegiatan ini. Jumlah warga kelurahan Johar Baru berdasarkan usia kurang dari 50 tahun sebanyak 17 orang (56.67%) dengan riwayat pendidikan menengah (SLTP/SLTA) sebesar 20 orang (66.67%). Responden yang memiliki IMT lebih dari 25 kgBB sebanyak 60.00%. Persentase responden dengan aktivitas olahraga secara rutin (83.33%).Jenis tanaman hipertensi yang paling banyak ditanam adalah seledri (54,50%), dan persentase responden yang memahmi teknik menanam TOGA sebagian besar memahmi cara menanam Toga secara baik dan benar (83.33%). Abstract: The problem in Johar Baru area is that there is an increase in hypertension and decreased income, therefore community service team has an idea or idea of providing technical guidance on management of Family Medicinal Plants (TOGA) using the hydroponic method. This community service program aims to improve knowledge and community behavior through education use of toga to treat hypertension during Covid 19 pandemic. The method used is lecture and discussion method using virtual meetings and demonstrations appropriately. The results of activity showed that the PKK cadre group and community leaders in Johar Baru Village gave a very positive response to this activity. The number of residents in Johar Baru sub-district based on age category less than 50 years is 17 people (56.67 with history of secondary education (SLTP / SLTA) more than 20 people (66.67%). Respondents who have a BMI of more than 25 kgBB are 60.00%. Percentage respondents who have regular sports activities are 83.33%. Types of hypertension plants planted by Johar Baru residents are celery plants as much as 54.50%, the number and percentage of respondents who understand the techniques of planting medicinal plants in the family mostly understand how to plant Toga properly and correctly ( 83.33%).
PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER PKK MELALUI PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN DURI SELATAN Yusmaniar Yusmaniar; Adin Hakim Kurniawan; Ruth Elenora Kristanty; Syarifah Miftahul El Jannah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.946 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4074

Abstract

Abstrak: Banyak kalangan mitra belum menyadari bahaya makanan yang mengandung zat aditif berbahaya dan dilarang karena dapat merusak kesehatan tubuh seperti formalin, boraks dan rhodamin. Mitra wilayah Duri Selatan belum mengetahui secara  sederhana dalam mendeteksi adanya bahan pangan berbahaya tersebut dalam makanan. Program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan pelatihan deteksi bahan tambahan makanan berbahaya bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pendeteksian bahan makanan berbahaya seperti boraks, formalin dan rhodamin. Metode Pengabdian masyarakat yang digunakan melalui penyuluhan dan pelatihan yang meliputi sosialisasi tentang bahaya zat aditif terlarang dalam makanan dan pelatihan membuat alat sederhana untuk mendeteksi adanya boraks dengan menggunakan bahan bumbu dapur kunyit serta alat tusuk gigi. Kegiatan dilanjutkan praktek mendeteksi adanya zat aditif terlarang dalam makanan menggunakan peralatan yang telah dibuat serta alat deteksi formalin dan rhodamin B dalam bentuk reagen test. Kegiatan ini berkontribusi dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat melalui keterampilan memilih bahan pangan aman bagi kesehatan. Mitra sasaran kegiatan pelatihan sebanyak 30 orang terdiri dari ibu-ibu Kader PKK, Tokoh Masyarakat, para pelaku UMKM di Wilayah Duri Selatan. Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat terdapat persentase peningkatan pengetahuan tentang bahan makanan berbahaya sebesar 12,10% dengan kategori pengetahuan sangat baik dan peningkatan pemahaman dengan tindakan positif dengan persentase peningkatan sebesar 20,80%. Abstract:  Many partners are not aware of the dangers of foods containing dangerous additives and are prohibited because they can damage body health such as formalin, borax, and rhodamine. The partners of the Duri Selatan region do not know simply how to detect the presence of these dangerous foodstuffs in food. The Community Service Program with training on the detection of hazardous food additives aims to provide knowledge and understanding of the detection of hazardous food substances such as borax, formalin, and rhodamine. The community service method is used through counseling and training which includes socialization about the dangers of banned additives in food and training to make simple tools to detect the presence of borax using turmeric spices and toothpicks. The activity continued with the practice of detecting the presence of prohibited additives in food using the equipment that had been made as well as a formalin and rhodamine B detection tool in the form of a test reagent. This activity contributes to improving the level of public health through the skills to choose food that is safe for health. The target partners of the training activities is 30 persons, They are: PKK cadres, community leaders, UMKM or market traders in the Duri Selatan area of West Jakarta. The results that have been achieved in community service activities are an increase in knowledge of hazardous food ingredients by 12.10% with the category of very good knowledge and an increase in understanding with positive action with an increase in the percentage of 20.80%.
EDUKASI PEMANFAATAN TOGA DENGAN METODE HIDROPONIK UNTUK PENANGGULANGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT WILAYAH KELURAHAN JOHAR BARU Adin Hakim Kurniawan; Ulya Safrina; Yusmaniar Yusmaniar; Nanang Kurnia; Nur Hasanah Ahniar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.168 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.4989

Abstract

Abstrak: Permasalahan pada masyarakat di wilayah Johar Baru adanya peningkatan kondisi hipertensi dan penurunan pendapatan, oleh karena itu  tim pengabmas memiliki gagasan atau ide memberikan bimbingan teknis pengelolaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dengan metode hidroponik. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan perilaku masyarakat melalui edukasi pemanfaatan toga untuk penanggulangan hipertensi di masa pandemi Covid 19 Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi secara virtual meeting serta demonstrasi secara tepat. Hasil kegiatan menunjukkan kelompok kader PKK dan tokoh masyarakat Kelurahan Johar Baru memberikan respon yang sangat positif terhadap kegiatan ini. Jumlah warga kelurahan Johar Baru berdasarkan usia kurang dari 50 tahun sebanyak 17 orang (56.67%) dengan riwayat pendidikan menengah (SLTP/SLTA) sebesar 20 orang (66.67%). Responden yang memiliki IMT lebih dari 25 kgBB sebanyak 60.00%. Persentase responden dengan aktivitas olahraga secara rutin (83.33%).Jenis tanaman hipertensi yang paling banyak ditanam adalah seledri (54,50%), dan persentase responden yang memahmi teknik menanam TOGA sebagian besar memahmi cara menanam Toga secara baik dan benar (83.33%). Abstract: The problem in Johar Baru area is that there is an increase in hypertension and decreased income, therefore community service team has an idea or idea of providing technical guidance on management of Family Medicinal Plants (TOGA) using the hydroponic method. This community service program aims to improve knowledge and community behavior through education use of toga to treat hypertension during Covid 19 pandemic. The method used is lecture and discussion method using virtual meetings and demonstrations appropriately. The results of activity showed that the PKK cadre group and community leaders in Johar Baru Village gave a very positive response to this activity. The number of residents in Johar Baru sub-district based on age category less than 50 years is 17 people (56.67 with history of secondary education (SLTP / SLTA) more than 20 people (66.67%). Respondents who have a BMI of more than 25 kgBB are 60.00%. Percentage respondents who have regular sports activities are 83.33%. Types of hypertension plants planted by Johar Baru residents are celery plants as much as 54.50%, the number and percentage of respondents who understand the techniques of planting medicinal plants in the family mostly understand how to plant Toga properly and correctly ( 83.33%).