Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Aplikasi Teknik Sipil

ANALISIS PEKERJAAN PONDASI BORED PILE, PILE CAP SERTA SECANT PILE BERBASIS AHP (ANALYTIC HIERARCHY PROCESS) PADA PROYEK BANGUNAN HUNIAN BERTINGKAT TINGGI Agusma, Divy Wira; Husin, Albert Eddy
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.674 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9227

Abstract

Khusus  Provinsi DKI Jakarta basement merupakan pekerjaan struktur bawah yang sangat dibutuhkan pada hunian bertingkat tinggi dikarenakan keterbatasan lahan yang tersedia, selama proses konstruksi basement khususnya pekerjaan basement 5 lapis akan berpotensi terjadi pekerjaan ulang (rework) serta keterlambatan. Banyak faktor-faktor yang mempe­ngaruhi terjadinya pekerjaan ulang (rework) serta keterlambatan pada pekerjaan pondasi bored pile, pile cap serta  secant pile  proyek basement 5 lapis, metode simulasi AHP (Analytic Hierarchy Process) menggunakan software expert choice dapat mengetahui  faktor – faktor yang mempengaruhi pekerjaan ulang (rework) serta keterlambatan pada  pada pekerjaan pondasi bored pile, pile cap serta  secant pile  proyek basement 5 lapis. Metodologi penelitian ini terdiri dari 3 tahap diantaranya studi pustaka serta survei awal, tahap kedua melakukan pengumpulan data, kemudian tahap ketiga adalah analisis kesimpulan. Setelah mengaplikasikan metode simulasi AHP (Analytic Hierarchy Process) menggunakan soft­ware expert choice diketahui Faktor paling dominan dalam mempengaruhi terjadinya pekerjaan ulang x serta keterlambatan pada pekerjaan pondasi bored pile, pile cap serta  secant pile  proyek basement 5 lapis adalah pengetahuan desain tim lapangan sebesar 12,20 %, faktor yang tidak dominan adalah sistim inspeksi sebesar 1,60 %.
Analisis Optimasi Waktu Dan Biaya Dengan Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Gudang Amunisi. Eko Arif Budianto; Albert Eddy Husin
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.359 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9146

Abstract

Pembangunan proyek konstruksi sedang mengalami perkembangan pesat dengan tingkat persaingan antar investor yang begitu tinggi. Dalam persaingan pasar global saat ini, perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi harus mampu bersaing dan berusaha untuk memuaskan permintaan para pengguna jasa (customer). Pembangunannya juga harus memperhatikan biaya, mutu dan waktu.  Pada saat pelaksanaan pembangunan penyedia jasa (kontraktor) harus mampu memanfaatkan biaya, mutu dan waktu sesuai yang direncanakan. Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk menganalisis optimasi biaya dan waktu dengan menggunakan metode time cost trade off. Metode time cost trade off merupakan salah satu metode analisa yang bertujuan untuk mempercepat waktu dan biaya pada suatu proyek. Percepatan penjadwalan ini bertujuan untuk mencari berapa waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan target rencana efisien dan terbaik. Dengan menerapkan metode time cost trade off pada proyek Gudang amunisi dapat mengoptimasi waktu 34,69% dan mendapatkan optimasi biaya sebesar 4,24%. Penelitian ini bermanfaat pada proyek konstruksi.
Peningkatan Kinerja Biaya Berbasis Value Engineering Pada Proyek Green Hospital Ali Imron Imron; Albert Eddy Husin
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.541 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9144

Abstract

Dalam pekerjaan Rumah Sakit yang berkonsep Green, ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhi bahwa semua proses baik material yang dipilh, metoda pelaksanaan maupun operasional bangunan harus mengacu pada kaidah Green. Dengan menggunakan metoda Value Engineering (VE)  kemudian Life Cycle Cost Analysis (LCCA), peneliti mencoba menerapkan konsep Green Hospital pada proyek yang menjadi studi kasus namun tetap berbiaya efisien bahkan lebih rendah dari Rencana Anggaran  Biaya (RAB) yang awal. Untuk mengetahui pengaruh kedua metoda efesiensi biaya terhadap proyek green hospital, peneliti menyebarkan kuesioner kepada para stakeholder , hasil dari kuesioner tersebut dikumpulkan, diolah dan dianalisis menggunakan SPSS Ver. 21.0. Ternyata bahwa penggunaan metoda VE dan LCCA ini sangat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja biaya. Dari kesimpulan yang ada metoda LCCA menunjukkan pembayaran kembali (Payback Period) untuk  Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan waktu = 9,64 Tahun ≈ 9 Tahun 7 Bulan, Pemusnah Limbah B3 dengan waktu = 4,28 Tahun ≈ 4 Tahun 3 Bulan
Faktor-Faktor yang Paling Berpengaruh pada Pekerjaan Retrofitting Rumah Sakit Berbasis Peraturan yang Berlaku di Indonesia Syarifah Hidayah; Albert Eddy Husin
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 20, No 3 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.089 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v20i3.13258

Abstract

Pertumbuhan sektor konstruksi dan pembangunan kian cepat setiap tahunnya, hal ini beriringan dengan munculnya tantangan untuk menerapkan prinsip pembangunan hijau demi menjaga kelestarian lingkungan. World Green Building Council menyebutkan bahwa sektor konstruksi dan pembangunan gedung menyerap 36% dari total konsumsi energi, 50% dari total konsumsi sumber daya dan menyumbang 38% dari total emisi gas karbon dan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2060. Banyak negara yang telah mengeluarkan peraturan mengenai penerapan konsep hijau, Indonesia memiliki Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12 tahun 2021. Tidak hanya pada bangunan baru, penerapan konsep hijau juga perlu diterapkan pada bangunan eksisting mengingat jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan bangunan baru. Penerapan konsep hijau pada bangunan eksisting disebut juga retrofitting. Studi ini akan menganalisis faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh dalam retrofitting rumah sakit yang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12 tahun 2021 menggunakan SPSS.
Analisa RII (Relative Important Index) Terhadap Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Mengimplementasikan BIM 4D dan M-PERT pada Pekerjaan Struktur Bangunan Hunian Bertingkat Tinggi Albert Eddy Husin; Frisky Sustiawan
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 4 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.86 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i4.9336

Abstract

Pada penelitian ini membahas mengenai factor – factor yang berpengaruh dalam mengimplementasikan BIM 4D dan M-PERT pada pekerjaan struktur bangunan hunian tingkat tinggi dengan menggunakan Analisa RII (Relative Important Index). Penelitian dialkukan dengan menyebar kuiosner ke praktisi yang berkaitan dengan pekerjaan struktur hunian bertingkat tinggi, hasil penelitian didapatkan bahwa ada 10 faktor paling berpengaruh terhadap implementasi BIM 4D dan M-PERT pada pekerjaan struktur hunian bertingkat tinggi, yaitu lain detail gambar, schedule proyek, presentase keterlambatan, pemodelan aktivitas, penggabungan kegiatan proyek, kemiripan jaringan, perencanaan desain bangunan, integrasi penjadwalan, visualisasi, meningkatkan produktivitas
Eksplorasi Analysis Structural Equation Modelling – (SEM PLS) untuk Faktor Berpengaruh dalam Penerapan Green Retrofitting Industri Beton di Indonesia Albert Eddy Husin; Mohammad Kholis Ardiansyah
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2579-891X.v21i1.14590

Abstract

Industri beton berperan penting pada proses konstruksi sebagai pemasok material beton. Peranan industri beton mempunyai dampak buruk terhadap lingkungan. Penerapan konsep green, masalah yang timbul adalah konsekuensi kenaikan biaya green retrofitting yang dikeluarkan oleh pemangku kepentingan agar industri atau bangunan menjadi ramah lingkungan, industri beton, konsep green, value engineering(VE) merupakan komponen utama yang berpengaruh nyata terhadap peningkatan kinerja biaya penerapan konsep green retrofitting pada industri beton di Indonesia, dengan menggunakan analisa Structural Equation Model- Partial Least Square (SEM-PLS). Penelitian ini mempunyai keterbaruan terkait konsep green retrofitting pada industri beton di Indonesia dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap biaya gren retrofitting dengan SEM PLS. Hasil dari penelitian ini diperoleh “10 faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja biaya green retrofitting pada industri beton ” yaitu comitment management, energy & climate, water efficiency, secondary material, air quality, economic & financial avaibility, legal compliance & regulation, aturan pendukung, functional analysis, dan environmental Management.
Analisa Kinerja Biaya Green Pada Bangunan Utama Flour Mill Plant Berbasis Value Engineering Dan Life Cycle Cost Analysis Albert Eddy Husin; Iwan Kurniawan
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2579-891X.v21i1.14988

Abstract

In accordance with the mission of the Suistainebale Development Goals 2030, that by 2030 the new building will have a green concept of 100% and an excising building of 60%. With the Value Engineering and Life Cycle Cost Analysis methods, the application of the green concept to the Main Building of the Flour Mill Plant is used for analysis using Structural Equation Modelling – Part Least Square (SEM-PLS). The result of this study is that there are "10 factors that affect the cost performance of the Green project on the Main Building of the Flour Mill Plant", namely Project Manager Performance, Energy Efficiency, Technical Specifications, Provision of Parking Lots, Management Commitments, Water Sources, Analysis Functions, Waste Handling Systems, Selection of Alternative Materials and Energy Costs. The Value Engineering method resulted in cost savings of 14.21% of Green costs, LCCA showed a payback period with time = 3.11 years ≈ 3 years 11 months for the application of the Green concept to the main flour mill plant building.Sesuai misi dari Suistainebale Development Goals 2030, bahwa pada tahun 2030 banguan baru berkonsep hijau sebesar 100% dan bangunan ekisting sebesar 60%. Dengan metode Value Engineering dan Life Cycle Cost Analysis, penerapan konsep green pada Bangunan Utama Flour Mill Plant digunakan analisis dengan menggunakan Structural Equation Modelling – Part Least Square (SEM-PLS). Hasil dari penelitian ini adalah terdapat “10 faktor yang berpengaruh kepada kinerja biaya pada proyek Green pada Bangunan Utama Flour Mill Plant” yaitu Project Manager Performance, Efisiensi Energi, Spesifikasi Teknis, Penyediaan Lahan Parkir, Komitmen Manajemen, Sumber Air, Fungsi Analisis, Sistem Penanganan Sampah, Pemilihan Material Alternatif dan Biaya Energi. Metode Value Engineering menghasilkan penghematan biaya sebesar 14,21% dari biaya Green, LCCA menunjukkan pembayaran kembali (Payback Period) dengan waktu = 3,11 Tahun ≈ 3 Tahun 11 Bulan untuk penerapan konsep Green pada bangunan Utama Flour Mill Plant.