Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Mesin Penggoreng Mekanis Untuk Meningkatkan Produktivitas Dan Kualitas Kerupuk Amplang Di Ukm Yuan Kartika Retno Damayanti; Sandra Sandra; Bambang Susilo; Yusuf Hendrawan
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on the survey, SMEs need technology improvements for the frying process so that the process can be done semi-mechanically. Mechanical fryers have a capacity of 3-4 kg/process, larger than manual which have a capacity of 2 kg of dough/process, so meets the SME production target of 30 kg/day. The frying process takes 15 minutes, faster than the manual frying process for 20 minutes. The level of comfort and safety in the frying process is also better, because the equipment is equipped with a frame so that workers are not affected by heat due to the burner stove heating process. Production results are smooth and meet the production targets, and the quality of the amplang cracker products is the same both before and after the semi-mechanical fryer is applied.
Pengaruh Pretreatment dan Lama Waktu Ekstraksi terhadap Karakteristik Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C) Menggunakan Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) Bambang Susilo; Sumardi Hadi Sumarlan; Yusuf Wibisono; Novantia Pusputasari
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.913 KB)

Abstract

Kulit jeruk purut mengandung minyak atsiri yang dikenal sebagai minyak eteris (aetheric oil) yang banyak digunakan industri kimia parfum, menambah aroma jeruk pada minuman dan makanan, serta dibidang kesehatan digunakan sebagai antioksidan dan anti kanker. Minyak atsiri jeruk purut dapat diekstrak dengan menggunakan metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis perlakuan pendahuluan bahan yaitu kulit jeruk segar (tanpa pengeringan) dan kulit jeruk kering (dengan pengeringan), faktor kedua adalah lama waktu ekstraksi dengan menggunakan gelombang ultrasonik yang terdiri 3 level yaitu 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode Multiple Atribut Zeleny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pretreatment kulit jeruk purut sebelum ekstraksi dengan metode ultrasonik tidak berpengaruh nyata (sig>0.05) terhadap rendemen tetapi berpengaruh nyata (sig<0.05) terhadap pH, berat jenis, dan indeks bias. Sedangkan lama waktu ekstraksi berpengaruh nyata (sig<0.05) terhadap rendemen dan berat jenis tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pH dan indeks bias (sig>0.05). Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan kulit jeruk purut segar dan lama waktu ekstraksi 20 menit dimana nilai rendemen sebesar 11.73037%, pH 4.027, berat jenis 0.84231gr/ml, indeks bias 1.355, kadar sitronellal 18.09%, kadar limonene 22.09%.
Rancang Bangun Sistem Pemurnian Biogas Menggunakan Metode Biofiksasi-Adsorpsi oleh Mikroalga Chlorella Vulgaris dan Karbon Aktif Bambang Susilo; Shinta Rosalia Dewi; Gunomo Djoyowasito; Natalia Simanjuntak
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.467 KB)

Abstract

Kebutuhan akan energi semakin hari semakin meningkat seiring dengan peningkatan populasi manusia. Hal ini menyebabkan tingkat ketergantungan terhadap sumber energi fosil semakin tinggi dan rentan mengalami krisis energi. Oleh karena itu ketergantungan akan energi fosil harus dikurangi penggunaannya dengan cara menggunakan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui. Biogas merupakan sumber energy alternative yang diproduksi dari bahan organic melauli proses degradasi anaerobik. Komponen utama biogas yaitu metana (CH4), karbondioksida (CO2), dan H2S. Kadar CO2 di dalam biogas menyebabkan turunnya nilai kalori biogas oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian. Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk merancang  sistem pemurnian biogas dengan proses pemurnian dua tahap menggunakan metode biofiksasi-adsorpsi dan mengetahui penurunan CO2 dalam biogas dengan menggunakan sistem pemurnian. Penelitian ini menggunakan laju alir biogas 1,5 l/min. Hasil percobaan pemurnian biogas menunjukkan terjadi penurunan kadar CO2 yang cukup besar dengan mnggunakan proses pemurnian metode kombinasi. Berdasarkan data hasil pengujian diperoleh kadar CO2 kontrol sebesar 42%. Setelah dilakukan pemurnian menggunakan metode biofiksasi-adsorpsi diperoleh penurunan tertinggi kadar CO2 hingga mencapai 26,4% sehingga kadar CO2 menjadi 15,60%.  Berdasarkan hasil pengujian data maka diperoleh efektivitas penurunan kadar CO2 menggunakan metode biofiksasi-adsorpsi adalah sebesar 62,86%.