Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Kemampuan Komunikasi Bahasa Inggris Masyarakat Manggarai Barat Melalui Aplikasi Berbasis Android Esti Junining; Herawati Herawati; Ani Setianingrum Setianingrum; Nofan Rickyawan; Nuria Setiarini
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2020.006.02.12

Abstract

Masyarakat terbentuk karena beberapa kesamaan factor, antara lain hubungan antar anggota-anggotanya dan pergaulan hidup. Dalam hidup manusia juga dituntut untuk terus belajar dan berkembang. Pembelajaran sangat berkaitan dengan pendidikan baik formal maupun non formal. Pendidikan adalah proses pembelajaran secara aktif mengembangkan potensi pembelajar untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh masyarakat, bangsa dan negara. Penelitian ini membahas tentang peningkatan sumber daya manusia di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat khususnya dalam bidang penguasaan Bahasa asing. Data penelitian dianalisis menggunakan teori model ADDIE dan metode demonstrasi.
UPAYA PENINGKATAN SADAR WISATA BERBASIS BAHASA DAN KEWIRAUSAHAAN PADA KEGIATAN PROMOSI KAMPUNG WISATA KUNGKUK Esti Junining; Nila Firdausi Nuzula; Isti Purwaningtyas; Didik Hartono; Nuria Setiarini; N’imatul Lailiyah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.376 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.3087

Abstract

ABSTRAKTujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan dan menerapkan pengetahuan terkait kegiatan promosi berbasis Bahasa dan kewirausahaan masyarakat desa wisata. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah ceramah bervariasi, demonstrasi, dan latihan. Pendampingan kegiatan pengabdian ini dilakukan secara luring dan daring. Kegiatan secara luring dilaksanakan secara sarahsehan dengan mentaati protocol kesehatan yang disarankan oleh pemerintah. Kegiatan luring terdiri dari pelatihan Bahasa Inggris, pelatihan promosi wirausaha, peluncuran aplikasi untuk latihan komunikasi Bahasa Inggris, pemasangan pelakat petunjuk arah sebagai promosi wisata serta kerjasama untuk menjadikan dusun-dusun lainnya menjadi dusun tematik dengan potensi wisata yang dimiliki. Kegiatan secara daring juga dilakukan pelatihan melalui aplikasi yang didesain khusus untuk pembelajaran komunikasi bagi penggiat wisata. Hasil dari pengabdian ini adalah peserta memahami dan dapat mempraktekkan secara langsung kegiatan promosi melalui Bahasa dan wirausaha untuk peningkatan kualitas pelayanan dan peningkatan kualitas ekonomi masyarakat lokal desa wisata. Kata kunci: pengembangan desa wisata; sadar bahasa; sadar wisata; ekonomi lokal. ABSTRACTThe purpose of this community service is to provide and apply knowledge related to language-based promotion activities and entrepreneurship in tourism village communities. The methods used to achieve the goal are varied lectures, demonstrations, and exercises. Assistance for this service activity is carried out offline and online. Offline activities are carried out in a sarahsehan manner in accordance with the health protocol recommended by the government. Offline activities consist of English language training, entrepreneurial promotion training, launching applications for English communication training, installing direction signs as tourism promotions and cooperation to turn other hamlets into thematic hamlets with their tourism potential. Online activities are also conducted through training through applications specifically designed for communication learning for tourism activists. The result of this service is that participants understand and can directly practice promotional activities through language and entrepreneurship to improve service quality and improve the economic quality of local tourism village communities. Keywords: tourism village development; language awareness; tourism awareness; local economy.
Critical Thinking Levels of EFL Undergraduate Students of Universitas Brawijaya Esti Junining; Widya Caterine Perdhani; Moh. Hasbullah Isnaini; Nuria Setiarini
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 12, No 3 (2022): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1483.223 KB)

Abstract

Abstract: Critical Thinking Levels of EFL Undergraduate Students of Universitas Brawijaya. Objective: This study investigated the levels of CT of undergraduate students. Methods: Employing the mix-method design and two instruments (1)Watson Glaser Critical Thinking Appraisal and (2) interview, the study involved 352 students who are in the first year of their study. Findings: Related to CTS, it showed that most of the students can determine the answer correctly in terms of (1) Deduction 63.07% (2) Arguments 62.16 percent (3) Interpreting information 59,92 percent (4) Assumptions 50,19 percent and (5) Inferences 37.15 percent. In sum, only 54.40 percent of students in their first year indicate low CT ability. It is in line with the results of the interview which postulates that 57 percent of the students do not really understand what and how to improve their CTS and they need some help to improve it. Conclusion: The University should provide learning and activities which can increase their CTS, especially the inferencing dimension.Keywords: EFL, CTS, reading, assessment.Abstrak: Tingkat Berpikir Kritis Mahasiswa S1 di Universitas Brawijaya. Tujuan: Penelitian ini menyelidiki tingkat berpikir kritis mahasiswa S1. Metode: Menggunakan desain penelitian campuran dan dua instrument (1) Penilaian Watson-Glaser Critical Thinking dan (2) wawancara, penelitian ini melibatkan 352 mahasiwa yang sedang berada di tahun pertama studi mereka. Temuan: Terkait keterampilan berpikir kritis, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa dapat menentukan jawaban dengan benar dalam (1) Pengambilan kesimpulan 63.07 persen (2) Argumentasi 62.16 persen (3) Menginterpretasi informasi 59.92 persen (4) Asumsi 50.19 persen dan (5) Inferensi, 37.15 persen. Secara keseluruhan, hanya 54,40 persen mahasiswa tahun pertama yang menunjukkan kemampuan berpikir kritis rendah. Sejalan dengan hasil wawancara yang menyatakan bahwa 57 persen mahasiswa tidak begitu memahami apa dan bagaimana cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan mereka membutuhkan bantuan untuk meningkatkannya. Kesimpulan: Universitas seharusnya menyediakan pembelajaran dan aktifitas-aktifitas yang dapat membantu meningkatkan CTS mahasiswa, terutama dimensi inferensi.Kata kunci: EFL, CTS, membaca, penilaian.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpp.v12.i3.202221