Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Evaluasi Keberlanjutan Terminal Berbasis Transit Oriented Development (TOD), Studi Kasus di Terminal Pal Enam Kota Banjarmasin Miftahul Ridhoni; Muhammad Yusuf Ridhani
The Indonesian Green Technology Journal Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1219.712 KB) | DOI: 10.21776/ub.igtj.2018.007.01.02

Abstract

Saat ini fokus pembangunan pemerintah nasional dan daerah di berbagai negara adalah meningkatkan kualitas transportasi publik untuk menanggulangi permasalahan yang diakibatkan oleh kesemrawutan lalu lintas keadaan pribadi pada wilayah perkotaan. Konsep Transit Oriented Development (TOD) hadir sebagai alternatif dalam penanganan permasalahan transportasi perkotaan dengan mengintegrasikan kebijakan infrastruktur transportasi, guna lahan dan lingkungan. Dengan disahkannya Permen ATR BPN RI Nomor 16 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit maka perlu dilakukan penilaian terhadap kesiapan area dan sarana transit perkotaan untuk mengetahui apakah tema tersebut dapat diimplementasikan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap aplikasi konsep TOD di Kawasan Terminal Pal Enam Kota Banjarmasin dengan menggunakan 8 variabel kerja yaitu Walk, Cycle, Connect, Transit, Mix, Densify, Compact, dan Shift. Hasil penilaian menunjukan Kawasan Terminal Pal Enam Kota Banjarmasin sudah memenuhi standar TOD dengan kategori Bronze. Lokasi Terminal Pal Enam Kota Banjarmasin bukan hanya berperan sebagai Kawasan Strategis Ekonomi untuk mewadahi kebutuhan transit dan keterpaduan antar moda namun juga memenuhi ekspektasi sebagai salah satu pioner penerapan konsep TOD.Kata kunci: Area Terminal, Penilaian, TOD
Penentuan Area-Area Paling Layak Huni di Kota Banjarmasin Berdasarkan Indikator-Indikator Spasial Miftahul Ridhoni; Muhammad Yusuf Ridhani; Andi Achmad Priyadharma
The Indonesian Green Technology Journal Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.igtj.2019.008.01.01

Abstract

Fokus penelitian adalah untuk menentukan area-area dengan tingkat kelayakhunian tertinggi di Kota Banjarmasin, didasarkan pada indikator-indikator fisik yang mengandung nilai spasial. Penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi pemerintah terkait potensi kelayakhunian di Kota Banjarmasin dapat lebih spesifik khususnya pada aspek fisik-spasial, serta meningkatkan keragaman jenis-jenis penelitian mengenai kelayakhunian di Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan untuk menentukan parameter kelayakhunianadalah triangulasi, metode yang digunakan untuk menentukan zonasi kelayakhunian tertinggi adalah menggunakan overlay data spasial. Parameter yang digunakan adalah kepadatan penduduk, ketersediaan dan keterjangkauan sarana ruang terbuka hijau, fasilitas umum, sarana perdagangan, serta jaringan jalan. Area kelayakhunian tinggi tersebar di semua kecamatan di Kota Banjarmasin, dengan alokasi terbesar berada di Kecamatan Banjarmasin Tengah.Kata kunci: Area Kelayakhunian, Overlay, Parameter Kelayakhunian. The focus of research is to determine zones with the highest level of livability in Banjarmasin City, based on physical indicators containing spatial values. Research is expected to enrich livability assessment diversity specifically in term of physical livability aspect. The method used to determine livability parameters is triangulation, the spatial overlay is the method used to determine livability zones. The parameters used are population density, availability and radius  of green open space, public facilities, trade facilities, and road networks. High livability zone spread across all subdistrict in Banjarmasin City, with the largest allocation in Central Banjarmasin District.Keywords: Livability Parameter, Livability Zone, Overlay.
PERENCANAAN DESAIN PINTU AIR OTOMATIS SEBAGAI UPAYA MITIGASI GENANGAN AKIBAT PASANG AIR SUNGAI (JL. BELITUNG KOTA BANJARMASIN) Muhammad Fitriansyah; Ichwan Setiawan; Muhammad Yusuf Ridhani
Konstruksia Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.214 KB) | DOI: 10.24853/jk.13.1.88-96

Abstract

Kota Banjarmasin dikenal dengan sebutan kota seribu sungai. Dimana kota Banjarmasin banyak ditemukan sungai-sungai besar maupun sungai-sungai kecil. Dengan julukan kota seribu sungai, tidak dimungkinkan kota Banjarmasin terlepas dari permasalahan banjir yang di akibatkan oleh genangan. Berdasarkan data peta sebaran luasan genangan yang terjadi hampir sepanjang jalan belitung darat/laut mengalami genangan jika intensitas hujan yang tinggi ataupun pasangnya air laut. Berdasarkan pokok permasalahan pada saluran drainase Belitung darat/laut yang mengakibatkan genangan yang disebabkan oleh pasang surut karena meluapnya elevasi sungai Duyung-Sungai Belitung Darat (anak Sungai Barito) maupun yang disebabkan oleh tingginya intensitas hujan, maka akan dilakukan penelitian dengan tujuan membuat perencanaan desain pintu air otomatis (klep) di beberapa titik saluran guna mencegah masuknya air kedalam saluran drainase sehingga akan mencegah kemungkinan besar terjadinya genangan air. Metode yang digunakan yaitu dengan memodelkan pintu klep kedalam Software Komputer. Hasil simulasi kondisi eksisiting menyebutkan tinggi muka air genangan sebesar 47 cm di atas permukaan tanah. Setelah dilakukan simulasi kedua yaitu dengan penambahan pintu air pada bagian hilir saluran drainase, hasilnya menyebutkan tinggi genangan di lahan sebesar 8 cm. Jadi, penambahan pintu air di hilir saluran drainase, dapat dinyatakan efektif mengurangi volume air yang masuk ke saluran dan menurunkan tinggi genangan yang terjadi di lahan hingga sebesar 39 cm.
PENYULUHAN PENTINGNYA TINJAUAN KEBIJAKAN SPASIAL UNTUK ARAHAN KESESUAIAN TATA RUANG DI KABUPATEN TANAH LAUT Hanny Maria Caesarina; Ratih Yuliandhari AR; Muhammad Yusuf Ridhani; Desy Puspitasari; Syarfiatul Uzma
Bakti Banua : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2021): BAKTI BANUA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.801 KB) | DOI: 10.35130/bbjm.v2i2.256

Abstract

Kabupaten Tanah Laut merupakan wilayah di Kalimantan Selatan yang pada tahun 2021 termasuk salah satu Kabupaten yang diharuskan melakukan peninjauan kembali dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)nya. Sebagai landasan kegiatan tersebut, maka diperlukan tinjauan terhadap kebijakan spasial terkait Kabupaten Tanah Laut sesuai dengan hirarki perencanaan yang dimulai dari tingkat nasional, regional, hingga lokal. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan SKPD dan masyarakat Kabupaten Tanah Laut akan pentingnya tinjauan kebijakan untuk evaluasi kesesuaian rencana struktur dan pola ruang di wilayah Tanah Laut. Kegiatan ini dilakukan di kota Pleihari pada bulan September 2021 dengan melibatkan segenap SKPD (Satuan Kinerja Perangkat Daerah), dan masyarakat Kabupaten Tanah Laut. Kebijakan spasial yang ditinjau meliputi RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) tingkat Nasional dan Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri terbaru. Dari hasil penyuluhan didapatkan bahwa Kabupaten Tanah Laut termasuk dalam kebijakan nasional sebagai bagian dari Kawasan Strategis Nasional (KSN) Metropolitan BanjarBakula sehingga memerlukan perencanaan yang lebih bersinergi untuk struktur dan pola ruang di Tanah Laut. Sebelum penyuluhan dilakukan, rata-rata hanya 44% dari keseluruhan peserta kegiatan yang memahami pentingnya tinjauan kebijakan, dan setelah pelaksanaan kegiatan meningkat menjadi 86%. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan memberikan manfaat yang cukup siginifikan dengan meningkatnya pemahaman peserta sebesar 42%.
Asset based community development sebagai penunjang pembangunan pedesaan di Kabupaten Barito Kuala Muhammad Yusuf Ridhani; Andi Achmad Priyadharma
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 18, No 1 (2023)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v18i1.56574

Abstract

Di era revolusi industri 4.0, arus globalisasi memberikan pengaruh terhadap aspek pembangunan di Indonesia. Kemajuan teknologi dan informasi berdampak pada modernitas dalam kegiatan pembangunan, perubahan pola pikir masyarakat, dan tingginya keinginan bermigrasi ke wilayah perkotaan. Fenomena ini mengancam keberadaan wilayah pedesaan. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya pembangunan pedesaan, tetapi perlu didukung oleh pendekatan secara bottom up agar hasil pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran. Asset based community development adalah pendekatan pembangunan secara bottom up yang diharapkan dapat menjadi penunjang dalam kegiatan pembangunan pedesaan terutama pembangunan pedesaan di Kabupaten Barito Kuala. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dalam mengidentifikasi dan inventarisasi aset-aset pedesaan sebagai penunjang program pembangunan pedesaan yang dijalankan pemerintah. Pengumpulan data dilakukan melalui metode pengumpulan primer dan sekunder. Hasil penelitian berupa inventaris aset sosial, aset institusi, dan aset fisik pada Desa Pulau Sewangi dan Desa Pulau Alalak. Hasil inventarisasi aset sosial, aset institusi, dan aset fisik menunjukan terdapat perbedaan dari segi ketersediaan dan kuantitas masing-masing aset di Desa Pulau Sewangi dan Desa Pulau Alalak. Hal ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam perumusan program, kebijakan, dan kegiatan yang diinisasi oleh pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi untuk menunjang pembangunan pedesaan dengan pendekatan asset based community development khususnya bagi desa dengan kategori tertinggal.
Pengimplementasian Analisis Fisik Dasar Terhadap Bencana Banjir Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Satrio Utomo; Muhammad Rifqa; Muhammad Yusuf Ridhani
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 7 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i7.105

Abstract

Banjiri merupakani bencanai alami yangi palingi seringi terjdii dii Indonesia,i Banjiri merupakani keadaani dimanai suatui daerahi tergenangi olehi airi dalami jumlahi yangi besar.i Tujuani penelitiani inii adalahi untuki meningkatkani kesiapsiagaani bencana.i Penelitiani inii menggunakani metodei kuantitatifi dani kualitatif,i tekniki pengumpulani datai dilakukani dengani tekniki identifikasii faktor-faktor.i Datai yangi telahi terkumpuli kemudiani dianalisisi menggunakani tigai tahapani yaknii reduksii data,i penyajiani datai dani penarikani kesimpulan.