Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Carboxymethyl Chitosan as A Homemade Sausage Preservative Mardiyah Kurniasih; Purwati Purwati; Ratna Stia Dewi; Dadan Hermawan; Eva Vaulina
The Journal of Pure and Applied Chemistry Research Vol 8, No 1 (2019): Edition January-April 2019
Publisher : Chemistry Department, The University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpacr.2019.008.01.499

Abstract

Carboxymethyl chitosan has antimicrobial activity. The solubility of carboxymethyl chitosan makes it easy to apply as a food preservative. Sausage is a processed product of meat, and it is classifiedas perishable food. The purpose of this study was to synthesize carboxymethyl chitosan, investigate the microbiological quality and shelf-life of homemade sausage treated with carboxymethyl chitosan. Carboxymethyl chitosan was obtainedthrough the process of carboxymethylation of alkaline chitosan with monochloroacetic acid. Chitosan in the study was synthesizedfrom shrimp skin. Sausages treated with carboxymethyl chitosan then measured water content, ash content, TPC (Total Plate Count) and organoleptic values for four consecutive days. The results showed that carboxymethyl chitosan couldextend the shelf life of sausages both stored at room temperature or cold temperatures.
Identifikasi dan UJi Potensi Amilolitik Isolat Jamur Pendegradasi Sampah Organik Insaaniy Mahdiyatul Haqq; Ratna Stia Dewi; Aris Mumpuni; Arif Rahman Hikam; Dwiana Muflihah Yulianti
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 4 No 1 (2022): Bioeksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2022.4.1.4748

Abstract

Sampah organik merupakan sampah yang tersusun dari senyawa organik. Penumpukan sampah organik cukup menjadi masalah serius. Jamur memiliki peran penting untuk mendegradasi sampah organik dalam proses pengomposan. Biodegradasi sampah organik berkaitan erat dengan kemampuan jamur dalam menghidrolisis senyawa amilum. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui isolat jamur pendegradasi amilum yang diperoleh dari sampah organik dan mengetahui potensi amilolitik dari isolat jamur tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dan eksperimental . Sampel sampah dapur yang terdiri atas sisa makanan dan bahan organik lainnya diambil dari rumah penduduk yang terletak di Kelurahan Bancarkembar, Bobosan, Grendeng, Karangwangkal, Pabuaran, Purwanegara, dan Sumampir. Tes screening menggunakan medium Starch Agar untuk mengetahui potensi amilolitik dari isolat jamur. Hasil menunjukkan terdapat delapan isolat jamur yang berpotensi dalam mendegradasi amilum. Sebanyak enam isolat jamur yang memiliki indeks amilolitik terbaik dengan nilai IE ≥ 1 teridentifikasi sebagai isolat Fusarium sp., Aspergilus sp., dan Penicillium sp. Selanjutnya untuk mengetahui aktivitas amilolitik secara kuantitatif dilakukan dengan metode DNS melalui pengukuran kadar glukosa. Isolat jamur Fusarium sp. memiliki aktivitas degradasi amilum yang paling tinggi dengan rata-rata kadar glukosa dari medium Fusarium sp. sebanyak 3.568,63 ppm