Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja agroindustri tempe dan keripik tempe berdasarkan tingkat keuntungan, efisiensi usaha dan nilai tambah. Kemudian menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi agroindustri serta merumuskan strategi yang tepat untuk mengembangkan agroindustri berdasarkan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Data analisis diperoleh dari 40 responden agroindustri tempe dan 43 responden keripik tempe di Dusun Sanan, kota Malang. Analisis data terdiri dari analisis keuntungan, efisiensi usaha (R/C rasio), nilai tambah, analisis lingkungan internal dan eksternal, analisis matrik Grand Strategy, dan analisis matrik SWOT. Hasil dari analisis keuntungan didapatkan bahwa agroindustri tempe dan keripik tempe memiliki tingkat keuntungan yang tidak berbeda nyata. Keuntungan agroindustri tempe sebesar Rp. 145.125,03 untuk satu kali produksi, sedangkan keuntungan yang diperoleh agroindustri keripik tempe sebesar Rp. 207.915,89. Sedangkan nilai R/C rasio dan nilai tambah agroindustri keripik tempe lebih besar daripada agroindustri tempe. Nilai R/C rasio sebesar 1,57 pada agroindustri keripik tempe dan 1,26 pada agroindustri tempe. Rasio nilai tambah pada agroindustri keripik tempe sebesar 46,10%, dan 24,63% pada agroindustri tempe. Berdasarkan hasil identifikasi lingkungan internal dan eksternal dan pemetaan matrik Grand Strategy dapat diketahui bahwa agroindustri tempe dan keripik tempe terletak pada kuadran I, sehingga strategi yang dapat diterapkan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan Aggresive. Strategi yang dapat digunakan seperti mempertahankan kualitas, efisiensi proses produksi, dan diversifikasi produk. Kata kunci : agroindustri, keuntungan, efisiensi, nilai tambah, strategi pengembangan