Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Teknik Modeling Simbolis Biografi Tokoh Karier Terhadap Pengambilan Keputusan Karier Siswa Cipta, Aswidy Wijaya; Ibrahim, Muhammad; Sinring, Abdullah
JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 2 Nomor 1 Februari 2018
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.95 KB) | DOI: 10.31100/jurkam.v2i1.99

Abstract

Objectives: (1)find out description of the career decision-making students of class XI IPA before and after given knowledge of career decision making through symbolic modeling techniques using biographies, (2)knowing influence of symbolic modeling techniques using biographies against career decision-making of IX IPA students. This is quantitative experimental research with Pretest-Posttest Control Group Design. Data collected using instrument of observation and question form. Data analyzed by descriptive and t-Test. Results: (1)description of the influence of symbolic modeling techniques using biographies career that used in student's career decision making through 4 step, namely: giving information about career decision making, giving information about symbolic modeling and biographies, granting preferential treatment in biographies about career, and follows activities of the group inverse. Before being given symbolic modeling techniques both of experimental group or control group generally are at low category. After being given treatment shows the changes of the level of decision making career choices from low to high, while the categories for students who were not given the treatment showed no change or remain in the middle category. (2) there is  significant issue about symbolic modeling techniques using biographies, in case to increased career decision-making student at SMA Negeri 9 Makassar.
STUDI PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN NAASRA 1987 PADA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA BONTANG IBRAHIM, MUHAMMAD
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.739 KB)

Abstract

Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas pelat (slab) beton semen yang terletak langsung diatas tanah dasar, atau diatas lapisan material granuler (subbase) yang berada diatas tanah dasar (subgrade). Perkerasan kaku menyebarkan beban ke area yang lebih luas ke tanah dasar, sehingga bagian terbesar dari kekuatan struktur perkerasan diberikan oleh pelat betonnya sendiri. Perkerasan beton dapat berupa pelat beton tanpa tulangan, diberi sedikit tulangan, diberi tulangan secara kontinyu, prategang atau beton fiber. Perkerasan kaku akan mengalami defleksi akibat beban lalu-lintas, atau melengkung akibat beda suhu antara bagian atas dan bawah pelat             Jalan Arief Rahman Hakim Kota Bontang merupakan jalan Provinsi yang menghubungkan antara Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur. Ruas jalan tersebut sebagian sudah di lakukan perkerasan kaku dan sebagian masih memiliki existing jalan beraspal, dengan kondisi sebagian titik terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh beban kendaraan yang melintasi jalan tersebut. Ditambah lagi curah hujan di daerah Kalimantan Timur cukup tinggi yang menambah faktor kerusakan jalan makin tinggi. Ruas jalan tersebut cukup ramai dilewati oleh kendaraan ukuran sedang. Dengan melihat beban kendaraan yang melintasi ruas jalan tersebut, maka perlu mengadakan perencanaan terhadap tebal perkerasan tersebut.Pengambilan data dilapangan yaitu data lokasi jalan tersebut, data laju harian rata-rata (LHR) dan dokumentasi. Data–data pendukung lainya, diperoleh dari Instansi terkait. Sedangkan metode perbandingan tebal perkerasan kaku menggunakan metode bina marga 2013 dan metode NAASRA.Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa analisa tebal perkerasan kaku ( Rigid Pavement ) pada ruas Jalan Arief Rahman Hakim Kota Bontang dengan metode bina marga 2013 yaitu diperoleh tebal pelat beton 26 cm dan  metode NAASRA 1987 yaitu diperoleh tebal pelat beton 19 cm. Berdasarkan hasil perhitungan tebal perkerasan diperoleh perbandingan tingkat efesiensi dimensi tebal perkerasan kaku yaitu nilai perbandingan metode bina marga 1,00 dan metode NAASRA 0,73.
Penghawaan Alami pada Unit dan koridor Rusunami The Jarrdin Utami, Mamiek Nur; Ibrahim, Muhammad; Aziz, Nurzaman
REKA KARSA Vol 4, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1281.307 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i3.1396

Abstract

Penghawaan Alami Pada Unit dan Koridor Rusunami The Jarrdin Mamiek Nur Utami,  Muhammad Ibrahim,  Nurzaman Azis Jurusan Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Email:  mamiekn@yahoo.com   Rumah susun merupakan salah satu alternatif solusi dalam pemecahan masalah permukiman. Rumah susun diperuntukan bagi masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah, maka biaya operasional bangunan harus murah tanpa mengabaikan faktor kenyamanan penghuninya yaitu dengan cara mengoptimalkan penghawaan alami pada bangunan. Hunian vertikal yang dijadikan studi kasus adalah Rusunami The Jarrdin pada bagian unit hunian dan koridornya. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui tingkat kenyamanan thermal dengan cara menganalisis sistem penghawaan alami pada unit dan koridor rusunami The Jarrdin. Metoda yang digunakan adalah metoda kuantitatif dengan cara pengukuran laju aliran udara menggunakan alat anemometer di 2 lokasi unit hunian dan koridor yang berbeda. Unit A2033 (ketinggian 55 m) memiliki orientasi ke arah luar bangunan sedangkan unit A1129 (ketinggian 35 m) memiliki orientasi ke muka bangunan sisi lainnya yang terdapat kolam renang di  bawahnya. Sedangkan dibagian koridor dilakukan di 2 titik yaitu di bagian yang dekat dengan bukaan dan bagian antara 2 unit hunian . Setiap pengukuran di satu titik area studi dilakukan 2 kali pengukuran pada waktu yang berbeda. Hasil analisis menunjukan bahwa penghawaan alami pada rusunami The Jarrdin belum terlalu optimal. Penghawaan alami tersebut akan optimal jika persyaratan sistem cross ventilation yang ideal disesuaikan dengan desain bukaan bangunan Rusunami The Jarrdin. Kata kunci : penghawaan alami, Rusunami, The Jarrdin Abstract Vertical housing is one alternative solutions in solving the problem of settlements. Flats intended for middle class people down, then the operating costs of the building should cost without ignoring occupant comfort factor that is by optimizing natural air flow on the building. Vertical housing is used as a case study is Rusunami The Jarrdin on the part of the dwelling units and corridors. The purpose of this research is to know the level of thermal comfort by analyzing natural air flow system on the unit and the corridor rusunami The Jarrdin. The method used is quantitative method by measuring the air flow rate using the tool anemometer at 2 locations dwelling units and different corridors. Unit A2033 (+ 55 m) oriented towards the outside of the building while the unit A1129 (+ 35 m) oriented to face the other side of the building that contained the pool below. While the corridor section is done in two points in the section near the openings and the section between the two residential units. Every measurement at one point two times the area of ​​the study conducted measurements at different times. Results of the analysis showed that the natural penghawaan on rusunami The Jarrdin not very optimal. The natural air flow would be optimal if the requirements of an ideal system of cross ventilation openings adapted to the design of the building Rusunami The Jarrdin. Keywords: natural air flow, Rusunami, The Jarrdin
Penghawaan Alami Pada Unit dan Koridor Rusunami The Jarrdin Utami, Mamiek Nur; Ibrahim, Muhammad; Azis, Nurzaman
REKA KARSA Vol 4, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i4.1348

Abstract

Penghawaan Alami Pada Unit dan Koridor Rusunami The Jarrdin Mamiek Nur Utami,  Muhammad Ibrahim,  Nurzaman Azis Jurusan Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Email: mamiekn@yahoo.com Rumah susun merupakan salah satu alternatif solusi dalam pemecahan masalah permukiman. Rumah susun diperuntukan bagi masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah, maka biaya operasional bangunan harus murah tanpa mengabaikan faktor kenyamanan penghuninya yaitu dengan cara mengoptimalkan penghawaan alami pada bangunan. Hunian vertikal yang dijadikan studi kasus adalah Rusunami The Jarrdin pada bagian unit hunian dan koridornya. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui tingkat kenyamanan thermal dengan cara menganalisis sistem penghawaan alami pada unit dan koridor rusunami The Jarrdin. Metoda yang digunakan adalah metoda kuantitatif dengan cara pengukuran laju aliran udara menggunakan alat anemometer di 2 lokasi unit hunian dan koridor yang berbeda. Unit A2033 (ketinggian 55 m) memiliki orientasi ke arah luar bangunan sedangkan unit A1129 (ketinggian 35 m) memiliki orientasi ke muka bangunan sisi lainnya yang terdapat kolam renang di bawahnya. Sedangkan dibagian koridor dilakukan di 2 titik yaitu di bagian yang dekat dengan bukaan dan bagian antara 2 unit hunian . Setiap pengukuran di satu titik area studi dilakukan 2 kali pengukuran pada waktu yang berbeda. Hasil analisis menunjukan bahwa penghawaan alami pada rusunami The Jarrdin belum terlalu optimal. Penghawaan alami tersebut akan optimal jika persyaratan sistem cross ventilation yang ideal disesuaikan dengan desain bukaan bangunan Rusunami The Jarrdin. Kata kunci : penghawaan alami, Rusunami, The Jarrdin Abstract Vertical housing is one alternative solutions in solving the problem of settlements. Flats intended for middle class people down, then the operating costs of the building should cost without ignoring occupant comfort factor that is by optimizing natural air flow on the building. Vertical housing is used as a case study is Rusunami The Jarrdin on the part of the dwelling units and corridors. The purpose of this research is to know the level of thermal comfort by analyzing natural air flow system on the unit and the corridor rusunami The Jarrdin. The method used is quantitative method by measuring the air flow rate using the tool anemometer at 2 locations dwelling units and different corridors. Unit A2033 (+ 55 m) oriented towards the outside of the building while the unit A1129 (+ 35 m) oriented to face the other side of the building that contained the pool below. While the corridor section is done in two points in the section near the openings and the section between the two residential units. Every measurement at one point two times the area of ​​the study conducted measurements at different times. Results of the analysis showed that the natural penghawaan on rusunami The Jarrdin not very optimal. The natural air flow would be optimal if the requirements of an ideal system of cross ventilation openings adapted to the design of the building Rusunami The Jarrdin. Keywords: natural air flow, Rusunami, The Jarrdin
PENGEMBANGAN MODUL AJAR TEKNIK MERANCANG POKOK BAHASAN PERHITUNGAN DIAMETER POROS DAN BANTALANYA BERDASARKAN GAYA YANG BEKERJA IBRAHIM, MUHAMMAD; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada mata kuliah Teknik Merancang belum memiliki media pembelajaran praktis pada pembahasan perhitungan diameter poros dan pemilihan bantalannya mengaitkan dengan mesin teknologi tepat guna (TTG), dan kegiatan mengajar bersifat konvesional dan monoton, akibatnya semangat belajar rendah dan cepat bosan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. dari permasalahan tersebut peneliti membuat media pembelajaran berupa modul berjudul?Perhitungan Diameter Poros dan Bantalanya berdasarkan Gaya Bekerja? sebagai penunjang agar proses pembelajaran lebih efektif, dan mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa secara individual untuk mencapai tujuan belajar pada mata kuliah teknik merancang, Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D (four D model) yang terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) penetapan (Define), (2) perancangan (Design), (3) pengembangan (Develop), dan (4) penyebaran (Disseminate). Subyek penilitian yaitu mahahsiswa D3 Teknik Mesin yang mengikuti mata kuliah Teknik Merancang. Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar angket validasi modul. Analisa data validasi untuk mengetahui tingkat kelayakan modul pembelajaran yang dikembangkan. Hasil dari penelitian, telah berhasil dikembangkan modul pembelajaran Teknik Merancang dengan pembahasan perhitungan diameter poros dan pemilihan bantalan berdasarkan gaya bekerja yang sangat layak menggunakan pengembangan 4D Models sampai tahap Disseminate pada Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di UNY, respon mahasiswa setelah menggunakan modul pengembangan mendapatkan respon sangat baik, hasil belajar mahasiswa setelah menggunakan modul pengembangan mengalami peningkatan. Maka dapat disimpulkan bahwa modul ajar yang dikembangkan sangat layak dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam perkuliahan Teknik Merancang. Kata kunci: Modul, Model Pengembangan 4-D, Validasi Modul, Respon Mahasiswa, dan Hasil Belajar Mahasiswa. Abstract In Designing Engineering courses do not yet have practical learning media in the discussion of calculation of shaft diameter and bearing selection associating with appropriate technology machines (TTG), and teaching activities are conventional and monotonous, resulting in low learning spirit and fast boredom affecting student learning outcomes. From these problems the researcher made the learning media in the form of a module entitled "Calculation of Axle Diameter and Bearing based on Working Style" as a support so that the learning process is more effective, and able to improve student learning outcomes individually to achieve learning goals in designing engineering subjects. 4-D development (four D models) which consists of 4 stages, namely: (1) determination (Define), (2) design (Design), (3) development (Develop), and (4) dissemination (Disseminate). The research subjects were D3 Mechanical Engineering students who took the Designing Engineering course. The research instrument was used to collect data in the form of module validation questionnaire sheets. Analysis of validation data to determine the feasibility level of the learning module developed. The results of the study have successfully developed the Designing Engineering learning module with discussion of shaft diameter calculation and bearing selection based on work styles that are very feasible using 4D Models development to Disseminate stage in the Journal of Technology and Vocational Education at UNY. good, student learning outcomes after using the development module have increased. Then it can be concluded that the teaching module developed is very feasible and can improve student learning outcomes in lectures on Designing Techniques. Keywords: Modules, 4-D Development Model, Module Validation, Student Response, and Student Learning Outcome
THE ROLE OF INDIVIDUAL AND CONTEXTUAL FACTORS ON THE EMERGENCE OF EMPLOYEES’ VOICE BEHAVIOR Ibrahim, Muhammad; Andiyasari, Andin; Riantoputra, Corina D.
Jurnal Psikologi Vol 19, No 1 (2020): March 2020
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.085 KB) | DOI: 10.14710/jp.19.1.35-50

Abstract

The purpose of the study is to examine the impact of individual (power distance orientation) and contextual (perceived organizational support) factors on voice behavior. The study utilized online survey method using google form on 103 employees in DKI Jakarta and its surrounding areas using a measuring instrument with reliability between .77-.81. The results of moderated regression analysis found that (1) power distance orientation has a negative effect on voice behavior; (2) perceived organizational support as a moderator has imperative role in explaining the relationship between power distance orientation and voice behavior. Perceived organizational support strengthens the negative relationship between power distance orientation and voice behavior. This study explained 38% of the formation of voice behavior. High perceived organizational support became significant factor in strengthening employees with low power distance orientation to exhibit voice behavior. The study was revealed the interaction between power distance orientation, perceived organizational support, and voice behavior.
Optimasi Kontroler Putaran Motor Permanent Magnet Syschronous Machine (PMSM) menggunakan PSO-ANFIS (Studi Kasus di Perumdam Tirta Kencana) Ibrahim, Muhammad; Ramadhan, Dannel; Rukslin, Rukslin; Ali, Machrus; Muhlasin, Muhlasin
Elsains : Jurnal Elektro Vol 2 No 2 (2020): Elsains : Jurnal Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/elsains.v2i2.4770

Abstract

PMSM menggunakan prinsip percobaan faraday dengan memutar magnet dalam koil dengan memanfaatkan sumber energi lain. Ketika magnet bergerak dalam koil atau sebaliknya. Rotasi mesin akan mengubah fluks gaya magnet pada kumparan dan menembus secara tegak lurus ke kumparan sehingga timbul perbedaan potensial antara ujung-ujung kumparan. Itu disebabkan oleh perubahan fluks magnet. Untuk mendapatkan metode kontrol terbaik, diperlukan beberapa model kontrol kecepatan. Dalam penelitian ini membandingkan kontrol kecepatan PMSM tanpa pengontrol, PID Kontrol, PID-PSO, dan hibrid PID-PSO-ANFIS. Hasil simulasi menunjukkan bahwa model terbaik pada pengontrol PID-PSO-ANFIS yang paling dekat dengan Speed Reff (2980 rpm) adalah bahwa ANFIS memperoleh profil rotasi dengan undershot terkecil, kondisi mantap tercepat, profil arus keluaran terbaik, profil torsi terbaik , dan profil tegangan terbaik. Hasil penelitian ini akan diikuti oleh penggunaan kecerdasan buatan lainnya
Association between Dietary Macronutrient Intake and High-Sensitivity C-Reactive Protein Levels among Obese Women in Kuantan, Malaysia Shahadan, Siti Zuhaidah; Daud, Azlina; Ibrahim, Muhammad; Md. Isa, Muhammad Lokman; Draman, Samsul
Makara Journal of Science
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elevated high-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) levels may be associated with an increased risk of cardiovascular disease (CVD). In general, an individual’s dietary intake may influence the hs-CRP level. However, evidence on the influence of dietary macronutrient intake on hs-CRP levels among obese Malaysian women remains fragmented. Therefore, this study aims to investigate the association between the hs-CRP level and dietary macronutrient intake of obese adults living in Kuantan. The assessment of 24-hour dietary recall and venous hs-CRP levels were investigated in 67 women with a body mass index of 27.5 to 39.9 kg/m². The findings revealed that obese women living in Kuantan had elevated hs-CRP levels (median = 7.95 mg/L, IQR = 7.90) and a significant negative correlation between the hs-CRP level and total dietary fiber intake (r = 0.205, p =.014). In conclusion, this study suggests that certain macronutrients, particularly dietary fiber, seem to be associated with elevated hs-CRP in obese women. Hence, this information could help assess and manage low-grade chronic inflammation and underlying obesity-related conditions.