Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

DESAIN KONSEP ALAT POLES SEMI OTOMATIS UNTUK KAP MOBIL HANAN ERITAMA, MUHAMMAD; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknik mesin adalah salah satu jurusan di Universitas Negeri Surabaya yang memiliki konsentrasi diploma otomotif dan produksi. Teknologi pengecatan dan praktikum pengecatan dan perbaikan bodi menjadi salah satu mata kuliah untuk konsentrasi otomotif. Adapun dalam mata kuliah ini mempelajari berbagai perkembangan teknologi pengecatan sampai terbaru guna menciptakan keahlian dalam praktik pengecatan dan body repair pada kendaraan. Adapun urutan proses pengecatan yaitu bersihkan bagian yang akan dicat, pendempul, pengamplasan, cat dasar, cat inti, varnish, dan terakhir finishing pemolesan dengan compound. Khusus pada proses finishing menggunakan compound selama ini masih menggunakan sistem konvensional. Disini kami memiliki ide melalui tugas akhir untuk mendesain alat bantu polishing yaitu desain konsep alat poles semi otomatis untuk kap mobil. Adapun metode pelaksanaan tugas akhir ini, dengan melakukan observasi lapangan menggunakan instrumen angket kuisioner dan wawancara. Obyek pengambilan data adalah bengkel pengecatan dan body repair sebanyak 5 lokasi di sidoarjo. Hasil yang didapat dalam pelaksanaan tugas akhir ini, terciptanya desain konsep alat poles semi otomatis untuk kap mobil. Adapun data analisis yang kami lakukan menggunakan software inventor, diperoleh kekuatan material yang menggunakan pipa baja bulat D 75 mm dengan perhitungan dalam 2 titik tumpu yang dihasilkan adalah 49 N, beban dikedua sisi penyangga masing-masing 24,5 N = 15 kg.
PERANCANGAN ELECTRICAL LAMP TRAINER PADA TOYOTA ALL NEW AVANZA AZMI ROMADHON, MIFTAKHUL; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasilitas alat praktikum kelistrikan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya masih belum lengkap khususnya untuk mobil terkini. Dari kondisi tersebut timbul ide untuk membuat trainer kelistrikan sehingga terciptalah trainer sistem kelistrikan Toyota All New Avanza. Rangkaian sistem kelistrikan bodi terdiri dari jaringan kabel, Switch dan Relay, sistem penerangan (lampu kepala, lampu kota depan dan belakang, lampu ruangan). Pada proses pembuatan trainer ini meliputi pembuatan rangka, pengecatan, pemasangan Akrilik, dan pemasangan komponen. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan dan keahlian di bidang otomotif tentang sistem kelistrikan yang dilengkapi buku panduan untuk mempermudah pengoperasian dan perawatan trainer. Buku panduan ini juga dilengkapi dengan lembar latihan, lembar evaluasi, kunci jawaban, dan troubleshooting. Sebagai indikator fungsi komponen berjalan baik dengan sistem diukur berapa Tahanan, Tegangan, Arus, Daya menggunakan avometer. Metode perancangan menggunakan metode continue yang berarti setelah penentuan ide kemudian dilanjutkan pembuatan proses perancangan sesuai dengan bagian-bagiannya agar memudahkan proses perakitan. Produk yang dihasilkan berupa Trainer kelistrikan pada Toyota All New Avanza yang terdiri dari : 1) Lampu Kota, 2) Lampu Kepala (Headlight), 3) Lampu Kabut (Foglight), 4) Lampu Tanda Belok (Turn Signal Light) dan Lampu Hazzard, 5) Lampu Rem (Stop Light), 6) Lampu Mundur (Back Up Light), 7) Lampu Kabin (Dome Light), 8) Ampere Meter, 9) Volt Meter. Dari hasil pengujian menggunakan avometer diketahui bahwa komponen-komponen dalam trainer all new avanza dapat berfungsi dengan baik. Kata kunci: Kelistrikan, Lampu, Trainer, Mobil All New Avanza
ANALISA WAKTU PENGGANTIAN BUCKET PADA BUCKET ELEVATOR M2202 MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY DI PT. PETROKIMIA GRESIK ZAKARIA ACHMAD, CAESARIO; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Rekayasa Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. Petrokimia Gresik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi pupuk. Salah satu mesin produksi pupuk adalah Bucket Elevator M2202 yang berada di pabrik asam fosfat, fungsi dari mesin ini sendiri adalah pembawa batu fosfat yang tidak lolos screen untuk di proses ke bagian selanjutnya. Pada mesin ini sering terjadi kerusakan terutama pada komponen bucket, sehingga mesin tersebut merupakan salah satu critical equipment yang ada pabrik asam fosfat. Kerusakan yang terjadi menyebabkan terhentinya proses produksi karena perawatan bersifat corrective yaitu dengan penggantian bucket. Penggantian yang terlalu sering mengakibatkan terganggunya proses produksi sehingga biaya perawatan juga tinggi. Maka perlu adanya metode untuk mengetahui waktu penggantian komponen bucket dengan reliability, dimana probabilitas kinerja suatu sistem sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan dalam periode waktu tertentu. Tujuan penelitian ini adalah menentukan model waktu dan biaya penggantian komponen bucket. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dimana pengambilan data menggunakan teknik observasi serta dukungan data dari arsip atau dokumen perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode age replacement. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT. Petrokimia Gresik didapatkan waktu penggantian 173 hari (4.152 jam) dan biaya penggantian Rp. 750.300 dengan nilai keandalan sebesar 0,750, terjadi penurunan downtime sebanyak 0,34 jam atau terjadi penurunan downtime sebesar 25,7 %. dan penghematan biaya sebesar 75,61 %. Kata Kunci: Bucket Elevator M2202, Reliability, Biaya Penggantian, Age replacement, Downtime.
PENGARUH FERRITE MAGNET TERHADAP PERFORMA KENDARAAN FOUR STROKE ENGINE 125 CC DENGAN BAHAN BAKAR PERTALITE DAN PERTAMAX DWI PRATAMA, YAN; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Teknik Mesin Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia dan jumlahnya semakin meningkat setiap tahunnya. Maka secara tidak langsung jumlah konsumsi bahan bakar pun akan ikut meningkat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan cara lain agar dapat menghemat bakar yang sederhana, bahan relatif murah, dan mudah didapatkan. Salah satu caranya menggunakan ferrite magnet untuk menghemat bahan bakar kendaraan. Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasangan ferrite magnet pada fuel hose terhadap performa four stroke engine 125 cc yang meliputi torsi, daya efektif, dan konsumsi bahan bakar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan standar SAE J1349 (pengukuran torsi dan daya), dan standar SNI 19-7118.3-2005 (pengukuran konsumsi bahan bakar) yang menggunakan metode pengujian kecepatan berubah dengan katup (throttle) terbuka penuh. Pengujian dilakukan pada putaran 3000-9000 RPM dengan rentang 500 RPM untuk setiap pengambilan datanya. Instrumen penelitian yang digunakan penelitian ini adalah inertia chassis dynamometer, oxygen sensor, tachometer, fuel flow meter, 4 in 1 multi- function environment meter, dan stopwatch. Dari penelitian ini diperoleh bahwa terdapat pengaruh penambahan ferrite magnet pada fuel hose terhadap performa kendaraan 125 cc. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata perubahan torsi sebesar (-0,03 Kgf.m) (pertalite), 1,47 Kgf.m (pertamax), daya sebesar (-0,24 PS) (pertalite), 1,19 PS (pertamax), dan konsumsi bahan bakar sebesar 1,939 liter/jam (pertalite), 4,789 liter/jam (pertamax). Hasil torsi, daya, dan konsumsi bahan bakar tertinggi yang didapatkan adalah sebesar 0,949 Kgf.m, 7,874 PS, dan 1,636 liter/jam dengan presentase perubahan terbesar yang terjadi pada torsi sebesar 5,41%, daya 4,00%, dan konsumsi bahan bakar sebanyak 11,765%.Kata kunci: magnet, ferrite magnet, performa mesin, four stroke engine
PENGARUH PENGGUNAAN SIMULASI MACH 3 TURN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC (COMPUTER NUMERICALLY CONTROLLED) KELAS XII TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 SURABAYA Wijatmiko, Fengki; Utama, Firman Yasa
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 6, No 03 (2018): JPTM, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya media yang digunakan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran CNC (Computer Numerically Controlled). Berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang tertera pada silabus, siswa dituntut untuk mampu membuat program pada mesin bubut CNC. Berdasarkan nilai ulangan harian, masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). Oleh sebab itu, kami menggunakan media simulasi Mach 3 Turn untuk mengetahui seberapa besar peningkatan nilai hasil belajar dan adakah hubungan antara penggunaan media simulasi terhadap hasil belajar. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen yaitu True Experimental Design dengan bentuk Pretest-Posttest Control Group Design yang terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pre-test, post-test dan angket respon siswa. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dianalisis, terdapat pengaruh positif antara penggunaan simulasi Mach 3 Turn terhadap hasil belajar siswa. Peningkatan nilai hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik jika dibandingkan kelompok kontrol dengan rata-rata pre-test kelompok eksperimen ?56.482? dan hasil post-test ?82.778?, sedangkan rata- rata pre-test kelompok kontrol ?54.375? dan hasil post-test ?70?. Nilai N-GAIN kelompok eksperimen lebih besar dari nilai N-Gain kelompok kontrol (0.604 > 0.343). Respon siswa terhadap penggunaan simulasi Mach 3 Turn dalam proses pembelajaran sebesar 77 %. Kata Kunci : CNC, Simulasi Mach 3 Turn, Hasil Belajar Siswa, Respon siswa.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) MENGGUNAKAN APLIKASI MACH3 TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC KELAS XII TEKNIK PEMESINAN DI SMKN 1 JETIS MOJOKERTO EKA ARISMA, NIKO; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 6, No 03 (2018): JPTM, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto. dengan diterapkannya model pembelajaran TPS (Think pair Share) menggunakan aplikasi mach3 diharapkan mampu membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Peserta didik yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 12 teknik pemesinan yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian Pre-Experimental Design yaitu dengan menggunakan satu kelas yang dijadikan kelas eksperimen dengan memberikan pretest sebelum adanya treatment dan memberikan posttest setelah diberikan treatment.Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TPS menggunakan aplikasi mach3 terhadap motivasi belajar siswa digunakan analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana dapat diketahui bahwa pembelajaran menggunakan model tersebut mempengarui sebesar 54,1% motivasi belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dikategorikan sedang dengan perolehan nilai N-gain sebesar 0,5324. Dan aktivitas belajar siswa dikategorikan aktif, hal tersebut dapat diketahui dari nilai prosentase aktivitas belajar siswa berdasarkan observasi sebesar 67,5%. Kata Kunci: Model Pembelajaran, Mach 3 , Motivasi, Hasil Belajar Siswa.
PENGARUH PENGGUNAAN SIMULASI MACH 3 TURN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC (COMPUTER NUMERICALLY CONTROLLED) KELAS XII TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 SURABAYA WIJATMIKO, FENGKI; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 6, No 03 (2018): JPTM, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya media yang digunakan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran CNC (Computer Numerically Controlled). Berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang tertera pada silabus, siswa dituntut untuk mampu membuat program pada mesin bubut CNC. Berdasarkan nilai ulangan harian, masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). Oleh sebab itu, kami menggunakan media simulasi Mach 3 Turn untuk mengetahui seberapa besar peningkatan nilai hasil belajar dan adakah hubungan antara penggunaan media simulasi terhadap hasil belajar. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen yaitu True Experimental Design dengan bentuk Pretest-Posttest Control Group Design yang terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pre-test, post-test dan angket respon siswa. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dianalisis, terdapat pengaruh positif antara penggunaan simulasi Mach 3 Turn terhadap hasil belajar siswa. Peningkatan nilai hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik jika dibandingkan kelompok kontrol dengan rata-rata pre-test kelompok eksperimen ?56.482? dan hasil post-test ?82.778?, sedangkan rata- rata pre-test kelompok kontrol ?54.375? dan hasil post-test ?70?. Nilai N-GAIN kelompok eksperimen lebih besar dari nilai N-Gain kelompok kontrol (0.604 > 0.343). Respon siswa terhadap penggunaan simulasi Mach 3 Turn dalam proses pembelajaran sebesar 77 %. Kata Kunci : CNC, Simulasi Mach 3 Turn, Hasil Belajar Siswa, Respon siswa.
PENGARUH DRYING PROCESS TERHADAP FINISHING TOP COAT PADA PENGECATAN KOMPONEN BODI KENDARAAN BERMOTOR BRAHMASETA HERMIANTO, KUSUMADETYA; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil akhir proses pengecatan bodi kendaraan bermotor ialah komponen atau bahan dasar cat, peralatan yang digunakan saat mengecat, teknik pengecatan, dan metode pengeringan. Jarak yang umum digunakan ialah 15-25 cm. Banyak bengkel pengecatan yang masih menggunakan metode pengeringan di luar ruangan dikarenakan keterbatasan alat dan lahan. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui pengaruh jarak penyemprotan terhadap hasil akhir pada finishing top coat dengan menggunakan berbagai macam metode pengeringan, dan mengetahui faktor ekonomis yang paling optimal dalam proses pengecatan dan hasil pengeringan pengecatan komponen bodi kendaraan bermotor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode eksperimen. Jarak penyemprotan yang digunakan dalam penelitian ini ialah 17, 19, dan 21 cm dan metode pengeringan yang digunakan ialah metode pengeringan oven menggunakan Micro Oven, metode pengeringan di dalam ruangan, dan metode pengeringan di luar ruangan. Pengecatan finishing top coat dilakukan menggunakan Paint Test Demonstrator agar jarak penyemprotan stabil. Pengukuran kekilapan dilakukan menggunakan glossmeter, dan pengukuran ketebalan dilakukan menggunakan thickness gauge. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini ialah kualitas hasil terbaik didapatkan menggunakan jarak penyemprotan 17 cm dengan metode pengeringan oven menggunakan Micro Oven yang menghasilkan tingkat kekilapan 92.29 GU dan ketebalannya 0.052 mm dengan permukaan yang baik dilihat dari hasil pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Metode pengeringan menggunakan Micro Oven memakan total biaya paling rendah yaitu Rp. 105.800,- dengan lama pengerjaan paling singkat yaitu 2 jam 35 menit. Kata kunci : Pengeringan, jarak penyemprotan cat, dan faktor ekonomis. Abstract Several factors affecting the end result of painting process of motor vehicle body are paint component or material, equipment used when painting, painting technique, and drying method. The commonly used spraying distance is 15-25 cm. Many painting workshops are still using outdoor drying methods due to limited tools and land. The purpose of this research is to know the effect of spraying distance to the final result on finishing top coat by using various drying method, and know the most economical factor in painting process and drying result of painting of motor vehicle body component. The method used in this research is the experimental method. The spraying distance used in this study was 17, 19, and 21 cm and the drying method used was oven drying method using Micro Oven, indoor drying method, and outdoor drying method. Top coat finishing painting is done using Paint Test Demonstrator for stable spraying distance. The gloss measurements were made using a glossmeter, and thickness measurements were made using a thickness gauge. The results obtained in this study is the best quality results obtained using 17 cm spraying distance by oven drying method using Micro Oven which produces 92.29 GU gloss level and thickness of 0.052 mm with good surface seen from observation by using microscope. The method of drying using Micro Oven takes the lowest total cost of Rp. 105800, - with the shortest working time of 2 hours 35 minutes. Keywords : Drying, paint spraying distance, and economical factors.
REKAYASA KOMPOSISI MIXING SOLVENT DAN VARNISH TERHADAP KUALITAS HASIL PENGECATAN MENGGUNAKAN GLOSS METER WAHYU ARDYANTO, MUSLICH; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Meningkatnya jumlah kendaraan dan kondisi jalan yang belum memadai menyebabkan terjadinya kemacetan dan kepadatan di jalan raya. Hal tersebut dapat memicu adanya berbagai kecelakaan, benturan, ataupun saling bersenggolan yang menyebabkan rusaknya cat kendaraan. Perbaikan pada cat sendiri biasanya dilakukan dengan cara mengecat kembali bagian yang mengalami kerusakan saja atau mengecat ulang seluruh bagian yang dilapisi oleh cat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hasil pengecatan, dan berapa besar pengaruh penggunaan mixing solvent dan varnish terhadap kualitas hasil pengecatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Dalam penelitiaan ini solvent yang digunakan adalah Bintang A Spesial dan Autoglow Polyurethane (Pu). Sedangkan varnish yang di gunakan adalah Galaxy HS 2800 jenis Polyurethane (Pu). Komposisi mixing varnish dan solvent yang digunakan ialah 1:0,5, 1:0,8, 1:1. Pengujian daya kilap hasil pengecatan diukur mengunakan gloss meter dan ketebalan hasil pengecatan diukur menggunakan coating thickness gauge. Dari penelitian eksperimen ini didapatkan hasil terbaik dengan perbandingan 1:0,5 pada Varnish Galaxy HS 2800 dicampur dengan Solvent Bintang A Spesial didapatkan angka 92.06 GU. Akan tetapi spesimen ini memiliki ketebalan varnish yang rendah yaitu 0.014 mm. Sedangkan hasil kilap terendah didapatkan pada campuran varnish Galaxy HS 2800 dan solvent Autoglow PU dengan nilai kilap 90.5 GU. Akan tetapi spesimen ini memiliki tingkat ketebalan varnish tertinggi yaitu 0.030 mm. Pada kesesuaian warna yang mendekati nilai standart cat pabrik adalah solvent Autoglow PU pada perbandingan 1:0,8 dengan nilai kilap 91,56 GU, 0,124 mm ketebalan dan warna yang terbaik pada pengujian kesesuaian warna. Kata kunci: pengecatan, solvent, varnish, kualitas hasil pengecatan. Abstract The increasing number of vehicles and road conditions that have not been adequately led to congestion and overcrowding on the highways. It could trigger the presence of various accidents, collisions, or mutual-shoulder that caused damage to the vehicles Paint. Improvement on the paint itself is usually done by means of paint back the damaged parts or repainting the entire re coated by paint. The purpose of this research is to know the quality of the painting, and how much influence the use of mixing solvent and varnish to the quality of the results of the painting. This type of research is experimental. In this penelitiaan solvent used is A special and Autoglow Polyurethane (Pu). While the varnish used is Polyurethane type Galaxy HS 2800 (Pu). Mixing varnish composition and solvent used is 1:0.5, 1:0.8, 1:1. Testing the power of the painting measured results using glassy gloss meters and thickness of painting results measured using a coating thickness gauge. Experimental research of these obtained the best results by comparison 1:0.5 on Varnish Galaxy HS 2800 mixed with Solvent A Special Star numbers obtained 92.06 GU. However, this specimen has the thickness of the varnish is low i.e. 0.014 mm. Whereas the results obtained on the mix low gloss varnish Galaxy HS 2800 and solvent Autoglow PU gloss value of 90.5 GU. However, this specimen has the highest level of the thickness of the varnish that is 0.030 mm. On the suitability of the standard value that approximates the color of the paint factory is solvent Bintang A Spesial on comparison 1:0.8 with gloss value 91.56 GU, 0.124 mm thickness and color best on testing the suitability of color. Keywords: painting, solvent, varnish, the quality of the painting.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN CNC MILLING DENGAN PENGATURAN TITIK AWAL PAHAT PADA POSISI CENTER DI SMK NEGERI 5 SURABAYA DHIMAS WIDAYANTO, LUTHFI; YASA UTAMA, FIRMAN
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya media dan pemahaman siswa mengenai pemrograman CNC milling 3A pada pembahasan pengaturan titik awal pahatt pada posisi center dalam proses pembelajaran mata pelajaran CNC. Merujuk dari permasalahan tersebut peneliti membuat modul yaitu ?Modul Pembelajaran CNC Milling Dengan Pengaturan Titik Awal Pahat Pada Posisi Center Menggunakan Software Mach3? yang nantinya sebagai penunjang dalam proses pembelajaran sehingga membantu siswa secara individual mencapai tujuan belajar pada suatu proses pembelajaran. Modul pembelajaran yang akan diterapkan, nantinya dikembangkan menggunakan model pengembangan 4-D (four D model) yang terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) penetapan (Define), (2) perancangan (Design), (3) pengembangan (Develop), dan (4) penyebaran (Disseminate). Tahap pendefinisian meliputi analisis awal akhir, analisis siswa,analisis konsep, analisis tugas, dan spesifikasi tujuan pembelajaran. Tahap perancangan terdiri dari penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan perancangan awal (desain awal). Pada tahap pengembangan terdiri dari validasi modul oleh dosen ahli, angket respon siswa, dan soal pretest postest untuk siswa. Sedangkan untuk penyebaran tidak dilakukan dikarenakan terbatasnya waktu penelitian. Hasil penelitian menunjukkan (1) persentase penilaian modul sangat layak digunakan (2) siswa menunjukkan respon positif terhadap modul yang dikembangkan (3) hasil belajar dari siswa mengalami peningkatan dengan kategori baik. Kata kunci: Modul CNC Milling, Software Mach3, Validasi Modul, Hasil Belajar Siswa, Respon Siswa. Abstract This research is based on the lack of media and students understanding of CNC milling 3A programming at the initial stage of the implementation of the central point in the learning process of CNC subjects. Referring from the problem the researcher make modules that is "CNC Milling Learning Module with Chisel Starting Point on Middle Position Using Mach3 Software" which then as a support in the learning process helps individuals to achieve the learning process. The learning module that will be implemented will then be developed using a 4-D development model (four-D models) consisting of 4 stages: (1) Define, (2) design (3), (3) development, and (4) distribution (Disseminate).The stage of defining the final initial completion, student analysis, concept analysis, task analysis, and specification of learning objectives. The design stage consists of the preparation of tests, media selection, format selection, and initial design (initial design). In the development stage consists of module validation by expert experts, student response questionnaires, and pretest posttest questions for students. Whereas for collection is not done because of the limited time for research.The results of this research indicats (1) developed module products are very feasible to use (2) students showed a positive response to the developed module (3) the learning outcomes of the improvement students with good category. Keywords: transmission module, 4 d learning (four D model), the results of the study