Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

The Policy Challenge of Private Land Management for Conservation of Yellow-Crested Cockatoo and its Habitat in Masakambing Island, Indonesia Ihsanuddin Ihsanuddin; Kliwon Hidayat; Keppi Sukesi; Yayuk Yuliati; Sukmo Pinuji
BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan Vol. 5 No. 3 (2019): Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan (Special Edition)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31292/jb.v5i3.390

Abstract

Yellow-crested small cockatoo (Cacatoasulphureaabbotti) is an endangered species lives in residential area with private ownership in Masakambing Island, Sumenep Regency, East Java, Indonesia. Recently, the population of the bird only remains between 22-25 birds. Their habitat requires 3 important trees to support their living: nesting trees, sleeping trees and feeding trees. However, conservation efforts are not easy as they share space for living with human. Besides that, in a small island, land is scarce and available resources are limited. Therefore, its conservation effort needs community involvement. Generally, sharing access to the land resources are intended to social and economic aspects. The study was aimed at findingout the distribution of important treesas habitat for yellow-crested cockatoo and propose land management policy in supporting its conservation activities in Masakambing. The analysis uses qualitative method with interactive model. The results showed that 90% of the bird’s habitat was in a residential area with private ownership. The Private Land Conservation policy with conservation easement approach can be implemented to conserve yellow-crested cockatoo in Masakambing. Unfortunately, the Private land Conservation Policy and conservation easement approach hasnot been regulated clearly.
Pengaruh Usaha Peternakan Sapi Konvensional dan Usaha Peternakan Berbasis Manajemen Penggemukan di Desa Rabasan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang Jawa Timur Fatmawati Fatmawati; Ihsannudin Ihsannudin
Agriscience Vol 2, No 1: Juli 2021
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v2i1.11282

Abstract

Sapi Madura tergolong sapi tropis yang kebanyakan dipelihara secara individu oleh masyarakat dengan aplikasi teknologi yang masih tradisional. Desa Rabasan merupakan salah satu desa dengan kepemilikan sapi per keluarga yang cukup tinggi yaitu antara 1-5 ekor. Usaha ternak sapi biasanya hanya dijadikan sebagai usaha konvensional oleh peternak di Desa Rabasan, dimana peternak akan menjual sapinya jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan biaya yang lebih besar dari biasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan usaha peternakan konvensional dengan usaha peternakan berbasis manajemen penggemukan sapi di Desa Rabasan, serta mengetahui perbedaan pendapatan peternak secara konvensional dan manajemen berbasis penggemukan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda t-test. Sesuai hasil yang didapat menunjukan bahwa terdapat perbedaan pengelolaan antara usaha peternakan konvensional dan usaha peternakan berbasis manajemen penggemukan. Hasil analisis lainnya menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara pendapatan peternak pada usaha peternakan konvensional dengan usaha peternakan berbasis manajemen penggemukan. Kata kunci: Sapi Madura, Usaha Peternakan, Pendapatan.
DETERMINASI REVISIT INTENTION WISATAWAN WANAWISATA SUMBER BIRU KABUPATEN JOMBANG JAWA TIMUR Febi Anugraini; Ihsannudin Ihsannudin
Agriscience Vol 2, No 1: Juli 2021
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v2i1.11306

Abstract

Sektor pariwisata semakin dilirik dalam meningkatkan perekonomian terutama bagi masyarakat sekitar destinasi dan akan terus meningkat jika mendapatkan kunjungan banyak wisatawan. Tingginya persaingan antar objek wisata di Jombang maupun di daerah lain mengakibatkan pentingnya eksplorasi strategi kunjungan wisatawan demi keberlanjutan wisata. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan destinasi Wanawisata Sumber Biru (WSB), menganalisis kunjungan wisatawan WSB, dan menganalisis faktor-faktor yang berpeluang mempengaruhi revisit intention wisatawan WSB. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji regresi logistik. Hasil penelitian menjelaskan (1) WSB di Jombang menjadi salah satu destinasi wisata desa yang unik dan berbeda dengan konsep warung di atas sungai; (2) Wisatawan rata-rata berusia 17-22 tahun, berjenis kelamin perempuan, bekerja sebagai pegawai atau karyawan swasta, berpendapatan kurang dari 1.000.000, dan mayoritas kunjungan perdana dan memperoleh informasi destinasi dari keluarga atau teman; (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi revisit intention wisatawan WSB adalah faktor kualitas pelayanan, citra destinasi, dan electronic word of mouth dimana terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan, akan tetapi hanya kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara parsial terhadap revisit intention.
Persepsi Masyarakat terhadap Kondisi Sumber Daya Alam guna Mendukung Usaha Pertanian Berkelanjutan di Desa Duber, Kecamatan Supiori Timur, Kabupaten Supiori Valentinday Ronsumbre; Ihsannudin Ihsannudin
Agriscience Vol 2, No 2: November 2021
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v2i2.12986

Abstract

Sumber daya alam (SDA) memegang peran penting bagi kesejahteraan suatu wilayah. SDA yang dikelola dengan baik dapat menghasilkan nilai tambah serta modal daya saing ekonomi secara berkelanjutan. Pengelolaan  SDA secara berlebihan dapat memberikan efek negatif bagi ekosistem sekitar, dengan demikian dapat menghambat pembangunan pertanian berkelanjutan. Disisi lain, persepsi masyarakat menjadi tolak ukur dalam peerencanaan pengelolaan SDA berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persepsi masyarakat terkait SDA yang memiliki nilai kepentingan dan keterancaman. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Duber, Kecamatan Supiori Timur, Kabupaten Supiori. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif diskriptif, dengan metode  sampling purposive pada 91 responden. Penilaian persepsi masyarakat terhadap nilai kepentingan dan keterancaman sumberdaya diadaptasi dari gagasan Reymon et al. (2009) yang terdiri 13 jenis sumber daya. Data dianalisis menggunakan metode analisis frequensi diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDA yang dipersepsikan sangat penting adalah pantai. Selanjutnya SDA yang dipersepsikan sangat terancam berturut turut adalah pantai, hutan lahan basa (mangrove), dan sungai. Terdapat pandangan pada pantai dan sungai yang dipersepsikan sangat penting tetepi juga sangat terancam sekaligus. Hal ini dikarenkan kurangnya kesadaran, minat, serta rendahnya pemberdayaan terhadap masyarakat setempat. Maka saran yang diberikan adalah kesedaran dan minat masyarakat perlu ditingkatkan lagi, baik masyarakat Duber maupun masyarakat diluar Duber. Selain itu perlu adanya penegakan regulasi, keikutsertaan masyarakat dalam pembuatan kebijakan serta pemberdayaan dari pemerintah dalam mendukung upaya pertanian berkelanjutan.
KOMERSIALISASI USAHATANI CABE JAWA (Piper retrofractum) DI MADURA Fuad Hasan; Ihsannudin Ihsannudin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i2.7202

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat komersialisasi usahatani cabe jawa dan faktor yang mempengaruhi tingkat komersialisasinya. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner terstruktur terhadap 96 sample petani. Data dianalisis menggunakan indikator komersialiasi dan regresi linier berganda. Idikator komersialisasi meliputi Crop Commercialisation Index (CCI), Household Commercialisation Index (HCI), dan Crop Input Market Participation Share (CIMPS). Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat komersialisasi berdasarkan nilai CCI = 100% (komersialisasi tinggi); HCI = 35% (sedang); dan 0,62 (sedang). Hasil regresi menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi HCI adalah jenis pekerjaan utama dan jumlah pohon. Faktor yang mempengaruhi CIMPS adalah pengalaman dan jumlah pohon.
Pengaruh Ekowisata Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Lokal Pantai Taman Kili Kili Kabupaten Trenggalek Adelia Retno Wulandari; Ihsannudin Ihsannudin; Mardiyah Hayati
Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi Vol 23, No 1 (2022): Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi
Publisher : Agribusiness Department, Faculty of Agriculture, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jdse.v23i1.6649

Abstract

Pariwisata selayaknya mampu berkontribusi pada perekonomian terutama pada masyarakat lokal sekitar destinasi wisata. Demikian juga ekowisata Pantai Taman Kili Kili yang berstatus Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dengan ekowisata sebagai penunjang eksistensi kawasan. Pengembangan ekowisata seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan karateristik masyarakat lokal sekitar Pantai Taman Kili Kili dan menganalisis faktor-faktor yang berpeluang mempengaruhi peningkatan pendapatan masyarakat lokal. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif dan analisis jalur. Populasi penelitian adalah masyarakat sekitar ekowisata Pantai Taman Kili Kili dengan jumlah responden sebanyak 50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan yang mendominasi masyarakat ekowisata Pantai Taman Kili Kili adalah petani sawah dan petambak yang tidak berkaitan dengan kegiatan ekowisata dengan pendapatan antara Rp1.600.000 – Rp3.000.000; akomodasi dan penyediaan sarana prasarana ekowisata berpotensi memiliki pengaruh langsung terhadap pendapatan masyarakat. Sedangkan lokasi berkaitan dengan jumlah kunjungan namun berpengaruh tidak langsung terhadap pendapatan masyarakat sekitar. Homestay yang diperuntukkan bagi pengunjung dengan memanfaatkan rumah warga dirasa akan berkontribusi pendapatan masyarakat. Selain itu perlu ada atraksi pendukung seperti jelajah desa yang memiliki potensi atraksi tinggi.Kata kunci : masyarakat, ekowisata, pendapatan, trenggalek
Valuasi Ekonomi Ekowisata Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Pantai Taman Kili-Kili Kabupaten Trenggalek Ihsannudin Ihsannudin; Amanatuz Zuhriyah; Aji Silwa Al Masih
Sigmagri Vol 2 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/sigmagri.v2i01.669

Abstract

Ecotourism KEE Kili-Kili beach, located in Trenggalek Regency, is rich in biodiversity and natural beauty. Valuation is needed to determine the use value or benefits of resources and the environment. Economic value of resources that offer natural beauty, in general, are non-market (does not have a market price) because they are public goods. This study aims to estimate the potential economic value of KEE ecotourism at Taman Kili-Kili beach, Trenggalek Regency. This study is a quantitative study with multiple linear regression analysis to determine the factors that influence the number of tourist visits. Meanwhile, to find out the economic value, the individual travel cost method (ITCM) is used. The results showed that only the motivation variable had a significant effect on the number of visits variable. The economic potential of ecotourism KEE at Taman Kili-Kili beach reaches Rp. 34,580,440,612/year. The magnitude of the value of the economic benefits of natural resources and the ecotourism environment of the Taman Kili-Kili KEE coast is expected by managers and related stakeholders to improve ecotourism management by adding tourist facilities and attractions to provide more satisfaction for visitors. In addition, the improvement of the access road to the location is very necessary in order to provide convenience and comfort in reaching the location.
Kontribusi Usahatani Cabe Jamu terhadap Pendapatan Keluarga Petani di Desa Pakandangan Sangra Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep Ravita Nila Aswar; Ihsannudin Ihsannudin; Fuad Hasan
Agriscience Vol 3, No 1: Juli 2022
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v3i1.15149

Abstract

Usahatani cabe jamu umumnya dijadikan sumber pendapatan utama petani di Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis profitabilitas usahatani cabe jamu, perbedaan pendapatan antara usahatani cabe jamu dengan pendapatan di luar usahatani cabe jamu, serta besarnya nilai kontribusi pendapatan usahatani cabe jamu terhadap total pendapatan rumah keluarga petani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sebanyak 35 responden petani cabe jamu diambil untuk dijadikan sampel, teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Analisis deskriptif untuk menganalisis data karakteristik responden dan analisis usahatani untuk menghitung pendapatan usahatani cabe jamu. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji one sample t-test dan paired sample t-test. Hasil penelitian terlihat bahwa profitabilitas usahatani cabe jamu sebesar 82,15%. Terdapat perbedaan antara rata-rata pendapatan usahatani cabe jamu dengan rata-rata pendapatan di luar usahatani cabe jamu. Kontribusi pendapatan usahatani cabe jamu terhadap total pendapatan rumah tangga petani sebesar 60,08%. Hal ini terlihat bahwa usahatani cabe jamu berkontribusi tinggi terhadap pendapatan rumah tangga petani. Maka saran yang dapat diberikan adalah petani perlu memaksimalkan lahan untuk ditanami pohon cabe jamu agar pendapatan yang diperoleh meningkat. Selain itu perlu adanya pendampingan teknis dari penyuluh pertanian kepada petani cabe jamu agar petani dapat mengembangkan usahatani cabe jamu dengan optimal.
Identifikasi Sektor Ekonomi Unggulan dan Perubahan Ekonomi Kabupaten Sumenep pada tahun 2016-2020 Mohammad Andhika Purnama; Ihsannudin Ihsannudin; Dian Eswin Wijayanti
Agriscience Vol 3, No 1: Juli 2022
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v3i1.15271

Abstract

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tujuan dari pembangunan, yang berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi regional secara agregat adalah dengan melihat PDRB. Analisis PDRB yang dilakukan pada beberapa tahun dapat melihat sektor-sektor yang menjadi unggulan. Kabupaten Sumenep merupakan kabupaten yang terletak di Pulau Madura, yang selama periode tahun 2016-2020 memiliki laju pertumbuhan PDRB dengan posisi yang paling rendah dari pada tiga kabupaten lain di Madura. Melihat permasalahan tersebut penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu, 1) Mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan Kabupaten Sumenep dengan analisis SLQ dan DLQ, 2) Mengidentifikasi perubahan dan klasifikasi pertumbuhan sektor ekonomi Kabupaten Sumenep dengan analisis shift share. Hasil analisis static location Quotient (SLQ) menunjukkan dari 47 sektor yang dianalisis terdapat 14 sektor yang menjadi sektor unggulan, sedangkan hasil analisis DLQ terdapat 35 sektor yang dapat diharapkan menjadi sektor ekonomi unggulan pada masa yang akan datang. Dari hasil kedua analisis tersebut terdapat 10 sektor yang ber-irisan (SLQ DLQ 1). Hasil analisis shiftshare menunjukkan secara umum perubahan perekonomian Kabupaten Sumenep tumbuh kearah positif dan hasil evaluasi menunjukkan sebagian besar sektor tersebar pada kuadran I dan II. Rekomendasi yang diberikan adalah adanya kebijakan pembiayaan diarahkan pada sektor yang unggul secara komparatif dan kompetitif.
PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN CABE JAMU DI KABUPATEN SUMENEP Fuad Hasan; Ihsannudin Ihsannudin
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 19 No 2 (2022): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v19i2.2238

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan pengembangan cabe jamu dari aspek sosial, ekonomi, dan aspek biofisik. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap narasumber kunci yaitu petani, ketua kelompok tani, penyuluh pertanian, dan staff dinas pertanian dan perkebunan. Data dianalisis dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang usahatani cabe jamu pada a) aspek social: pengalaman petani dalam budidaya dan keberadaan lembaga pendukung b) aspek ekonomi: kebutuhan pasar dan stabilitas harga; c) aspek biofisik: ketersediaan lahan; tidak banyak organisme pengganggu tanaman; dan kesesuaian agroklimat. Tantangan a) aspek social: usia petani diatas 50 tahun, pengalaman pengolahan pasca panen; jiwa kewirausahaan; keamanan; dan peran lembaga b) aspek ekonomi: kapasitas keuangan petani; c) aspek biofisik: ketersediaan sumber air dan bibit unggul