W, Caroline Lisa Setia
Fakultas Pendidikan Dan Bahasa Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PAUD DI KECAMATAN CABANG BUNGIN KABUPATEN BEKASI Henny C Mamahit; Caroline Lisa Setia Wati; Sri Hapsari Wijayanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v3i1.605

Abstract

Di Kecamatan Cabang Bungin Kabupaten Bekasi terdapat lima belas Lembaga pendidikan PAUD nonformal. Setiap PAUD rata-rata mempunyai empat guru, dengan rata-rata siswa tiga puluh orang. Latar belakang pendidikan guru adalah tidak semua berlatar pendidikan PAUD. Masih banyak di antara mereka berpendidikan SMA. Dari bincang-bincang dengan Ketua HIMPAUDI di kecamatan tersebut beberapa guru tidak memiliki bekal pedagogik dan professional karena bagi mereka asalkan sudah menikah dan suka dengan anak-anak, mereka bisa memahami jiwa anak dan mendidik layaknya mendidik anak di rumah.  Berdasarkan kondisi minimnya kompetensi para guru PAUD tersebut, dibutuhkan pembekalan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan kompetensi pedagogik sebagai seorang pendidik PAUD yang berkualitas. Para guru diharapkan dapat memahami peserta didik yang diajarnya dengan mengenali tugas perkembangan anak usia dini. Kegiatan ini dilakukan dengan metode cooperative learning yang bertujuan mengaktifkan peserta yang terdiri dari kegiatan ice breaking, games, role play, simulasi, refleksi, dan tugas rumah. Kegiatan pengayaan metode pembelajaran yang edukatif bagi para guru PAUD khususnya pada optimalisasi kompetensi pedagogik dirasakan sangat bermanfaat oleh para guru PAUD, khususnya bagi para pengajar yang tidak berlatar belakang pendidikan PAUD. Selain itu, penambahan materi RPPH dan pengembangan kompetensi dasar dan inti memberikan tambahan gambaran bagi para guru. Hal ini yang masih terasa kurang oleh para guru karena waktu yang singkat.  Kata
KONDISI MOTIVASI BELAJAR RENDAH DUA SISWA KELAS XI SMA MARIE JOSEPH KELAPA GADING TAHUN AJARAN 2018 / 2019 Maria Octavia; Caroline Lisa Setia Wati
Psiko-Edukasi Vol 18, No 1 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi belajar menjadi aspek yang penting dari proses pembelajaran. Motivasi belajar berdampak pada semangat siswa untuk melaksanakan dan bertanggung jawab atas tugas-tugas belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan (1) memiliki semangat dalam melaksanakan tugas-tugas belajar, (2) memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas belajar, (3) merasa senang ketika mengerjakan tugas dari guru, (4) memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan guru, (5) memiliki minat dan perhatian terhadap pelajaran. Sementara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah akan menunjukkan hal yang sebaliknya.Subjek penelitian adalah dua siswa kelas XI SMA Marie Joseph. Instrumen yang digunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek memiliki motivasi belajar yang berbeda. Subjek FJ cenderung lebih bersikap tidak peduli ketika mendapat tugas dari guru. FJ nampak tidak memiliki minat dan perhatian terhadap pelajaran. Berbeda dengan subjek BS, BS lebih bisa memberikan respon terhadap tugas yang diberikan oleh guru meskipun terkadang masih malas dan perlu diingatkan berkali-kali. Guru BK diharapkan memberikan penanganan khusus kepada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI, EFIKASI DIRI AKADEMIK, DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH PARA SISWA KELAS VII DI SMP ST. KRISTOFORUS 1 Irma Marlina Novita Marpaung; Caroline Lisa Setia Wati
Psiko-Edukasi Vol 18, No 1 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri, efikasi diri akademik, dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah pada siswa kelas VII. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Jumlah subyek penelitian sebanyak 58 siswa kelas VII. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala penilaian untuk mengukur harga diri, efikasi diri akademik, dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah. Instrumen harga diri sebelum uji coba sebanyak 60 dan diperoleh sebanyak 37 pernyataan yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,939. Instrumen efikasi diri akademik sebelum uji coba sebanyak 63 dan diperoleh sebanyak 51 pernyataan yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,964. Instrumen penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah sebelum uji coba sebanyak 60 dan diperoleh sebanyak 36 pernyataan yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,954.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara harga diri, efikasi diri akademik, dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah. Sumbangan yang diberikan harga diri dan efikasi diri akademik sebesar 76% kepada penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah. Artinya semakin tinggi harga diri dan efikasi diri akademik siswa maka semakin tinggi penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah. Sebaliknya, semakin rendah harga diri dan efikasi diri akademik siswa maka semakin rendah penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah.
KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN ANALISIS TRANSAKSIONAL DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN (ROLE PLAY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL Imelda Susanti Lepa; Caroline Lisa Setia Wati
Psiko-Edukasi Vol 18, No 2 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal empat siswa yang mengalami hambatan dalam berkomunikasi secara interpersonal setelah mengikuti proses konseling kelompok pendekatan analisis transaksional menggunakan teknik bermain peran (role play). Penelitian menggunakan metode ekperimental desain pra eksperimen one group pretest-posttest. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan instrumen skala penilaian. Konseling kelompok dilakukan selama tujuh sesi mampu meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal empat siswa Pusat Kegiatan Anak, Yayasan Sahabat Anak Jakarta.
Hubungan Antara Motivasi Sebagai Calon Konselor dan Daya Juang Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP UNIKA ATMA JAYA Yoseph Pedhu; Caroline Lisa Setia W
Psiko-Edukasi Vol 11, No 2 (2013): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi adalah upaya yang mendorong individu melakukan aktivitas tertentu mencapai tujuan yang diinginkan. Ada dua jenis motivasi sebagai konselor, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah proses dorongan yang timbul dari dalam diri mahasiswa untuk bercita-cita menjadi konselor. Motivasi ekstrinsik adalah proses pengaruh dari luar diri mahasiswa yang mendorongnya memilih prodi Bimbingan Konseling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi sebagai calon konselor dan daya juang mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling FKIP Unika Atma Jaya. Jumlah subjek penelitian sebanyak 52 mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi sebagai calon konselor memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan daya juang para mahasiswa. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya mengembangkan proses pembelajaran yang menarik dan pembinaan intensif di prodi Bimbingan dan Konseling sehingga dapat membangkitkan motivasi dan minat para mahasiswa terhadap profesi sebagai guru BK dan konselor.
KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS XI SMA KATOLIK RICCI II Laurensia Laurianita Sari; Caroline Lisa Setia Wati
Psiko-Edukasi Vol 18, No 1 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan komunikasi interpersonal adalah proses interaksi yang dilakukan antara dua orang atau lebih untuk menyampaikan pesan yang melibatkan individu sebagai pengirim pesan dan individu lain sebagai penerima pesan yang berguna untuk menjalin hubungan sosial yang positif. Kemampuan komunikasi interpersonal ditinjau dari membuka diri, membangun kepercayaan, mampu berkomunikasi secara verbal, mengungkapkan perasaan, saling menerima dan saling memberi dukungan, serta mampu memecahkan konflik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas XI SMA Katolik Ricci II. Subjek penelitian berjumlah dengan 46 siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala penilaian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah product moment. Hasil uji coba instrumen diperoleh 54 pernyataan yang valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,954. Teknik pengolahan data dilakukan menggunakan rumus menghitung persentase dan menghitung rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas XI SMA Katolik Ricci II termasuk pada kategori tinggi. Berikut secara berurutan komponen komunikasi interpersonal tertinggi sampai terendah: komponen strategi mengatasi konflik, komponen saling menerima dan mendukung, yaitu komponen membangun kepercayaan, komponen membuka diri, komponen mengungkapkan perasaan, dan komponen berkomunikasi secara verbal.