Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)
Hariyanti Hariyanti
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Computer Science & IT Materials Science & Nanotechnology Medicine & Pharmacology

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

 1 
Formulation of Cinchona Extract (Cinchona succirubra) Cream and The Safety as Hair Fertilizer Hariyanti Hariyanti; Retno Wahyuningrum; Shintia Lintang Charisma
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Suppl. 3, No. 1 (2021)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v1i1.36324

Abstract

Background: cinchona extract contains quinoline alkaloids, has telangiectatic activity, is practically insoluble in water so penetration into hair follicles is low and requires a delivery system, namely cream. Objective: to determine the formula of cinchona extract cream with good activity, physical stability and safety. Methodology: cinchona bark extraction (soxhletation method), phytochemical screening, cinchona extract dosage determination, optimization of cream formula using Design Expert software version 11. Evaluation: pH, adhesion, spreadability, viscosity and cycling test stability. Activity test using guinea pigs (Cavia porcellus) for 14 days, parameters of hair length/2 days, hair mass (14th day). Acute dermal irritation test using rabbit (Orycogalus cuniculus) by erythema and edema index parameters. Results: cinchona extract (13.32% yield) contained quinoline alkaloids, cinchona extract dosage was 20% (p<0.05). The optimum formula is F2 with characteristics: pH 6.48±0.07, adhesion 1.16±0.07, spreadability 4.99±0.85 and viscosity 3067±416.45, has good physical stability. Activity test: test area hair length 13.54 – 62.14% longer than normal control and 10.10 – 49.17% than negative control. The hair mass of test area was 122.91% heavier than normal control and 104.48% of negative control (p<0.05). Cinchona extract and excipients were non-irritant. Conclusion: Cinchona extract cream (20%) has hair fertilizer activity, good physical stability and safety.
Optimasi Proses Pembuatan dan Karakterisasi Fisik Niosom Sinkonin Hariyanti Hariyanti; Sophi Damayanti; Sasanti Tarini
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 02 Desember 2019
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.613 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v16i2.5841

Abstract

Sinkonin praktis tidak larut dalam air, sedikit larut dalam kloroform dan alkohol. Hal ini berdampak pada rendahnya penetrasi transfollicular sinkonin, karena hanya bahan aktif hidrofilik yang mampu melewati hair follicle. Dengan demikian dibutuhkan satu sistem penghantaran yang mampu menurunkan hidrofobisitas sinkonin untuk meningkatkan penetrasi sinkonin ke follicle. Niosom merupakan vesikel ampifilik dengan struktur lapisan rangkap yang terbentuk dari hidrasi kombinasi surfaktan nonionik dan kolesterol yang mampu menurunkan hidrofobisitas sinkonin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan proses pembuatan niosom sinkonin yang optimum. Pembuatan niosom sinkonin diawali dengan menentukan temperatur gelasi (Tg) dari span 60 dengan Differential Scanning Calorimetry (DSC), kemudian dilanjutkan dengan optimasi proses meliputi: optimasi kecepatan rotavapor pembentukan film lapis tipis, temperatur hidrasi, kecepatan rotavapor hidrasi, waktu hidrasi, dan waktu sonikasi. Karakteristik vesikel niosom yang optimal meliputi: ukuran partikel dan indeks polidispersitas dengan menggunakan Particle Size Analized (PSA) serta efisiensi penjeratan sinkonin dengan menggunakan KCKT. Temperatur gelasi (Tg) span 60 45±2 oC, kecepatan rotavapor pembentukan film lapis tipis niosom 210 rpm, temperatur hidrasi 55±2 oC, kecepatan rotavapor hidrasi 210 rpm, waktu hidrasi 20 menit, waktu sonikasi suspensi niosom 1 menit. Ukuran vesikel yang diperoleh adalah 100–200 nm, indeks polidispersitas 0,2–0,4 dan efisiensi penjeratan niosom sinkonin 84,49±0,0025%. Proses pembuatan niosom sinkonin memiliki pengaruh besar terhadap hasil ukuran vesikel dan efisiensi penjeratan niosom sinkonin.
Co-Authors Retno Wahyuningrum Sasanti Tarini Shintia Lintang Charisma Sophi Damayanti