Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SOSIAL EKONOMI PEREMPUAN MIGRAN KEMBALI (RETURN MIGRANT) JORONG KAPUH, NAGARI SUMANI, KAB. SOLOK Yuliana Nengrum; Yulkardi Yulkardi; Darmairal Rahmad
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.34 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v3i1.1348

Abstract

Marantau is a tradition in Minangkabaunes. Such as with Jorong Kapuh society it is economic factor and behavior as support their to do it. In the bight economic factor homogeny and less economic to get daily want until 70% in that condition. The aims based on resolution of the problem are: first, to describe a woman knowledge about bight, second, to describe the reason a woman can do it, third, to describe the reason a woman as a brighter and return migrant, fourth, to describe economic social condition us return migrant. Research counducted with qualitative approach with descriptive method. Informant chosed using purposive. The result of this research conclusion of bight woman is studied, couple research, socialization with another society. Social economic condition have two differences variable, first, economic variable (their physic necessity, health for economic physic), second, social variable (long life need, the appreciate of society, help another, success in their life).Merantau merupakan tradisi masyarakat Minangkabau. Demikian halnya dengan masyarakat Jorong Kapuh, selain dari merantau menjadi suatu tradisi faktor ekonomi dan keadaan alam juga sebagai pendorong bagi masyarakat Jorong Kapuh untuk merantau. Berdasarkan rumusan masalah terdapat empat tujuan penelitian yaitu: pertama, mendeskripsikan pengetahuan perempuan tentang merantau, kedua, mendeskripsikan alasan perempuan merantau, ketiga, mendeskripsikan alasan perempuanperantau, kembali kekampunghalamannya, keempat, mendeskripsikan kondisi sosiale konomi perempuan perantau pasca migrasi sebagai migrant kembali. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Teknik pengambilan informan dilakukan dengancara purposive sampling. Hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perempuan merantau yaitu mencari pengalaman hidup, perubahan ekonomi yang lebih baik, mencari jodoh, menuntut ilmu, bersosialisasi dengan masyarakat di rantau. Kondisi sosial ekonomi perempuan perantau migrant kembali dibedakan dua yaitu: pertama, ekonomi (berupa kebutuhan dasar berupa sandang, pangan, papan, kesehatan, terpenuhinya kebutuhan ekonomi). Kedua, secara sosial (berupa terpenuhinya kebutuhan hidup, saling bekerjasama, penghargaan yang di berikan oleh masyarakat, keberhasilan perubahan hidup yang dicapai)
DARI PETANI KE PENAMBANG; PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI DI JORONG KOTO PANJANG, NAGARI LIMO KOTO, KABUPATEN SIJUNJUNG Melta Ardila Sari; Ardi Abbas; Darmairal Rahmad
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Sosiologi, STKIP PGRI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.952 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v2i1.1368

Abstract

This paper discusses the socio-economic changes are turning farmers livelihoods to miners in Jorong Koto Panjang. This reasearch background of the rice made in gold mines so that a shift of livelihoods, and cousing consumer behavior. The mining activities are at risk of exhaustion of the gold content, on the one hand the life of the community is still running. This condition has implications for the socioeconomic status of the family owners of the fields after the gold miner. Therefore, in this paper seeks to unravel the activities of miners, and to describe the socio-economic conditions of the post-mining of gold miners. This study uses qualitative research and descriptive. Informal election in this study using purposive sampling technique. This type of data is primary data and secondary data. Data collection is observation, interviews. The results of the post-mining research of gold in no tackling, which has exhausted tilled rice fields be left just like that becomes a swamp and sand. Post-mining social status housewife, taxi of motorcydrivers, farm workers and laborers gold miner. Also a decline in revenue.Tulisan ini membahas perubahan sosial ekonomi para petani yang beralih mata pencarian menjadi penambang di Jorong Koto Panjang Kecamatan. Penelitian ini di latarbelakangi oleh sawah yang di jadikan tambang emas sehinga terjadi peralihan mata pencarian masyarakat, serta menimbulkan perilaku konsumtif. Aktifitas penambangan ini beresiko, seperti habisnya kandungan emas, disatu sisi kehidupan masyarakat tetap berjalan. Kondisi ini berimplikasi kepada status sosial ekonomi keluarga pemilik sawah pasca penambang emas. Oleh karena itu, dalam tulisan ini berupaya mengurai aktifitas penambang emas, serta mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi penambang pasca penambangan emas. Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Pemilihan informal dalam penelitian ini mengunakan tehnik purposive sampling. Jenis data adalah data primer dan data skunder. Metode pengumpulan data dilakukan dalam dua cara: observasi, wawancara. Hasil penelitian pasca penambangan emasĀ  tidak ada penanggulangannya, sawah yang telah habis digarap dibiarakan begitu saja menjadi rawa dan pasir. Status sosial pascapenambangan jadi ibu rumah tangga tukang ojek, buruh tani dan buruh penambang emas. Juga terjadi penurunan pendapatan.
DARI PETANI KE PENAMBANG; PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI DI JORONG KOTO PANJANG, NAGARI LIMO KOTO, KABUPATEN SIJUNJUNG Melta Ardila Sari; Ardi Abbas; Darmairal Rahmad
Jurnal Mamangan Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas PGRI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.952 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v2i1.1368

Abstract

This paper discusses the socio-economic changes are turning farmers livelihoods to miners in Jorong Koto Panjang. This reasearch background of the rice made in gold mines so that a shift of livelihoods, and cousing consumer behavior. The mining activities are at risk of exhaustion of the gold content, on the one hand the life of the community is still running. This condition has implications for the socioeconomic status of the family owners of the fields after the gold miner. Therefore, in this paper seeks to unravel the activities of miners, and to describe the socio-economic conditions of the post-mining of gold miners. This study uses qualitative research and descriptive. Informal election in this study using purposive sampling technique. This type of data is primary data and secondary data. Data collection is observation, interviews. The results of the post-mining research of gold in no tackling, which has exhausted tilled rice fields be left just like that becomes a swamp and sand. Post-mining social status housewife, taxi of motorcydrivers, farm workers and laborers gold miner. Also a decline in revenue.Tulisan ini membahas perubahan sosial ekonomi para petani yang beralih mata pencarian menjadi penambang di Jorong Koto Panjang Kecamatan. Penelitian ini di latarbelakangi oleh sawah yang di jadikan tambang emas sehinga terjadi peralihan mata pencarian masyarakat, serta menimbulkan perilaku konsumtif. Aktifitas penambangan ini beresiko, seperti habisnya kandungan emas, disatu sisi kehidupan masyarakat tetap berjalan. Kondisi ini berimplikasi kepada status sosial ekonomi keluarga pemilik sawah pasca penambang emas. Oleh karena itu, dalam tulisan ini berupaya mengurai aktifitas penambang emas, serta mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi penambang pasca penambangan emas. Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Pemilihan informal dalam penelitian ini mengunakan tehnik purposive sampling. Jenis data adalah data primer dan data skunder. Metode pengumpulan data dilakukan dalam dua cara: observasi, wawancara. Hasil penelitian pasca penambangan emasĀ  tidak ada penanggulangannya, sawah yang telah habis digarap dibiarakan begitu saja menjadi rawa dan pasir. Status sosial pascapenambangan jadi ibu rumah tangga tukang ojek, buruh tani dan buruh penambang emas. Juga terjadi penurunan pendapatan.
SOSIAL EKONOMI PEREMPUAN MIGRAN KEMBALI (RETURN MIGRANT) JORONG KAPUH, NAGARI SUMANI, KAB. SOLOK Yuliana Nengrum; Yulkardi Yulkardi; Darmairal Rahmad
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.34 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v3i1.1348

Abstract

Marantau is a tradition in Minangkabaunes. Such as with Jorong Kapuh society it is economic factor and behavior as support their to do it. In the bight economic factor homogeny and less economic to get daily want until 70% in that condition. The aims based on resolution of the problem are: first, to describe a woman knowledge about bight, second, to describe the reason a woman can do it, third, to describe the reason a woman as a brighter and return migrant, fourth, to describe economic social condition us return migrant. Research counducted with qualitative approach with descriptive method. Informant chosed using purposive. The result of this research conclusion of bight woman is studied, couple research, socialization with another society. Social economic condition have two differences variable, first, economic variable (their physic necessity, health for economic physic), second, social variable (long life need, the appreciate of society, help another, success in their life).Merantau merupakan tradisi masyarakat Minangkabau. Demikian halnya dengan masyarakat Jorong Kapuh, selain dari merantau menjadi suatu tradisi faktor ekonomi dan keadaan alam juga sebagai pendorong bagi masyarakat Jorong Kapuh untuk merantau. Berdasarkan rumusan masalah terdapat empat tujuan penelitian yaitu: pertama, mendeskripsikan pengetahuan perempuan tentang merantau, kedua, mendeskripsikan alasan perempuan merantau, ketiga, mendeskripsikan alasan perempuanperantau, kembali kekampunghalamannya, keempat, mendeskripsikan kondisi sosiale konomi perempuan perantau pasca migrasi sebagai migrant kembali. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Teknik pengambilan informan dilakukan dengancara purposive sampling. Hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perempuan merantau yaitu mencari pengalaman hidup, perubahan ekonomi yang lebih baik, mencari jodoh, menuntut ilmu, bersosialisasi dengan masyarakat di rantau. Kondisi sosial ekonomi perempuan perantau migrant kembali dibedakan dua yaitu: pertama, ekonomi (berupa kebutuhan dasar berupa sandang, pangan, papan, kesehatan, terpenuhinya kebutuhan ekonomi). Kedua, secara sosial (berupa terpenuhinya kebutuhan hidup, saling bekerjasama, penghargaan yang di berikan oleh masyarakat, keberhasilan perubahan hidup yang dicapai)