Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGGUNAAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN KAIN TENUN SONGKET SILUNGKANG Marta, Revi
Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol 6, No 2 (2015): Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan
Publisher : Kementerian Komunikasi dan Informatika R.I.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Songket weaving well-known by the public for its unique design, sparkling yarn, and high qualities. Songket weaving is not only a result of Minangkabau society, but it is a part of traditional costume as a social function in society. Each region has different patterns which can be seen from the threads it used, design and materials that used. In West Sumatra there are two region that known for their weaving, which is Pandai Sikek and Silungkang. Silungkang is the name of a village located in Sawahlunto city, located on the edge of the causeway of Sumatera. Until now Silungkang weaving is one of the top choices of consumers and suppliers, this success can not be separated from government’s role in promoting Sawahlunto city as one of crafting area. Promotion can not be separated from its communication strategy, in this case the communication strategy done by Sawahlunto Public Relation. The communication strategy describes the media selection in delivering the message. The message will be effective if the selected media is also effective, and work for worth communicate.Sawahlunto’s government public relation been using new media as a media to promote Silungkang weaving. One of the new media used is Facebook, by using new media show Sawahlunto seriousness in realizing the cultural tourism concept of Sawahlunto. New media is a new form of social media used by the public, now that conventional media less effective in conveying the messages massively. Article discusses of how the use of new media can help the city government in promoting the activities, policies, and creative industry products to the public.
KARAKTERISTIK WISATAWAN KOTA WISATA TAMBANG SAWAHLUNTO;PENDEKATAN KOMUNIKASI DALAM MEMBANGUN IDENTITAS KOTA (Studi Pada Dinas Pariwisata Dan Budaya Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat) Marta, Revi
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.413 KB)

Abstract

Pariwisata merupakan sektor strategis untuk dikembangkan di setiap daerah, begitu juga di Provinsi Sumatera Barat. Kota Sawahlunto merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang sedang bergejolak mengembangkan sektor pariwisata. Kota Sawahlunto mampu merubah citra dan tata kelola kota dari kota bekas tambang batubara menjadi kota wisata tambang yang ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal dan asing. Semenjak tahun 2010 kota Sawahlunto ramai dikunjungi wisatawan karena keunikan kota tuanya. Untuk membangun identitas kota Sawahlunto perlu dilakukan penelitian terkait karakteristik wisatawan yang datang ke Kota Sawahlunto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (mixed methods). Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, karakteristik wisatawan dibagi menjadi 2 yaitu karateristik demografis dan karakteristik sosial ekonomi. Karakteristik demografis terdiri dari umur, jenis kelamin, daerah asal, tingkat pendidikan dan pekerjaan danfaktor sosial ekonomi yaitu pendapatan. Peneliti melihat di beberapa objek wisata kota Sawahlunto banyak dikunjungi oleh anak muda dengan kriteria umur 20-30 tahun. Diantara objek wisata yang banyak dikunjungi diantaranya : Danau Kandih, Puncak Polan, Kereta Api Mak Itam, Gudang Ransum, Lubang Mbah Suro dan beberapa objek wisata lainnya. Tidak hanya objek wisata yang menjadi pilihan anak muda untuk berkunjung ke kota Sawahlunto namun juga event bervariatif untuk anak muda
Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Menciptakan Masyarakat Sadar Wisata Di Kawasan Wisata Pantai Padang, Kota Padang Alna Hanana; Novi Elian; Revi Marta
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.604 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v6i1.1886

Abstract

Tourism is an important asset to regional income and a place of creativity promote the region characteristics. This study aims to analyze persuasive communication strategy conducted by Government, analyzing the communication barriers that occur in the process of forming a tourism conscious society, and purpose the mode of persuasive messages and effective communication media designed to build a tourism conscious society. This study uses a qualitative approach to get the facts from the symptoms that exist and seek information factually. The results show the main persuasive communication strategy undertaken by the government is forming a ‘pokdarwis’ (tourism awareness group). However, this strategy can still be used in various forms, such as: pokdarwis has not acted as an agent of change, unclear tasks distribution in pokdarwis group, un-maximized media, uncontinuity press release, and no synergy among stakeholders. A persuasive message form that can be designed to maximize this communication strategy can be a one-sided and two-sided message. The good government and groups that have been formed this hopefully can use the media consistently so that messages can reach various layers of society. Media that could be matches with the target audience were print media media, outdoor media, group communication media, personal communication channels and internet. Pariwisata merupakan asset yang sangat penting dalam menyumbang terhadap pendapatan daerah dan ajang kreativitas untuk memperkenalkan ciri khas daerah. Untuk itu, penting strategi komunikasi persuasif sebagai faktor penarik kunjungan wisatawan. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang, hambatan komunikasi dalam proses pembentukan masyarakat sadar wisata, dan menawarkan pesan persuasif dan media komunikasi efektif yang dapat dirancang untuk membentuk masyarakat sadar wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual. Hasil penelitian menunjukkan strategi komunikasi persuasif utama yang dilakukan oleh pemerintah berupa pembentukan pokdarwis (kelompok sadar wisata). Strategi ini masih menemui berbagai hambatan dalam pelaksanaannya, seperti: pokdarwis belum bertindak sebagai agent of change, tidak duduknya tugas di kelompok pokdarwis, media yang belum dimaksimalkan, tidak adanya kontinuitas press release, dan tidak adanya sinergi antar stakeholder. Bentuk pesan persuasif yang dapat dirancang untuk memaksimalkan strategi komunikasi ini bisa berupa one-side issue dan two-side issue message. Media yang cocok dengan target khalayaknya di antaranya media cetak, media luar ruang, media komunikasi kelompok, saluran komunikasi pribadi dan internet.
PENDIDIKAN MEDIA LITERACY PADA SISWA/SISWI SMPN 10 PADANG Alna Hanana; Yesi Pupita; Revi Marta; Novi Elian
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1337.161 KB) | DOI: 10.25077/logista.1.2.58-66.2017

Abstract

ABSTRAK Dewasa ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. Penggunanya kini mencakup berbagai kalangan. Perkembangan teknologi komunikasi dan cyber media sudah selayaknya diimbangi dengan kemampuan melek bermedia masyarakat, termasuk anak-anak yang merupakan konsumen aktif dunia maya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilatar belakangi oleh masih kurangnya kemampuan melek media internet pada masyarakat di Sumatera Barat terutama bagi siswa siswi SMP yang saat ini rata-rata sudah sangat aktif mengkonsumsi media sosial dengan tujuan memberikan edukasi untuk bisa bijaksana dalam menggunakan internet. Sasaran utama dalam kegiatan ini adalah siswa-siswi SMPN 10 Padang dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Metode kegiatan dilakukan secara sistematis yaitu dengan berupa presentasi, diskusi kelompok, tanya jawab dan evaluasi dalam bentuk kuis/games. Kegiatan pengabdian masyarakat di SMPN 10 Padang ini telah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Hasil kegiatan ini pengabdian ini menunjukkan bahwa anak-anak peserta kegiatan mulai memahami bahwa bahaya internet tidak hanya sebatas bahaya fisik tetapi juga sampai pada bahaya keamanan psikologis dan bahkan hukum, sehingga mereka berjanji untuk lebih bijak menggunakan internet ke depannya. Artinya, peserta sudah berhasil memahami apa itu literasi media dan bagaimana cara menggunakan media dengan lebih bijak. Kata Kunci: Pendidikan, Literasi media, Anak
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMPROMOSIKAN PARIWISATA SUMATERA BARAT Revi Marta; Ilham Havifi
Jurnal Ranah Komunikasi Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.501 KB) | DOI: 10.25077/rk.3.2.102-112.2019

Abstract

One of the PR activities is promotion, in this case public relations must promote tourism potential spread throughout the province of West Sumatra. West Sumatra area is very rich in tourist destinations, it is unfortunate if the promotion is carried out by certain parties who have high awareness of the tourism potential of West Sumatra. But today, new media is not only used in the fields of journalism, politics, marketing, but has also penetrated the world of public relations. Therefore, in this study the results of the study found that the role of public relations in managing social media as a medium for promoting tourism in Sumatra is in accordance with the role of public relations stated by Dozier and Broom, which plays a role as Communication Facilitator, Communication Technician, Problem Solving Process Facilitator, with Constraints faced by West Sumatra Province Public Relations in using social media in the promotion of tourism is in terms of the effectiveness of social media management, it is seen that the potential and condition of the HR officers of the Public Relations Bureau that are available, compared to the workload of the Public Relations Bureau, is felt to be inadequate.
Model Komunikasi City Branding Pariwisata Sumatera Barat Di Tengah Adaptasi Kebiasan Baru Pandemi Covid-19 Revi Marta; Ilham Havifi; Fikri Adha Safril
Jurnal Niara Vol. 15 No. 1 (2022)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.578 KB) | DOI: 10.31849/niara.v15i1.5135

Abstract

Sektor pariwisata sempat redup akibat pandemi Covid-19, hal ini karena kebijakan PSBB yang menutup segala kegiatan yang dapat menimbulkan keramaian. Pemerintah meminimalisir kemungkinan penularan virus corona dari cluster tempat wisata, segala aktifitas wisata dihentikan secara total. Namun demikian, pelaku usaha kini mulai dapat bernapas lega karena beberapa tempat pariwisata dibuka pada fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru atau yang dinamakan dengan AKB, mulai diterapkan pemerintah semenjak Bulan Juli 2020. AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) ini sudah mulai disosialisasikan oleh pemerintah baik melalui media Televisi, Sosial Media, pusat informasi ke berbagai lembaga dan sosialisasi langsung ke pemerintah daerah setempat. Salah satu provinsi yang terdampak pandemi yaitu Sumatera Barat, terjadi penurunan kunjungan wisatawan yang tentunya berpengaruh pada branding pariwisata Sumatera Barat. Sebagai salah satu sektor yang terdampak, maka pemerintah khususnya provinsi Sumatera Barat harus mendesain model komunikasi komunikasi city branding pariwisata ditengah Adaptasi kebiasaan baru Pandemi Covid-19.
Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Menciptakan Masyarakat Sadar Wisata Di Kawasan Wisata Pantai Padang, Kota Padang Alna Hanana; Novi Elian; Revi Marta
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.604 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v6i1.1886

Abstract

Tourism is an important asset to regional income and a place of creativity promote the region characteristics. This study aims to analyze persuasive communication strategy conducted by Government, analyzing the communication barriers that occur in the process of forming a tourism conscious society, and purpose the mode of persuasive messages and effective communication media designed to build a tourism conscious society. This study uses a qualitative approach to get the facts from the symptoms that exist and seek information factually. The results show the main persuasive communication strategy undertaken by the government is forming a ‘pokdarwis’ (tourism awareness group). However, this strategy can still be used in various forms, such as: pokdarwis has not acted as an agent of change, unclear tasks distribution in pokdarwis group, un-maximized media, uncontinuity press release, and no synergy among stakeholders. A persuasive message form that can be designed to maximize this communication strategy can be a one-sided and two-sided message. The good government and groups that have been formed this hopefully can use the media consistently so that messages can reach various layers of society. Media that could be matches with the target audience were print media media, outdoor media, group communication media, personal communication channels and internet. Pariwisata merupakan asset yang sangat penting dalam menyumbang terhadap pendapatan daerah dan ajang kreativitas untuk memperkenalkan ciri khas daerah. Untuk itu, penting strategi komunikasi persuasif sebagai faktor penarik kunjungan wisatawan. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang, hambatan komunikasi dalam proses pembentukan masyarakat sadar wisata, dan menawarkan pesan persuasif dan media komunikasi efektif yang dapat dirancang untuk membentuk masyarakat sadar wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual. Hasil penelitian menunjukkan strategi komunikasi persuasif utama yang dilakukan oleh pemerintah berupa pembentukan pokdarwis (kelompok sadar wisata). Strategi ini masih menemui berbagai hambatan dalam pelaksanaannya, seperti: pokdarwis belum bertindak sebagai agent of change, tidak duduknya tugas di kelompok pokdarwis, media yang belum dimaksimalkan, tidak adanya kontinuitas press release, dan tidak adanya sinergi antar stakeholder. Bentuk pesan persuasif yang dapat dirancang untuk memaksimalkan strategi komunikasi ini bisa berupa one-side issue dan two-side issue message. Media yang cocok dengan target khalayaknya di antaranya media cetak, media luar ruang, media komunikasi kelompok, saluran komunikasi pribadi dan internet.
Model Komunikasi Humas Pemerintah Nagari (Studi pada Nagari III Koto Aur Malintang sebagai Nagari Berprestasi Informatif di Provinsi Sumatera Barat) Ilham Havifi; Revi Marta; Lusi Puspika Sari
Professional: Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik Vol 10 No 1 (2023): Juni
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/professional.v10i1.4011

Abstract

Keterbukaan informasi publik menjadi jembatan pemerintah daerah Provinsi Sumatera Barat dengan pemerintah Desa dan Nagari untuk peninjaurn pembangunan. Bahkan Nagari III Koto Aur Malintang Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat, berhasil meraih penghargaan berprestasi “Informatif” dari Komisi Informasi Sumatera Barat yang mengemas komunikasi Nagari kepada Masyarakat dari seluruh Daerah Provinsi Sumatera Barat. Pemetaan model komunikasi di Nagari III Koto Aur Malintang penting untuk dilihat karena pemerintahan Nagari ini memiliki struktural Pejabat Pengelola Informasi Publik (PPID) atau yang biasa dikenal dengan Humas Pemerintah. Humas Pemerintah ini mengelola roda aspirasi masyarakat di Nagari sehingga berperan atas kemajuan Nagari. Model komunikasi Humas Pemerintah Nagari III Koto Aur Malintang ini dipelajari secara detil proses, karakteristik, power relations dengan perspektif komunikasi pemerintahnya. analisis penelitian dimulai dengan memetakan persoalan-persoalan yang dihadapi humas pemerintah sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi berfungsi sebagai pengelola dan penyampai dokumen yang dimiliki oleh badan publik sesuai dengan amanat UU 14/2008 tentang keterbukaan informasi publik di Nagari III Koto Aur Malintang Provinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. subjek penelitian adalah Pejabat Humas Pemerintah di Nagari III Koto Aur Malintang, Wali Nagari, praktisi media, dan pemangku kepentingan yang mewakilkan masyarakat Nagari. Hasil penelitian melihat model komunikasi humas pemerintah memiliki peran dalam pembangunan hubungan fungsional dengan publik melalui kerjasama dengan pemangku adat bersama anak Nagari dalam rangka publikasi kegiatan Nagari III Koto Aur Malintang sehingga menunjang pemerataan pembangunan di Nagari.
PERANCANGAN BRANDING KAMPUNG TEMATIK ELO PUKEK, KELURAHAN PURUS, KOTA PADANG Revi Marta; Ilham Havifi; Rinaldi Rinaldi; Imra Gusnedi
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 7, No 1 (2023): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pk.7.1.33-42

Abstract

Pembangunan sektor pariwisata harus menjadi perhatian pemerintah daerah khususnya kota Padang. Pada tahun 2021, Kota Padang telah membentuk 11 kampung tematik di antaranya yaitu  kampung tematik Elo Pukek, kelurahan Purus. Elo pukek adalah sebuah tradisi turun temurun nelayan di daerah purus, dimana ada sekelompok nelayan yang menarik pukek/jaring agar bisa sampai ke tepi pantai. Keunikan kampung tematik dapat menjadi potensi wisata, namun, atraksi ini tidak banyak diketahui masyarakat baik lokal, nasional maupun mancanegara. Permasalahan ini tentunya membutuhkan strategi branding yang tepat agar kampung tematik dapat terkenal. Penelitian ini bertujuan merancang branding yang tepat dalam mewujudkan kampung tematik Elo Pukek. Peneliti menggunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif untuk melukiskan realitas sosial nelayan Kampung Tematik Elo Pukek. Data diperoleh dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi hingga kemudian data dianalisis dengan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas komunikasi untuk membranding kampung tematik Elo Pukek masih belum maksimal. Terbatasnya pengetahuan nelayan, harus menjadi perhatian pemerintah kota untuk mengedukasi dan melakukan strategi yang tepat agar kampung tematik Elo Pukek dapat terkenal. Saat ini, pemerintah kota sudah bekerjasama dengan akademisi, BUMN sehingga nelayan optimis bahwasanya suatu saat nanti kampung tematik Elo Pukek bisa lebih terkenal sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka dimana pada saat ini hanya mengandalkan dari hasil tangkapan pukek saja. 
Model Komunikasi Humas Pemerintah Daerah dalam Penerapan Keterbukaan Informasi Publik (Studi Deskriptif pada DPRD Kota Padang dan DPRD Kabupaten 50 Kota) Ilham Havifi; Revi Marta; Diego; Lusi Puspika Sari; Oktri Permata Lani
Medium: Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi Vol 11 No 02 (2023): Medium (Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/medium.2023.vol11(02).14882

Abstract

Communication plays a pivotal role in the endeavor to achieve success, which, in this study, is examined through the lens of government public relations' communication in the political context, to channel the aspirations of the community through political communication in the Regional People's Representative Council (DPRD) of West Sumatra. The government PR of the DPRD plays a significant role in conveying information to the public regarding the performance of the DPRD as the vehicle for public aspirations in the political arena and the democratic processes in Indonesia, through the study of political communication. This research delves into the processes, characteristics, power relations from the perspective of political communication, specifically within government PR. The research analysis commences by mapping the issues faced by Government PR as Information and Documentation Management Officials, who function as the custodians and conveyors of documents held by Public Bodies in accordance with the mandate of Law No. 14/2008 on Public Information Disclosure in the DPRD of Cities and Regencies in West Sumatra. The research methodology employs a qualitative approach with a Constructivist Paradigm. The research subjects encompass government PR officials in the DPRD of West Sumatra, members of the DPRD, media practitioners, political activists, and other relevant stakeholders. The research findings observe a model of political communication by local government PR officers, implemented by the Information and Documentation Management Officials (PPID) of the DPRD in the City of Padang and the 50 Districts in the West Sumatra Province, in order to enhance public trust through effective public information disclosure.