Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FAKTOR PEMBEDA IMPLEMENTASI BISNIS BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE BUSINESS) PADA WIRAUSAHA MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Dwi Ratna Hidayati; Setiani Setiani
Agriekonomika Vol 6, No 1: April 2017
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v6i1.1896

Abstract

Dunia wirausaha belum menjadi alternatif yang dipandang menarik bagi kebanyakan mahasiswa Indonesia sebagai pilihan karirnya untuk jangka panjang. Saat ini di Indonesia jumlah wirausaha hanya berkisar 0,18% atau 400.000 jiwa saja. Pemerintah mencanangkan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) sejak tahun 2009 untuk dapat mengubah pola pikir (Mindset) dari pencari kerja (Job Seeker) menjadi pencipta lapangan kerja. Program pendorong wirausaha ini didukung oleh perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya Universitas Trunojoyo Madura. Namun demikian, keberlanjutan bisnis wirausaha mahasiswa ini belum memberikan hasil yang maksimal karena membangun bisnis tidak sebatas mendirikan bisnis. Hal tersebut juga erat kaitannya dengan orientasi terhadap bisnis berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembeda implementasi bisnis berkelanjutan yang dilakukan oleh wirausaha Mahasiswa di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura. Metode yang digunakan yakni analisis diskriminan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang membedakan implementasi bisnis berkelanjutan pada wirausaha mahasiswa adalah profit jangka panjang dan permintaan pelanggan.DIFFERENTIATION FACTORS ON SUSTAINABLE BUSINESS IMPLEMENTATION OF STUDENTS ENTREPENEUR IN TRUNOJOYO UNIVERSITY OF MADURAABSTRACTEntrepeneursip has not seen as an interesting alternative long term career by most of college students. By this time, number of entrepreneur in Indonesia ranged about 0,18% or 400.000 peoples. Government had stipulated Entreprenurial Program for College Student since 2009 to change mindset from job seeker into be job creator. This trigger program has been supported by Colleges in Indonesia, one of those is University of Trunojoyo Madura. Nevertheless continuation of business of college students has not shown maximum result yet since building business is not only about creating business. This is closely related to the orientation of sustainable business. This research aimed to find out the differentiate factor of sustainable business implementation by college students in University of Trunojoyo Madura. Method being used was discriminant analysis by using qualitative and quantitative data. Research result shown that factors differentiate the implementation of sustainable business on college students is long term profit orientation dan customer demand.
Karakteristik Sifat Sensoris Minuman Sari Buah Salak yang Ditambahi Pengawet Alami Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Setiani Setiani; Rakhmawati Rakhmawati; Askur Rahman
AGROINTEK Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v12i2.3359

Abstract

Penambahan pengawet alami pada sari buah bertujuan untuk mencegah kerusakan pada minuman sari buah. Penambahan pengawet alami tentunya akan menyebabkan terjadinya perubahan sifat sensoris. Oleh sebab itu pengamatan sifat sensoris pada minuman sari buah salak diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sensoris pada sari buah salah yang ditambahi pengawet ekstrak kulit buah manggis. Faktor yang digunakan yaitu konsentrasi ekstrak kulit manggis (0%; 1,5%; 2,5% ; 3,5%; 4,5% dan 5,5%) yang akan ditambahkan dalam pembuatan sari buah salak. Karakteristik sensoris minuman sari buah salak menunjukkan nilai kesukaan paling tinggi pada atribut warna yaitu 3,17±0,65, nilai aroma 3,13±0,63, nilai rasa 3,27±0,78 dan nilai keseluruhan 3,07±0,98.
PRODUKSI PADI DAN JAGUNG DALAM EKONOMI RUMAH TANGGA PETANI LAHAN SAWAH: MODEL DAN SIMULASI KEBIJAKAN (Studi Kasus Di Desa Kepuh Kembeng Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang) Setiani Setiani
MediaTrend Vol 10, No 2 (2015): Oktober
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/mediatrend.v10i2.942

Abstract

This study aimsto analyzemodel and impact ofpolicy simulationin riceandmaizeproduction werecarried out bywet land farm households. The study was conductedin Kepuh Kembengvillage PeteronganDistrict Jombang Regency, East Java Province. This study using simultaneous equationsmodel and analyzed by syslin 2SLS. The results showedthat farm householdsproductionof riceandmaizeaffected bythe use ofinputssuch aslabor, ureaandTSP fertilizers. Farm householdrice and maize productiondetermineearned of totalprofit. Simulationsubsidypolicy of increasingprices of fertilizersmake lowerrice andcorncost production, finally increase profitabilityof rice, cornandtotalprofits of farm household.
KARAKTERRISTIK PETANI DAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI GARAM SECARA TRADISIONAL DAN TEKNOLOGI GEOMEMBRAN (Studi Kasus di Desa Pangarengan Kecamatan Pangarengan Kabupaten Sampang) Ainul Yaqin; Setiani Setiani
Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Vol 10, No 1: April 2017
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.671 KB) | DOI: 10.21107/pamator.v10i1.3440

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani dan membandingkan tingkat kelayakan usahatani garam yang menggunakan cara/ teknologi berbeda yaitu secara tradisional dan geomembran. Penelitian dilakukan di desa Pangarengan Kecamatan Pangarengan Kabupaten Sampang. Jumlahsubjek dalam penelitian ini adalah 47 subjek, dengan rincian 28 subjek adalah petani yang melakukan usahatani garam secara tradisional dan 19 subjek petani yang menggunakan geomembran. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis diskriptif dan analisis usahatani yang meliputi analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C ratio. Petani geomembran didominasi oleh petani usia muda, pendidikan yang lebih tinggi dan luas lahan yang lebih luas dibandingkan dengan petani garam tradisional. Rata-rata biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C ratio usahatani garam menggunakan geomembran lebih besar daripada tradisional. Rata-rata biaya usahatani garam secara tradisional sebesar 3.374.692 lebih kecil daripada geomembran yaitu sebesar Rp 8.394.971. Penerimaan usahatani garam secara tradisional rata-rata sebesar Rp 3.604.000 sedangkan secara geomembran lebih besar yaitu Rp 9.485.000. Usahatani garam secara tradisional memiliki nilai R/C lebih rendah (1,09) dibandingkan teknologi Geomembran (1,19).
Struktur Biaya, Pendapatan dan Nilai Tambah Agroindustri Emping Melinjo Skala Rumah Tangga di Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan Setiani Setiani
Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Vol 10, No 2: Oktober 2017
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.703 KB) | DOI: 10.21107/pamator.v10i2.4058

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur biaya, pendapatan serta nilai tambah agroindustri emping melinjo skala rumah tangga. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalanmulai bulan Maret-Mei 2017. Struktur biaya dan pendapatan dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif kuantitatif, sedangkan nilai tambah dianalisis menggunakan metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya produksi emping melinjo adalah sebesar Rp 5.906.486 per bulan. Biaya variabel memiliki kontribusi sebesar 98,28% sisanya biaya tetap sebesar 1,72%. Komposisi biaya variabel didominasi oleh biaya bahan baku sebesar 73.65%, sedangkan biaya tenaga kerja sebesar 26,35%. Rata-rata Pendapatan agroindustri emping mlinjo skala rumah tangga sebesar Rp693.514per bulan yang nilainya jauh lebih rendah dari rata-rata upah minimum kabupaten Bangkalan.Nilai tambah emping melinjo sebesar Rp 13,922/kg.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI BERBAGAI BAHAN PANGAN DARI PEMBELIAN OLEH RUMAH TANGGA PETANI DI DESA TAHAN DAN RAWAN PANGAN Setiani Setiani

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.085 KB) | DOI: 10.35891/agx.v7i1.701

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi berbagai bahan pangan dari pembelian oleh rumahtangga petani di desa tahan dan rawan pangan. Penelitian dilakukan di dua lokasi yang memiliki kategori ketahanan pangan yang berbeda, yaitu di desa Kepuh Kembeng Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang (desa tahan pangan) dan di desa Curah Tatal Kecamatan Arjasa kabupaten Situbondo (desa rawan pangan). Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) konsumsi serealia dari pembelian di kedua lokasi penelitian secara nyata dipengaruhi oleh jumlah produksi padi dan jumlah anggota rumah tangga; (2) konsumsi ubi-ubian dari pembelian di kedua lokasi penelitian secara nyata dipengaruhi oleh faktor jumlah anggota rumahtangga; (3) konsumsi pangan hewani dari pembelian di desa rawan pangan dipengaruhi secara nyata oleh pengetahuan ibu dan pendapatan, sedangkan di desa tahan pangan hanya dipengaruhi secara signifikan oleh pengetahuan ibu; (4) konsumsi kacangkacangan dari pembelian di daerah tahan pangan hanya dipengaruhi secara nyata oleh jumlah anggota rumahtangga, sedangkan di daerah rawan pangan selain dipengaruhi oleh jumlah anggota rumahtangga juga dipengaruhi oleh pengetahuan ibu (5) konsumsi sayuran dari pembelian di kedua lokasi penelitian dipengaruhi secara nyata oleh variabel jumlah anggota rumahtangga dan pengetahuan, sedangkan variabel pendapatan hanya berpengaruh secara signifikan di desa rawan pangan (6) konsumsi buah-buahan dari pembelian di kedua lokasi penelitian dipengaruhi secara nyata oleh variabel pendapatan, sedangkan variabel pengetahuan ibu hanya nyata di daerah tahan pangan (7) konsumsi lemak dari pembelian di kedua lokasi penelitian secara nyata dipengaruhi oleh jumlah anggota rumah tangga sedangkan variabel pendapatan hanya berpengaruh nyata di daerah rawan pangan (8) konsumsi gula dari pembelian di kedua lokasi sama-sama dipengaruhi secara nyata oleh jumlah anggota rumah tangga.
PENGGUNAAN INPUT DALAM PRODUKSI PADI OLEH RUMAH TANGGA PETANI DI DAERAH AGROEKOSISTEM LAHAN SAWAH DAN KERING Setiani Setiani

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.368 KB) | DOI: 10.35891/agx.v7i2.710

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi penggunaan input dalam produksi padi oleh rumahtangga petani di daerah dengan agroekosistem yang berbeda. Penelitian dilakukan di desa kepuh kembeng kecamatan peterongan Kabupaten Jombang yang merupakan daerah dengan agroekosistem lahan sawah dan desa Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo yang merupakan daerah dengan agroekosistem lahan kering. Penelitian ini menggunakan sistem persamaan simultan dan dianalisis menggunakan syslin 2SLS dan program SAS/ETS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan input tenaga kerja dalam rumah tangga untuk produksi padi di kedua daerah penelitian sama-sama dipengaruhi secara nyata oleh variabel luas area padi, sedangkan jumlah anggota hanya berpengaruh signifikan di agroekosistem lahan kering. Penggunaan input pupuk urea untuk produksi padi secara signifikan dipengaruhi oleh luas area padi, sedangkan biaya pendidikan rumah tangga petani tidak memiliki pengaruh yang signifikan di kedua daerah penelitian. Rata-rata penggunaan pupuk urea di lahan sawah lebih tinggi (380.59 kg/ha) dibandingkan di lahan kering (364.63 kg/ha). Produksi padi di kedua daerah penelitian sama-sama dipengaruhi secara signifikan oleh tenaga kerja dan penggunaan pupuk urea. Sedangkan jumlah pupuk TSP hanya berpengaruh signifikan di agroekosistem lahan sawah  
Farmer perceptions of the COVID-19 pandemic’s impact on agriculture: A case study from Madura Island, Indonesia Setiani Setiani; Eko Setiawan; Wen-Chi Huang
Agriekonomika Vol 11, No 2: October 2022
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v11i2.15399

Abstract

The worldwide COVID-19 epidemic has had a great impact on farming and socioeconomic institutions all over the globe.This study aims to understand farmer knowledge and perceptions of the impacts of the one-year COVID-19 pandemic on agricultural systems. We purposefully picked 400 farmers from four regencies in Madura Island, Indonesia. The survey was administered from April to August 2021. Maize, rice, peanuts, tobacco, cassava, and chili peppers are the five most cultivated plants, while chicken and cattle are the main livestock raised. Farmers’ perceptions, measured on a 5-point Likert scale (from 1—not affected, to 5—severely affected), showed that COVID-19 had an average minor to moderate effect (average score of 2.49±0.9) on the agriculture system. The greatest impact is on farm income (average scale of 3.76±0.79), while the ability to plant crops in the upcoming season is the lowest (average scale of 1.2±0.56).