Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SIMULASI SISTEM KONTROL KLORINASI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP SEBALANG UNIT 5 & 6 LAMPUNG SELATAN Adi Hutama Ginting; Emir Nasrullah; Noer Sudjarwanto
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.411 KB) | DOI: 10.23960/jitet.v1i2.97

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Di dalam proses produksinya, terdapat sistem pendingin yang digunakan untuk efisiensi kerja, yaitu sirkulasi (daur ulang uap), dan pendingin pada motor dan pompa dengan menggunakan suhu alam air laut Pada kenyataannya, air laut alam ini banyak mengandung biota-biota laut, termasuk ikan, udang, dan lumut, yang dalam jangka panjang dapat membahayakan proses pendinginan, karena di dalam radiator (tabung-tabung pendingin) akan tumbuh lumut, dan juga ikan, yang dapat menyumbat sirkulasi air laut ini, sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat menghindarkan biota-biota laut ini masuk ke dalam sistem sirkulasi air pendingin ini, yaitu dengan memberikan cairan klorin kadar tinggi pada jalur (intake) masukan air laut, yang dapat mengusir biota, dan mematikan lumut. oleh sebab itu diperlukan pembuatan Simulasi Sistem Klorinasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), tujuannya untuk menjaga efisiensi kerja sistem agar bekerja lebih baik.
SIMULASI SISTEM KENDALI WATER TREATMENT PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP SEBALANG UNIT 5 & 6 LAMPUNG SELATAN Indra Yudhaemi; Emir Nasrullah; Nur Sudjarwanto
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.237 KB) | DOI: 10.23960/jitet.v1i3.104

Abstract

Pada penelitian ini dibuat simulasi tentang sistem kendali water treatment pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sebalang unit 5 & 6 Lampung Selatan. Pembangkit Listrik Tenaga Uap bekerja dengan memanfaatkan energi tekanan uap dari proses perebusan air demineral air laut oleh batu bara untuk menggerakkan turbin dan generator yang akhirnya menghasilkan listrik. Bahan utama penghasil uap ini adalah air laut yang tentu saja memiliki kandungan kimia yang masih harus diolah dengan baik sehingga dapat menghasilkan uap yang tidak merusak logam-logam, khususnya kandungan garam yang sangat konduktif dan bersifat korosif. Oleh karena itu, sangat diperlukan suatu metode pengolahan air laut menjadi air demineral yang layak dijadikan uap bagi turbin yaitu metode pentreatmenan air (water treatment). In this research the simulation is made of water treatment control system on Steam Power Plant Unit 5 & 6 Sebalang, South Lampung. Steam Power Plant works by using the energy of the steam pressure by boiling demineralized sea water using coal to rotate a turbine and a generator, which is finally produces electricity. The main ingredient to produce this steam is sea water which still has chemical composition, which needs to be proccessed well, so the steam which is produced does not ruin metal, especially content of slat which is very conductive and corrosive. Therefore a method of proccessing salt water to be a proper demineralized water steam for generator is needed, which is called as water treatment method.
PERANCANGAN ALAT UKUR STATE OF CHARGE, DEPTH OF DISCHARGE DAN STATE OF HEALTH BATERAI LITHIUM-ION (LI-ION) DAN BATERAI NICKEL-METAL HYDRIDE (NI-MH) MENGGUNAKAN ARDUINO NANO Emir Nasrullah; Sumadi; Syaiful Alam; Alferidho Arif
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 5 (2022): SINTA
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.89 KB) | DOI: 10.23960/prosidingsinta.v5i.85

Abstract

Baterai dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu baterai primer dan baterai sekunder. Baterai primer merupakan baterai yang digunakan hanya sekali pakai, sedangkan baterai sekunder dapat digunakan dan diisi ulang beberapa kali. Bahan aktif dalam baterai sekunder dapat kembali ke kondisi semula dengan cara pengisian sel. Baterai Lithium-Ion (Li-Ion) dan baterai Nickel-Metal Hydride (Ni-MH) merupakan contoh dari baterai sekunder. Penggunaan baterai sekunder secara terus menerus akan berdampak pada umur baterai. Hal ini dikarenakan umur baterai yang bergantung pada siklus pengisian dan pengosongan dari baterai itu sendiri. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan kondisi baterai seperti state of charge (soc) untuk mengecek kapasitas baterai, depth of discharge (dod) untuk menghitung kapasitas baterai yang hilang dan state of health (soh) untuk memperkirakan kesehatan baterai. Penelitian ini menggunakan Arduino NANO sebagai mikrokontroler yang akan mengendalikan modul relay 2-channel untuk pemilihan jenis baterai dan menghubungkan baterai dengan rangkaian pengosongan atau sensor tegangan, kemudian sensor arus ACS712 sebagai pembaca nilai arus pengosongan baterai dimana hasil dari pengukuran akan ditampilkan pada layar LCD I2C. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan baterai Li-Ion lebih baik daripada baterai Ni-MH karena pada waktu yang sama jumlah kapasitas baterai Li-Ion berkurang lebih sedikit dibandingkan baterai Ni-MH, dimana dalam waktu 10 menit kapasitas baterai Li-Ion berkurang 10,39 % sedangkan kapasitas baterai Ni-MH berkurang sebesar 42,98%. Kesehatan baterai Li-Ion lebih baik pada akhir pengujian, dimana soh baterai Li-Ion berada di nilai 89,44% sedangkan Ni-MH di nilai 62,36%.
Rancang Bangun Catu Daya DC 1V–20V Menggunakan Kendali P-I Berbasis Mikrokontroler M Cahyadi; Emir Nasrullah; Agus Trisanto
Electrician : Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol. 10 No. 2 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/elc.v10n2.214

Abstract

Abstrak -- Catu daya DC merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Secara umum prinsip catu daya terdiri atas komponen utama yaitu transformator, dioda dan kondensator. Umumnya catu daya yang dijual dipasaran menghasilkan keluaran tegangan yang tidak stabil dan pengubahan nilai tegangan keluaran tidak dapat dilakukan dengan mudah, sehingga tidak cocok digunakan sebagai catu daya laboratorium. Berdasarkan latar belakang ini penulis mencoba membuat catu daya DC menggunakan kendali P-I berbasis mikrokontroler sehingga mempermudah untuk mengatur dan mempertahankan nilai tegangan yang diinginkan. Permasalahn yang timbul adalah bagaimana catu daya diatur untuk mendapatkan hasil tegangan keluaran yang sesuai dengan nilai set-point yang diberikan. Oleh karena itu permasalahan dapat diselesaikan dalam dua pokok bahasan  yaitu: pokok bahasan perangkat keras (hardware) dan pokok bahasan perangkat lunak (software) yang mampu memprogram catu daya secara digital dan mengolah masukan data agar dapat menghasilkan keluaran data sesuai dengan yang diinginkan. Pada alat ini menerapkan kendali PI sehingga mampu mempertahankan nilai tegangan apabila terjadi drop ketika pembebanan. Dalam penelitian ini menggunakan mikronkontroller ATmega 8535 sebagai device pengendali utamanya, Keypad matrix 4x4 sebagai input set-point dan LCD 2x16 untuk tampilan pada catu daya serta menggunakan perangkat lunak CVAVR sebagai pemrogram. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah memperlihatkan bahwa nilai rata-rata selisih (volt) sistem Catu Daya DC dengan untai tertutup (close loop) lebih kecil (0,06V ; 0,25V untuk beban lampu, dan 0,07V ; 0,13 V untuk beban kipas angin serta 0,02V ; 0,34 untuk beban dua lampu). Hal ini dapat disebabkan karena pada sistem untai tertutup ada upaya untuk memperbaiki nilai keluaran agar hasilnya mendekati atau sama dengan nilai yang dinginkan (set point).Kata kunci -- catu daya, kendali PI, mikrokontroller, perangkat lunak CVAVR Abstract -- DC power supply is an electronic device used to convert an Alternating Current AC in to Direct Current (DC) form. Generally, some main components of DC power supply are transformer, dioda and condenser. Commonly DC power supply that is sold produces unstable output voltage, besides, to change the value of that output voltage is not a simply way, because of that the device is not compatible enough to be used in laboratory. Based on this case, the writer try to create a DC power supply using PI control based an microcontroller in purpose to make the voltage setting and maintaining value be come easier. Problem in this case is how to set power supply in order to obtain some corresponding outputs voltage with given set point. Thus the problem can be solved in two main subjects, that are : subject of hardware and software that able to operate the power supply in digital ways and used as the processing program to obtain desired output data. PI controller is applied in this device so it be able to maintain the voltage value whenever the drop voltage occur as the result of load effect. Microcontroller ATmega 8535 is used in this research as main control device, keypad matrix 4x4 is used as input of setpoint and LCD 2x16 as layer display of power supply, this research is also require CVAVR as software programming. Results show that deviation average value of power supply system with close loop is smaller (0,06V ; 0,25V for lamp as load ; 0,07V ; 0,13V for motor as load and 0,02V ; 0,34V for two lamp load). This case can be happened as the impact of effort from the closed system improve the value of the output so that result is close to or equal to desired value.Key words -- power supply, PI control, microcontroller, CVAVR software
Sistem Pemantauan Suhu dan Kelembaban Inkubator Telur Melalui Jaringan Global System for Mobile Comunication Berbasis Short Message Service Kiki Apriliya; Syaiful Alam; Emir Nasrullah
Electrician : Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol. 10 No. 3 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/elc.v10n3.2006

Abstract

 Intisari--- Short Message Service (SMS) merupakan salah satu aplikasi pada jaringan Global System for Mobile Communication (GSM). SMS adalah pesan singkat dengan biaya yang relatif rendah serta dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tergantung dari jaringan operator. Masalah utama pada sistem pemantauan adalah jarak antara  sistem pemantauan dan objek yang dipantau. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan dan mengetahui ketepatan SMS sebagai media untuk memantau suhu dan kelembaban pada inkubator telur. Penelitian ini menggunakan modul GSM Icomsat V1.1 yang dihubungkan dengan data logger shield dan Arduino Uno, dengan mengasumsikan  sumber energi yang digunakan adalah sumber energi PLN. Sistem ini dapat mengukur suhu dan kelembaban pada inkubator dengan nilai suhu antara 30,08 oC  — 41,70 oC dan kelembaban 36% – 69% RH. Berdasarkan hasil pengujian menghasilkan data optimal pada hari pertama pengujian dengan  kesalahan rata-rata 39,58% dan 56,25%, 56,25%, 52,08%, 54,16%. Kendala utama pada penelitian ini adalah cara menstabilkan suhu dan kelembaban pada inkubator serta penerimaan SMS tidak setiap 30 menit karena waktu penundaan penerimaan SMS. Sehingga pemantauan dengan menggunakan SMS kurang efektif untuk memantau keadaan suhu dan kelembaban pada inkubator telur.Kata kunci--- Short Message Service (SMS), Suhu, Kelembaban, GSM Shield Icomsat V1.1. Abstract--- Short Message Service (SMS) is an application that works on Global System for Mobile Communication (GSM). SMS is a simple short message relatively low cost can be accessed anywhere and anytime depend on available network server supplied. Monitoring system distance between monitor objects is the main problem, this research is aimed to apply and determine the accuracy of SMS as media to monitor the state of the temperature and humidity in the eggs incubator. This study uses a GSM module Icomsat V1.1 connected to the data logger shield and Arduino Uno, with assumes that the power source is supplied from PLN. This system can measure temperature and humidity in incubator with maintained temperature up to 30,08 oC  — 41,70 oC and humidity is about 36% – 69% RH. Based on test result optimal data result that is sent via SMS happened in first day of testing with average error 39.58%, and 56.25%, 56.25%, 52.08%, 54.16% for next day. the main obstacle in this study is how to stabilize the temperature and humidity in the incubator and SMS reception isn’t delivered in every 30 minutes due to delay receipt. In conclusion, monitoring by using SMS is not really effective for monitoring the state of temperature and humidity in the incubator eggs because it does not work in real time due to the time delay.Keywords--- Short Message Service (SMS), Temperature, Humidity, Icomsat GSM Shield V1.1
Model Sistem Hitung Kendaraan pada Area Parkir Bertingkat 2 Menggunakan Mikrokontroler ATMega8535 Wiwik Dwi Agustin; Emir Nasrullah; Raden Arum Setia Priadi
Electrician : Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/elc.v12n2.2082

Abstract

Intisari —  Area parkir dalam kehidupan sehari-hari sangat dibutuhkan oleh masyarakat, apalagi di daerah perkotaan. Berlatar belakang kebutuhan akan efisiensi waktu dan bahan bakar kendaraan serta pengembangan teknologi otomasi, maka melalui penelitian ini telah dirancang sebuah piranti yang bertujuan untuk menginformasikan kepada pengemudi apakah dapat memarkir kendaraannya atau tidak pada suatu area parkir dan diharapkan bermanfaat menghemat waktu dan bahan bakar kendaraan. Apabila area parkir terisi penuh oleh kendaraan yang parkir, motor servo akan berputar dan palang pintu yang terhubung akan menutup sehingga kendaraan tidak dapat masuk ke area parkir yang penuh.Model sistem hitung kendaraan pada area parkir bertingkat 2 pada tugas akhir ini pada intinya merupakan piranti dengan miktrokontroler sebagai pengendali utama yang terhubung dengan sensor ultrasonik sehingga dapat memindai masuk dan keluar kendaraan roda empat (mobil) pada suatu area parkir serta memberikan informasi jumlah lahan parkir yang belum terisi melalui LCD yang terpasang pada pintu masuk, sehingga memudahkan pengendara mobil untuk memutuskan apakah perlu memasuki area parkir tersebut untuk memarkir kendaraannya atau mencari tempat parkir lain tanpa harus berputar-putar pada area parkir tersebut sehingga memakan waktu dan bahan bakar kendaraan. Apabila kondisi area parkir telah terisi penuh oleh kendaraan, maka terdapat motor servo yang terhubung dengan palang pintu yang akan menutup akses masuknya kendaraan sehingga kendaraan tidak dapat memasuki area parkir.Tugas akhir ini mengimplementasikan perancangan sebuah model sistem hitung kendaraan secara otomatis yang dapat menginformasikan kepada pengendara apakah dapat memarkir kendaraannya atau tidak pada suatu area parkir. Selain itu diharapkan dapat diimplementasikan langsung pada suatu area parkir bertingkat.Kata kunci — Mikrokontroler, Sensor ultrasonik, LCD, Motor servo.  Abstract — Parking lot is needed by society everyday, especially in urban areas. Background of the need for time efficiency and vehicle fuel and the development of automation technology, then this research has designed a tool that aims to inform the driver whether the vehicle may be parked or not in a parking area and is expected to be useful to save time and fuel vehicles. If the condition of parking areas have filled with vehicles, the servo motor is connected to the cross bar that would close access to the entry of vehicles so that vehicles can not enter the parking area. Model of the vehicle counting system at the 2-floors parking garage at the end of this task is essentially a tool to microcontroller as main controller connected to the ultrasonic sensor that can scan incoming and outgoing four-wheeled vehicles (cars) at a parking area and provide information of ample parking not filled through the LCD attached to the entrance, making it easier for driver to decide whether to enter the parking area to park the vehicle or to find another parking space without spinning the parking area so that it takes time and fuel vehicles. This final task of implementing the design of a counting system model vehicles can automatically inform the driver whether the vehicle may be parked or not in a parking lot. Also expected to be implemented directly on a multilevel parking area.Keywords — Microcontroller, Ultrasonic sensor, LCD, Servo motor, Parking lot.