Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ESENSI FAKTOR SOSIAL EKONOMI KELUARGA PADA ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT PENDIDIKAN DASAR Sumadi,
Pendidikan Dasar Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract; Since 1994 the government has implemented the nine-year learning obligation saying that those  aging from 7 to 15 are obliged to follow primary education and that parents are to provide it. However there are still still problems of drop outs. This descriptive research has families having school aged dropouts as the population, the sample of which comprises 100. The obtained data are analysed using percentage and cross-table analysis.The findings concerning the small number of dropouts are related to 1) better economic condition; 2) parents’positive perception toward education; 3) well-educated parents; 4) small number of children in the family and 5) distance between schools and houses. Abstrak; Sejak tahun 1994 pemerintah telah mencanangkan program wajib belajar sembilan tahun, bahwa setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dan orang tua berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya. Namun demikian hingga sekarang masih banyak anak putus sekolah pada usia wajib belajar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan populasi seluruh kepala keluarga yang memiliki anak putus sekolah usia wajib belajar, adapun sampel penelitian adalah 100 kepala keluarga. Teknik analisis data adalah kuantitatif sederhana yaitu menggunakan persentase dan analisis tabel silang. Kesimpulan: (1) Semakin tinggi keadaan ekonomi keluarga maka semakin rendah jumlah anak yang putus sekolah. (2) Semakin positif persepsi orang tua terhadap pendidikan, maka akan semakin sedikit jumlah anak yang putus sekolah. (3) Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua terhadap pendidikan, maka akan semakin rendah jumlah anak yang putus sekolah. (4) Semakin sedikit jumlah anak dalam keluarga, maka akan semakin sedikit jumlah anak yang putus sekolah. (5) Semakin dekat jarak tempat tinggal anak ke sekolah, maka akan semakin rendah jumlah anak yang putus sekolah.
Kajian pola isoterm adsorpsi zat pewarna kristal violet pada adsorben dari karbon cangkang kelapa sawit dengan pelapisan partikel Fe3O4 Buhani*; F Luziana; Suharso; Sumadi; D Permatasari
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 3 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.833 KB) | DOI: 10.23960/prosidingsinta.v3i.25

Abstract

Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pola isoterm adsorpsi dari karbon aktif (AC) yang berasal dari cangkang kelapa sawit (PPAC) yang dilapisi dengan partikel Fe3O4 (PPAC-Fe3O4) sebagai adsorben untuk menyerap zat pewarna kristal violet (CV) dalam air. Hasil karakterisai adsorben PPAC-Fe3O4 dibandingkan dengan PPAC meliputi analisis dengan X-ray diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscopy-energy dispersive-X ray (SEM-EDX) menunjukkan bahwa telah terjadi pelapisan partikel Fe3O4 pada PPAC-Fe3O4. Proses adsorpsi zat pewarna CV pada PPAC dan PPAC-Fe3O4 dilakukan dengan metoda bacth pada kondisi pH 10 dengan dosis adsorben sebesar 2,5 g L-1, dan waktu kontak 90 menit. Model isoterm adsorpsi zat pewarna CV pada PPAC dan PPAC-Fe3O4 cenderung mengikuti isoterm adsorpsi Freundlich dengan harga KF masing-masing sebesar 1,066 dan 2,852 (mg g–1) (L mg–1)1/n. Proses adsorpsi zat pewarna CV terjadi pada permukaan yang heterogen dengan lapisan multilayer yang terjadi melalui pori-pori karbon aktif serta sifat magnet pada PPAC-Fe3O4 telah meningkatkan jumlah zat pewarna CV yang teradsorpsi.
PERANCANGAN ALAT UKUR STATE OF CHARGE, DEPTH OF DISCHARGE DAN STATE OF HEALTH BATERAI LITHIUM-ION (LI-ION) DAN BATERAI NICKEL-METAL HYDRIDE (NI-MH) MENGGUNAKAN ARDUINO NANO Emir Nasrullah; Sumadi; Syaiful Alam; Alferidho Arif
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 5 (2022): SINTA
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.89 KB) | DOI: 10.23960/prosidingsinta.v5i.85

Abstract

Baterai dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu baterai primer dan baterai sekunder. Baterai primer merupakan baterai yang digunakan hanya sekali pakai, sedangkan baterai sekunder dapat digunakan dan diisi ulang beberapa kali. Bahan aktif dalam baterai sekunder dapat kembali ke kondisi semula dengan cara pengisian sel. Baterai Lithium-Ion (Li-Ion) dan baterai Nickel-Metal Hydride (Ni-MH) merupakan contoh dari baterai sekunder. Penggunaan baterai sekunder secara terus menerus akan berdampak pada umur baterai. Hal ini dikarenakan umur baterai yang bergantung pada siklus pengisian dan pengosongan dari baterai itu sendiri. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan kondisi baterai seperti state of charge (soc) untuk mengecek kapasitas baterai, depth of discharge (dod) untuk menghitung kapasitas baterai yang hilang dan state of health (soh) untuk memperkirakan kesehatan baterai. Penelitian ini menggunakan Arduino NANO sebagai mikrokontroler yang akan mengendalikan modul relay 2-channel untuk pemilihan jenis baterai dan menghubungkan baterai dengan rangkaian pengosongan atau sensor tegangan, kemudian sensor arus ACS712 sebagai pembaca nilai arus pengosongan baterai dimana hasil dari pengukuran akan ditampilkan pada layar LCD I2C. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan baterai Li-Ion lebih baik daripada baterai Ni-MH karena pada waktu yang sama jumlah kapasitas baterai Li-Ion berkurang lebih sedikit dibandingkan baterai Ni-MH, dimana dalam waktu 10 menit kapasitas baterai Li-Ion berkurang 10,39 % sedangkan kapasitas baterai Ni-MH berkurang sebesar 42,98%. Kesehatan baterai Li-Ion lebih baik pada akhir pengujian, dimana soh baterai Li-Ion berada di nilai 89,44% sedangkan Ni-MH di nilai 62,36%.