Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat CENDEKIA UTAMA

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH SAAT HOSPITALISASI SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR DI RUANG BOGENVILE RSU KUDUS Sri Hartini; Biyanti Dwi Winarsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 8, No 1 (Maret 2019) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.129 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v8i1.304

Abstract

Menggambar atau mewarnai sebagai suatu permainan yang nondirective memberikan kesempatan anak untuk bebas berekspresi dan sangat therapeutic (sebagai permainan penyembuh / therapeuticplay). Mengekpresi feelingnya dengan menggambar / mewarnai gambar, berarti memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata. Terapi bermain tentang mewarnai gambar sangat sesuai dengan tahap perkembangan anak usia prasekolah, sehingga kondisi ini jika dilaksanakan selama anak berada pada masa perawatan sangat sesuai untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak. Selama masa perawatan anak di rumah sakit dapat diketahui rasa cemas, takut dapat muncul secara berlebihan bahkan dapat muncul respon penolakan pada anak, sehingga berpengaruh dan menggangu pada proses perawatan dan pengobatan selama di rumah sakit. Peneliti sengaja menentukan penelitian spesifik tentang bermain mewarnai gambar, karena aktivitas terapi bermain ini dapat disesuaikan dengan kondisi anak selama sakit dan tempat dapat disesuaikan dengan keterbatasan sarana maupun prasarana yang ada di  RSU Kudus. Rancangan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunakan One group pre-test – post-test design, dan alat ukur yang digunakan checklist Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Denver II. Jumlah sample pada penelitian ini sebanyak 36 responden. Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat, dengan korelasi Willcaxon dan sebelumnya menggunakan uji normalitas Saphiro Wilk. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan sebelum dilakukan terapi mewarnai 63,9% tidak cemas, 11,1% cemas sedang dan 25% cemas ringan. Sedangkan setelah terapi mewarnai 86,1% tidak cemas dan 13,9% cemas ringan. Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh nilai p=0,428(z hitung=3,051), sehingga tidak terdapat perbedaan antara tingkat kecemasan anak usia prasekolah saat hospitalisasi sebelum dan setelah dilakukan terapi bermain mewarnai gambar. Disarankan bagi tenaga keperawatan dalam perawatan anak selama hospitalisasi memperhatikan aspek psikologis dalam tingkat kecemasan yang terjadi sehingga dapat membantu penyembuhan pasien. Kata kunci : Kecemasan, Terapi Bermain Mewarnai Gambar 
PENGALAMAN KELUARGA DALAM PENGAWASAN MINUM OBAT PADA ANAK DENGAN TB PARU DI KLINIK PARU RS MARDI RAHAYU KUDUS Junarto Jun; Sri Hartini; Biyanti Dwi Winarsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v11i1.897

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Tuberculosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang prevalensinya paling tinggi di dunia. Pengobatan TB memang membutuhkan kedisiplinan dan waktu yang panjang. Oleh karena itu peran orang terdekat sebagai Pengawas Minum Obat penting untuk kesembuhan anak dan mengurangi angka terjadinya TB paru. Tujuan : Untuk menggambarkan Pengalaman Keluarga Dalam Pengawasan Minum Obat Pada Anak Dengan TB Paru di Klinik Paru RS Mardi Rahayu Kudus. Metode : Penelitian mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah partisipan sebanyak 3 orang dengan anak yang menderita TB Paru, yang berobat di klinik paru  RS Mardi Rahayu Kudus. Uji keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan 2 tema yaitu, Pengetahuan keluarga sebagai Pengawas minum obat (PMO) dan Peran keluarga sebagai Pengawas Minum Obat (PMO). Kesimpulan : Fenomenologi Pengetahuan keluarga sebagai Pengawas minum obat (PMO) masih kurang.Kata kunci : TB Paru, TB Paru anak, Peran Keluarga ABSTRACT Background :Tuberculosis is one of the most prevalent infectious diseases in the world. TB treatment does require discipline and a long time. Therefore, the role of the closest person as a drug-taking supervisor is important for healing children and reducing the incidence of pulmonary TB. Goal : To describe the experience of families in the supervision of taking medication in children with pulmonary TB at the Lung Clinic at Mardi Rahayu Kudus Hospital Method : The research uses qualitative methods with a phenomenological approach. The number of participants was 3 people with children suffering from pulmonary TB, who were treated at the pulmonary clinic of the Mardi Rahayu Hospital, Kudus. The validity of the data was tested using the triangulation method. Results : Based on the results of this study, there were 2 themes, namely, family knowledge as drug taking supervisor (PMO) and family role as drug drinking supervisor (PMO). Conclusion : Phenomenology Knowledge of the family as a drug-taking supervisor (PMO) is still lacking Keywords :Pulmonary TB, Children's Pulmonary TB, Family Role