Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Efek Rebusan Sereh (Cymbopogon citratus) Terhadap Respon Stress Oksidatif Pada Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegicus) Diabetes Widaryanti, Barinta; Khikmah, Nur; Sulistyani, Nunung
Life Science Vol 10 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lifesci.v10i2.54457

Abstract

Diabetes mellitus is a metabolic disorder with hyperglycemia. The amount of diabetic patients in Indonesia will increase rapidly without suitable treatment. High level of blood glucose will trigger oxidative stress. The objective of this research wa to investigate the effect of lemongrass on oxidative stress response that was indicated by serum and hepatic Total antioxidant capacity and Malondialdehyde level. Thirty male wistar rat were divided into five groups. K1 was a normal group, K2 was a normal group with lemongrass treatment, K3 was a diabetic group induced by a single dose of Streptozotocin at a concentration of 60 mg/kg body weight, K4 was a diabetic group that was treated with glibenclamid at a concentration of 0.09 mg/200 gr body weight, while K5 was a diabetic group treated with lemongrass at a concentration of 3.6 ml/200 gr body weight. The result showed that lemongrass was able to reduce blood glucose levels, serum MDA and hepatic MDA levels and increased the level of total antioxidant status Diabetes adlah kelainan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia akan mengalami peningkatan jika tidak ada penanganan yang sesuai. Tinggi kadar glukosa darah dapat memicu terjadinya stress oksidatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian sereh terhadap respon stress oksidatif yang ditunjukan dengan kapasitas antioksidan total dan kadar malondialdehid. Tigapuluh ekor tikus wistar jantan dibagi menjadi lima kelompok. K1 adalah kelompok normal, K2 adalah kelompok normal dengan perlakuan sereh, K3 adalah kelompok diabetes yang diinduksi dengan streptozotocin 60 mg/kg berat badan single dose, K4 adalah kelompok diabetes yang diberi perlakuan dengan glibenklamid dengan dosis 0.09 mg/200 gr berat badan. Sedangkan K5 adalah kelompok diabetes yang dieri perlakuan dengan rebusan sereh dengan dosis 3.6 ml/200 gr berat badan. Hasil penelitian menunjukan bahwa rebusan sereh mampu menurunkan kadar glukosa darah, konsetrasi malondialdehid serum dan hepar, serta meningkatkan total antioksidan status pada serum dan hepar.
PENGARUH REBUSAN GAMBAS (Luffa cilindrica) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN PROFIL LIPID PADA TIKUS WISTAR DIABETES Barinta Widaryanti; Arshita Eka Kurniawati; Nuriansyah Putri
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 3, No 1 (2016): BIodiversitas
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/biowallacea.v3i1.1481

Abstract

ABSTRACT Diabetets mellitus is a common desease which is caused by insulin secretion and action disorder. Prevelence of the desease was predicted to be increase 2,5 times in 2030, therefore, special treatment were needed to improve the quality of life diabetic patient. Recently, many natural drug has been developed for diabetic therapy. The objective of this research was to investigate the effect of boiled sponge gourd in reducing blood glucose dan lipid profile on male diabetic rats alloxan induced. Eighteen diabetic male wistar rats were divided into three groups, first grup were normal rats, second gorup were diabetic rats,and third gorup were diabetic rats that were treated with boiled sponge gourd for fourtheen days. The research showed that boiled sponge gourd was able to reduce blood glucose, total cholesterol and triglyceride. Keywords : Diabetes mellitus, gambas, anti diabetic drug, alloxan
Efek Rebusan Sereh (Cymbopogon citratus) Terhadap Kadar Glukosa dan Profil Lipid Tikus Wistar Diabetes Barinta Widaryanti; F Linda Tripramatasari
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 8, No 1 (2021): BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research)
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.558 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v8i1.16071

Abstract

Diabetes mellitus adalah kelainan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Kenaikan prevalensi diabetes menjadi ancaman yang serius di dunia. Oleh karena itu  perlu pengaturan pengobatan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup. Penggunaan natural produk untuk terapi diabetes telah banyak dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek rebusan  sereh terhadap kadar glukosa darah dan profil lipid pada tikus diabetes yang diinduksi aloksan 150 mg/kg bb single dose. Duapuluh empat tikus wistar jantan dengan usia 8 minggu dibagi menjadi empat kelompok: kelompok tikus normal, tikus diabetes, tikus diabetes dengan perlakuan glibenklamid dan tikus diabetes dengan perlakuan sereh 0.9 ml/200 g berat badan. Rebusan sereh diberikan secara oral selama 14  hari pada tikus diabetes. Kadar glukosa darah, HDL, LDL, trigliserida dan total kolesterol  diukur menggunakan metode enzimatik kolorimetrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rebusan sereh mampu menurunkan kadar glukosa darah, LDL, kolesterol total, meningkatkan kadar HDL, namun tidak berpengaruh terhadap kadar trigliserida. Gambaran histologi pankreas menunjukkan perbaikan sel. 
PGV-1 is a Potent Antimitotic Agent Barinta Widaryanti; Muhammad Da’i; Masashi Kawaichi
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 13, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.837 KB) | DOI: 10.22146/ijbiotech.7796

Abstract

Carcinogenesis may resulted from the malfunctioning of programmed cell death. Most of the anticancer drugs incurrent use induce apoptosis in susceptible cells. The fact that disparate agent interacting with different targets seemto induce cell death through some common mechanisms suggest that anticancer activity is determined by the abilityof inhibiting cell growth. Pentagamavunon-1 (PGV-1) is one of the curcumin analogues which showed to havepotency in inhibiting proliferation of T47D human breast carcinoma cells. The effects on T47D cells growth isassociated with cell cycle arrest in G2/M phase at the concentration of 2.5 ?M, followed by hyperploidy. The data onpolymerization assay, indicated that PGV-1 interact with tubulin in different manner from taxol. PGV-1 inhibittubulin polymerization on cell culture while taxol stabilized tubulin polymerization. Immunostainning data onPGV-1 treated cells showed slightly tubulin condensation, while taxol treated cells showed tubulin condensationdistinctly at 12 minutes after releasing from depolymerizing agent.In conclusion, PGV-1 represent a new microtubule inhibitor and has the potential to be developed for antimitoticdrugKey words: Pentagamavunon-1, T47D, tubulin
PGV-1 is a potent antimitotic agent Barinta Widaryanti; Edy Meiyanto; Muhammad Da'i; Masashi Kawaichi
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 19 No 3, 2008
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.103 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm0iss0pp145-150

Abstract

Carcinogenesis can be involved in the malfunctioning of programmed cell death Most of the anticancer drug in current use induce apoptosis in susceptible cells. The fact that disparate agent interacting with different targets seem to induce cell death through some common mechanism suggest that anticancer activity is determined by the ability of inhibiting cell growth.Pentagamavunon-1 (PGV-1) is one of the curcumin analogue which showed to have potency in inhibiting proliferation of human breast carcinoma cell T47D. The effect on T47D growth is associated with cell cycle arrest in G2/M phase at the concentration of 2.5 mM, followed by hyperploidy. Our data on polymerization assay, indicate PGV-1 interact with tubulin in different manner from taxol. PGV-1 inhibit tubulin polymerization on cell culture while taxol stabilized tubulin polymerization. Immunostainning data on cell treated with PGV-1 showed slightly tubulin condensation, while cell treated with taxol showed tubulin condensation distinctly at 12 minutes after releasing from depolymerization agent.In conclusion, PGV-1 represent a new microtubule inhibitor and has the potential to be developed for anticancer drugKey words: Pentagamavunon-1, T47D, tubulin, antimitotik
KADAR KREATININ PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI LABORATORIUM KLINIK CITRA LAB WONOSARI Barinta Widaryanti; Habib Khayrul ikhwan Nur Hakim; Subrata Tri Widada
Jurnal Medika Vol 7 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v7i1.279

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Tingginya kadar glukosa yang tidak terkontrol pada penderita DM dapat menyebabkan nefropati diabetic. Peningkatan kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu indikasi adanya penurunan fungsi ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar kreatinin dan hubungan antara kadar glukosa dengan kreatinin pada penderita Diabetes mellitus di laboratorium klinik Citra Lab Wonosari. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis di laboratorium Klinik Citra Lab Wonosari pada tahun 2020. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100 pasien DM sebesar 34% pasien laki-laki memiliki kadar kreatinin normal dengan rerata kadar 0.95 mg/dL sedangkan 24% memiliki kadar kreatinin tinggi dengan rerata kadar sebesar 2.9 mg/dL. Sebanyak 26% pasien DM perempuan memiliki kadar kreatinin normal, dengan rerata kadar 0.8 mg/dL, dan 12% memiliki kadar kreatinin tinggi dengan rerata kadar 3.4 mg/dL. memiliki kadar kreatinin normal. Uji Spearman Rank menunjukan korelasi rendah (r=-0.257) antara kadar glukosa dan kadar kreatinin pada penderita DM di laboratorium klinik Citra Lab Wonosari.
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PERASAN JERUK NIPIS PADA PERTUMBUHAN Staphylococus aureus Nunung Sulistyani; Tiya Kumalasari; Barinta Widaryanti
Jurnal Medika Vol 7 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v7i1.280

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang ditemukan pada kulit, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Infeksi Staphylococcus aureus dapat diobati dengan pemberian antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik dapat menyebabkan hipersensitivitas. Upaya untuk menghindari hipersensitivitas antibiotik yaitu dengan cara pemanfaatan tanaman sebagai alternatif antibiotik. Tanaman yang digunakan untuk pengobatan salah satunya adalah jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh berbagai konsentrasi perasan jeruk nipis pada pertumbuhan Staphylococcus aureus. Parameter pertumbuhan Staphylococcus aureus ditetapkan dengan menghitung jumlah koloni menggunakan metode hitung cawan (plate count) setelah pemberian perasan jeruk nipis pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan berbagai konsentrasi perasan jeruk nipis berpengaruh pada jumlah koloni Staphylococcus aureus. Perasan jeruk nipis konsentrasi 75% efektif dalam menurunkan jumlah koloni Staphylococcus aureus.
Efek Sitotoksik Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) Pada Sel Kanker Payudara T47D Barinta Widaryanti; Nur Khikmah; Nunung Sulistyani
Jurnal Biologi Papua Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.05 KB) | DOI: 10.31957/jbp.54

Abstract

Cancer is the second cause of death in the world after heart disease. Cancer therapy using natural product was considered has no side effect. Secondary metabolites from ketapang (Terminalia cattapa L) leaves has a prospect for cancer therapy. The objective of this research was to determine the cytotoxical effect of ketapang leaves on T47D breast cancer cells. Ketapang leaves were macerated using chloroform, ethyl acetate and methanol. Cytotoxicity effect were determined using MTT Cell Viability Assay. The result showed that chloroform, ethyl acetate and methanol extract were not able to reduce cell viability of T47D cells. Key words: cancer, ketapang, T. cattapa, cytotoxic, T47D cells.
IDENTIFIKASI SOIL TRANSMITTED HELMINTS PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI SURYODININGRATAN KOTA YOGYAKARTA Nunung Sulistyani; Anggun Permata Sari Simbolon; Barinta Widaryanti
Jurnal Medika Vol 8 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v8i1.375

Abstract

Infeksi cacing tular tanah atau soil transmitted helmints (STH) di Indonesia masih banyak ditemukan pada semua kelompok usia, termasuk anak-anak usia pra sekolah dasar. Infeksi STH pada anak usia pra sekolah banyak dikaitkan dengan faktor kebersihan pribadi dan lingkungan. Dampak infeksi STH dapat menimbulkan permasalahan gizi pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi STH pada anak-anak usia pra sekolah di Suryodiningratan Kota Yogyakarta. STH diidentifikasi melalui pemeriksaan mikroskopis feses metode langsung (direct wet mounting) dengan eosin 2%. Penetapan STH berdasarkan pengamatan morofologi stadium telur yang ditemukan pada spesimen feses responden. Hasil pemeriksaan mikroskopis menunjukkan tidak ditemukan stadium telur pda semua spesimen feses. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak teridenifikasi STH pada spesimen feses anak usia pra sekolah di Suryodiningratan kota Yogyakarta.