Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Bubuk Kunyit (Curcuma domestica) Terhadap Pertumbuhan Mencit (Mus musculus L.) ICR Dari Hasil Perkawinan Outbreading Hartati Hartati; Mashuri Masri
Prosiding Seminar Biologi Vol 1 No 1 (2015): Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v1i1.2128

Abstract

Kunyit merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang umum digunakan oleh masyarakat. Kunyit berfungsi menurunkan kadar kolesterol serta berperan sebagai zat antioksidan dan antitoksin sehingga  diharapkan  dapat  mencegah  kerusakan  kandungan  nutrisi  pakan  dari  pertumbuhan  dan aktivitas  mikroba.  Kunyit  mengandung  minyak  atsiri,  kurkuminoid,  protein,  fospor,  kalsium,  dan vitamin  C.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  pemberian  kunyit  dalam  pakan terhadap  pertumbuhan  Mencit  putih  (Mus  musculus L.)  hasil  perkawinan  Outbreading.  Penelitian dilakukan  di  Laboratorium  Genetika  Fakultas  Sains  dan  Teknologi,  Universitas  Islam  Negeri Alauddin  Makassar.  Peubah  yang  diamati  adalah litter  size,  Pertambahan  bobot  badan,  Bobot pra sapih,  bobot  sapih  dan  konsumsi  pakan.  Penelitian  bersifat  eksperimental  dengan  empat  taraf perlakuan yaitu perlakuan P1 (pakan 100% + 6 g kunyit), P2 (pakan 100% + 9 g kunyit), P3 (pakan 100% + 12 g kunyit) dan P0 atau kontrol (pakan 100% tanpa penggunaan kunyit). Data dianalisis dengan sidik ragam atau Analysis of Variance (ANOVA), jika perlakuan berpengaruh nyata terhadap peubah  yang  diamati  maka  dilanjutkan  dengan  uji  Duncan.  Hasil  mencit  menyatakan  bahwa penggunaan  pemberian  kunyit  pada  pakan  tidak berpengaruh  nyata  terhadap litter  size lahir, pertambahan bobot badan, bobot pra sapih, bobot sapih dan konsumsi pakan.
Analisis Pertumbuhan Mencit (Mus musculus L.) ICR Dari Hasil Perkawinan Inbreeding Dengan Pemberian Pakan AD1 dan AD2 Uswatul Hasanah; Mashuri Masri
Prosiding Seminar Biologi Vol 1 No 1 (2015): Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v1i1.2130

Abstract

Penelitian  ini  dilakukan  untuk  mengukur  pertumbuhan  berat  badan  mencit (Mus  musculus L.)dari perkawinan Inbreeding dengan pemberian pakan AD1 dan AD2. Jenis penelitian tersebut yaitu penelitian  eksperimental  yang  menguji  pertumbuhan Litter  size, bobot  prasapih,  bobot  sapih, pertambahan bobot badan, dan konsumsi pakan sebagai variabel terikat dan perkawinan inbreeding sebagai variabel bebas. Tahap penelitian yaitu penggunaan mencit (Mus musculus L.) 6 ekor jantan dan 6 ekor betina dewasa. Mencit betina berumur 56 hari dengan rataan bobot 24,00 g/ekor dan mencit jantan berumur 56 hari yang digunakan untuk mengawini betina dengan rataan bobot 26,00 g/ekor. Masing-masing  3  pasang  untuk  perlakuan  AD1  dan  3  pasang  untuk  perlakuan  AD2.    Pakan  yang digunakan  pada  penelitian  ini  yaitu  pakan  AD1  yang  mengandung  air  13,5%,  protein  kasar  min 20,5%, lemak kasar min 7%, serat kasar max 5%, abu max 7%, calcium 0,9 dan 1,2%, phosphor 0,7 dan  0,9%,  mengandung  antibiotika  dan  Coccidiostat.  Sedangkan  AD2  mengandung  air  13,5%, protein kasar min 17%, lemak kasar min 7%, serat kasar max 6%, abu max 7%, kalsium 0,9 dan 1,2%, fosfor 0,7 0,9% dan mengandung antibiotika. Hasil  yang  diperoleh  menunjukkan  bahwa Liter  size, bobot  sapih,  bobot  badan  dan  konversi pakan tidak ada kecenderungan terhadap pertumbuhan bobot badan mencit (Mus musculus L.) dengan pemberian  pakan  AD1  dan  AD2.  Sedangkan  bobot  prasapih  memberikan  adanya  kecenderungan terhadap pertumbuhan bobot badan mencit dengan pemberian pakan AD1 dan AD2.
Tingkat Adopsi Inovasi Biosecurity Ayam Ras Petelur Di Kabupaten Sidrap dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Rusny Rusny; Mashuri Masri; Syahdar Baba
Prosiding Seminar Biologi Vol 1 No 1 (2015): Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v1i1.2132

Abstract

Dalam  rangka  mendorong  adopsi inovasi biosekuriti  oleh  peternak  ayam  ras  petelur,  maka diperlukan pemahaman tentang adopsi inovasi biosecurity ayam ras petelur dan faktor-faktor  yang mempengaruhinya. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  tingkat  adopsi  inovasi biosecurity ayam  ras  petelur  serta  faktor-faktor  yang  mempengaruhinya.    Metode  penelitian  ini  adalah pembobotan biosecurity yang terdiri dari biosecurity sumber ayam, biosecurity hewan pengganggu, biosecurity tamu  dan  pekerja, biosecurity hewan  sakit, biosecurity pakan, biosecurity limbah  dan biosecurity rak telur, sedangkan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi biosecurity menggunakan statistika infrensial dengan uji F dan uji t.  Hasil penelitian diketahui tingkat adopsi inovasi biosecurity ayam  ras  petelur  di  kabupaten  Sidrap  rendah  pada biosecurity terhadap  ternak pengganggu sebanyak 59 orang atau 67,82% dan biosecurity tamu dan pekerja sebanyak 59 orang atau 67,82% sedangkan untuk faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasi adalah skala usaha dan kontrol perilaku.   Kesimpulan dari hasil penelitian adalah  ada dua faktor  yang mempengaruhi tingkat  adopsi  inovasi  ayam  ras  petelur  di kabupaten  Sidrap  adalah  untuk  meningkatkan  adopsi inovasi biosecurity dapat dimulai pada skala usaha yang lebih besar dan kemampuan peternak untuk mengkontrol perilakunya.
Comparison of Nata Quality From Cassava Peels (Manihot esculenta), Ladyfinger Bananas Peels (Musa acuminata Colla), and Durian Peels (Durio zibethinus) Mashuri Masri; Irhamniah Irhamniah; Ulfa Triyani A Latif; Rusny Rusny
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v6i1.6870

Abstract

Abstract : Agricultural waste is composed of carbohydrates which can be be used as a growth medium for bacteria Acetobacter xylinum to produce fermented products in the form of nata.  Producing nata from fruit waste such as Cassava peels (Manihot esculenta), Ladyfinger bananas peels (Musa acuminata Colla) and Durian peels (Durio zibethinus) is one of the efforts to reduce environmental pollution. This study aims to compare the quality of nata from Cassava peels (endodermis), Ladyfinger bananas peels (endodermis) and durian peels (endodermis) based on the gel thickness, nata yield and organoleptic test. From the results of the study concluded that Durian peels and Ladyfinger bananas peels could be used as an essential ingredient in making nata. Nata de durio is the best nata product in terms of thickness, nata yield and organoleptic tests. Meanwhile Cassava peels cannot be used as raw material for making nata.Abstrak : Limbah pertanian terdiri dari karbohidrat, yang dapat digunakan sebagai media pertumbuhan bagi bakteri Acetobacter xylinum untuk menghasilkan produk fermentasi dalam bentuk nata. Memproduksi nata dari limbah buah seperti kulit ubi kayu (Manihot esculenta), kulit pisang Ladyfinger (Musa acuminata Colla), dan kulit Durian (Durio zibethinus) adalah salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas nata dari kulit ubi kayu (endodermis), kulit pisang emas (endodermis), dan kulit durian (endodermis) berdasarkan ketebalan gel, rendemen nata, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kulit Durian dan kulit pisang emas dapat digunakan sebagai bahan penting dalam membuat nata. Nata de durio adalah produk nata terbaik dari segi ketebalan, rendeman, dan uji organoleptik, sedangkan kulit ubi kayu tidak dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan nata.
SKRINING FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETIL ASETAT CENDAWAN ENDOFIT Aspergillus sp. Eka Sukmawaty; Hafsan Hafsan; Mashuri Masri; Inna Shintia; Sinar Wahyuni; Ulfa Nur Alfriani Amir
Biotik Vol 8, No 2 (2020): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v8i2.8194

Abstract

Cendawan endofit telah diketahui menghasilkan banyak senyawa bioaktif salah satunya senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan  aktivitas antioksidan cendawan endofit Aspergillus sp. secara in vitro dan in vivo. Penentuan aktivitas antioksidan secara in vitro dilakukan dengan metode DPPH. Aktivitas antioksidan secara in vivo dilakukan dengan melihat kemampuannya menurunkan kadar MDA serum darah mencit yang diberi stress oksidatif. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan Ekstrak etil asetat Aspergillus sp. tergolong sangat kuat dengan IC50 sebesar 38,64, dan mampu menurunkan kadar MDA mencit pada konsentrasi 45 ppm/kgBB. Hasil uji fitokima menunjukkan terdapat kelompok senyawa Flavonoid, Alkaloid, Terpenoid dan Tanin yang dihasilkan dari ekstrak etil asetat cendawan endofit Aspergillus sp.