Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Bubuk Kunyit (Curcuma domestica) Terhadap Pertumbuhan Mencit (Mus musculus L.) ICR Dari Hasil Perkawinan Outbreading H, Hartati; R, Rusny; Masri, Mashuri
Prosiding Seminar Biologi 2015: Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Publisher : Prosiding Seminar Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kunyit merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang umum digunakan oleh masyarakat. Kunyit berfungsi menurunkan kadar kolesterol serta berperan sebagai zat antioksidan dan antitoksin sehingga diharapkan dapat mencegah kerusakan kandungan nutrisi pakan dari pertumbuhan dan aktivitas mikroba. Kunyit mengandung minyak atsiri, kurkuminoid, protein, fospor, kalsium, dan vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kunyit dalam pakan terhadap pertumbuhan Mencit putih (Mus musculus L.) hasil perkawinan Outbreading. Penelitian dilakukan di Laboratorium Genetika Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Peubah yang diamati adalah litter size, Pertambahan bobot badan, Bobot pra sapih, bobot sapih dan konsumsi pakan. Penelitian bersifat eksperimental dengan empat taraf perlakuan yaitu perlakuan P1 (pakan 100% + 6 g kunyit), P2 (pakan 100% + 9 g kunyit), P3 (pakan 100% + 12 g kunyit) dan P0 atau kontrol (pakan 100% tanpa penggunaan kunyit). Data dianalisis dengan sidik ragam atau Analysis of Variance (ANOVA), jika perlakuan berpengaruh nyata terhadap peubah yang diamati maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil mencit menyatakan bahwa penggunaan pemberian kunyit pada pakan tidak berpengaruh nyata terhadap litter size lahir, pertambahan bobot badan, bobot pra sapih, bobot sapih dan konsumsi pakan.  Kata Kunci: kunyit (Curcuma domestica), mencit (Mus musculus L.), outbreading, pakan,pertambahan bobot badan
Tingkat Adopsi Inovasi Biosecurity Ayam Ras Petelur Di Kabupaten Sidrap dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi R, Rusny; Masri, Mashuri; Baba, Syahdar
Prosiding Seminar Biologi 2015: Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Publisher : Prosiding Seminar Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam rangka mendorong adopsi inovasi biosekuriti oleh peternak ayam ras petelur, maka diperlukan pemahaman tentang adopsi inovasi biosecurity ayam ras petelur dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat adopsi inovasi biosecurity ayam ras petelur serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian ini adalah pembobotan biosecurity yang terdiri dari biosecurity sumber ayam, biosecurity hewan pengganggu, biosecurity tamu dan pekerja, biosecurity hewan sakit, biosecurity pakan, biosecurity limbah dan biosecurity rak telur, sedangkan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi biosecurity menggunakan statistika infrensial dengan uji F dan uji t. Hasil penelitian diketahui tingkat adopsi inovasi biosecurity ayam ras petelur di kabupaten Sidrap rendah pada biosecurity terhadap ternak pengganggu sebanyak 59 orang atau 67,82% dan biosecurity tamu dan pekerja sebanyak 59 orang atau 67,82% sedangkan untuk faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasi adalah skala usaha dan kontrol perilaku. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasi ayam ras petelur di kabupaten Sidrap adalah untuk meningkatkan adopsi inovasi biosecurity dapat dimulai pada skala usaha yang lebih besar dan kemampuan peternak untuk mengkontrol perilakunya.Kata Kunci: biosecurity, faktor adopsi inovasi
Analisis Pertumbuhan Mencit (Mus musculus L.) ICR Dari Hasil Perkawinan Inbreeding Dengan Pemberian Pakan AD1 dan AD2 Hasanah, Uswatul; R, Rusny; Masri, Mashuri
Prosiding Seminar Biologi 2015: Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Publisher : Prosiding Seminar Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pertumbuhan berat badan mencit (Mus musculus L.) dari perkawinan Inbreeding dengan pemberian pakan AD1 dan AD2. Jenis penelitian tersebut yaitu penelitian eksperimental yang menguji pertumbuhan Litter size, bobot prasapih, bobot sapih, pertambahan bobot badan, dan konsumsi pakan sebagai variabel terikat dan perkawinan inbreeding sebagai variabel bebas. Tahap penelitian yaitu penggunaan mencit (Mus musculus L.) 6 ekor jantan dan 6 ekor betina dewasa. Mencit betina berumur 56 hari dengan rataan bobot 24,00 g/ekor dan mencit jantan berumur 56 hari yang digunakan untuk mengawini betina dengan rataan bobot 26,00 g/ekor. Masing-masing 3 pasang untuk perlakuan AD1 dan 3 pasang untuk perlakuan AD2. Pakan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pakan AD1 yang mengandung air 13,5%, protein kasar min 20,5%, lemak kasar min 7%, serat kasar max 5%, abu max 7%, calcium 0,9 dan 1,2%, phosphor 0,7dan 0,9%, mengandung antibiotika dan Coccidiostat. Sedangkan AD2 mengandung air 13,5%, protein kasar min 17%, lemak kasar min 7%, serat kasar max 6%, abu max 7%, kalsium 0,9 dan 1,2%, fosfor 0,7 0,9% dan mengandung antibiotika. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Liter size, bobot sapih, bobot badan dan konversi pakan tidak ada kecenderungan terhadap pertumbuhan bobot badan mencit (Mus musculus L.) dengan pemberian pakan AD1 dan AD2. Sedangkan bobot prasapih memberikan adanya kecenderungan terhadap pertumbuhan bobot badan mencit dengan pemberian pakan AD1 dan AD2.Kata Kunci: inbreeding, Liter size, mencit (Mus musculus L.), Pakan AD1 dan AD2.
Konsumsi Ransum, Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Ransum Ayam Kampung Super yang Diberikan Ransum mengandung Tepung Pistia stratiotes Rusli Rusli; Muhammad Nur Hidayat; Rusny Rusny; Andi Suarda; Jumriah Syam; Astati Astati
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan Vol 5 No 2 (2019): DESEMBER
Publisher : State Islamic University (UIN) Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.801 KB) | DOI: 10.24252/jiip.v5i2.11883

Abstract

Pistia stratiotes merupakan tanaman air yang dianggap gulma bagi petani padi, tetapi memiliki nutrisi yang tinggi, yaitu kandungan air 16,9%, protein kasar   35,7 %, lemak kasar 7,6%, serat kasar 15,6%, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 16,6% dan abu 24,0%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tepung apu-apu dalam ransum terhadap performa ayam kampung super dan potensi tepung apu-apu dalam mensubtitusi bahan pakan lain. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 3 kali ulangan, P0 (kontrol), P1 (5% apu-apu), P2 (10% apu-apu), P3 (15% apu-apu) dan P4 (20% apu-apu). Parameter yang di ukur adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum. Hasil sidik ragam menunjukkan penelitian ini tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap performa ayam kampung super.
Tingkat Adopsi Inovasi Biosecurity Ayam Ras Petelur Di Kabupaten Sidrap dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Rusny Rusny; Mashuri Masri; Syahdar Baba
Prosiding Seminar Biologi Vol 1 No 1 (2015): Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v1i1.2132

Abstract

Dalam  rangka  mendorong  adopsi inovasi biosekuriti  oleh  peternak  ayam  ras  petelur,  maka diperlukan pemahaman tentang adopsi inovasi biosecurity ayam ras petelur dan faktor-faktor  yang mempengaruhinya. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  tingkat  adopsi  inovasi biosecurity ayam  ras  petelur  serta  faktor-faktor  yang  mempengaruhinya.    Metode  penelitian  ini  adalah pembobotan biosecurity yang terdiri dari biosecurity sumber ayam, biosecurity hewan pengganggu, biosecurity tamu  dan  pekerja, biosecurity hewan  sakit, biosecurity pakan, biosecurity limbah  dan biosecurity rak telur, sedangkan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi biosecurity menggunakan statistika infrensial dengan uji F dan uji t.  Hasil penelitian diketahui tingkat adopsi inovasi biosecurity ayam  ras  petelur  di  kabupaten  Sidrap  rendah  pada biosecurity terhadap  ternak pengganggu sebanyak 59 orang atau 67,82% dan biosecurity tamu dan pekerja sebanyak 59 orang atau 67,82% sedangkan untuk faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasi adalah skala usaha dan kontrol perilaku.   Kesimpulan dari hasil penelitian adalah  ada dua faktor  yang mempengaruhi tingkat  adopsi  inovasi  ayam  ras  petelur  di kabupaten  Sidrap  adalah  untuk  meningkatkan  adopsi inovasi biosecurity dapat dimulai pada skala usaha yang lebih besar dan kemampuan peternak untuk mengkontrol perilakunya.
WATER LETTUCE MEAL FLOUR COULD SUBSTITUTE OTHER FEED INGREDIENTS IN KAMPONG CHICKEN Rusny Rusny; Muhammad Nur Hidayat; Muhammad Basri; Mashuri Masri
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 9, No 1 (2020): JURNAL PETERNAKAN SRIWIJAYA
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/JPS.9.1.2020.11753

Abstract

ABSTRAKKualitas pakan merupakan faktor utama dalam mendukung produksi ayam kampung, Tanaman apu apu (Pistia stratiotes L.) adalah salah satu tanaman yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh ayam kampung karena tanaman ini memiliki kandungan protein kasar yang tinggi (23,57%, berdasarkan bahan kering). Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan tepung apu apu terhadap persentase karkas dan protein daging ayam kampung. Desain eksperimen yang digunakan adalah desain acak lengkap, yang terdiri dari lima perlakuan (0, 5, 10, 15, dan 20% tepung apu apu pada ransum) dan tiga pengulangan. Setiap perlakuan terdiri dari 3 ekor ayam kampung. Hasil studi menunjukkan bahwa persentase karkas rata-rata adalah 67,51, 69,33, 69,47, 68,76, dan 70,88% sedangkan untuk kandungan protein pada daging dada adalah 25,21, 26,03, 25,43, 25,86, dan 25,35% pada 0, 5, 10, 15, dan 20% tepung apu apu. Pemberian tepung apu apu tidak berpengaruh signifikan (P> 0,05) terhadap persentase karkas dan kadar protein daging ayam kampung.
Black Cumin (Nigella sativa) Against Mycobacterium tuberculosis Strain H37RV And MDR-TB Mashuri Masri; Cut Muthiadin; Masita Masita; Tri Cahyanto; Lianah Lianah; Rusny Rusny; Siska Tridesianti
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v7i1.9335

Abstract

Abstract: Tuberculosis (TB) is a contagious infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. 10 million people suffer from TB Every year. Although TB is a preventable and treatable disease, 1.5 million people die every year due to TB. Alternative treatments continue to be pursued, and treatment with the latest TB drugs that are continuously being encouraged. Black cumin (Nigella sativa) seed contains essential oils with active compounds such as thymohydroquinone, Oleoresins, flavonoids, alkaloids, saponins, tannins, and terpenoids that act as antibacterial drugs. This study aims to determine the sensitivity of  N. sativa seed extract in inhibiting the growth of  M. tuberculosis strain H37RV and MDR-TB (Multidrug Resistance-TB). This research using Microscopic-Observation and Drug-Susceptibility Assay (MODS) method. Extraction of N. sativa was carried out by the maceration method using 70% methanol as a solvent. The results showed that the M. tuberculosis strain H37RV and MDR-TB were sensitive to N. sativa extract at concentrations of 5 and 10% but resistant to N. sativa extract at concentrations of 1 and 3%.Abstrak: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menimbulkan dampak kematian yang cukup mengkhawatirkan.  Penyakit tersebut dapat dicegah dan diobati. Salah satu sumber pengobatannya menggunakan biji jintan hitam (Nigella sativa) yang mengandung minyak atsiri dengan senyawa aktif seperti timohidrokuinon, oleoresin, flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan terpenoid yang berfungsi sebagai obat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas ekstrak biji N. sativa dalam menghambat pertumbuhan M. tuberculosis strain H37RV and MDR-TB (Multidrug-Resistance-TB). Penelitian ini menggunakan metode Microscopic-Observation and Drug-Susceptibility Assay (MODS). Ekstraksi N. sativa dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol 70%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa bakteri M. tuberculosis strain H37RV dan TB-MDR, kedua  strain tsb sensitif terhadap ekstrak N. sativa konsentrasi 5 dan 10%,  tetapi resisten terhadap  ekstrak N. sativa konsentrasi 1 dan 3%.
Comparison of Nata Quality From Cassava Peels (Manihot esculenta), Ladyfinger Bananas Peels (Musa acuminata Colla), and Durian Peels (Durio zibethinus) Mashuri Masri; Irhamniah Irhamniah; Ulfa Triyani A Latif; Rusny Rusny
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v6i1.6870

Abstract

Abstract : Agricultural waste is composed of carbohydrates which can be be used as a growth medium for bacteria Acetobacter xylinum to produce fermented products in the form of nata.  Producing nata from fruit waste such as Cassava peels (Manihot esculenta), Ladyfinger bananas peels (Musa acuminata Colla) and Durian peels (Durio zibethinus) is one of the efforts to reduce environmental pollution. This study aims to compare the quality of nata from Cassava peels (endodermis), Ladyfinger bananas peels (endodermis) and durian peels (endodermis) based on the gel thickness, nata yield and organoleptic test. From the results of the study concluded that Durian peels and Ladyfinger bananas peels could be used as an essential ingredient in making nata. Nata de durio is the best nata product in terms of thickness, nata yield and organoleptic tests. Meanwhile Cassava peels cannot be used as raw material for making nata.Abstrak : Limbah pertanian terdiri dari karbohidrat, yang dapat digunakan sebagai media pertumbuhan bagi bakteri Acetobacter xylinum untuk menghasilkan produk fermentasi dalam bentuk nata. Memproduksi nata dari limbah buah seperti kulit ubi kayu (Manihot esculenta), kulit pisang Ladyfinger (Musa acuminata Colla), dan kulit Durian (Durio zibethinus) adalah salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas nata dari kulit ubi kayu (endodermis), kulit pisang emas (endodermis), dan kulit durian (endodermis) berdasarkan ketebalan gel, rendemen nata, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kulit Durian dan kulit pisang emas dapat digunakan sebagai bahan penting dalam membuat nata. Nata de durio adalah produk nata terbaik dari segi ketebalan, rendeman, dan uji organoleptik, sedangkan kulit ubi kayu tidak dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan nata.
The Effect of Betel Leaf Extract on The Growth of Colletotrichum capsici in Red Chili Mashuri Masri; Hafsan Hafsan; Siska Tri Desianti; Fifi Dismayanti Indriani Nainu; Delima Engga Maretha; Lianah Lianah; Rusny Rusny
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 14, No 2 (2021): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v14i2.21919

Abstract

Abstrak Tanaman cabai merupakan jenis sayuran penting yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa produksi cabai mengalami penurunan yang salah satunya disebabkan oleh Colletotrichum capsici. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirih terhadap pertumbuhan C. capsici. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali pengulangan. Proses ekstraksi daun sirih dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan uji antifungi dilakukan dengan metode difusi Kirby-Bauer. Konsentrasi ekstrak daun sirih yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20%, dan kontrol negatif menggunakan dimetil sulfoksida (DMSO). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji One-Way Anova dan uji lanjut Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun sirih 20% menghasilkan zona hambat terbesar, yaitu 0,84 mm. Berdasarkan hasil pengujian disimpulkan bahwa ekstrak daun sirih memiliki aktivitas antifungi dalam menekan pertumbuhan C. capsici.AbstractChili plants are important vegetables normally used by the community. However, based on the data of Badan Pusat Statistik, chili production is decreasing because of many factors, including Colletotrichum capsici pathogen. This study was aimed to determine the effect of betel leaf extract on the growth of C. capsici. This research was conducted using a completely randomized design with 3 replications. The extraction process was carried out by the maceration method with 96% ethanol solvent and the antifungal test was performed by the Kirby-Bauer diffusion method. The concentration of betel leaf extract used was 5%, 10%, 15%, 20%, and dimethyl sulfoxide (DMSO) was used as the negative control. The data obtained were analyzed statistically using the One-Way Anova test and the Least Significant Difference (LSD) posthoc test. The results of this study showed that the concentration of 20% betel leaf extract produced the largest inhibition zone of 0.84 mm. Based on the test results, it is concluded that betel leaf extract had antifungal activity in suppressing the growth of C. capsici. 
Analisis Populasi Ternak Sapi di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia Rusny Rusny; Muhammad Basir Paly; Andiani Andiani Andiani; Mashuri Masri; Siska Tridesianti
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI), Indonesian Journal of Animal Science and Technology Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Scie
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jitpi.v8i1.112

Abstract

This study aims to analyze the development of beef cattle population, as well as to identify government efforts in order to develop beef cattle population in Kajang District. The study was carried out from February – August 2021 which is located in Kajang District, Bulukumba Regency, South Sulawesi Province. Quantitative data were analyzed using trend analysis, with the results of the study that there is a development of beef cattle population in Kajang District, Bulukumba Regency. For the period 2021 and 2022 shows that have been made by the development will continue to occur in the following year.