Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Bakteri Endofit Dari Zea mays L. Sebagai Penghasil Fitase Hafsan Hafsan; Nurhikmah Nurhikmah; Yuniar Harviyanti; Eka Sukmawaty; Isna Rasdianah Aziz; Cut Muthiadin; Laily Agustina; Asmuddin Natsir; Ahyar Ahmad
Prosiding Seminar Biologi Vol 3 No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional Biology for Life
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v3i1.4676

Abstract

Asam fitat (C6H18O24P6) merupakan senyawa kimia yang terdiri atas inositol dan asam fosfat, asam fitat merupakan senyawa yang selalu terdapat pada bahan pakan yang berasal dari tanaman serealia dan merupakan senyawa yang tidak dapat didigesti oleh ternak monogastrik, sehingga dibutuhkannya enzim fitase yang dapat menghidrolisis asam fitat. Fitase (myo-inositol heksakisfosfat fosfohidrolase) adalah enzim yang dapat menghidrolisis ikatan fosfoester pada asam fitat, menghasilkan fosfat anorganik dan ester fosfat. Enzim fitase dapat dihasilkan oleh mikroorganisme, salah satunya adalah bakteri endofit. Bakteri endofit adalah mikroorganisme yang menguntungkan yang berinteraksi dengan tanaman inang tanpa menyebabkan gangguan atau kerusakan pada tanaman tersebut, pada penelitian ini bakteri endofit telah diisolasi dari tanaman jagung (Zea mays) yang digunakan sebagai sampel penelitian. Isolasi dilakukan dari masing-masing organ tanaman jagung (Zea mays) dan diseleksi menggunakan media selektif PSM (Phytase Screening Media). Empat isolat yang terpilih dari masing-masing organ berdasarkan IF (Indeks Fitatik) tertinggi kemudian diidentifikasi molekuler dan memperoleh hasilisolat akar 10-7 HF.7 (IF=1,365 cm) merupakan bakteri Burkholderia lata, batang 10-7 HF.2 (IF=1,095 cm) merupakan bakteri Pantoea stewarti subsp. indologens, daun 10-6 HF.3 (IF=1,36 cm) merupakan bakteri Enterobacter ludwigi dan biji 10-8 HF.1 (IF=0,98 cm) merupakan bakteri Enterobacter cloaceae.
Stabilitas Aktivitas Fitase Dari Bukholderia lata Strain HF.7 Hafsan Hafsan; Laily Agustina; Asmuddin Natsir; Ahyar Ahmad
Prosiding Seminar Biologi Vol 3 No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional Biology for Life
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v3i1.4678

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fitase ekstraseluler Bukholderia lata strain HF.7 terhadap suhu, pH, dan aktivitas protease sebagaimana kondisi saluran pencernaan unggas pada umumnya. Uji stabilitas suhu dilakukan dengan memaparkan pada suhu yang bervariasi (20, 30, 37, 40, 45, 50, 55, 60, dan 65oC), sedangkan uji stabilitas pH dilakukan dengan cara menginkubasi fitase pada buffer Na-asetat dengan pH bervariasi (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8). Uji stabilitas fitase terhadap protease dilakukan dengan penambahan protease dengan level perlakuan P0: tanpa protease, P1: penambahan pepsin (5000 unit/ mL), P2: penambahan pepsin (5000 unit/ mL) dan P3: penambahan pepsin + tripsin (@2500 unit/ mL) dengan Rancangan Acak Lengkap. Nilai aktivitas fitase pada suhu dan pH dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan mengamati nilai rata-rata dari aktivitas fitase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitase ekstraseluler Bukholderia lata strain HF.7 memiliki aktivitas yang lebih baik pada kemurnian yang lebih tinggi serta optimum pada pH 4 dan suhu 37oC. Fitase yang dihasilkan juga aktivitas yang stabil pada pH maupun suhu serta protease (pepsin dan tripsin) sebagaimana kondisi saluran pencernaan unggas pada umumnya. Temuan ini menunjukkan prospek potensial fitase ekstraseluler Bukholderia lata strain HF.7 yang dapat diaplikasikan pada pakan unggas untuk meningkatkan produktivitas.
PHYTATE ACTIVITY OF THERMOPHILIC BACTERIA FROM SULILI HOT SPRINGS IN PINRANG DISTRICT SOUTH SULAWESI Hafsan Hafsan; Nurjannah Nurjannah; Cut Muthiadin; Isna Rasdianah Aziz; Ahyar Ahmad; Laily Agustina; Asmuddin Nasir
Scripta Biologica Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.sb.2018.5.3.819

Abstract

This study aimed to determine the optimum temperature and pH of the phytase activity produced by isolate of thermophilic bacteria from Sulili hot springs in the district Pinrang south sulawesi. This is a descriptive research, that measure of phytase activity by treated the variation of temperature and pH. The various of temperature has eight levels ie 20; 30; 40; 50; 60; 70; 80; and 90oC, the pH treatments consists of eight levels ie 2; 3; 4; 5; 6; 7; 8 and 9. Phytase activity was determined by converting the Na-phytate absorbance values produced by phytase enzyme against Na-phytate standard curve. One unit of phytate enzyme activity is defined as the amount of enzyme capable of hydrolysed Na-phytate and produce a peptide which is equivalent to one mole of tyrosine per minute under the conditions of analysis. The results of studies have shown that there is a significant effect of temperature on the phytase activity of Bacillus coagulans, thermophilic bacteria from Sulili hot springs, whereas no significant effect of pH treatment. Optimum phytase activity of B. coagulans are at 60°C and pH 7 ie 6.11 units/ mL.